Sinopsis About is Love Episode 1 - 3

 Sinopsis About is Love Episode 1 - 3

Saat mereka jalan-jalan, Ran Yu ingin memegang tangan Wei Qing, tapi tiba-tiba saja Wei Qing meletakkan kedua tangannya di saku. Gagal deh rencana Ran Yu.


Kita kemudian melihat flashback itu kembali, tapi kali ini dari sudut pandang Ran Yu, jelas bukan dia yang menyelamatkan Wei Qing malam itu. Dia kebetulan menemukan Wei Qing yang sedang tak sadarkan diri di sebuah bangku.

Dia mengenali Wei Qing dari internet. Dan begitulah bagaimana mereka akhirnya bertemu dan Wei Qing mengira kalau Ran Yu lah yang menyelamatkannya entah dari apa.


Berusaha menarik perhatian Wei Qing, Ran Yu dengan sengaja pura-pura bersin. Wei Qing dengan muka lempengnya tanya Ran Yu kenapa? Flu?

"Angin di pegunungan ini sangat kuat, kurasa aku kena flu."

"Kalau begitu, ayo cepat kembali."

Tapi begitu dia berbalik, Ran Yu mendadak memluknya dari belakang, sama sekali tidak menyadari ketidaknyamanan Wei Qing. Dia bahkan menolak kembali ke hotel. Begini saja lebih baik, lebih hangat.

"Aku sudah lama ingin memlukmu seperti ini. Kau tidak akan menyalahkanku, kan?"

Wei Qing bilang tidak dan membiarkan Ran Yu terus memluknya, tapi lama kelamaan dia semakin tidak nyaman dengan keadaan ini.


Zhou Shi menyusul mereka saat itu dan langsung bergumam heboh mengomentari Ran Yu yang melakukan serangan duluan.

Tapi tiba-tiba dia dapat sms dari Wei Qing yang sudah semakin panik dan memerintahkannya untuk segera menjauhkan Ran Yu darinya. Dia akan bayar 100 yuan.

"Dia pikir aku buruh murahan apa?" Zhou Shi tidak terima dibayar semurah itu. Maka kemudian dia membalas dengan emoji oke. (Yang bisa berarti tanda oke atau bisa juga tanda uang)

"Cepat singkirkan dia dariku!" Perintah Wei Qing dalam smsnya. Oke!


Maka Zhou Shi pun berdehem lantang untuk menginterupsi momen romantis mereka lalu pura-pura mengkhawatirkan Ran Yu. Apa Ran Yu tidak enak badan? Mau dibantu balik ke kamarnya?

Ran Yu kesal dengan gangguan ini. Terpaksalah dia pamit kembali ke kamarnya sambil melirik kesal ke Zhou Shi, sama sekali tidak melihat tangan Wei Qing yang kulitnya jadi kemerahan gara-gara alergi dengan sentuhannya barusan.


Wei Qing pun buru-buru menyembunyikan tangannya di balik sarung tangannya sebelum ada yang melihat. Zhou Shi takut dengan pelototan pacarnya Wei Qing barusan, bagaimana kalau Ran Yu mengajukan komplain tentangnya?

"Memangnya kenapa kalau dia mengajukan komplain tentangmu? Hotel ini milik keluarga Wei."

"Baguslah, kalau begitu. Syukurlah. Oh, yah. Apa anda tidak enak badan? Apa mau saya menghubungi asisten anda?"

"Tidak perlu."


"Itu..." Zhou Shi langsung menuntut duit bayarannya sekarang juga.

Wei Qing memberikannya sesuai jumlah yang dia janjikan, tapi tentu saja Zhou Shi minta lebih. Kan tadi dia sudah minta lebih lewat emoji, itu bukan tanda oke, tapi tanda duit. Cowok harus menepati janji, loh. Wei Qing tak percaya mendengarnya. Tapi akhirnya dia memberinya tambahan selembar lagi.

 

Sepertinya penyakit Wei Qing benar-benar sangat parah. Di seluruh tbuhnya tampak penuh dengan ruam kemerahan gara-gara sentuhannya dengan Ran Yu tadi.

Flashback.


Hari itu, Wei Qing menunjukkan bercak kemerahan alerginya pada psikolog langganannya sambil menggerutu kesal karena metode penyembuhan psikolog sama sekali tak ada hasil padahal sudah bertahun-tahun dia seperti ini.

Tapi Psikolog tak mau tahu, dia sudah berulang kali menyuruh Wei Qing untuk pergi memeriksakan dirinya ke rumah sakit saja karena itu adalah alergi OCD-nya. Tapi apa? Wei Qing malah ngotot tidak mau ke rumah sakit.

Jelas Wei Qing menolak karena rumah sakit adalah tempat yang penuh kuman. Alerginya makin lama jadi semakin aneh sekarang. Dia alergi pada segala macam hal. Dia tak yakin akan ada hasil biarpun dia pergi ke rumah sakit.

Baiklah kalau Wei Qing tidak mau pergi ke rumah sakit. Tapi selama bertahun-tahun ini, Wei Qing juga tidak pernah mau mendengarkannya untuk melakukan hypnotherapy.

"Kami  hanya bisa menyembuhkanmu kalau kami mengetahui alasannya!"


Dalam perjalanan keluar, Wei Qing langsung jadi pusat perhatian gara-gara penampilannya yang terlalu menyolok dengan masker di wajahnya dan sarung tangan tebal.

"Aku mau tanya pada kalian. Jika ini kalian, bisakah kalian menerima kenyataan ini? Bahwa kalian akan selalu sendiri dan tidak bisa menyentuh siapapun? Tidak bisa kontak dengan siapapun? Tidak bisa jatuh cinta pada siapapun?"


Pulang dari konseling, dia mencoba bergaul dengan banyak wanita di club. Tapi tiba-tiba muncul seorang wanita yang langsung menyiramkan minuman keras ke muka Wei Qing.

Wanita itu ternyata mantannya Wei Qing. Dia marah mengira Wei Qing itu pria brengs*k yang lebih suka menyentuh wanita penghibur ketimbang menyentuh kekasihnya sendiri. Jelas dia tidak mengetahui penyakitnya Wei Qing. Tapi alih-alih menjelaskan tentang dirinya, Wei Qing malah dengan dinginnya balas menyindir wanita itu.


Frustasi, Wei Qing berakhir minum-minum seorang diri di atas jembatan. Dalam keadaan mabuknya, dia malah mendekat ke pembatas jembatan hingga dia jadi oleng dan hampir saja terjatuh ke sungai.

Untung saja ada seseorang yang mendadak muncul menolongnya. Dia tidak bisa melihat wajah penolongnya dengan karena pandangan matanya mengabur, tapi sepertinya dia wanita berambut panjang.

Wanita itu sendirian, tapi kemudian dengan mudahnya dia menarik Wei Qing dengan kekuatan super seolah Wei Qing cuma seberat anak balita (Wah, jangan-jangan...?).


Wei Qing akhirnya mendarat di d**a wanita itu. Dia menyadari kalau dirinya dipluk wanita itu. Tapi ada yang aneh...

"Kenapa tbuhku tidak menunjukkan reaksi (alergi) apapun?" Batin Wei Qing sebelum akhirnya dia pingsan. Gara-gara insiden itu, kalung wanita itu terjatuh.

Dan begitulah bagaimana kemudian Wei Qing tertidur di bangku sampai akhirnya dia ditemukan oleh Ran Yu dan Wei Qing mengira kalau Ran Yu lah penyelamatnya.


Wei Qing lalu melaporkan masalah ini ke Psikolog. Tentu saja Psikolog senang, kondisi Wei Qing sepertinya akan ada harapan. Tapi sejauh mana Wei Qing berencana untuk mengonfirmasi hal ini?

"Kurasa, aku harus membiarkan diriku terbuka."

"Tapi aku tetap menasehatimu untuk membuat rencana cadangan. Bagaimana kalau tidak berhasil? Akan sulit untuk mundur. Kalau kau terperangkap di ranjang, siapa yang akan menyelamatkanmu?"

"Jangan khawatir. Tentu saja aku punya rencana cadangan. Kenapa juga aku bertarung di medan perang kalau aku tidak siap?"

Flashback end.

 

Tapi sekarang, Wei Qing sadar kalau Ran Yu jelas bukan orang yang menyelamatkannya itu, nyatanya dia tidak kebal terhadap sentuhan Ran Yu.


Zhou Shi lagi-lagi nekat masuk ke kamar Wei Qing. Setelah memastikan Wei Qing aman di kamar mandi, Zhou Shi bergerak cepat mencari surat cintanya. Tapi jas merah yang dipakai Wei Qing tadi tidak ada. Apa mungkin di kamar mandi?

"Tidak! Aku tidak maau melihat orang itu mandi." Gumamnya.


Tapi dia tidak sadar kalau gumamannya cukup lantang dan Wei Qing bisa mendengarnya. Siapa di sana?! Oops! Zhou Shi buru-buru menyembunyikan dirinya di balik pintu dan baju mandi. Pfft! Penyamaran yang sangat buruk.

Wei Qing masuk ke ruangan itu dan langsung bisa melihat kaki Zhou Shi yang lupa dia tutupi. "Keluarlah! Aku sudah melihatmu."

Zhou Shi malah ngotot menyembunyikan dirinya. Maka Wei Qing menggunakan hanger untuk menarik jubah mandi itu. Zhou Shi cuma nyengir tanpa dosa.


"Rupanya kau punya kebiasaan suka masuk ke lemari orang lain atau kau suka pakaian pria? Aku akan memberimu beberapa potong."

"Tidak perlu, tidak perlu. Itu... bisakah anda pura-pura tidak melihat saya? Saya akan keluar sendiri."

"Tidak bisa."

"Kalau begitu, saya akan pura-pura jadi doraemon~~~"

"Keluar!" Wei Qing kontan menyeret paksa Zhou Shi dengan cara  menarik lengan bajunya.



Tapi itu malah membuat Zhou Shi jadi kehilangan keseimbangan dan BRET! Menyibak jubah mandinya Wei Qing hingga d**a-nya yang penuh bercak merah kelihatan. Whoops!

Zhou Shi langsung canggung mengalihkan tatapannya. Kesal, Wei Qing langsung menghubungi sekuriti. Zhou Shi jelas panik dan langsung mematikan sambungan itu dan meyakinkan Wei Qing kalau dia tidak lihat apa-apa kok.

"Kenapa juga aku percaya pada pencuri?"

"Aku bukan pencuri!"

"Terus kau itu apa?"

"Aku... tersesat. Masa aku tidak boleh buta arah?" (Wkwkwk! Alasan yang tidak masuk akal)


"Alasan-alasan yang dipakai pencuri belakangan ini sangat original. Kalau kau kemari bukan untuk mencuri, lalu apa kau kemari untuk memata-mataiku?"

"Siapa yang memata-matai? Kayak aku tidak pernah melihat pria saja sebelumnya. Apa bagusnya melihat d**a te****ang pria?"

Oops! Keceplosan, bilangnya tadi tidak lihat. Menyadari kesalahannya, Zhou Shi langsung minta maaf. Maaf sudah menodai tbuh polos Wei Qing dengan matanya, tapi sungguh dia tidak sengaja.

"Sebenarnya aku meninggalkan sesuatu di kamar anda ini. Makanya... Oh, yah. Apa anda alergi? Mau saya bantu mencarikan obat?"

"Kudengar bahwa jika seseorang pingsan, maka mereka akan hilang ingatan sementara. Kau mau melakukannya sendiri atau mau kubantu?"


"Tunggu! Saya lahir di tahun ikan. Ingatan saya sangat jelek. Selama anda tidak memprovokasi saya, saya akan melupakan segala yang terjadi hari ini. Sungguh! Saya jamin begitu saja mendapatkan barang saya kembali, saya akan menjauh dari anda."

Wei Qing tetap tak percaya. Bagaimana bisa dia mempercayai seorang pembohong? Mulai sekarang, tugasnya sebagai pelayan pribadi berakhir. Diam dan pergi saja kalau dia tidak mau hilang ingatan. Menjauhlah sejauh mungkin darinya!

"Tapi barang saya?"

"Keluar!" Wei Qing tak peduli dan langsung mendorong Zhou Shi keluar dari kamarnya. Jika dalam waktu 10 detik, Zhou Shi masih juga belum menyingir dari jarak pandangnya, maka silahkan ambil gajinya di HRD dan minggat dari sini!

10-9-8-7-6... Zhou Shi kontan ketakutan dan wuussss~~~! Kabur secepat angin sampai akhirnya cukup jauh dari kamar itu.


Tapi kekesalannya dengan cepat memudar karena Ming Cheng meneleponnya saat itu. Dia dan teman-temannya sedang perjalanan naik tumpangan dan memberitahu Zhou Shi bahwa sekarang masalah mereka sudah terselesaikan.

Mereka bisa melaksanakan rencana awal mereka. Langit juga cukup bagus, mereka bisa melihat hujan meteor dengan mata tel*****ng bersama-sama malam ini.

"Aku akan menunggumu."

Zhou Shi benar-benar bahagia. Ming Cheng mengajaknya ketemuan. Apa dia sudah bisa mengetahui perasaannya? Apa dia akan menggunakan kesempatan ini untuk menyatakan cinta padanya? Aduh! Senangnya!

Tapi, bagaimana caranya memberikan surat cintanya nanti? Oh, tidak! Surat cintanya masih di tangan orang itu! Bagaimana caranya mendapatkannya kembali? Aish! Stres!


Tapi kemudian dia punya ide untuk bicara pada Ran Yu. Dia jujur mengaku bahwa ada barangnya yang ketinggalan di kamarnya Wei Qing. Barangnya itu memang hanya berupa sebuah surat dan cincin, tapi keduanya sangat berharga baginya.

Oh, Ran Yu menduga kalau Zhou Shi pasti penggemarnya Wei Qing dan menulis surat cinta untuknya. Wah, dia tidak menyangka kalau Zhou Shi cukup kuno juga (menulis surat cinta).

Zhou Shi menyangkal. Dia bukan penggemarnya Wei Qing. Surat itu memang surat cinta, tapi bukan untuk Wei Qing.

"Tuan Wei sangat berbakat, aku tidak akan berani memikirkannya. Kalian berdua adalah jodoh dari langit. Aku sangat menantikan perkembangan kalian."

Ran Yu senang mendengar jawabannya. Bukan berarti dia tidak bisa membantu sih. Tapi, bisahkah Zhou Shi membantunya? Dia lalu membisiki sesuatu pada Zhou Shi.

"Ko***m?!!!" Jerit Zhou Shi kaget. Pfft! "Kau ingin aku membeli itu? Memangnya di hotel tidak ada?"


Itu yang Ran Yu herankan. Biasanya kan hotel besar selalu menyediakan segalanya. Makanya dia tidak punya cara lain selalu meminta bantuan Wei Qing. Wei Qing itu orang yang sangat berhati-hati. Makanya mereka memerlukan itu.

Oke, Wei Qing mengerti. Ran Yu memintanya untuk membeli lebih buat jaga-jaga lalu memberinya beberapa lembar uang yang cukup banyak.

Zhou Shi sampai heran, benda itu kan tidak mungkin semahal itu. Lagian kenapa dia tidak minta saja ke Wei Qing? Mereka kan kekasih?

Ran Yu tidak mau. Dia tidak mau Wei Qing menganggapnya gampangan. Hubungan mereka cukup unik. Segalanya tergantung malam ini. Dia meminta Zhou Shi pergi sekarang juga mumpung belum malam.


Sayangnya kedua wanita itu tidak sadar kalau Wei Qing sedang melihat dan mendengarkan segalanya dari kejauhan.

Bersambung ke episode 2

Post a Comment

2 Comments

  1. Trimakasih kakak.....
    Up sinopsisnya well intended boss jg dong....

    ReplyDelete

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam