Sinopsis Perfect and Casual Episode 22 - 1

Yun Shu memberitahu Zhi Yi tentang kelanjutan mereka semalam. Bahwa dia dan Shi Nian sama-sama bilang cinta pada satu sama lain. Tapi ujung-ujungnya nggak romantis banget karena mereka cuma pulang dan tidur. Zhi Yi kecewa banget mendengarnya.

Di tempat retret, Chu Chu mengizinkan semua orang untuk istirahat dan lagi-lagi dengan sengaja menunjukkan segala pengetahuannya akan Shi Nian dengan memberitahu mereka tentang kopi yang biasanya diminum Shi Nian dan perhatian banget sama dia. Bahkan saat Shi Nian hendak pergi, Chu Chu buru-buru mencegahnya dan mengajaknya bicara berdua.

Shi Nian menegaskan bahwa dia dan Yun Shu sudah menikah, jadi pertanyaan Chu Chu pada Yun Shu itu memang menyinggung. Chu Chu bersikeras kalau pernikahan mereka cuma kontrak.

"Itu karena Kakek. Tapi kami sekarang sudah mengubah hubungan kontrak jadi hubungan pernikahan aku sangat mencintainya."

hu Chu ngotot tak percaya. Dulu Shi Nian selalu bicara berdasarkan data, percaya pada data dan masa depan diprediksi oleh data. Maka sekarang Chu Chu menuntut Shi Nian untuk memperlihatkan data yang menunjukkan kalau Shi Nian dan Yun Shu bisa selalu bahagia bersama.

Menurutnya, kesenjangan antara mereka hanya akan membuat cinta dan pernikahan mereka penuh argumen dalam jangka waktu lama. Tapi Shi Nian menegaskan bahwa dia dan Yun Shu sama sekali tidak perlu membuktikan hal itu.

Begitu mendengar kondisi Kakek, Yun Shu bergegas ke rumah sakit. Tapi Kakek seperti biasanya, tak ingin membuatnya cemas dan meyakinkan kalau dia tidak apa-apa. Kakek bahkan mengisyaratkan dokter untuk tidak memberitahu Yun Shu, dan dokter menurutinya. Kakek penasaran di mana Shi Nian.

"Shi Nian retret karena ada pekerjaan."

Shi Nian menelepon tak lama kemudian. Tapi Kakek diam-diam mengisyaratkan Yun Shu untuk tidak memberitahu Shi Nian. Terpaksa Yun Shu tidak bilang apapun dan cepat-cepat menutup teleponnya.

Yun Shu sungguh tidak mengerti kenapa Kakek tidak mau memberitahu Shi Nian. Kakek bersikeras kalau ini bukan masalah besar, jadi sebaiknya jangan mengganggu Shi Nian.

Pekerjaannya penting. Lagipula, ada Yun Shu yang menemaninya saja sudah cukup. Tapi Kakek penasaran apakah Yun Shu tidak khawatir tentang Shi Nian yang pergi retret bersama Chu Chu?

"Aku percaya padanya. Lagipula, jika mereka ingin terjadi sesuatu, kenapa tidak dari awal saja?"

"Kau tetap pintar dan murah hati."

Kakek meyakinkannya untuk tidak usah mengkhawatirkan mereka. Kedua orang itu sangat mirip satu sama lain, seperti dua garis sejajar yang tidak akan pernah berpapasan bersama.

Meski mereka punya hobi yang sama dan sama-sama sempurna, saling mengenal bertahun-tahun, tapi paling banyak mereka hanya akan jadi teman yang berpikiran sama.

"Pandangan Kakek sangat hebat."

"Tentu saja. Saat pertama melihatmu, aku yakin kau dan Shi Nian sangat cocok."

"Sungguh?"

"Kapan aku pernah membohongimu."

Saat Yun Shu keluar tak lama kemudian, kebetulan Lin Nuo baru mau pulang kerja. Dia jadi berpikir kalau Yun Shu kemari karena disuruh sama Zhi Yi.

Yun Shu menyangkal, dia datang untuk menjenguk Kakek. Tapi kemudian suster yang naksir Lin Nuo muncul untuk mengembalikan ponselnya Lin Nuo yang ketinggalan.

Yun Shu jadi curiga, Lin Nuo dan Zhi Yi sebenarnya ada masalah... atau ada orang lain mengalihkan perhatian Lin Nuo? Lin Nuo menyangkal, dia dan Zhi Yi putus murni karena masalah di antara mereka.

"Kalau kau pikir kalian putus karena Gu Xiao, kau berpikir berlebihan."

"Aku putus dengannya sepenuhnya tak ada hubungannya dengan siapapun. Kau memahamiku, kan? Dari awal aku tidak pernah ingin putus dengan Yi Yi."

"Lalu kenapa kalian jadi begini?"

Lin Nuo merasa dia terlalu sederhana, tidak setara untuk Zhi Yi. Yun Shu pasti tahu kalau dulu dia tidak seperti ini. Tapi sejak dia mengenal Zhi Yi, dia sepenuhnya berubah tidak sepertinya dirinya lagi.

"Tapi saat dua orang jadian, masing-masing harus saling berubah. Bukankah begitu?"

Tidak. Lin Nuo tidak setuju. Cinta yang baik tidak semestinya begini. Meski harus berubah demi orang yang disuka, tetap saja mereka seharusnya merasa bahagia dan santai. Sedangkan dia sama sekali tidak merasa bahagia.

Baiklah. Yun Shu merasa tidak ada gunanya bertahan di jalan buntu ini. Sebaiknya mereka cari kesempatan untuk bertemu dan membicarakan masalah ini baik-baik.

Tapi Lin Nuo malah bersikeras menolak karena dia dan Zhi Yi sudah pasti hanya akan ribut. Frustasi, Yun Shu tiba-tiba tanya apakah Lin Nuo bisa menyetir?

Tak lama kemudian, Yun Shu, Lin Nuo dan Zhi Yi bersama-sama berkendara menuju tempat retret-nya Shi Nian. Tapi Zhi Yi dan Lin Nuo terus saja ngambek-ngambekan dan sindir-sindiran sepanjang perjalanan.

Zhi Yi sungguh tidak mengerti kenapa Yun Shu mengajak Lin Nuo juga. Apa Yun Shu sengaja? Yun Shu menyangkal, dia benar-benar ada urusan ke sana dan butuh bantuan mereka berdua.

"Aku tidak mau bicara dengan pria brengsek." Sinis Zhi Yi.

"Cih! Aneh. Bukankah kau cuma menyukai pria brengsek?"

"Benar. Dulu mataku buta."

"Itu bahaya. Obati secepatnya biar tidak buta nanti."

"Baiklah. Tolong carikan dokter tampan di rumah sakit kalian untuk mengobati penyakit kronisku."

"Jangan. Dokter rumah sakit kami punya etika medis yang tinggi. Tidak bisa terawang matamu."

Yun Shu sampai stres mendengar perdebatan mereka dan buru-buru melerai mereka. Zhi Yi akhirnya mengalihkan perhatiannya ke Yun Shu dan mengingatkan Yun Shu untuk menang melawan orang yang ingin merebut kekasihnya. Jangan sampai orang semacam Chu Chu mengambil kesempatan.

"Tidak mungkin seserius itu, kan?"

"Tentu saja serius. Kalau kau tidak percaya, tanya saja Lin Nuo. Dia paling berhak bicara." Sindir Zhi Yi.

"Gila." Gumam Lin Nuo kesal.

"APA?!"

Lin Nuo dengan tampang tanpa dosa cepat-cepat beralih topik menanyakan arah sama Yun Shu.

Sayangnya, saat mereka sampai di hotel, mereka tidak bisa masuk karena resepsionis hotel menolak memberitahu kamar hotel tamu-tamu mereka.

Zhi Yi mengklaim kalau dia mencari suaminya yang dicurigai sedang selingkuh. Tapi resepsionis keukeuh menolak dan menyarankannya untuk mencoba menelepon si suami saja biar dia keluar sendiri kemari. Yun Shu mencoba menghubungi Shi Nian tapi tidak dijawab.

Zhi Yi sontak mewek heboh bin lebay, mengklaim kalau dia menikah begitu lulus kuliah dan tidak bisa apa-apa selain jadi IRT. Kalau suaminya sampai direbut cewek lain, maka dia bakalan harus membesarkan dua anak seorang diri. Bagaimana dia bisa hidup kalau begitu?

Manajer hotel datang saat itu. Dia juga menolak memberitahu karena itu aturan hotel, tapi dia kasihan juga melihat tangisan Zhi Yi, dan akhirnya dia cuma bisa membantu dengan memberi mereka petunjuk untuk pergi ke lantai pertama di gedung timur. Zhi Yi pun berterima kasih sambil terus pura-pura mewek.

Mereka pun bergegas pergi mencari gedung timur. Tapi mereka kesulitan menemukannya, maka Zhi Yi menyuruh Yun Shu untuk mencoba menelepon Shi Nian lagi.

Tapi tepat saat itu juga, Zhi Yi tiba-tiba melihat Shi Nian dan Chu Chu masuk kamar bersama. Pemandangan itu kontan membuat Yun Shu begitu shock sampai dia cuma berdiri tanpa menyadari Zhi Yi dan Lin Nuo sudah duluan mengendap masuk ke gedung itu.

Zhi Yi sampai harus menegurnya, baru Yun Shu sadar dan langsung heboh melihat apa yang sedang dilakukan kedua temannya itu. Tapi akhirnya dia ikut masuk juga dan diam-diam menguping percakapan Shi Nian dan Chu Chu.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

1 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam