Rekap Novel Deng Hua Xiao Bab 16 - Bab 21


Sementara Tuan Hu dan Bos Du ribut mendebatkan Lu Tong, yang mereka omongin justru tetap tenang menghadapi segala hinaan Tuan Hu yang menuduhnya tabib palsu dan penipu, bahkan mendadak menyodorkan secangkir teh di hadapan Tuan Hu sembari mengingatkannya untuk menahan emosinya karena panas berlebihan tidak baik untuk mulut Tuan Hu yang lagi sariawan.

Lah? Kok Lu Tong bisa tahu kalau dia lagi sariawan? Tuan Hu bingung. Bos Du meyakinkan Tuan Hu bahwa Lu Tong ini sama sekali bukan tabib palsu dan bukan pula penipu, justru dialah yang membuat teh herbal yang ampuh menyembuhkan hidung tersumbatnya Tuan Hu.

Tuan Hu kaget tapi tetap saja ngotot menolak mempercayainya. Tabib pria saja butuh belajar dan pengalaman bertahun-tahun sebelum mulai praktek. Wanita kan biasanya cuma bidan, Lu Tong pasti penipu.

Lu Tong tetap tenang saat dia memberitahu Tuan Hu bahwa sebelumnya dia belajar pada seorang ahli medis terkemuka. Dia datang ke ibu kota setelah kematian gurunya dengan niatan mempraktekkan kemampuan medisnya dan menolong orang lain demi mewujudkan harapan gurunya.

Tapi ternyata orang-orang hanya menilainya berdasarkan penampilan dan umurnya. Sepertinya dia tidak bisa mendapatkan kepercayaan orang-orang di sini, jadi dia akan pulang kampung saja.

Dia lalu memberikan beberapa bungkus teh herbal pesanan Tuan Hu, dia kasih extra supaya bisa jadi persediaan selama dua bulan karena hanya ini yang tersisa.

Sikapnya yang sangat rendah hati tanpa menunjukkan kemarahan sama sekali, sontak membuat Tuan Hu jadi merasa bersalah sehingga mendadak saja sikapnya berubah total mempercayai Lu Tong dan menyemangatinya dengan kata-kata penuh kebijaksanaan yang otomatis membuat Bos Du dan Yin Zheng memutar bola mata mereka dengan sinis.

Terutama jelas karena omongan Lu Tong barusan membuat Tuan Hu jadi khawatir tidak akan bisa mendapatkan teh herbal lagi. Makanya dia dengan penuh semangat meyakinkan Lu Tong untuk tetap tinggal di ibu kota dan terus menjual teh herbal ini.

Bos Du dengan cepat memanfaatkan momen ini untuk mengeluhkan orang-orang yang tidak mempercayai mereka dan kemanjuran teh herbalnya Lu Tong, makanya tidak ada yang mau beli. Seandainya saja ada orang ternama yang punya banyak teman yang bisa mendatangkan banyak pelanggan untuk mereka, seperti misalnya mempromosikan teh herbal mereka di acara festival bunga persik.

Tuan Hu dengan mudah terpancing dan langsung meyakinkan Lu Tong bahwa dalam waktu 10 hari, teh herbalnya pasti akan sangat terkenal, dan langsung pergi untuk melaksanakan misinya. Bos Du puas, dan tak menyangka juga kalau Lu Tong ternyata bisa juga bersikap selicik dan secerdik itu.

Dua hari kemudian, Tuan Hu mendatangi acara festival bunga persik itu, otomatis mengagetkan yang lain karena pada tahun-tahun sebelumnya, Tuan Hu tak pernah datang karena kondisi hidung tersumbatnya.

Saat inilah Tuan Hu dengan gencar mempromosikan teh herbal di Klinik Renxin pada teman-teman cendekiawannya. 

Lalu tak lama kemudian, muncullah sekumpulan cendekiawan muda yang datang khusus untuk membeli teh herbalnya Lu Tong. Yang tidak mereka sangka, nama teh herbal itu sangat puitis, Teh Mata Air Musim Semi.

Lu Tong menjelaskan bahwa teh herbal ini berwarna hijau kebiru-biruan dengan aroma samar, persis seperti mata air, ampuh mengatasi gangguan hidung tersumbat yang dikarenakan serbuk sari berterbangan pada musim semi.

Nama tehnya dan penjelasan Lu Tong yang penuh seni dan puitis sontak menarik perhatian para cendekiawan itu sehingga mereka masing-masing membeli dua kaleng walaupun harganya agak mahal, 4 tael perak per kaleng. Tumpukan kaleng teh herbal yang awalnya menggunung itu sekarang ludes sampai Ah Cheng saja kewalahan meladeni para pelanggan baru itu.

Mengingat kebanyakan teman-temannya Tuan Hu adalah cendekiawan yang menyukai seni, makanya Lu Tong pun menyuruh Yin Zheng yang ahli dalam seni untuk membuat puisi dan menamakan teh herbal itu dengan nama yang puitis sehingga terpilihlah Teh Mata Air Musim Semi.

Ketenaran Teh Mata Air Musim Semi dengan cepat viral dalam acara festival bunga persik, otomatis mendatangkan lebih banyak pelanggan baru ke Klinik Renxin setiap hari dan uang yang mengalir ke Bos Du pun semakin lancar, membuatnya jadi semakin bahagia. Pertama kalinya sejak kematian ayahnya dia mampu menghasilkan uang sebanyak ini.

Bos Du jadi ingin menghasilkan lebih banyak dan langsung menawarkan kerja sama bisnis dengan Lu Tong, mereka pasti akan jadi kaya raya.

Namun langsung ditolak dengan sopan oleh Lu Tong. Dia cuma ingin mempraktekkan ilmu medisnya dan menolong orang, bukan ingin jadi pedagang kaya raya. 

Daripada Bos Du ribet mikirin itu, lebih baik sekarang dia menyetok lebih banyak bahan untuk teh herbalnya. Sekarang sudah lima hari, orang-orang yang membeli pada hari pertama seharusnya sekarang sudah merasakan hasilnya dan jika tidak ada aral melintang, maka besok mereka pasti akan mendapatkan lebih banyak pelanggan. Mendengar itu, Bos Du sontak bersemangat memanggil Ah Cheng untuk pergi bersamanya.

Semakin hari, semakin banyak pelanggan yang datang membeli Teh Mata Air Musim Semi. Selain isinya yang bermanfaat, kertas pembungkusnya juga selalu menarik perhatian karena selalu ada puisi-puisi hasil karya Yin Zheng tertulis di sana.

Lu Tong juga menyuruh Yin Zheng untuk menulis puisi untuk digantung di dinding toko yang semakin menarik perhatian para cendekiawan.

Suatu hari, Lu Tong kedatangan pelanggan yang dari penampilannya kelihatan seperti seorang cendekiawan miskin, bahkan uangnya pun cuma berupa sekumpulan uang koin. 

Namun dia tetap bersedia membeli teh herbalnya Lu Tong yang harganya mahal. Lu Tong menduga kalau pria itu pasti membelinya untuk seseorang yang penting baginya.

Ya, tebakannya benar. Pria bernama Wu You Cai itu membeli teh herbal untuk ibunya yang sudah lama sakit. Sebenarnya Wu You Cai cukup berbakat, hanya saja, entah mengapa dia selalu tidak beruntung dan gagal dalam ujian negara setiap tahun.

Ayahnya sudah lama meninggal dunia, sehingga ibunyalah yang membesarkannya dengan berjualan ikan di pasar ikan. Namun belakangan ini kesehatan Ibu semakin menurun drastis.

Wu You Cai adalah anak yang berbakti, dia berusaha meminta bantuan berbagai tabib, tapi semua tabib itu bilang kalau ibunya sudah tidak bisa diselamatkan dan tinggal menghitung hari saja. Bahkan belakangan ini Ibu sering kali tidak mengenali putranya sendiri.

Karena itulah, setelah patah hati mendengar vonis para tabib tentang ibunya, Wu You Cai berusaha memenuhi apa pun permintaan ibunya. Dia menggantikan ibunya berjualan ikan di pasar dan menghabiskan hasil jualannya demi memenuhi apa pun permintaan ibunya dan melihat senyumannya.

Beberapa hari yang lalu, ibunya bilang ingin melihat bunga willow di pinggir sungai. Wu Yoi Cai tentu saja ingin memenuhi permintaan sang Ibu. Tapi masalahnya, Ibu menderita hidung tersumbat.

Makanya saat mendengar dari seorang temannya tentang teh herbal itu, dia rela menghabiskan uangnya untuk membeli teh herbal itu demi memenuhi harapan Ibu.

Setelah tiga hari meminumkan teh herbal itu ke Ibu, Wu You Cai pun menggendong Ibu ke pinggir sungai untuk melihat bunga willow. Yang tak disangkanya, Teh Mata Air Musim Semi itu benar-benar ampuh. Ibunya sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda hidung tersumbat.

Lebih hebatnya lagi, Ibu bahkan mengenalinya dan mampu mengingat kenangan indah mereka sekeluarga yang dulu selalu bermain di tempat ini saat Wu You Cai masih kecil dan Ayah masih hidup.

Wu You Cai sontak menangis penuh haru dan meminta maaf pada Ibu karena dia gagal dan tak mampu memberikan hidup yang nyaman dan layak untuk Ibu, tidak memiliki apa pun untuk diberikan pada Ibu.

Namun Ibu langsung membelai kepalanya dan dengan senyum lembutnya dia meyakinkan Wu You Cai bahwa yang paling dia inginkan hanyalah putranya sehat dan aman.

Wu You Cai berbakat, asalkan dia bersabar dan terus berusaha, maka Ibu yakin kalau dia pasti akan menemukan jalannya suatu hari nanti.

Selain itu, kata siapa Wu You Cai tidak memberikan apa pun padanya? Bukankah Wu You Cai belakangan ini memberinya sesuatu yang sangat berharga, teh herbal itu. Teh herbal itu sangat manjur, setelah bertahun-tahun, baru kali ini Ibu bisa menikmati keindahan bunga dengan nyaman. Wu You Cai sontak menghapus air matanya dengan bahagia mendengar itu.

Ketenaran Teh Mata Air Musim Semi tentu saja sudah lama sampai ke telinga Bos Bai. Awalnya, karena dia meragukan teh herbal itu, makanya dia memerintahkan asistennya untuk mengompori lebih banyak orang untuk membeli teh herbal itu dengan maksud supaya setelah orang-orang itu tidak merasakan manfaat dari teh herbal itu, reputasi Klinik Renxin akan semakin anjlok seanjlok-anjloknya.

Namun yang tak disangkanya, reputasi Teh Mata Air Musim Semi malah semakin melonjak karena teh herbal itu benar-benar memberikan manfaat nyata, Klinik Renxin jadi semakin laris dan Klinik Xinglin malah jadi semakin sepi.

Makanya sekarang dia ngamuk-ngamuk melampiaskan amarahnya pada Tabib Zhou Ji, karena Zhou Ji sudah salah menilai wanita itu dulu sehingga sekarang malah Bos Du yang kedapatan untung dari wanita itu.

Sayang sekali Teh Mata Air Musim Semi itu tidak berakhir di Klinik Xinglin. Jika tidak, maka merekalah yang akan mendapatkan banyak uang dan keuntungan.

Mendengar keluhan terakhir Bos Bai itu sontak membuat Zhou Ji mendadak punya inspirasi super licik... membuat tiruan teh herbal itu. Dia cuma perlu tahu bahan-bahannya, maka dia akan bisa menciptakan teh yang sama yang memiliki manfaat yang sama. Sebagai tabib jaga yang sudah berpengalaman bertahun-tahun, Zhou Ji percaya diri kalau dia akan bisa menciptakan teh yang sama persis.

Sebenarnya cara ini agak beresiko, tapi ini ide yang bagus, Bos Bai langsung setuju lalu menyuruh asistennya untuk membeli beberapa kaleng Teh Mata Air Musim Semi.

Suatu pagi, ada seorang pelayan muda yang disuruh tuannya untuk membeli Teh Mata Air Musim Semi, tapi dia kesulitan mengingat namanya, teh apalah musim semi. 

Di saat inilah dia malah tanpa sadar berakhir di klinik yang salah, Klinik Xinglin, dan akhirnya malah membeli teh tiruan yang dibuat Zhou Ji yang dinamakan Teh Matahari Musim Semi dengan harga jauh lebih murah daripada Teh Mata Air Musim Semi.

Dan begitulah bagaimana beberapa hari kemudian, perlahan-lahan orang-orang jadi beralih ke Klinik Xinglin, terutama karena tergoda oleh harga yang lebih murah dengan pikiran bahwa mereka akan mendapatkan hasil yang sama. Sedangkan mereka yang baru pertama kali membeli, tidak sadar bahwa mereka membeli teh tiruan.

Saat Bos Du mengetahuinya, dia jelas murka dan hampir saja mau pergi melabrak Bos Bai. Namun Lu Tong sontak menghentikannya dan mengingatkan bahwa labrakannya tidak akan berpengaruh apa-apa.

Hari ini Klinik Xinglin yang meniru teh mereka, besok atau lusa klinik-klinik yang lain mungkin akan melakukan hal yang sama. Lalu apakah Bos Du akan melabrak mereka satu per satu?

Tidak usah khawatir. Dia kan pernah bilang sebelumnya, belum tentu orang lain akan bisa meniru resep teh herbalnya. Dan lagi, jika dia bisa membuat teh herbal satu ini, maka dia akan bisa membuat teh herbal jenis lainnya. Ada satu bahan rahasia yang dia tambahkan ke teh tersebut yang dia yakin susah dikenali oleh tabib lain.

Jadi daripada ngamuk-ngamuk di sini, Lu Tong menyarankannya untuk melakukan hal lain. Yaitu mengompori lebih banyak orang untuk membeli teh tiruan itu. Begitu banyak orang tak merasakan manfaat dari teh tiruan tersebut, maka reputasi mereka pun akan hancur.

Ini cara yang dipakai Klinik Xinglin sebelumnya, tapi cara ini justru sangat membantu mereka karena teh mereka benar-benar bermanfaat, tapi akan memberi hasil yang bertolak belakang pada Klinik Xinglin yang mencoba meniru mereka tapi tidak bisa menciptakan yang sama persis.

Ini ide yang sangat cerdik bin licik! Bos Du agak gemetar ngeri juga menyadari betapa liciknya pemikiran Lu Tong, tapi ini ide yang sangat cemerlang dan langsung setuju untuk melakukan idenya Lu Tong.

Bersambung...

Post a Comment

0 Comments