Sinopsis Fairyland Lovers Episode 2 - 2
Tengah malam, Zi Xuan menyelinap masuk ke kamarnya Bai Qi. Tapi begitu dia membuka selimutnya, dia sontak kaget dan berniat mau kabur, tapi Lin Xia dengan cepat menghantam kepalanya sampai dia pingsan. Ternyata yang ada di dalam selimut adalah A Li dan mereka semua sengaja menjebaknya.
Tak lama kemudian, mereka semua duduk bersama. Lin Xia sok banget pakai acara mengancam Zi Xuan bak penegak hukum yang hendak menghukumnya.
"Aku ingin tahu siapa kau sebenarnya?" Tanya Zi Xuan. Lin Xia sontak kepedean mempertunjukkan keahlian bela dirinya sambil memperkenalkan dirinya sendiri dan para leluhurnya yang berasal dari perguruan Pisau Emas Lin.
"Aku tanya sama dia (Bai Qi)," tegas Zi Xuan.
"Aku seorang dokter," jawab Bai Qi.
Zi Xuan tak percaya, dokter tidak akan menggunakan cara curang seperti ini. Tadi saat sakitnya Bo Yan kambuh cukup parah, dia akhirnya memutuskan untuk menggunakan dupa pemberian Bai Qi itu. Tapi masalahnya, sejak dia menggunakan dupa itu, dia tidak pernah bangun lagi.
"Asap penenang? Itu cara yang agak curang. Tapi dia pantas mendapatkannya. Bagus sekali!" Puji Lin Xia senang.
"Bos, kau benar. Xiang Bo Yan bukan roh." Ujar A Li. Hah? Terus dia apa?
Lin Xia jelas bingung, katanya tadi Bo Yan itu roh. Kenapa sekarang jadi berubah? Yang bener dikit dong kalau ngomong! Kesal, Bai Qi sontak mendorong Lin Xia menjauh. Zi Xuan kaget melihat gelangnya Bai Qi, dia Prajurit Surgawi?
"Kalau aku Prajurit Surgawi, kau pasti sudah mati sekarang. Bawa aku ke padanya, hanya aku yang bisa menolongnya."
Maka Zi Xuan pun membawa mereka ke kantornya Bo Yan, tapi dia membawa mereka ke ruang bawah tanah rahasia. Lin Xia ketakutan dan saat tak sengaja menyenggol tabung pemadam kebakaran, dia refleks melompat dan menggelandoti Bai Qi. Bai Qi sampai gregetan dibuatnya, turun!
Mereka akhirnya tiba di ruangan yang sangat luas dan penuh dengan tumpukan emas, dan Bo Yan tertidur di atas ranjang yang penuh dengan batangan emas, dengan wajah pucat pasi seperti orang mati.
"Dia menyedihkan sekali," komentar Lin Xia.
"Jika dia bahkan tidak bisa membeli apa-apa yang dia inginkan dengan uang, tentu saja dia menyedihkan."
"Begitu banyak emas dan perak membusuk di sini. Berapa banyak tas, sepatu dan kosmetik yang bisa dibeli dengan ini?"
Mengalihkan perhatiannya ke Zi Xuan, Bai Qi berkata bahwa Bo Yan tidak butuh pengobatan darinya karena Bo Yan bukan roh. Dupa yang dia berikan pada Bo Yan tadi terbuat dari daun bunga persik yang bisa membuka ilusi obsesi spiritual.
Orang biasa yang menggunakan dupa itu tanpa petunjuk Bai Qi, akan tertidur seperti Bo Yan. Intinya, Bo Yan buka roh... tapi juga bukan manusia, dan Bo Yan tidak menyadari itu.
Lin Xia tidak mengerti. "Lalu kenapa dia melakukan itu?"
"Karena obsesi roh."
"Obsesinya siapa?"
Anehnya, Zi Xuan tampak sangat canggung mendengar semua percakapan mereka. Bai Qi yang sedari tadi fokus memperhatikannya, langsung mendekatinya dan berkata. "Yang butuh pengobatan... adalah kau."
(Hah? Dia roh?) Bai Qi mengingatkan bahwa tubuhnya Bo Yan sudah tidak kuat lagi. Gejala flunya adalah pertanda tubuhnya semakin melemah. Jika Bo Yan benar-benar hancur, maka sisa obsesinya akan berubah menjadi roh jahat.
"Dia terpenjara di dalam obsesi uangnya, sedangkan kau terpenjara di dalam obsesi terhadapnya. Jika kau benar-benar ingin membebaskannya, maka kau harus membiarkanku menyelamatkanmu lebih dulu."
Zi Xuan tampak ragu sesaat, tapi demi Bo Yan, akhirnya dia setuju. Maka Bai Qi pun mulai menyalakan dupanya dan menyuruh Zi Xuan untuk kembali pada ingatannya, mencari masalahnya agar dia bisa melepaskan obsesinya.
Dan Zi Xuan langsung tertidur... begitupun dengan Bai Qi dan Lin Xia. Cuma A Li satu-satunya yang tidak terpengaruh.
Saat Lin Xia membuka matanya, dia mendapati dirinya berada di sebuah tempat gelap sendirian. Jelas saja dia bingung dan langsung teriak-teriak memanggil Bai Qi dan A Li.
Tiba-tiba ada tangan menepuk bahunya, Lin Xia sontak jejeritan heboh saking kagetnya, tapi ternyata dia Bai Qi yang heran kenapa Lin Xia bisa masuk kemari.
"Kau menakutiku saja. Ini di mana?"
"Katakan bagaimana kau bisa masuk kemari?"
"Mana kutahu? Aku berada di sini begitu aku kehilangan kesadaran. Aku bahkan tidak tahu apa yang terjadi?"
Bai Qi langsung mencengkeram tangannya. Aneh, dia yakin Lin Xia cuma manusia biasa, dia tidak mungkin salah. Dia mencoba menjentikkan jarinya pada Lin Xia, tapi tidak ada reaksi apapun. Dia mencoba lagi dan lagi, tapi lagi-lagi gagal. Lin Xia bingung, dia ngapain sih?
Bai Qi juga bingung. Tapi sekarang tidak ada waktu untuk ngobrolin masalah ini. Dia langsung mengajak Lin Xia keluar melalui sebuah pintu yang membawa mereka ke sinar yang sangat terang, sebelum kemudian sinar terang itu sirna dan mereka sekarang melihat Bo Yan saat dia masih menjadi manusia normal pada zaman kuno, sedang menjamu para tamu di rumahnya.
Bai Qi memayungi mereka berdua biarpun tidak ada hujan ataupun panas, dan memberitahu Lin Xia bahwa apa yang mereka lihat ini adalah ilusi dari obsesinya Zi Xuan.
Tepat saat itu juga, Lin Xia melihat beberapa pelayan berjalan melewati mereka. Hmm, sepertinya para pelayan itu tidak melihat mereka. Tapi begitu Lin Xia keluar dari payung, seketika itu pula para pelayan itu serempak menoleh padanya sampai Lin Xia kaget.
Bai Qi buru-buru menariknya kembali ke bawah lindungan payungnya dan seketika itu pula dia menghilang dari hadapan para pelayan. Ah! Jadi payung itu gunanya untuk membuat mereka tak terlihat. Bai Qi memberitahu Lin Xia bahwa begitu dia keluar dari bawah payung ini, maka orang-orang itu akan langsung menyerangnya.
Sementara Bo Yan sibuk bercengkerama dengan para tamu, mereka melihat Zi Xuan sedang memainkan kecapi dengan memakai pakaian pria. Para tamu menertawakan musik yang dimainkannya, tapi Bo Yan tampak terpesona. Dia bahkan bisa memahami itu adalah lagu tentang cinta.
"Apa Zi Xuan sudah jadi roh sekarang?" Tanya Lin Xia penasaran. Bai Qi benar-benar harus menahan kesal mendengar kecerewetannya, tapi iya, Zi Xuan sudah jadi roh sekarang. Batu giok itu tampak dia pakai sebagai aksesoris bajunya.
Selesai memainkan kecapinya, Zi Xuan mendapati Bo Yan berada di dekatnya dan bertepuk tangan untuknya. Tampak jelas dia mulai terpesona pada Zi Xuan. Tapi...
"Kau seorang gadis? Atau seorang pria?" Tanya Bo Yan.
"Aku pria, bukan wanita."
Bo Yan tampak heran dan kecewa mendengarnya. Tapi kemudian pelayannya memberitahu Bo Yan bahwa Nona Zi Xuan memang selalu memakai pakaian pria... kecuali jika dia menemukan seseorang yang benar-benar bisa dia percayai seumur hidup.
"Menarik sekali. Bersediakah kau tinggal di rumahku?"
"Aku takut kau tidak mampu bayar."
"Sebagai teman baik, terlalu kasar bicara tentang uang."
"Kalau begitu, aku mengalah. Aku mau 100 emas."
Tidak masalah. Bo Yan bahkan dengan santainya memerintahkan pelayannya untuk menyiapkan emas yang dimimta Zi Xuan.
Wah, Li Xian iri. Bo Yan kaya raya banget. "Kenapa aku tidak pernah bertemu pria seperti dia?" Gerutu Li Xian iri. Malas mendengar gerutuannya, Bai Qi langsung pergi mengabaikannya.
Pada saat yang bersamaan, Yang Jian diberikan beberapa foto-foto para roh yang di antaranya adalah Bo Yan. Hmm, mungkin mereka benar-benar tidak tahu kalau Bo Yan itu bukan roh.
Bersambung ke part 2
1 Comments
Lanjut...
ReplyDeleteHai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam