Sinopsis You're My Destiny Episode 2 - 1



Sinopsis You're My Destiny Episode 2 - 1

Pawut mengenalinya dan langsung menyapanya, "kau lagi. Apa kau mengikutiku sampai ke Singapura?"


Tapi karena kacamatanya Wanida terlepas, pandangannya jadi buram dan wajah Pawut pun terlihat buram sehingga dia tidak mengenalinya. Pawut tampak agak kecewa dengan reaksinya, mungkin mengira Wanida lupa atau apa.

Dia akhirnya pergi tanpa menyadari kalau dia sudah menghancurkan kacamatanya Wanida. Dia juga tidak sadar kalau dia sedang dibuntuti oleh Sano dan Sompong.


Mereka berencana melakukan sesuatu pada Pawut dan memberinya pelajaran, biar Pawut sadar bahwa walaupun Pawut adalah pemilik pabrik, tapi dia tidak boleh bersikap seenaknya sendiri dan membuli mereka.

Rencana mereka ada hubungannya dengan si wanita s~~si yang sedang dikejar sama Thonwat. Rencananya, mereka akan memberikan minuman untuk Pawut yang sudah dicampur obat per~~~~~ng, begitu Pawut merasa panas dingin, tuh cewek akan masuk ke kamarnya Pawut.

Dan saat kedua orang itu sedang bersenang-senang, mereka akan masuk lalu merekam mereka. Dan rekaman itu akan mereka gunakan untuk mengancam Pawut biar Pawut nurut sama mereka. (Hmm, akankah rencana mereka berhasil?)


Pawut diantarkan ke kamarnya, kamar 1568. Pada saat yang bersamaan, Wanida juga masuk ke kamarnya yang kebetulan berapa di deretan kamarnya Pawut, kamar 1560.

Wanida antusias banget mencoba gaun tidurnya yang rencananya akan dia gunakan untuk saat pertamanya nanti malam. Tapi saat dia mencoba menghubungi Thonwat, teleponnya malah tidak diangkat. Di mana Thonwat? Kenapa teleponnya tidak diangkat?

Itu karena Thonwat terlalu sibuk mengecar Juju - si cewek s~~si itu. Apalagi Juju sengaja jual mahal dan terus menerus membuat Thonwat mengejarnya ke mana-mana.

Tiba-tiba Wanida bersin-bersin. Dia memang sedang flu, tapi hari ini dia tidak boleg flu. Karena itulah Wanida memutuskan untuk langsung meminum obat dua tablet sekaligus.

Dan baru setelah dia menelannya, Wanida membaca peringatan di bungkusnya yang berkata bahwa efek sampingnya adalah MENGANTUK. Hmm, tapi efek samping kan belum tentu benar-benar berefek kan? Jadi, nyantai aja.


Kaekai baru tiba di Dermaga Marina Bay dengan diantarkan oleh Apichat. Kaekai benar-benar antusias karena ini adalah pertama kalinya dalam hidupnya berwisata dengan kapal pesiar.

Pawut menelepon saat itu untuk memastikan Kaekai sudah tiba. Dia ingin ke dermaga begitu mendengar Kaekai sudah tiba di dermaga, tapi Kaekai melarangnya. Apichat sedang membantunya mengecek tiketnya, nanti saja mereka bertemu di dalam kapal.

Apichat dengan cepat menyelesaikan masalah tiketnya Kaekai sehingga membuat Kaekai memuji-muji kehebatannya. Pantas saja Pawut sangat menyukainya. Mereka tidak sadar bahwa Sano dan Sompong sebenarnya lewat di dekat mereka dan mencuri dengar percakapan mereka.


Kekasihnya Pawut itu jelas bisa merusak rencana mereka. Maka begitu Kaekai berpisah dengan Apichat dan berjalan sendirian di dermaga, kedua orang itu membuntutinya dan berniat untuk membiusnya dari belakang.

Hmm... tapi sepertinya mereka tidak perlu melakukan apapun. Karena bahkan sebelum Sompong sempat mengoleskan obat biusnya, Kaekai mendadak mendapat telepon dari managernya yang mengabarkan sebuah kabar baik.

Kaekai akhirnya di-casting sebagai Odette untuk menggantikan pemeran Odette yang mengalami kecelakaan. Dia akan menjadi orang Thailand pertama yang akan memerankan Odette di Lincoln Center.

Terserah Kaekai mau menerima pekerjaan ini atau tidak. Jika Kaekai menerimanya, maka dia harus kembali dari Singapura SEKARANG JUGA. Kaekai benar-benar terharu mendengarnya... dan biarpun sempat galau, tapi akhirnya dia memutuskan untuk pergi.


Kapal pesiar itu akhirnya berangkat, Wanida berusaha mencari kekasihnya di antara para penonton acara festival. Tapi tetap saja Thonwat tidak kelihatan di mana-mana.

Thonwat sebenarnya juga ada di sana, hanya saja Wanida tidak melihatnya. Dia masih sibuk main kucing-kucingan sama Juju.

Wanida akhirnya memutuskan untuk mencarinya di luar dan tak sengaja melihat Pawut yang saat itu sedang latihan melamar. Pawut berdiri membelakangi Wanida dan tidak melihatya, makanya Pawut santai saja meneruskan latihannya sambil berlutut.

"Apa kau ingat. Hari ini adalah anniversary ke-6 kita saling mengenal satu sama lain. Setelah 6 tahun bersamamu, aku tak bisa hidup tanpamu. Menikahlah denganku. Aku janji aku tidak akan menyuruhmu berhenti balet. Aku tahu kau tidak menginginkan anak, aku tidak akan memaksamu biarpun nenekku ingin aku punya anak. Tapi beliau tidak akan bisa memaksamu. Asalkan kau percaya padaku, kita bisa saling menjaga satu sama lain sepanjang hidup kita."

Duh, romantisnya. Wanida sampai ikut senang. Tapi tiba-tiba dia melihat Pawut berdiri, Wanida sontak panik menyembunyikan dirinya di bawah tangga. Tapi ternyata Pawut belum selesai, Wanida melihatnya latihan dansa.


Wanida senang melihatnya... saat tiba-tiba saja HACHI! Dia bersin. Panik, dia buru-buru melarikan diri. Pawut sempat melihatnya sekilas dan langsung mengejarnya.

Saking terburu-burunya, Wanida jadi tak sengaja menjatuhkan kartu ID-nya. Parahnya lagi, saat dia hendak mengambilnya, Pawut keburu datang. Wanida jadi tidak berani keluar.

Pawut hampir saja mau mengambil kartu itu. Tapi tiba-tiba dia mendapat telepon dari Apichat yang memberitahu bahwa Kaekai tadi sudah masuk, mungkin sekarang sudah berada di kamar.

Sano dan Sompong mendadak muncul di hadapannya. Jelas saja Pawut jadi kesal mereka datang mengejarnya sampai kemari, sekarang ini waktu pribadinya, dia tidak mau membicarakan masalah pekerjaan. Jangan mengganggunya lagi atau akan dia jual pabrik itu.

Sano pura-pura meyakinkan Pawut untuk memberi mereka waktu dua minggu untuk mengatur para karyawan. Dia janji takkan pernah mengganggu Pawut lagi setelah itu.

Mempercayai omongannya, Pawut setuju. Pastikan para karyawan sudah meninggalkan pabrik dalam waktu dua minggu dan jangan lagi mengganggunya. Sano mengiyakannya saja, dia janji akan melakukan perintah Pawut. Terima kasih karena Pawut sudi mengasihani mereka.

Dia lalu mengajak Pawut untuk bersulang demi hubungan baik mereka dan melupakan masa lalu. Mari mulai hidup mereka dari awal. Tak curiga apapun, Pawut pun setuju bersulang dengannya.

 

Juju sedang makan saat Sompong menelepon dan menyuruhnya untuk masuk ke kamarnya Pawut sekarang. Tapi tepat saat itu juga, Thonwat akhirnya berhasil menangkapnya. Dan Juju sepertinya mulai lupa dengan misinya.


Pada saat yang bersamaan, Wanida mulai merasa mengantuk gara-gara efek obatnya. Dia akhirnya mau balik ke kamarnya, tapi karena efek obat dan juga tanpa kacamata, dia malah jadi melewatkan kamarnya sendiri dan terus berjalan hingga dia berhenti di depan kamarnya Pawut dan mengira kalau itu adalah kamarnya.

Dan kebetulan banget kamarnya Pawut tidak terkunci gara-gara terhalang sebuah benda. Mengira itu kamarnya, Wanida langsung saja masuk, menutup tirai jendela lalu menjatuhkan dirinya ke tempat tidur.

Pawut sendiri tengah berjalan ke kamarnya dalam keadaan gelisah dan kepanasan gara-gara efek obatnya yang mulai bekerja. Dengan sempoyongan dia masuk ke kamarnya yang gelap dan mendapati kasurnya ditiduri oleh seseorang yang memakai selimut hampir di sekujur tubuhnya.

Pawut senang, mengira Kaekai-lah yang tidur di sana. Dia langsung memeluk Wanida. Wanida sendiri terlalu ngantuk untuk membuka mata. Tiba-tiba dia berguling menghadap ke Pawut dan jadilah mereka tanpa sadar tengah memeluk orang yang salah.

Terpengaruh oleh obatnya dan perasaannya pada Kaekai, Pawut langsung mencium Wanida dan yah... begitulah selanjutnya.


Pada saat yang bersamaan, Neneknya Pawut tengah berdoa pada para leluhur mereka dan memohon mereka pada mereka untuk merestui Pawut agar lamarannya berhasil... dan Pawut bisa segera menikah dan punya anak, dan keluarga mereka bisa segera memiliki ahli waris.


Keesokan paginya, Sano dan Sompong terbangun dan langsung terburu-buru pergi ke kamarnya Pawut untuk mengambil fotonya Pawut bersama Juju.

Wanida baru bangun dan mendapati dirinya dipeluk seseorang. Wanida langsung sumringah mengira dia tidur dengan Thonwat. Sama-sama belum sadar kalau mereka salah orang, Pawut langsung mengambil cincinnya lalu memakaikannya di jari manis Wanida.

"Sekarang kau tahu kan betapa besar cintaku padamu?"

"Aku juga mencintaimu... Thonwat."

Pawut jelas bingung. "Thonwat? Kaekai, siapa yang kau bicarakan?"

"Kaekai? Siapa itu?"


Sama-sama bingung, mereka akhirnya saling menghadap satu sama lain dan langsung kaget. Mereka sontak panik dan heboh rebutan selimut. Tapi Wanida kalah kuat hingga dia tertarik ke arah Pawut dan cup~~~ bibir mereka tak sengaja saling bertabrakan.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

2 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam