Sinopsis How, Boss Wants to Marry Me Episode 13 - 2

 Sinopsis How, Boss Wants to Marry Me Episode 13 - 2


Wen Li menyerahkan laporan investigasi foto itu, IP address yang mengirim foto itu adalah IP address luar negeri. Menggunakan Ip address yang sulit dilacak jelas menunjukkan bahwa ada seseorang yang sengaja menjebak Xia Lin.


Ketua Tim Wang tidak yakin. Mereka tidak bisa asal menduga kalau Xia Lin dijebak hanya berdasarkan sebuah IP address.

Maka kemudian Wen Li menyerahkan ponsel yang mereka temukan di dermaga itu dan mengaku bahwa mereka sudah melacak sinyal ponsel ini. Ponsel inilah yang digunakan pelaku untuk memotret foto-foto itu. Di tambah lagi, semua rekaman pada saat kejadian itu terjadi, sudah dihapus.

"Apa anda tidak merasa kalau semua itu terlalu kebetulan?"

"Tuan Ling, apa maksud anda dengan semua ini?"

"Aku ingin membebaskan Xia Lin dengan jaminan."


Tak lama kemudian, para wartawan heboh menyerbu Yi Zhou dan Xia Lin. Yi Zhou cepat-cepat memasukkannya ke mobil lalu menghadapi para wartawan itu sendiri.

Dia menegaskan kalau dia dan Xia Lin adalah sahabat dekat Chu Yan, jadi tidak mungkin mereka melakukan sesuatu yang buruk pada Chu Yan. Investigasi kasus ini masih terus berjalan, jadi sebaiknya mereka berhati-hati dalam bersikap dan berucap.

"Jika ada orang yang berusaha memfitnah atau menyakiti Nona Xia, aku akan mengambil langkah hukum." Ancam Yi Zhou mengakhiri pidatonya.


Xia Lin jadi merasa bersalah pada Yi Zhou. Pertama kalinya dia tampil di hadapan media, tapi malah itu malah terjadi di kantor polisi.

"Tidak masalah. Tentu saja aku harus mengambil kesempatan ini biar terpotret bersama istriku"


Mereka lalu pergi ke rumah keluarga Chu untuk mengucap bela sungkawa. Dibalik kekejamannya pada Chu Yan selama ini, tapi Tuan Chu benar-benar sedih dan patah hati atas kepergian Chu Yan.

Dia bahkan sangat marah saat mereka datang, benar-benar meyakini kalau Xia Lin lah yang membunuh Chu Yan dan sekarang dia malah berani datang kemari.

"Paman Chu, aku sangat mengerti rasa sakit yang anda rasakan karena kehilangan putra anda, tapi tolong jaga ucapan anda." Tegur Yi Zhou.

"Ling Yi Zhou, kau menggunakan segala cara untuk membuatku menyerahkan kekuasaan kasus ini padamu, jadi ternyata semua itu biar kau bisa membelanya?!"


"Tuan Chu, saya turut berduka cita. Saya tahu kalau anda tidak akan mempercayai apapun yang saya katakan sekarang ini. Jadi saya tidak akan berusaha untuk menjelaskan apapun. Saya hanya berharap semoga pembunuh yang sebenarnya segera ditemukan dan kematian Chu Yan akan mendapatkan keadilan."

"Sejak saat Chu Yan melawanku karenamu, aku sudah tahu kau pasti akan menghancurkannya suatu hari nanti. Chu Yan berakhir buruk karenamu!"

Tak tahan lagi mendengarkan cercaan Tuan Chu, Yi Zhou langsung pamit dan menyeret Xia Lin pergi. Xia Lin tidak mengerti apa sebenarnya maksud Tuan Chu dengan 'dia akan menghancurkan Chu Yan suatu hari nanti'?

Yi Zhou meyakinkan kalau Tun Chu berkata seperti itu cuma karena dia sedang emosi saja, tidak usah diambil hati.


Karena Wen Li mau melaporkan sesuatu ke Yi Zhou, Xia Lin pun pergi duluan. Wen Li melapor kalau dia sudah menyewa detektif swasta untuk mengecek latar belakangnya Yang Tong dan baru saja dia mendapat laporan bahwa mereka menemukan banyak ketidakcocokan dari dirinya dari yang selama ini mereka ketahui. (Ah, dia memang mencurigakan sejak awal)

"Kita akan menemuinya nanti."


Di luar, Xia Lin bertemu dengan An Ran yang langsung nyinyir menuduhnya sebagai tersangka. Chu Yan yang ada di surga pasti sangat patah hati. Gara-gara Xia Lin, Chu Yan sampai berani melawan ayahnya. Dia bahkan menolak perjodohan yang diatur ayahnya. Dan alasannya tak lain adalah karena Chu Yan menyukai Xia Lin.

"Tidak mungkin, jangan bicara omong kosong!"

"Saat Chu Yan masih hidup, kau pura-pura acuh. Sekarang dia sudah meninggal, jangan harap kau bisa hidup dengan tenang!"

"Tak peduli yang kau katakan benar atau tidak, fakta kalau Chu Yan adalah teman baikku dan Yi Zhou tidak akan pernah berubah."

Kematian Chu Yan adalah pukulan besar baginya dan orang-orang yang mendukungnya. Tapi satu-satunya yang bisa dia lakukan hanyalah melanjutkan hidup. Xia Lin yakin itulah yang Chu Yan inginkan.

An Ran sudah mau nyolot lagi, tapi Yi Zhou muncul saat itu juga. Terpaksa An Ran pergi.

 

Yi Zhou memberitahu Xia Lin bahwa dia tidak bisa mengantar Xia Lin pulang dengan alasan ada masalah pekerjaan.

Tapi Xia Lin jelas tidak mempercayainya begitu saja dan diam-diam membuntutinya pakai taksi hingga mereka tiba di sebuah apartemen.

Si supir taksi penasaran, siapa yang mereka buntuti? Pacarnya atau suaminya? Xia Lin bilang suaminya. Oh, Pak Supir mengerti. Suaminya Xia Lin pasti berselingkuh, yah? Pfft!

"Siapa yang berselingkuh, apa seperti ini anda biasanya memulai suatu percakapan?"

Soalnya Xia Lin bersikap seperti istri yang mau menangkap suaminya yang lagi berselingkuh. Xia Lin ngotot menyangkal, suaminya tidak akan berselingkuh!


Di dalam apartemen itu, Yi Zhou bersama Wen Li dan kedua boldyguard-nya sedang menginterogasi Yang Tong. Dia kan yang memotret Xia Lin dan Chu Yan?

Yang Tong menyangkal. Kenapa juga dia mengambil foto yang bisa menjebak Xia Lin itu? Yi Zhou tak percaya, berhentilah berakting.

Dia yakin Yang Tong memang tidak punya kemampuan untuk membuat perangkap serumit itu. Jadi katakan saja, siapa orang yang mendalangi semua ini, maka Yi Zhou akan melepaskan Yang Tong.

Yang Tong ngotot kalau dia tidak mengambil foto itu, dia berada di dalam taksi terus selama menunggu Xia Lin waktu itu. Supir taksi bisa jadi saksinya.

"Kau bisa berkata seperti itu dengan penuh percaya diri karena kau tahu kalau supir taksi itu sudah menghilang, kan?"


Yang Tong ngotot kalau dia tidak tahu apa-apa. Baiklah, Yi Zhou akan memberi Yang Tong kesempatan untuk membuktikan diri. Di mana Yang Tong dari tahun 2015 sampai 2017?

Yang Tong langsung gugup mendengarnya, tapi dengan cepat dia menguasai diri dan mengklaim kalau dia tidak harus menjelaskan apapun pada Yi Zhou. Kalau Yi Zhou masih curiga padanya, maka dia akan bicara pada Xia Lin saja.

Tapi Wen Li bergerak lebih  cepat mengambil ponselnya. Yi Zhou menegaskan kalau dia bukan Xia Lin, dia tidak punya belas kasihan terhadap Yang Tong.


Tapi tepat saat itu juga, Xia Lin masuk dan Yang Tong dengan muka melasnya mengeluhkan Yi Zhou ke Xia Lin. Yi Zhou mencurigainya bekerja sama dengan orang lain untuk menjebak Xia Lin.

"Jadi kau datang kemari untuk memaksanya mengaku? Kenapa kau tidak mendiskusikan masalah sepenting ini denganku lebih dulu?"

"Aku takut hatimu akan melunak."

"Ling Yi Zhou, aku mungkin tidak sepintar dirimu dalam masalah merencanakan strategi. Tapi aku bukan orang bodoh. Tong Tong, katakan padaku. Apa masalah ini ada hubungannya denganmu?"


Yang Tong masih ngotot menyangkal. Tapi Xia Lin jelas tidak mempercayainya. Saat pertama kali dia bertemu Yang Tong, dia benar-benar kagum.

Dia pikir, Yang Tong itu hebat karena mampu bertahan sendirian di dunia yang kejam ini. Dia harus memotong kayu, menyalakan api, memasak setiap hari, dll. Namun perlahan Xia Lin menyadari... bahwa tangan Yang Tong berbeda dari tangan orang yang sering melakukan pekerjaan berat.

Bahkan orang yang memegang pulpen terlalu lama, tangannya pasti akan kapalan. Apalagi tangan orang yang harus memotong kayu setiap hari. Jadi sebaiknya Yang Tong mengaku saja.


Tak bisa menghindar lagi, Yang Tong langsung mewek meminta maaf (entah beneran atau cuma pura-pura) dan beralasan kalau dia hanya ingin mencari pekerjaan yang baik. Sungguh dia tidak ingin terus hidup seperti ini.

Tapi Xia Lin tidak mempercayainya begitu saja. Dulu dia tidak mewaspadai Yang Tong karena dia tidak menemukan sesuatu hal yang mencurigakan dalam diri Yang Tong. Tapi sekarang beda, dia tidak punya pilihan selain mencurigai Yang Tong.

Yang Tong sontak berlutut di kaki Xia Lin dan berusaha memohon-mohon agar Xia Lin mempercayainya. Tapi Xia Lin menegaskan bahwa entah apakah Yang Tong ada hubungan dengan kasus ini atau tidak, yang pasti dia tidak bisa lagi membiarkan Yang Tong berada di sisinya.

"Selain itu, aku percaya pada Ling Yi Zhou. Dia tidak mungkin mencurigaimu tanpa alasan."

Yang Tong menolak disalahkan sepenuhnya. Dia sudah lama bekerja bersama Xia Lin, bukankah selama itu dia tidak pernah menyakiti Xia Lin.


Xia Lin sinis, selama itu Yang Tong kan cuma sedang mencari kesempatan. Dia baru ingat, Yang Tong kan biasanya tidak pernah sakit datang bulan. Jadi kenapa Yang Tong tiba-tiba mengklaim sakit datang bulan setelah mereka menjenguk Chu Yan di rumah sakit? Dan tepat saat itu juga, mendadak saja Yang Tong kehabisan gula merah sampai Xia Lin harus keluar untuk membelinya.

Bukankah semua itu adalah 'kebetulan' yang direncanakan dengan baik untuk mendorongnya ke dalam perangkap dan menjadikannya kambing hitam?

Jika Yang Tong masih memikirkan hubungan persaudaraan mereka selama ini, maka katakan siapa dalang dibalik kasus ini.

Kalau Yang Tong mengaku jujur, Xia Lin janji tidak akan menuntut pertanggungjawaban Yang Tong atas apapun yang dia perbuat. Tapi jika Yang Tong tidak mau bilang, maka dia akan membiar Yi Zhou untuk menanganinya.

"Baiklah, akan kukatakan. An Ran lah orangnya."

Bersambung ke part 3

Post a Comment

4 Comments

  1. Chu yan nggak mungkin mati semudah itu.
    Lanjutt ....

    ReplyDelete
  2. An ran pagi lagi an ran lagi biang kerooook.
    Hadeeeewh.. .

    Lanjuuut mba...

    ReplyDelete
  3. Hadowwww tmbh seru....lnjutin ya min...ni smg sj yizhou bs tegas sm anran.....

    ReplyDelete

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam