Xiao Yao lalu mengganti topik tentang Ah Nian yang kabarnya pulang ke Haoling sambil menangis gara-gara Cang Xuan. Namun tentu saja Xiao Yao tidak marah padanya karena dia mengerti alasan Cang Xuan melakukan itu sebenarnya demi kebaikan Ah Nian, menjauhkan Ah Nian dari bahaya yang ada di sini. Xao Yao penasaran apakah Cang Xuan senang berakting menjadi orang tak bermoral?
Jelas tidak lah. Rasanya seperti mimpi buruk. Wanita pasti akan menderita saat harus berpura-pura di hadapan pria yang tidak disukainya, begitupun dengan pria saat dihadapkan pada masalah yang sama.
Xiao Yao langsung mengecek nadinya dan sontak khawatir menyadari kecanduannya Cang Xuan sudah cukup parah. Jika diteruskan, takutnya akan semakin susah untuk membersihkan obat ini dari tvbvh Cang Xuan.
Cang Xuan yakin bahwa sebentar lagi rencananya pasti akan berhasil dan dia akan bisa terlepas dari obat itu. Pencarian pembvnvh kemarin ada gunanya, sekarang para paman sudah yakin kalau dia benar-benar sudah hancur.
Dia juga sebenarnya tidak ingin terus menerus bersama kedua wanita yang tidak dia sukai itu, tapi dia sadar bahwa dia harus menempuh jalan ini. Jin Xuan memang anak buahnya, tapi wanita yang satu lagi adalah mata-mata si sepupu, jadi Cang Xuan tidak boleh melakukan kesalahan apa pun.
"Sejak ibuku bvnvh diri di hadapanku, aku sudah tidak bisa keras kepala lagi."
Rencananya Jing sudah mulai ada perkembangan. Rusaknya Istana Zijin di Gunung Chenrong membuat beberapa kepala keluarga dan para tetua dari enam klan besar berkumpul untuk mendiskusikan penyelesaian masalah ini.
Feng Long terlalu tidak sabaran dan hampir saja mau ikut pertemuan itu untuk memanas-manasi, tapi Jing dengan cepat menghentikannya, mengingatkannya bahwa rencana ini tidak boleh sampai ketahuan siapa pun, tidak pula Ayahnya Feng Long.
Jika tidak, maka semua usaha mereka akan sia-sia dan Cang Xuan akan semakin sulit keluar dari Xiyan. Namun jangan khawatir, Jing sudah menemui Keluarga Xiling yang bisa membantu mereka. Wah! Feng Long benar-benar kagum padanya, pemikiran Jing benar-benar menyeluruh.
Tak lama kemudian, Xin Yue datang untuk mengabarkan hasil pertemuan tersebut. Rencana mereka berhasil sesuai harapan mereka. Para tetua dan kepala keluarga sepakat bahwa Istana Zijin di Gunung Chenrong tidak boleh dirobohkan karena Istana Zijin adalah simbol Dataran Tengah, jadi mereka sepakat agar istana tersebut diperbaiki.
Ayah mereka berpendapat bahwa keluarga mereka tidak boleh menjadi pihak yang memperbaiki istana tersebut karena takutnya akan menimbulkan kecurigaan dari pihak Gunung Xiyan. Karena itulah, mereka sepakat meminta Raja Xiyan untuk mengirim orang ke sini untuk memperbaiki Istana Zijin di Gunung Chenrong.
Sesuai harapan mereka pula, orang yang ditunjuk Raja Xiyan adalah Cang Xuan. Para paman yang sudah meyakini kalau Cang Xuan sudah rusak, sama sekali tidak curiga, malah senang Cang Xuan diusir dari Xiyan.
Namun mereka tidak setuju saat Cang Xuan mengajukan permintaan untuk membawa Xiao Yao bersamanya dan mencoba mengusulkan pada Raja Xiyan agar Xiao Yao dikirim kembali ke Haoling saja. Lagipula, dia sudah terlalu lama tinggal di sini.
Namun Raja Xiyan memutuskan menyetujui permintaan Cang Xuan dan mengingatkan para paman bahwa Xiao Yao adalah keturunan Putri Jenderal yang telah sangat berjasa bagi Negara Xiyan dan gugur demi Negara Xiyan. Jadi Xiao Yao bebas tinggal di Xiyan selama apa pun yang dia mau.
Sebelum pergi, Cang Xuan dan Xiao Yao kembali ke Puncak Zhaoyun, menatap tempat itu dengan sedih. Dulu saat berkelana di luar, Cang Xuan selalu ingin pulang. Namun sekarang setelah pulang, malah mati-matian ingin pergi.
Xiao Yao juga sama. Dulu saat dia pergi, dia mengira kalau dia bisa segera pulang. Namun ternyata butuh waktu 300 tahun untuk pulang. Sekarang baru sebentar sudah harus pergi lagi, entah kapan mereka bisa kembali dan mainan ayunan di Puncak Zhaoyun.
Mendengar itu, Cang Xuan berjanji akan menanam banyak pohon bunga flamboyan di Puncak Zijin dan membuatkan ayunan yang sama persis seperti ayunan di sini untuk Xiao Yao.
Sebenarnya, Cang Xuan lebih ingin agar Xiao Yao pergi jauh darinya seperti Ah Nian agar dia lebih aman. Namun Xiao Yao sendiri bersikeras untuk tetap bersamanya, terutama demi memenuhi permintaan mendiang Nenek mereka yang dulu meminta mereka mereka untuk selalu saling membantu.
Cang Xuan miris mendengarnya, sepertinya sekarang hanya Xiao Yao yang terus menerus membantunya, sedangkan dia belum membantu Xiao Yao.
Xiao Yao meyakinkannya untuk tidak mengkhawatirkan itu. Tidak masalah biarpun sekarang Cang Xuan belum membantunya, usia Klan Dewa sangat panjang, pasti akan ada kesempatan bagi Cang Xuan untuk membantunya. Tidak perlu terburu-buru. Kelak Xiao Yao berencana untuk sepenuhnya bergantung pada Cang Xuan.
"Berarti aku harus berusaha keras untuk membuatmu bergantung seumur hidup."
Beberapa waktu kemudian, Cang Xuan dan Xiao Yao akhirnya pindah ke Istana Zijin di Gunung Chenrong. Hari ini Cang Xuan memimpin rapat untuk mendiskusikan rencana renovasi istana, tapi dia bahkan tidak bisa konsen gara-gara efek obat.
Para pejabat mengusulkan untuk bekerja sama dengan Keluarga Tushan mengingat bisnis Keluarga Tushan sangat luas, barang apa saja ada, kualitas terbaik dengan harganya juga yang paling masuk akal.
Sebenarnya masih ada dua pedagang lagi yang hendak mereka rekomendasikan, tapi Cang Xuan benar-benar tidak bisa fokus dan akhirnya, tanpa pikir panjang, langsung saja menerima usulan untuk bekerja sama dengan Keluarga Tushan.
Setelah itu dia cepat-cepat mengusir mereka karena dia benar-benar sudah tidak tahan lagi dan hampir gila. Dia benar-benar sudah sangat kecanduan cukup parah, jadi terpaksa dia harus tetap meminum obat itu lagi untuk menenangkan dirinya.
Setelah dia sudah tampak normal lagi, dia pergi menemui Xiao Yao yang sedang sangat sibuk menulis resep. Ternyata belakangan ini dia jarang keluar kamar karena sibuk mempelajari berbagai buku medis untuk mencari resep terbaik untuk menghilangkan racun obat itu dari tvbvh Cang Xuan.
Cang Xuan memang sengaja tidak memberitahu Xiao Yao tentang kencanduannya yang sudah sangat parah ini agar tidak membuat Xiao Yao terlalu mengkhawatirkannya.
Namun malam harinya, efek obat itu benar-benar membuat Cang Xuan semakin menggila yang jelas saja membuat Xiao Yao cemas.
Pengawalnya Cang Xuan berusaha melarangnya masuk karena takut Cang Xuan akan melukai Xiao Yao, tapi Xiao Yao tetap nekat masuk dan mendapati Cang Xuan sedang membenturkan kepalanya sendiri ke tembok.
Xiao Yao sontak panik berusaha menghentikannya dan memeganginya sekuat tenaga, tapi Cang Xuan sekuat tenaga melepaskan cengkeramannya hingga membuat Xiao Yao terbanting cukup keras dan dahinya berdarah.
Dia bahkan hampir menc3k1k dan men1njv Xiao Yao... sampai saat Xiao Yao berteriak mengingatkannya, "AKU XIAO YAO!"
Nama itulah yang akhirnya membuat Cang Xuan mulai tersadar, namun sulitnya menahan diri akhirnya membuatnya berusaha menghentikan dirinya sendiri dengan cara menggigit kepalan tangannya sendiri keras-keras sampai berdarah.
Cemas, Xiao Yao berusaha menenangkannya dengan cara menyanyikan lagu kesukaan Cang Xuan semasa kecil dulu. Ini adalah lagu yang dulu sering dinyanyikan mendiang Ibunya Cang Xuan untuk meninabobokan mereka berdua semasa kecil dulu.
Lagu inilah yang akhirnya benar-benar berhasil menenangkan Cang Xuan dan menyadarkannya dari kegilaannya. Xiao Yao pun terus menyanyikannya sampai akhirnya Cang Xuan tertidur dalam pelukannya.
Xiao Yao benar-benar sedih melihatnya seperti ini, "Gege, jangan takut. Ada aku."
Saat Cang Xuan terbangun keesokan harinya, dia mendapati Xiao Yao tertidur di tepi ranjangnya, menjaganya sepanjang malam. Terpesona, Cang Xuan tiba-tiba bergerak mendekat dan berniat menc1vm Xiao Yao.
Bersambung ke episode 26
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam