Sinopsis Lost You Forever Episode 25 - Part 1

Xiao Yao menarik topeng si penyusup dan sontak tercengang melihat... Fangfeng Bei? Atau Xiang Liu? Siapa dia? 

Namun kemudian dia menampilkan senyum nakal ala Fangfeng Bei yang sontak membuat Xiao  Yao meyakini kalau dia Bei dan jadi sebal karenanya, kenapa pula Bei datang kemari untuk meminta bantuannya dan melihatnya padahal Bei punya banyak teman-teman berandal.

Namun dia khawatir juga saat menyadari Bei benar-benar terluka parah. Jadi Xiao Yao memberinya obat dan bertanya-tanya kenapa kedua paman mengincar Bei padahal keluarga Fangfeng adalah kroninya kedua paman. Apa yang Bei lakukan sehingga dia diburu oleh kedua sepupu?


Namun Bei menolak menjawab apa pun. Xiao Yao tidak memaksanya dan cuma menyuruh Bei untuk berbaring di ranjangnya karena hanya ini tempat teraman untuk menyembunyikan Bei, tapi dia tidak bisa menjamin kalau Bei bakalan aman sepenuhnya. 

Sekarang ini, bahkan gege-nya saja tidak berdaya, Xiao Yao juga tidak yakin kalau statusnya sebagai Tuan Putri Haoling bisa berpengaruh, dia tidak bisa berbuat apa-apa kalau orang-orang itu menggeledah paksa.

Si sepupu pertama membawa pasukannya menerobos kamarnya Cang Xuan, tak menemukan penjahatnya di mana-mana, malah menemukan Cang Xuan yang lagi teler karena obatnya. Saking telernya, Cang Xuan jadi tidak bisa berbuat apa-apa terhadap semua orang yang menggeledah kamarnya. 

Si sepupu senang sekali melihat Cang Xuan semakin lama semakin hancur. Hmm, kondisi Cang Xuan memang semakin lama semakin mengkhawatirkan. Sandiwaranya semakin lama memang semakin terasa bukan sandiwara lagi.


Sedangkan si sepupu kedua membawa pasukannya berpencar ke kamarnya Ah Nian dan kamarnya Xiao Yao. Ah Nian sontak emosi dan tidak terima dicurigai, jadi dia memerintahkan Hai Tang untuk melawan para prajurit itu.

Sedangkan Xiao Yao lebih tenang dan berstrategi memancing si sepupu kedua masuk kamarnya, seolah sedang bekerja sama namun sebenarnya menantang si sepupu untuk tidak macam-macam dengannya dan Ah Nian.

Dia memperlihatkan sebagian ranjangnya, namun sengaja meletakkan pakaian dalamnya di tempat strategis dan menggunakan itu sebagai alasan untuk mengusir si sepupu seolah si sepupu sudah kurang ajar melihat pakaian dalamnya. Untungnya rencananya berhasil, si sepupu akhirnya membawa pasukannya keluar dari kamarnya Xiao Yao dan Ah Nian.

Sudah aman, Xiao Yao langsung mengecek nadinya Bei tapi malah mendapati ada yang aneh. Obat yang tadi diminum Bei, sama sekali tidak berpengaruh padanya, persis seperti bagaimana Xiang Liu yang tidak pernah bereaksi terhadap semua racunnya. Xiao Yao langsung sadar kalau Bei sebenarnya adalah Xiang Liu. 


Xiang Liu pun mengonfirmasi identitas aslinya saat dia jujur mengakui kalau dia membutuhkan Xiao Yao untuk menyembuhkan dirinya dan hampir saja mau menggigit lehernya, tapi Xiao Yao dengan cepat melarangnya menggigit leher dan ganti menawarkan pergelangan tangannya. 

Xiang Liu agak kecewa dan menuntut alasannya. Xiao Yao mengingatkan bahwa dulu dia adalah Wen Xiao Liu, seorang pria, jadi tidak masalah kalau ada bekas merah di leher. Tapi sekarang situasinya beda, dia wanita, Tuan Putri pula. Sekarang dia punya reputasi untuk dijaga.

 

Xiang Liu akhirnya menggigit pergelangan tangan Xiao Yao dan menghisap darahnya dengan rakus sampai Xiao Yao lemas. Xiang Liu bahkan baru berhenti saat merasakan Xiao Yao hampir pingsan karenanya.


Namun Xiao Yao bersikeras kalau dia baik-baik saja dan tetap menyuruh Xiang Liu untuk meminum darahnya lebih banyak biar cepat sembuh, besok dia bisa memulihkan dirinya sendiri dengan meminum obat penambah nutrisi.


Namun Xiao Yao langsung pingsan saat itu. Xiang Liu pun tak melanjutkan gigitannya dan hanya berbaring di sisi Xiao Yao. Namun mungkin karena sebelumnya Xiao Yao menolaknya (waktu Xiao Yao bilang bahwa dia takut Xiang Liu masuk ke dalam mimpinya), Xiang Liu pun geser mundur lebih jauh, menatap Xiao Yao dengan sedih hingga dia ketiduran.

(Dipikir-pikir, sebenarnya, Xiang Liu sebenarnya lebih punya kebebasan untuk bersama Xiao Yao. Dia tidak seperti Jing yang terikat oleh keluarga, karena dia memang tidak punya keluarga. Tidak pula terikat oleh perebutan tahta seperti Cang Xuan. Sayangnya dia sendiri yang tidak mau memberikan apa yang paling Xiao Yao inginkan, dia tidak mau menomorsatukan Xiao Yao)


Efek obat itu masih ada sampai keesokan harinya, membuat Cang Xuan masih setengah mabuk dan lemas. Dia bahkan tidak mendengarkan cerocosan Ah Nian yang mengeluh heboh tentang kelakuan kedua sepupu kemarin malam.

Parahnya lagi, Pengawalnya Cang Xuan kemudian melapor bahwa kedua sepupu mengirimkan hadiah sebagai permintaan maaf atas semalam, dan ternyata hadiah yang mereka kirim adalah dua wanita penghibur kesayangan Cang Xuan, yang salah satunya adalah Jin Xuan. Kesannya hadiah, padahal ini jelas-jelas hinaan.

Cang Xuan menerima hadiah ini dengan senang hati bak seorang playboy yang jelas saja membuat Ah Nian sedih dan sangat kecewa padanya. Gege yang dulu begitu dia kagumi, sekarang berubah jadi gila jadi seperti ini. 

Saking kecewanya, Ah Nian sontak menyatakan kalau dia akan pulang ke Haoling dan tidak akan pernah kembali lagi kemari. Ah Nian langsung pergi dan Cang Xuan sama sekali tak menghentikannya padahal sebenarnya dia juga sedih.

Sementara itu, Xiao Yao bangun duluan dan menatap Xiang Liu yang masih tidur. Dia jadi teringat akan berbagai kenangannya bersama Xiang Liu dan Fangfeng Bei, dan semua itu membuatnya jadi bingung.

Xiao Yao kemudian menyiapkan baju ganti untuknya dan menyuruh Xiang Liu (yang masih tidur) untuk langsung pergi saja setelah lukanya pulih nanti tanpa perlu pamitan, karena dia tidak tahu harus berpamitan dengan Bei atau dengan Xiang Liu.


Xiao Yao langsung keluar kamar dan saat itulah Xiang Liu baru membuka mata, jelas mendengarkan ucapan Xiao Yao barusan. Dia jadi sedih teringat betapa seringnya dia menyakiti Xiao Yao untuk mendapatkan darahnya Xiao Yao.


Xiao Yao kembali beberapa saat kemudian, membawakan sebotol racun untuk Xiang Liu, tapi malah mendapati ranjangnya sudah kosong. Xiao Yao agak kecewa. (Kamu sendiri loh yang ingin dia pergi tanpa pamitan)

Tak lama kemudian, Xiao Yao termenung memikirkan Xiang Liu sambil memainkan botol racun. Cang Xuan mendadak muncul menangkap botol racunnya. Dia sudah waras sekarang dan sudah bisa berpikir dengan benar saat dia memberitahu Xiao Yao bahwa sebenarnya semalam diincar kedua paman bukan pembvnvh, tapi pencuri peta Xiyan. Mereka takut jika sampai Raja Xiyan tahu, makanya disamarkan menjadi mencari pembvnvh.

Peta itu tersimpan informasi gudang senjata dan gudang pangan di Dataran Tengah. Cang Xuan menebak bahwa pelakunya adalah Pasukan Sisa Chenrong yang mengincar kedua gudang itu. 

Ah, Xiao Yao semakin yakin bahwa yang semalam sudah pasti Xiang Liu. Namun dia masih bingung menebak hubungannya dengan Bei, makanya sekarang dia meminta Cang Xuan untuk membantunya menyelidiki Bei. 

Dia mau informasi lengkap selengkap-lengkapnya. Namun dia tidak memberikan alasannya, Cang Xuan jadi penasaran apakah Xiao Yao benar-benar terpikat olehnya? Tidak! Xiao Yao meyakinkan kala dia hanya penasaran karena dia merasa kalau Bei dan Yi Ying itu sama sekali tidak mirip padahal satu keluarga. oke, Cang Xuan setuju untuk membantunya.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments