Sinopsis How, Boss Wants to Marry Me Episode 3 - 2

 Sinopsis How, Boss Wants to Marry Me Episode 3 - 2


Note: Seperti yang sudah kubilang, sinopsis drama ini lama karena subtitle-nya juga lama. Subbernya juga belum update sampai sekarang, nggak tahu kenapa, mungkin masih liburan.

Sebenarnya aku ingin nunggu subtitle part selanjutnya karena rencanaku mau buat postingan ini lebih panjang biar cuma 3 part aja gitu, tapi kaliannya yang nggak sabaran dan protes terus. Hahaha! Yah, sudahlah. Jadi kemungkinan nantinya episode ini akan kubagi 4 part.

Sekali lagi, mohon maklum kalau sinopsis drama ini lama, yah. Subtitle yang bagus, agak lama update-nya. Sedangkan subtitle yang update-nya cepat, agak susah dipahami. (Aih, dilema) Atau haruskah aku buat spoiler lagi kayak spoiler episode 3???

Sinopsis Episode 3 - 2

 

Setelah kedua orang itu pergi, Xia Lin malah belum melepaskan tangannya sampai Yi Zhou mengancam akan menuduh Xia Lin melecehkannya.

Canggung, Xia Lin langsung mengelus d~~a Yi Zhou sambil beralasan kalau kulitnya Yi Zhou sangat halus. Tapi tak sengaja dia mengelus terlalu kebawah dan ujung-ujungnya malah membuat handuk itu merosot. Wkwkwk! Xia Lin kontan heboh dan buru-buru menutupi mukanya rapat-rapat.

 

Setelah Yi Zhou ganti baju, mereka turun bersama-sama. Anran langsung protes manja karena Yi Zhou tidak menjemputnya dan tidak menjawab teleponnya juga.

"Aku sibuk."

"Kau sibuk berurusan dengannya? Kenapa kau tidak mengenalkannya?"

Belum sempat Yi Zhou mengucap apapun, Xia Lin mendadak menyela dan mengklaim kalau dia bukan siapa-siapa, jadi dia tidak perlu dikenalkan.

"Xia Lin, dan kau bilang kau tidak kenal si tua Ling?" Geram Chu Yan. Xia Lin jadi canggung mendengarnya.

Melihat itu, Anran sok baik dengan mengomeli Chu Yan untuk tidak bersikap sejahat itu pada Xia Lin. Mereka harus mengakrabkan diri pelan-pelan. Bagaimanapun, temannya Yi Zhou adalah teman mereka juga. Ngomong-ngomong, kenapa Yi Zhou pindah kemari?


Tapi tiba-tiba Yi Zhou mengejutkan semua orang dengan menggenggam tangan Xia Lin lalu memperkenalkan Xia Lin adalah istrinya, bukan temannya. Dan alasannya pindah kemari adalah karena istrinya ini suka rumah ini.

"Kau bilang apa?!"

"Kau menikah? Kenapa tidak bilang-bilang aku?!"

"Aku menikah 2 bulan yang lalu, aku lupa memberitahu kalian berdua."

"Lupa? Bagaimana bisa kau lupa?! Oh, sekarang aku mengerti kenapa kau pindah kemari. Ternyata karena dia!"

Yi Zhou cepat-cepat menjauhkan Zhou Shi dengan menyuruhnya memotongkan buah-buahan untuk mereka. Chu Yan gregetan banget sama sahabatnya yang satu ini. Pernikahan memang bagus, tapi kenapa wanitanya musti Zhou Shi?!

"Kau tahu sendiri alasannya mendekatimu!"

"Kurasa kau salah memahaminya. Bagaimanapun dia sebelumnya, tapi sekarang dia milikku."


Chu Yan cuma bisa melongo mendengar jawaban romantisnya. Yi Zhou bahkan langsung menyusul Xia Lin ke dapur dan dengan manisnya membantunya memotong buah.


Patah hati, Anran buru-buru mengklaim kalau dia lelah dan meminta Chu Yan mengantarkannya pulang sekarang juga. Tapi begitu di luar, dia langsung sengit menuntut siapa sebenarnya wanita itu?

"Seorang aktris yang kurang terkenal. Tapi tak kusangka ternyata dia sepintar itu, aku terlalu meremehkannya. Si tua Ling tidak pernah jatuh cinta sebelumnya, dia pasti terpedaya wanita itu."

Tapi biarpun Yi Zhou terpedaya olehnya, Nenek Ling pasti menghentikannya, kan? Ngomong-ngomong tentang itu, Chu Yan mendadak punya ide bagus lalu cepat-cepat mengajak Anran pergi.


Xia Lin cemas, apa yang harus mereka lakukan sekarang. Yi Zhou ngasih tahu tentang status mereka, kedua orang itu mungkin akan memberitahu orang lain.

"Memangnya jadi istriku itu memalukan?"

"Maksudku bukan begitu. Pernikahan kita kan cuma dua tahun, mengumumkan pernikahan kita ke publik hanya akan menambah masalah bagi kita berdua."

Dan bukankah Yi Zhou sangat menjaga privasinya? Dia tidak mau terlalu mengkhwatirkan masalah kehidupan pribadinya, kan? Jadi jauh lebih baik jika mereka memulai hubungan ini secara diam-diam dan mengakhirinya secara diam-diam.

"Kalau kau bahkan tidak bisa membicarakan hubungan kita, lalu bagaimana aku bisa yakin kalau kau bisa menipu nenekku? Kalau dia tahu pernikahan kita palsu, kau pasti tahu bagaimana hasilnya."


Masalah itu, jangan khawatir. Dia janji akan melakukan apa yang mereka janjikan tanpa cela. Tapi sekarang dia harus fokus pada karirnya, jadi dia ingin publik lebih fokus pada karirnya ketimbang pernikahan mereka.

"Dan bukankah di dalam kontrak disebutkan sebuah klausa yang mengatakan bahwa kita harus merahasiakan pernikahan kita ini?"

Yi ZHou langsung mengigit apelnya dengan kesal. "Bagian yang itu sudah kuhapus."

HAH?! "Kau tidak mendiskusikannya dulu denganku!"

"Tidak penting untuk didiskusikan denganmu." Yi Zhou langsung balik ke kamarnya dan mengacuhkan cerocosan Xia Lin.


Tuan Chu sudah menunggu saat Chu Yan baru pulang dan langsung menamparnya keras-keras yang jelas saja membuat Chu Yan kesal.

"Pak Tua, wajahku ini mahal. Kalau sampai rusak, bagaimana bisa aku menjualnya?"

"Aku suruh kau menjemput Anran dan bukannya mengantarkannya ke rumah Ling Yi Zhou!"

"Ayah mengawasiku?"

"Aku bisa memaafkan yang kau lakukan pada Nona Yuan (kencan butanya), tapi Anran beda. Bisnis keluarga Anran adalah Xing An Entertainment, kau harus mendapatkannya! Kalau kau menikah dengan Anran, maka kerja sama kedua bisnis keluarga kita akan bisa bersaing melawan Group Ling."

Chu Yan menolak, dia tahu kalau dia selalu diawasi makanya dia menolak kehendak Tuan Chu. "Tujuan ambisius Ayah, harus Ayah lakukan seorang diri. Atau Ayah bisa mengadopsi anak lain."

"Kau!" Tuan Chu kontan emosi dan hampir saja melayangkan tamparan lagi.


"Jangan terlalu bersemangat, aku akan pergi sekarang." Chu Yan langsung berjalan menjauh. Tapi begitu dia tersembunyi dari pandangan Tuan Chu, dia buru-buru menghirup inhalernya dan berusaha keras untuk menenangkan dirinya.


Xia Lin terbangun tengah malam dan mendapati gelasnya kosong. Dia lalu turun dan mengendap-endap ke dapur dan membuka kulkas saat tiba-tiba saja Yi Zhou muncul dari belakangnya dan menepuk bahunya.


Kaget, Xia Lin tak sengaja menjatuhkan apelnya sampai mengenai kakinya. Jadilah Yi Zhou harus merawat kakinya sambil mengomelinya. Dia kan bisa memanggil Bibi Huang kalau butuh apa-apa.

"Aku tidak mau merepotkan siapapun."

"Kau satu-satunya orang di dunia ini yang bisa merepotkanku setiap saat selain nenekku." (Sweet)

Xia Lin jadi canggung dan buru-buru menjauh. Tapi Yi Zhou dengan manisnya membopong Xia Lin kembali ke kamarnya.


Keesokan paginya, Xia Lin melihat Yi Zhou duduk di meja makan sambil baca berita di tabloid dan langsung membatin sinis karena suasana seperti ini terasa seperti di jaman kuno. Seolah bisa membaca pikirannya, Yi Zhou mendadak menatapnya.

"Aku tidak bilang apa-apa kok!"

Tanpa banyak kata, Yi Zhou langsung saja memberinya sebuah black card. Xia Lin menolak, dia tidak sedang kekurangan uang kok.

"Aku tidak mau masalah uang menganggu kita di awal pernikahan kita."

"Uang mengganggu kita?"

"Dengan kata lain, kuharap kau menghadapi fakta bahwa kau sekarang berakting jadi istriku."


Baiklah, Xia Lin akhirnya menerima kartu itu. Baru saja dia membatin kalau password-nya tidak mungkin 0608, Yi Zhou tiba-tiba berkata kalau password-nya adalah 0608. Pfft!

"Kau tidak perlu semanis itu. Bahkan password-nya juga tanggal ultahku?"

"Itu tanggal ultahku."

"Ultahmu juga 8 Juni?"

Wah, bukan cuma sumsum tulang belakang mereka cocok, bahkan tanggal ultah pun samaan. Jangan-jangan mereka kakak-adik yang terpisah bertahun-tahun?

"Aku tidak punya adik sepertimu." Tukas Yi Zhou.

Xia Lin langsung sebal mendengarnya, serius amat nih orang. Apa dia bercanda dengan sesama pria saja?

"Akan ku antarkan kau ke kantor sebentar lagi."

Xia Lin menolak dan bergegas pamit sekarang juga. Tapi sebelum itu, Yi Zhou mengingatkannya untuk pulang sebelum jam 5 soalnya mereka harus makan malam di rumah nenek.

Bersambung ke part 3

Post a Comment

4 Comments

  1. Mksi sdh lnjut.....semangat terus ya....bgus ceritanya jd penasaran...

    ReplyDelete
  2. Saya suka critanya.lnjut sampai tmt mba,mksih

    ReplyDelete
  3. Bagus kak lanjutin smpek selesai yaaaa semangatttt semoga mbaknya sukses terus

    ReplyDelete

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam