Sinopsis How, Boss Wants to Marry Me Episode 20 - 2
Entah apa yang terjadi, kita kemudian errr... melihat Xiao You tampak memakai dress dan dandanan cantik tapi dia sedang melarikan diri dari Chu Yan.
Tapi Chu Yan sepertinya tidak sadar kalau wanita itu adalah Xiao You. Dia terus berusaha mengejar Xiao You, tapi Xiao You malah melempar sepatunya padanya. Chu Yan sampai bingung, tuh cewek mengira dirinya Cinderella atau apa?
Chu Yan akhirnya berhenti mengejar Xiao You lalu pergi menemui ayahnya dan rekan bisnis ayahnya, dia adlaah CEO Ai dari perusahaan AiShi.
CEO Ai memberitahu Chu Yan bahwa putrinya juga seumuran Chu Yan. Dia sekolah di luar negeri dan baru belakangan ini kembali. Kontan saja Tuan Chu langsung usul agar kedua putra dan putri mereka saling mengenal satu sama lain.
Tapi tepat saat itu juga, CEO Ai ditelepon anak buahnya yang melapor bahwa nona muda menghilang. (Pfft! Jangan-jangan dia Xiao You?)
CEO Ai terpaksa berbohong kalau putrinya sedang tidak enak badan, jadi dia sudah pulang duluan. Saat itulah Chu Yan mulai curiga, apakah Nona Ai tadi memakai dress warna pink?
"Betul."
"Saya tadi bertemu dengannya. Karakternya cukup menarik."
Agak bingung dan malu, CEO Ai meminta Chu Yan untuk sering-sering bertemu putrinya. Anggap saja dia teman barunya Chu Yan.
Xia Lin bangun pagi tanpa suaminya di sisinya. Dia langsung memanggil-manggil Yi Zhou yang ternyata mau masak sarapan untuknya.
"Kau?" Xia Lin tak percaya.
"Apa kau meremehkanku? Cepatlah cuci muka."
Sungguh sulit dipercaya melihat Bos Ling sibuk di dapur. Dia tidak kelihatan seperti bos besar perusahaan Ling kalau begini.
"Di sini tidak ada bos, yang ada cuma priamu."
"Begini saja. 'Kau Sangat Mempesona' (judul filmnya bareng Chu Yan) akan segera dirilis. Kalau aku tiba-tiba jadi terkenal, kita akan bertukar peran dan aku yang akan cari duit untuk membesarkanmu. Bagaimana?"
"Kedengarannya lumayan. Akan kupertimbangkan."
Tiba-tiba teleponnya Yi Zhou berbunyi dari Wen Li yang menanyakan keabsenannya. Tapi Yi Zhou ngotot menolak pergi ke kantor.
"Kau sungguh tidak mau pergi ke kantor?" Heran Xia Lin.
"Apa kau tidak senang aku tidak ke kantor?"
"Aku sangat senang sampai mau pingsan rasanya. Hanya saja, aku merasa sedikit kasihan sama Sekretaris Wen karena pekerjaannya pasti banyak sekali."
"Sepertinya usahaku kurang yah sampai kau sempat-sempatnya memikirkan pria lain?"
"Errr... aku mau main sama Pi Dan dulu, lanjutkan masakmu."
Para pegawai heran kenapa Bos masih belum masuk kerja juga, bukankah dia sudah keluar dari rumah sakit? Apa Bos masih belum pulih?
Tapi Wen Li tegas menolak menjawab pertanyaan yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan lalu pergi.
"Sekretaris Wen benar-benar bermulut rapat." Komentar salah satu pegawai. "Bagaimana kalau kita coba tanya sama ketua grup di grup chat rumpi kita? Tapi aneh, ketua grup mendadak menghilang sejak Bos dirawat di rumah sakit."
"Sebenarnya aku selalu penasaran dengan ketua grup kita itu. Dia mengetahui segala sesuatu tentang Bos. Bukan saja dia pandai menganalisa situasi, tapi dia juga orang pertama yang tahu segala-galanya. Apa mungkin dia salah satu dari kalian?"
"Mana mungkin."
"Apa kalian semua ingin tahu siapa ketua grup itu? Aku punya ide."
Di rumah, Wen Li sedang mencereweti Fei Fei bak seorang ibu mencereweti anaknya karena tidak melipat baju dengan benar. Fei Fei mengacuhkannya saking asyiknya nge-game.
Tapi saat dia sedang nge-game di ponselnya Wen Li, tiba-tiba saja muncul notifikasi dari seorang wanita yang berbunyi: Ketua grup yang agung, apa kau mau makan malam denganku malam ini?
Hah? Wen Li ketua grup? (ketua grup chat rumpi?) Lebih anehnya lagi, Wen Li sudah menghapus semua history chat-nya. Ini juga bukan nomor yang biasa dipakainya. Fei Fei jadi curiga kalau Wen Li mungkin punya selingkuhan dan langsung saja menerima undangan itu.
Malam harinya, dia menyeret Xia Lin ke sebuah bar. Xia Lin khwatir, dia merasa ini bukan ide yang bagus, apa Fei Fei bahkan sudah tanya dulu ke Wen Li? Mungkin saja semua ini cuma kesalahpahaman.
Fei Fei yakin ini bukan kesalahpahaman. Wen Li itu biasanya terlihat sangat jujur, tapi ternyata dia berani selingkuh. Begitu dia membuktikan kecurigaannya, Fei Fei bersumpah akan langsung memutuskan Wen Li.
"Jangan bertindak gegabah."
"Apa kau mau mundur sekarang?"
"Bukan begitu. Hanya saja aku sedang mengandung sekarang. Kau tidak akan memulai pertengkaran dengan wanita itu, kan?"
"Jangan khawatir, kita manusia beradap. Kita akan menyelesikan masalah ini dengan cara beradap. Ayo!"
Mereka pun menerobos masuk ke ruang private itu tapi malah mendapati para pegawai perusahaan Ling sedang berkumpul di sana. Semua orang jadi bingung. Fei Fei malah mundur, membiarkan Xia Lin yang menghadapi mereka sendirian.
"Apa anda si ketua grup?"
"Ini... cuma salah paham."
Parahnya lagi, Yi Zhou mendadak ikutan muncul. Yi Zhou heran, katanya tadi dia dan Fei Fei mau nonton, kok malah ada di sini? Xia Lin beralasan kalau mereka haus, makanya mereka kemari. Eh, tunggu. Bagaimana Yi Zhou bisa tahu kalau mereka ada di sini?
"Wen Li yang memberitahuku? Sudah larut malam, ayo pulang." Yi Zhou langsung menyeret Xia Lin pergi meninggalkan Fei Fei.
Para pegawai tambah bingung, apa mungkin bos sendiri ketua grup chat rumpi? Tapi kemudian, Fei Fei dengan canggung tanya siapa tadi yang mengirim chat ke Wen Li?
Pfft! Ketahuan deh kalau Wen Li ternyata si ketua grup chat rumpi. Fei Fei langsung disidang begitu dia pulang. Fei Fei minta maaf, dia cuma takut kalau Wen Li mungkin akan direbut orang lain.
Wen Li kan sangat keren dan Wen Li menyukainya pasti karena terbutakan oleh cinta, makanya Fei Fei tidak percaya diri. Lagian, siapa suruh mereka memakai foto sekretaris paling cantik di perusahaan Ling untuk merayu Wen Li, makanya Fei Fei jadi hilang akal.
"Maaf, sudah membuat identitasmu sebagai ketua grup terbongkar. Jangan marah, yah."
"Aku tidak marah."
"Sungguh?"
Fei Fei senang dan langsung nyerocos panjang lebar tentang reaksi semua orang saat mereka mengetahui siapa sebenarnya si ketua grup chat rumpi mereka.
Tapi, dia penasaran, bagaimana bisa Wen Li punya ide untuk menciptakan grup chat rumpi itu? Wen Li mengaku kalau dia terinspirasi dari Gossip Girl.
Mendengar itu, Fei Fei mendadak punya ide untuk membuat karakter baru dalam novelnya, karakter seorang bos yang suka main perintah dan seorang sekretaris bermuka datar yang ternyata adalah ketua grup chat rumpi.
Biar Wen Li tidak marah, Fei Fei langsung bermanja ria sambil menjelaskan kalau ini baru prototipe kok. Tidak akan ada yang tahu kalau ini sebenarnya karakternya Wen Li dan Bos Ling.
Saat Wen Li masih saja diam, Fei Fei mencoba menghindar dengan alasan capek jadi dia mau tidur dulu. Selamat malam.
"Tunggu!" Wen Li langsung membalik Xia Lin menghadapnya dan berkata. "Kuizinkan kau menulisnya."
"Sungguh?"
"Tapi ada harga yang harus kau bayar." Tuntut Wen Li lalu menci*m Fei Fei.
Hari ini premiere film-nya Fei Fei. Saat mereka datang, bioskop sudah ramai oleh wartawan dan para fans-nya Chu Yan. Tapi saat ada kamera hendak menyorotnya, Xia Linmalah buru-buru menunduk. Fei Fei heran, biasanya Xia Lin selalu cari perhatian kamera.
"Aku kan cuma jadi figuran, tidak baik mencuri perhatian dari Pemeran utama pria dan wanita."
"Kuberitahu kau. Yang paling kusukai darimu adalah kepercayaan dirimu yang terlalu tidak masuk akal. Sini kulihat, kau harus touch-up sedikit. Kau pasti akan terekam kamera saat premiere dimulai nanti."
"Kau pikir para reporter itu peduli padaku? Mereka cuma ingin memotret Ling Yi Zhou."
"Dengan popularitasnya, Bos Ling bisa debut loh. Eh, bagaimana kalau aku membuatnya jadi bintang tamu di salah satu filmku?"
"Jangan mimpi atau akan kulaporkan kau ke Wen Li."
"Kau lebih menghargai kekasihmu daripada temanmu."
Fei Fei lalu pergi meninggalkan Xia Lin untuk bicara dengan sutradara. Xia Lin pun memanfaatkan saat itu untuk chatting mesra dengan Yi Zhou.
Tiba-tiba Fei Fei mengiriminya chat yang menyuruhnya untuk datang ke ruang 103. Tapi anehnya, tidak ada siapapun di ruangan itu, Xia Lin sama sekali tidak curiga dan santai saja duduk di kursi... saat tiba-tiba saja seseorang menyergapnya dari belakang. OMG! Ah Nan masih hidup?
Saat Chu Yan masuk ke ruangan itu tak lama kemudian, Xia Lin sudah tidak ada. Mulai cemas, Chu Yan langsung mendatangi Fei Fei, memberitahunya kalau Xia Lin tidak ada di ruangan itu dan ponselnya juga tidak bisa dihubungi.
Dan saat itulah Fei Fei baru sadar kalau ponselnya hilang. Cemas, Chu Yan langsung pergi tanpa mempedulikan premiere filmnya.
Pada saat yang bersamaan, Yi Zhou mendapat pesan dari Ah Nan yang menyuruhnya datanga ke suatu tempat seorang diri. Tanpa pikir panjang, Yi Zhou kontan melesat menuju tempat itu.
Saat Xia Lin sadar, dia mendapati dirinya diikat di tempat terpencil dan Ah Nan muncul di hadapannya sedetik kemudian.
Tapi Xia Lin tidak terlalu terkejut melihatnya masih hidup. Dulu dia sukses mengelabuhi polisi dengan mayat palsunya Chu Yan, maka sekarangpun pasti tidak sulit baginya menggunakan mayat orang lain untuk menggantikannya. Apa baginya menyenangkan bergentayangan seperti hantu?
"Kau satu-satunya temanku di sini, tentu saja aku tidak tega untuk mati."
"Kau berhasil bertahan hidup setelah melewati segalanya, jadi kenapa kau tidak menghargai hidupmu? Kenapa kau sudah membuat masalah?"
"Aku punya rencana baru, tapi aku butuh kerja samamu dan Ling Yi Zhou."
"Kau sudah menyakiti Ling Yi Zhou satu kali. Apa lagi yang kau inginkan?"
"Jangan khawatir. Kali ini aku tidak tega melihatnya mati."
Bersambung ke part 3
4 Comments
Whaaa lho kok?kirain ep terakhir tgl happy2....Lanjut....smgt!!!!!
ReplyDeleteAh nan nongol lagi, huft...
ReplyDeleteGak puas2 tuh orang rusuhin tua ling.
Ternyata Xiao You orang kaya
Lanjuuut mba, jangan lama-lama
ReplyDeleteTinggal 1 bab lagi😊, lanjutkan kk 💜
ReplyDeleteHai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam