Sinopsis Perfect and Casual Episode 23 - 1

Shi Nian menunjukkan dokumen medis dari Chu Chu itu pada dokter. Menurut dokter, sebenarnya pengobatan semacam ini hanya pernah dilakukan pada para pasien di bawah stadium 3, sedangkan penyakitnya Kakek sudah pada stadium 4.

Memang pengobatan ini masih dalam uji klinis, tapi hasilnya cukup bagus juga. Karena itulah menurut dokter, cara ini layak dicoba juga. Biarpun tidak akan menyembuhkan penyakit Kakek, setidaknya bisa memperpanjang usianya

Yun Shu memberitahu Gao Mei kalau dia ingin menolak tawaran itu. Tapi Gao Mei tidak setuju, kesempatan ini adalah sesuatu yang diinginkan semua kartunis.

Yang sudah senior saja, banyak yang gagal mendapatkannya. Tapi Yun Shu sangat beruntung. Dia baru debut dan sudah mendapatkan tawaran ini. Jika dia tidak pergi, maka dia hanya akan menjadi seniman manga biasa di sini.

Tapi jika dia pergi, maka mungkin saja dia akan mendapatkan keuntungan yang tak terduga lainnya yang belum pernah dia temui seumur hidupnya.

"Tapi aku benar-benar tidak bisa meninggalkan orang yang kucintai dan mencintaiku hanya demi karirku sendiri."

Gao Mei menyerah deh. Apapun yang dia katakan sekarang tidak ada gunanya. Tapi begini saja, jangan langsung menolak. Tunggu sampai Yun Shu lulus sidang tesisnya dulu. Yun Shu setuju, tapi sebenarnya dia galau juga.

Agennya Lu Yu menemui Yun Lan lagi untuk membahas kasusnya Lu Yu. Yun Lan memberitahu kalau Lu Yu bisa menyelesaikan masalah ini sendiri dan tidak ingin dia ikut campur.

Tapi si agen menyangkal, Lu Yu sebenarnya tidak bisa menyelesaikannya sendiri. Jika Lu Yu benar-benar bisa, maka dia tidak mungkin mendatangi Yun Lan sekarang.

Sekarang ini perusahaan sengaja menyembunyikan Lu Yu. Jika masalah ini tidak segera diselesaikan, maka masa depan Lu Yu akan hancur. Pertemuan mereka harus berakhir saat itu karena kliennya Yun Lan datang, tapi Yun Lan meyakinkan si agen bahwa dia akan mencoba membantu mencari jalan keluarnya.

Maka kemudian dia memutuskan menemui Pak Han dan memberitahu bahwa dia sudah tidak mau lagi menjadi pengacara perusahaannya Pak Han dengan alasan bahwa dia tidak kompeten untuk pekerjaan itu. Pak Han butuh banyak orang yang lebih kompeten darinya.

"Tapi hanya mempercayaimu seorang."

"Kepercayaan itu harus saling menguntungkan. Tidak bisa dipaksakan."

Tapi Pak Han bersikeras mempertahankannya, bahkan sengaja memanfaatkan kasusnya Lu Yu untuk itu. Dia mengklaim bahwa jika Yun Lan terus menjadi pengacara perusahaannya, maka mungkin dia akan melepaskan kasusnya Lu Yu.

"Pak Han, apa anda sedang mengancam saya sekarang? Menurut pasang 226 KUHP, menggunakan ancaman kekerasan untuk memaksa orang lain memberikan layanan atau memaksa orang lain untuk menerima layanan, itu termasuk tindak kriminal."

Pak Han menyangkal, mengklaim kalau ini adalah rekonsiliasi. Tapi jelas dia mengancam secara halus saat kemudian dia mengeluarkan sebuah USB yang didalamnya berisi rekaman CCTV kejadian pada malam itu. Dia bahkan sudah membawa rekaman ini ke ahli IT diinspeksi. Jadi Lu Yu sudah pasti tidak akan bisa memenangkan gugatan ini. Yun Lan jadi galau.

Proyek mereka akhirnya selesai, Chu Chu pun memberitahu Shi Nian bahwa dia akan kembali ke luar negeri. Dia penasaran apakah Shi Nian sudah membuat keputusan tentang pengobatannya Kakek ke luar negeri.

Shi Nian masih ragu, apalagi kondisi fisik Kakek masih belum stabil sekarang. Dia tidak yakin apakah Kakek masih mampu menempuh perjalanan yang begitu jauh dan melelahkan.

Tapi Chu Chu rasa alasan Shi Nian bukan cuma itu. Dia meyakinkan Shi Nian untuk tidak perlu mengkhawatirkan Yun Shu yang tidak ingin berpisah dengan Kakek.

Dia yakin sekali dengan dugaannya ini karena bagaimanapun, mereka berdua sangat mirip. Makanya Chu Chu bisa memahami keraguan Shi Nian. Kesempatan ini mungkin saja adalah harapan terakhir Kakek.

"Aku tidak akan menyerah tentang Kakek." Ujar Shi Nian.

Malam harinya saat mempelajari tesisnya Yun Shu, Shi Nian melihat Yun Shu tampak sangat gelisah. Dia sampai tidak sadar kalau dia menjepret setiap sudut laporannya sehingga Shi Nian tidak bisa membacanya.

Maka dengan lembut dia menggenggam tangan Yun Shu dan menanyakan apa yang sedang Yun Shu pikirkan sampai dia gelisah begini.

"Belakangan ini aku terus memikirkan Kakek, makanya aku tidak bisa tenang."

Dia masih berpikir kalau mereka harus mengirim Kakek ke luar negeri. Biarpun harapannya tipis, tapi mereka tidak boleh menyerah begitu saja.

Mendengar itu, Shi Nian langsung memeluknya untuk menenangkannya dan meyakinkannya untuk fokus pada tesisnya saja. Kakek pasti akan baik-baik saja dan mereka pasti akan menemukan solusi.

"Aku pasti akan lulus sidang tesis."

"Selama kau tidak terlambat lagi."

Lu Yu bosan nge-game terus. Melihat Yun Lan yang sedang serius mengerjakan sesuatu, dia jadi penasaran. Tapi Yun Lan buru-buru menutup laptopnya, sengaja menyembunyikan apapun yang sedang dikerjakannya.

Yun Lan penasaran kenapa belakangan ini Lu Yu tidak datang ke firma hukum. Apa dia sudah menyerah? Lu Yu canggung menyangkal, dia mengklaim ada masalah budget dalam produksi drama baru itu, jadi produksinya ditunda. (Hmm, apa mungkin ditunda karena kasusnya?)

Tepat saat itu juga, Lu Yu ditelepon pengacaranya yang memberitahu bahwa Pak Han sudah membuat janji untuk bertemu besok siang. Tapi Lu Yu sengaja menyembunyikannya dari Yun Lan.

Lalu tak lama setelah itu, Yun Lan juga mendapat telepon dari seseorang. Sepertinya ada hubungannya dengan Lu Yu.

Keesokan harinya, ternyata Yun Shu malah terlambat lagi untuk sidang tesisnya. Shi Nian sudah menduganya sih, karena ini sudah hukum alam.

Dia langsung menggenggam tangan Yun Shu dan membawanya lari secepatnya. Yun Shu awalnya tak enak dan melepaskan tangan Shi Nian karena ada banyak mahasiswa. Tapi Shi Nian tak peduli dan langsung menggenggam tangan Yun Shu  dan terus membawanya lari tanpa memedulikan sorakan para mahasiswa di sekitar mereka.

Walaupun agak terlambat, tapi Yun Shu akhirnya mempresentasikan tesisnya dengan lancar. Shi Nian pun bangga padanya.

Dengan didampingi pengacaranya, Lu Yu datang menemui Pak Han. Namun yang paling tak disangkanya, Yun Lan juga datang... sebagai pengacaranya Pak Han.

Lu Yu tidak terima dan langsung terang-terangan mengonfrotasi Yun Lan. "Kenapa kau membela sampah ini?"

Dan jelas saja ucapannya itu membuat Pak Han jadi emosi dan langsung menyuruh Yun Lan untuk menambahkan gugatan pencemaran nama baik padanya.

Yun Lan berusaha meminta Lu Yu untuk fokus membicarakan penyelesaikan kasus ini dulu. Tapi Lu Yu bersikeras menuntut jawaban sekarang juga. Pak Han sinis memberitahu Lu Yu bahwa Yun Lan adalah pengacara perusahaannya sejak awal, jadi wajar jika sekarang Yun Lan juga menangani kasusnya.

Lu Yu jadi ngambek dan langsung beranjak pergi saat itu. Yun Lan cepat-cepat mengejarnya dan berusaha menasehatinya untuk tidak impulsif.

"Aku tidak impulsif. Kutanya padamu, apa kau yakin ingin mengambil kasus ini?"

"Iya."

Dia berusaha menjelaskan alasannya. Tapi bahkan sebelum dia selesai bicara, Lu Yu sudah menyela duluan karena Lu Yu yakin kalau Yun Lan mengambil kasus ini hanya untuk mengejar uang dan karir.

Yun Lan benar-benar kecewa mendengarnya. "Begitukah pemikiranmu terhadapku?"

"Selama ini kita bersama, kau tidak pernah mau berkorban untukku. Tidak pernah ada sedikit kompromi, apalagi konsesi. Yun Lan, terkadang aku bertanya-tanya apakah aku benar-benar ada di hatimu?"

"Bisakah kita berhenti membicarakan ini di sini?"

"Kenapa tidak bisa? Apa kau mencintaiku? Kalau kau mencintaiku, maka jelaskan padaku sekarang juga."

"Bisakah kau jangan seperti anak kecil begini?"

"Siapa yang kekanak-kanakan?! Kau jelas tahu kalau aku difitnah, tapi kau malah membantunya untuk berurusan denganku. Apa itu namanya? Dewasa?"

Berusaha bersabar, Yun Lan sekali lagi berusaha meyakinkan Lu Yu bahwa ini sama sekali tidak seperti yang dia pikirkan. Tapi Lu Yu terlalu keras kepala untuk mendengar penjelasan apapun, bahkan tiba-tiba saja dia menyatakan bahwa mereka putus.

"Di antara kita hanya ada angan-angan dan imajinasi bahwa cintaku terbalas. Karena itulah, lebih baik putus lebih awal. Ini juga menghindarimu dari masalah. Aku telah menyusahkanmu selama ini. Temui saja pengacaraku untuk apapun di masa depan."

Yun Shu akhirnya lulus dan langsung menuntut Shi Nian untuk mengatakan sesuatu padanya. Shi Nian mengucap selamat padanya karena lulus sidang dan juga karena Yun Shu tidak perlu lagi menghadiri kelasnya.

"Tapi ada satu hal lagi yang ingin aku sampaikan. Kontrak kita akan segera berakhir."

Yun Shu hampir sedih mendengarnya. Tapi Shi Nian tiba-tiba bertanya. "Mau kau memperpanjang kontrak denganku? Menjadi Nyonya Zhang yang sesungguhnya."

Yun Shu berubah sumringah mendengarnya. Tentu saja dia mau. Tapi dia punya sedikit permintaan. Bisakah Shi Nian menunggunya selama 1 tahun? Yun Shu memutuskan untuk tetap pergi. Dan selama waktu itu, Shi Nian bisa membawa Kakek pergi ke luar negeri untuk pengobatan penyakitnya.

Shi Nian setuju lalu mencium Yun Shu mesra... hingga mereka berlanjut ke ranjang. Berbaring menatap satu sama lain, Yun Shu bertanya sekali lagi tentang pemahaman Shi Nian tentang dunia ini.

Dan jawaban Shi Nian masih saja. "Dunia adalah matematika tanpa batas kemungkinan."

"Jadi apa rencanamu untuk masa depan?"

"Mendapatkan Field Medal Matematika sebelum berusia 35 tahun... bersamamu."

"Lalu bagaimana pendapatkan tentang kehidupan?"

"Aku mencintaimu."

"Aku juga."

Bersambung ke part 2

Post a Comment

1 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam