Sinopsis Perfect and Casual Episode 21 - 2

Chu Chu tak percaya. Dia akui Yun Shu punya pesona. Tapi dia tahu betul tentang pandangan Shi Nian terhadap dunia ini. Bagi Shi Nian, dunia hanyalah salah satu bentuk kemungkinan matematika tanpa batas.


Dia juga tahu bahwa visi hidup Shi Nian adalah mendapatkan Fields Medal sebelum berusia 35 tahun. Dan tentang persepsi hidup, dia dan Shi Nian memiliki persepsi hidup yang sama, yaitu mereka sama-sama berpikir bahwa mereka terlahir kesepian.

"Kalau memang begitu, lalu kenapa kalian tidak pernah bersama?" Serang Yun Shu.

Pantang menyerah, Chu Chu berkomentar kalau Yun Shu masih muda dan pasti tidak tahu batasan antara hidup dan perasaan. Tapi Yun Shu tak gentar sedikitpun. Dia langsung beranjak bangkit dan mengucap terima kasih atas perhatian Chu Chu. Akan tetapi...

"Kak Chu Chu, meski kau lebih tua dan lebih berpengalaman dariku, harap kau ingat bahwa aku adalah istri Pak Zhang. Aku sudah menjadi wanita bersuami, tentu aku sangat mengerti batasan antara hidup dan perasaan."

Dia langsung mengakhiri pertemuan ini sampai di sini dan mengulurkan tangannya pada Chu Chu sebagai tanda kesepakatan kerja sama dalam komik ini lalu pergi.

Di rumah sakit, suster yang naksir Lin Nuo - Xia Lin, mengalami kesulitan menginfus pasien hingga membuat pasien kesakitan dan anak si  pasien jadi marah pada Xia Lin.

Untungnya Lin Nuo cepat datang, tapi saat dia berusaha menyelamatkan Xia Lin dari cengkeraman anak si pasien, tak sengaja dia terluka. Tapi Lin Nuo tak mempermasalahkannya dan mengambil alih keadaan dengan lancar.

Setelah itu, Xia Lin membantu mengobati lukanya. Dia benar-benar merasa bersalah pada Lin Nuo.

Sementara itu di kampus, Zhi Yi terus berusaha menghubungi Lin Nuo tapi tidak diangkat-angkat. Dia akhirnya memutuskan mencari Lin Nuo ke rumah sakit, tapi malah melihat Lin Nuo sedang berduaan dengan Xia Lin.

Tapi dia tidak melihat kalau Lin Nuo sedang diobati dan langsung salah paham saat melihat Xia Lin memegang tangan Lin Nuo, mengira kalau Lin Nuo selingkuh makanya Lin Nuo minta putus sama dia.

Lin Nuo berusaha menyangkal dan ingin menjelaskan, tapi Zhi Yi menolak mendengarkan penjelasan apapun dan bersikeras meyakini apa yang dilihatnya barusan, bahkan menuntut Lin Nuo untuk mengaku saja.

Terang saja Lin Nuo jadi terpancing emosi dan langsung marah-marah mengkritiki Zhi Yi yang sukanya menyalahkan orang terus. Seharusnya Zhi Yi intropeksi diri dulu.

Zhi Yi sakit hati mendengarnya. "Baiklah. Kau mau putus, kan? Aku setuju!"

Sembari membantu Shi Nian memasak, Yun Shu dengan hati-hati menanyakan tentang pemahaman Shi Nian tentang dunia ini. Dia beralasan kalau dia menanyakan ini cuma karena ini tahu saja.

Dan jawaban Shi Nian sama persis seperti yang diucapkan Chu Chu."Dunia hanyalah salah satu bentuk kemungkinan matematika tanpa batas."

"Hah?"

"Maksudku, kemungkinan matematika itu tak terbatas."

Yun Shu sama-sama tidak mengerti omongannya. Ganti pertanyaan saja deh, apa rencana masa depan Shi Nian?

"Mendapatkan Fields Medal sebelum usia 35 tahun."

"Lalu apa persepsimu pada hidup?"

"Bertemu denganmu... adalah keberuntungan terbesarku." (Pak Dosen, co cuit deh)

Yun Shu tersipu malu mendengarnya. Mereka hampir saja mau ciuman, tapi tiba-tiba HP-nya Shi Nian berbunyi. Karena tangan Shi Nian lagi kotor, jadi dia meminta Yun Shu mengangkatnya dan menyalakan speaker.

Tapi ternyata itu Prof Chen yang menanyakan kenapa Shi Nian mengundurkan diri dari proyek mereka dan tidak ikut retret. Shi Nian langsung mematikan speakernya dan memberitahu Prof Chen bahwa dia memang keluar dari proyek ini.

Prof Chen tidak mengerti kenapa dia mundur begitu mendadak. Apa karena Yun Shu? Apa Shi Nian takut Yun Shu akan salah paham dengan Chu Chu. Suaranya cukup keras dan Yun Shu jelas mendengarnya.

Shi Nian yang tidak enak sama Yun Shu, buru-buru mengakhiri teleponnya. Yun Shu mencoba menanyainya, tapi Shi Nian sengaja menghindar dan mengklaim bahwa dia tidak ada masalah apa-apa.

"Apa karena aku?"

Shi Nian menyangkal, tapi Yun Shu jelas tidak percaya. Usai makan malam tak lama kemudian, Shi Nian malah menemukan Yun Shu sedang mengepaki barang-barangnya.

Ternyata barusan dia menelepon Prof Chen dan mengetahui kalau Shi Nian mundur dari acara retret proyek ini karena Shi Nian khawatir dia akan jadi sedih.

"Belakangan ini aku cuma capek." Sangkal Shi Nian. "Dan juga, aku ingin punya banyak waktu luang menemani Kakek."
 
"Shi Nian, aku tidak senaif itu. Aku ingin membantumu. Aku tidak mau menjadi batu sandunganmu. Meski aku tidak mengerti pandangan duniamu, tapi aku akan berusaha yang terbaik untuk membantu rencana hidupmu."

Shi Nian begitu terharu mendengarnya dan langsung menciumnya mesra... saat tiba-tiba bel pintu berbunyi. Siapa yang datang malam-malam begini?

Ternyata Zhi Yi yang datang dan langsung menangis heboh sambil curhat kalau dia dan Lin Nuo benar-benar sudah putus sekarang. Yun Shu jadi tidak enak hati sama Shi Nian. Ada apa sebenarnya dengan Zhi Yi dan Lin Nuo?

"Si brengsek itu, dia selingkuh!"

"Dia selingkuh?!"

"Sepertinya tidak pantas menggambarkannya seperti itu." Celetuk Shi Nian... yang sontak saja malah membuat Zhi Yi menangis makin keras... hingga dia terbatuk-batuk lalu minta minum sama Shi Nian. Pfft!

Berusaha menenangkannya, Yun Shu menduga mungkin ada kesalahpahaman di antara mereka. Tapi Zhi Yi bersikeras menyangkal, dia sangat yakin karena dia lihat sendiri Lin Nuo dan wanita itu pegangan tangan. Lin Nuo bahkan bilang kalau dia berlebihan.

Yun Shu heran mendengar Lin Nuo bersikap seperti itu, sepertinya tidak mungkin. Tapi ucapannya malah membuat Zhi Yi jadi makin histeris, menuduhnya membela Lin Nuo.

Yun Shu sontak panik menyangkal dan buru-buru berubah merutuki Lin Nuo. Biar nanti dia bantu Zhi Yi mencari dan memarahi Lin Nuo.

Tapi tiba-tiba Zhi Yi minta izin menginap di sini soalnya dia tidak mau sendirian di asrama. Shi Nian yang baru kembali sambil bawa segelas air, jelas tak senang mendengarnya.

Bahkan saat Zhi Yi mau mengambil gelasnya, Shi Nian malah mencengkeram erat gelasnya saking kesalnya. Yun Shu jadi takut membuat keadaan tambah runyam, jadi dia buru-buru menyetujui permintaan Zhi Yi dan tak ada yang bisa Shi Nian lakukan selain terpaksa menyetujuinya.

Jadilah Shi Nian cuma bisa menghabiskan waktu baca buku sendirian, sementara sang istri menemani Zhi Yi di kamar sebelah.

Yun Shu masih sangat ragu, dia yakin Lin Nuo tidak mungkin melakukan hal semacam ini. Tapi Zhi Yi sangat amat yakin dengan apa yang dilihatnya tadi.

Shi Nian mengirim chat saat itu, menanyakan apakah Yun Shu akan kembali ke kamar mereka. Yun Shu mengiyakannya, tapi dia akan menunggu Zhi Yi tidur dulu.

Yun Shu pun mencoba membuat Zhi Yi untuk tidur secepatnya. Begitu yakin Zhi Yi sudah tidur, Yun Shu berusaha bangkit sepelan mungkin. Tapi Zhi Yi tiba-tiba saja bangun. Yah... gagal kabur deh.

Terpaksa Yun Shu berbaring lagi. Tapi dia pantang menyerah dan berusaha sekali lagi... tapi lagi-lagi gagal gara-gara Zhi Yi terbangun lagi. Terpaksalah Yun Shu berbaring lagi.

Padahal Shi Nian sudah menunggu lama dan berusaha melakukan segala cara untuk tetap melek, mulai dari semedi dan push-up sampai pegal. Tapi Yun Shu masih juga belum datang sampai beberapa lama.

Dan jelas dia tidak akan datang karena sekarang dia malah sudah ketiduran nyenyak. Shi Nian pun sudah tidak kuat lagi dan akhirnya tepar.

Di tempat lain, Yun Lan masih giat lembur saat tiba-tiba agennya Lu Yu mendatanginya dengan membawa sebuah dokumen yang ternyata berisi laporan gugatan terhadap Lu Yu dari Pak Han yang menuduh Lu Yu menyerangnya. Apa yang sebenarnya terjadi?

Bersambung ke episode 22

Post a Comment

2 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam