Sinopsis Perfect and Casual Episode 22 - 2

Chu Chu masih bersikeras menuntut alasan tentang kenapa Shi Nian menyukai Yun Shu. Shi Nian berkata bahwa dia sudah menghitung berapa kali dia berhubungan baik dengan Yun Shu.


Sejak pertama kali dia bertemu Yun Shu sampai mereka melakukan hubungan kontrak, dan sampai mereka terpisah karena dia harus melakukan perjalanan dinas ini, totalnya adalah 821 kali.

Selama proses hubungan kontrak mereka, presentase kebahagiaan Yun Shu adalah 83,33%. Walaupun 12% di antaranya bukan karena dia, tapi tetap saja secara garis besar, Yun Shu bahagia hidup bersamanya.

Dia juga menghitung perasaannya sendiri terhadap Yun Shu. Presentase kebahagiaannya bersama Yun Shu adalah sebesar 73,33%. Jadi data kebahagiaan mereka bersama termasuk tinggi di antara pasangan lain.

Tapi Chu Chu masih tetap tidak mengerti kenapa Shi Nian bisa bersama wanita yang kepribadiannya sangat berbeda darinya.

Seperti yang Chu Chu ketahui, kepulangannya kali ini adalah demi pengobatan Kakek. Penyakit Kakek membuatnya jadi lepas kendali. Shi Nian selalu berharap segalanya bisa diatur dan terencana dengan baik. Dia sama sekali tidak berharap segalanya lepas kendali.

"Sampai pada hari itu, hidupku dimasuki orang yang berkarakter berlawanan denganku. Seorang gadis biasa yang mengikuti arus dalam segala hal. Dia yang mengubahku."

Awalnya Shi Nian tidak mau mengakuinya sampai belakangan ini dia mulai meneliti hubungan kontraknya dengan Yun Shu, dia menyadari kalau Yun Shu menemaninya.

"Lalu kenapa kau membantuku dulu?" Tuntut Chu Chu.

"Saat itu kita masih sendirian. Tapi aku perhatikan, kita sangat mirip. Pengalaman hidup kita sama, Karakter kita sama, bahkan rencana masa depan kita juga sangat mirip. Jadi Chu Chu, aku selalu menganggapmu sebagai teman baik."


"Aku tidak cukup sempurna. Tidak cukup baik."

Tidak. Mengulang kata-kata Kakek, Shi Nian memberitahu Chu Chu bahwa dua orang yang sangat mirip, bagaikan dua garis sejajar yang sangat sulit menyatu.

Karena itulah, Shi Nian berharap semoga Chu Chu bisa menemukan orang yang bisa melengkapinya di setiap persimpangan, seperti dia dan Yun Shu.

"Meski titik awal kami berbeda dan arah hidup kami pun beda, namun seperti mendaki gunung, aku bersedia menunggunya di tengah jalan, memegang tangannya dan berjalan bersamanya. Belakangan aku baru mengerti sebuah kebenaran, menikmati pemandangan seorang diri itu jauh lebih buruk daripada melakukannya bersama orang yang kita sukai."

"Sejak awal kau tidak pernah menyukaiku?"

"Mungkin aku tidak menyadarinya dulu, mungkin sama seperti saat aku pertama kali bertemu Yun Shu."

Yun Shu benar-benar terharu mendengarnya. Chu Chu akhirnya mau mengerti. Tapi... dia ingin memeluk Shi Nian, anggap saja ini salam perpisahan terakhir mereka.

Dia bahkan langsung mendekat tapi Shi Nian dengan cepat menawarkan jabatan tangan saja. Yun Shu jadi cemas dan berusaha mengintip tapi malah tak sengaja menabrak kaca.

Jelas saja dia jadi panik dan langsung mengajak kedua temannya kabur. Tapi Shi Nian mendengar suara gaduh di luar dan langsung tahu kalau itu Yun Shu.

"Sudah ada orang yang ingin kupeluk." Ujar Shi Nian lalu keluar untuk memanggil Yun Shu, tapi malah kaget mendapati Yun Shu ternyata tidak sendirian.

Tapi tidak masalah. Tanpa memedulikan semua orang itu, Shi Nian langsung menarik Yun Shu ke dalam pelukannya lalu menciumnya dalam dan mesra. Chu Chu patah hati tapi akhirnya dia pergi juga.

Zhi Yi dan Lin Nuo pergi tak lama kemudian. Tapi setelah mendengar ucapan Shi Nian tadi, Lin Nuo malah jadi semakin menjauh Zhi Yi sekarang. Dia bahkan menolak pulang bareng Zhi Yi dan membiarkan Zhi Yi naik taksi duluan.

Yun Lan baru pulang ke rumahnya yang gelap, dia tampak lesu dan kecapekan. Tiba-tiba saja Lu Yu muncul memeluknya dari belakang dan langsung mau mencumbunya. Tapi Yun Lan dengan cepat menghentikannya karena ada masalah serius yang perlu Yun Lan bicarakan dengannya.

Yun Lan lalu memberikan sebuah surat gugatan yang dilayangkan pada Lu Yu itu. Makanya sekarang dia menuntut apa yang sebenarnya terjadi hingga Pak Han menuntut Lu Yu.

Flashback.

Malam itu, Lu Yu dengan sengaja muncul di hadapan Pak Han yang sedang mabuk. Dia langsung menarik kerah baju Pak Han dan memperingatkannya untuk menjauhi Yun Lan.

Flashback end.

Begitu saja, Lu Yu sama sekali tidak memukul Pak Han dan cuma menakut-nakutinya. Tapi Yun Lan mengingatkan bahwa Lu Yu adalah seorang artis, masalah seperti ini bisa berdampak fatal untuk keberlangsungan karirnya.

"Kau sekarang sedang menyalahkanku?"

"Aku tidak menyalahkanmu. Aku cuma mencemaskanmu. Ini tidak sepadan jika sampai berdampak besar pada karirmu."

Yun Lan mau menemui Pak Han dan membicarakan masalah ini. Tapi Lu Yu ngotot melarang dan menyatakan kalau dia akan menangani masalah ini sendiri. Yun Lan tidak perlu ikut campur.

Yun Shu sedih melihat kondisi Kakek yang sekarang sudah tidur. Tapi dia cepat-cepat menyembunyikan air matanya dan berusaha tetap ceria di hadapan Shi Nian saat dia berusaha membujuk Shi Nian untuk pulang saja dan istirahat, biar dia sendiri yang menjaga Kakek di sini.

Keesokan harinya, Gao Mei memberitahu Yun Shu sebuah kabar baik. Komiknya Yun Shu mendapat pujian dari kartunis terkenal bernama Pak Xiao Lin. Yun Shu girang banget mendengarnya soalnya Pak Xiao Lin itu idolanya.

Bukan sekedar ujian malah, Pak Xiao Lin juga menawari Yun Shu untuk bekerja menjadi asisten barunya. Yun Shu senang banget mendengarnya... sampai saat Gao Mei berkata bahwa masa kontraknya adalah 3 tahun, yang itu artinya dia bakalan harus berpisah dari Shi Nian selama 3 tahun. Yun Shu jadi galau.

Gao Mei senang banget dengan tawaran bagus ini dan memutuskan untuk merayakan hal ini. Dia bahkan langsung menelepon Chu Chu untuk mengabarkan hal ini dan mengundang Chu Chu ke acara perayaan nanti.

Yun Shu lalu bertemu dengan kakaknya dan meminta pendapatnya tentang apakah dia harus menerima tawaran itu dan pergi ke luar negeri atau tidak.

Di satu sisi, dia ingin pergi karena Pak Xiao Lin adalah idolanya sejak dia kecil, menjad asistennya adalah impiannya. Tapi di sisi lain, dia tidak mau berpisah dari Shi Nian selama itu.

Yun Lan mengerti kalau itu adalah pilihan yang paling sulit. Jadi Yun Shu harus memikirkannya sendiri matang-matang, tidak perlu menanyakan pendapatnya karena pendapatnya sama sekali tidak ada nilai pertimbangan bagi Yun Shu.

Pertemuan mereka tersela saat itu karena Yun Shu mendapat telepon dari dokter tentang jadwal pengobatan Kakek dan meminta Yun Shu untuk datang ke rumah sakit.

Di rumah sakit, dokter akhirnya jujur memberitahu Shi Nian tentang kondisi Kakek yang sebenarnya. Sel kanker Kakek sudah menyebar sampai ke tulang dan kemungkinan hidup Kakek hanya tinggal 2 bulan.

Chu Chu datang menjenguk malam itu, sekaligus membawa kabar baik. Dia sudah menghubungi seorang dokter ahli penyakit limfoma di luar negeri dan hari ini mereka memberi jawaban.

Tapi itu artinya mereka harus membawa Kakek ke luar negeri, apa mereka tidak masalah dengan itu? Shi Nian antusias mendengarnya dan menyatakan mereka bisa. Tapi Yun Shu jadi galau.

Apalagi kemudian Chu Chu mengucap selamat padanya karena mendapat tawaran asisten Pak Xiao Lin padahal Yun Shu sendiri belum bilang apa-apa sama Shi Nian. Dan jelas saja Shi Nian kaget mendengarnya.

Bersambung ke episode 23

Post a Comment

2 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam