Recap New Life Begins Episode 12

Yin Zheng mati-matian menolak hadiah pernikahan dengan Tuan Putri Jinchuan ini, tak peduli biarpun Tuan Besar berkata kalau menikahi Tuan Putri Jinchuan akan sangat menguntungkan baginya. Untuk apa memikirkan keuntungan jika tidak pernah ada seorang pun yang tulus padanya.

Jelas saja Tuan Besar murka padanya. Namun sebelum dia sempat melakukan sesuatu ke Yin Zheng, Nyonya He buru-buru menyela mengomeli Yin Zheng duluan, errr... sepertinya yang dilakukan Nyonya He ini malah demi menyelamatkan Yin Zheng dari murka Tuan Besar, sekaligus mengingatkan Yin Zheng bahwa dia bisa saja dikeluarkan dari pemerintahan padahal dia baru saja saja masuk. Tuan besar tak peduli, pokoknya masalah ini sudah diputuskan tak peduli apa pun pendapat Yin Zheng.

Terpaksalah Yin Zheng harus pulang dengan membawa kabar buruk ini, padahal Li Wei sedang bahagia menyiapkan berbagai makanan enak untuk menyambut Yin Zheng. Li Wei jadi sedih seharian, bahkan dia yang biasanya suka makan, hari ini tidak mau makan sama sekali.

Yin Zheng terpaksa harus menjalani pernikahan dengan Tuan Putri Jinchuan dengan wajah sedih sekaligus marah sepanjang acara berlangsung. Sedangkan Li Wei hanya bisa menangis sedih. Li Wei tidak terima diperlakukan seperti ini. Tidak ada satupun wanita di Jichuan yang berbagi suami dengan wanita lain. 

Karena itulah, dia memutuskan untuk pulang kampung saja. Yin Han, Hao Jia dan Shangguan Jing bergegas datang karena mengkhawatirkannya. Mereka pun mengajaknya keluar untuk menghiburnya.  

Di kamarnya sendiri, Song Wu mewek heboh banget sambil memeluk Baifu. Jelas lah dia frustasi, rival cintanya sekarang tambah satu lagi. Wkwkwk! Li Wei saja sudah cukup bikin pusing, sekarang malah ada istri resmi.

Yang tidak Yin Zheng sangka, istri barunya - Tuan Putri Jinchuan - Yuan Ying, ternyata sama seperti dirinya. Yuan Ying juga tidak menginginkan pernikahan ini tapi dia terpaksa melakukannya karena gagal melawan kehendak orang tuanya.

Karena itulah, malam itu juga, alih-alih malam pertama, kedua pengantin baru itu justru saling menegaskan posisi masing-masing dalam pernikahan yang sama-sama tidak diinginkan keduanya ini dan saling membuat kesepakatan yang bisa sama-sama menguntungkan kedua belah pihak.

Yuan Ying, bisa dibilang adalah wanita yang modern, mandiri dan berambisi besar. Dia punya bakat dan kemampuan dalam dunia politik, namun karena masalah gendernya dan fakta kalau dia hidup di tempat yang masih menganut adat penuh patriarki, dia jadi dipaksa untuk menikah dan menjalankan kodrat sebagai IRT.

Yuan Ying jelas tidak senang dengan situasi ini, namun dia menolak menyerah akan cita-citanya untuk bisa bekerja di pemerintahan. Karena itulah, dia menawarkan kesepakatan bisnis dengan Yin Zheng. 

Dia akan membantu Yin Zheng mengurus rumah tangga sebagai Nyonya Muda-nya Yin Zheng sekaligus membantu Yin Zheng di karir politiknya di pemerintahan sampai Yin Zheng berhasil mencapai posisi yang kuat dan stabil di pemerintahan. 

Setelah Yin Zheng berhasil mendapatkan jabatan resmi, maka Yin Zheng harus bisa meyakinkan kedua ayah mereka untuk menceraikannya dan mengirimnya pulang. (Pfft! Li Wei kan dulu juga begitu. Dipikir-pikir, kasihan juga Yin Zheng. Punya dua istri tapi tidak ada yang mau sama dia. Wkwkwk!)

Tapi ada syaratnya, Yin Zheng harus menceraikannya dengan cara baik-baik. Yun Ying hanya boleh bercerai melalui dua cara, cerai mati atau cerai karena kesepakatan kedua belah pihak. Hanya dengan begitu, dia bisa pulang kembali ke Jinchuan dengan hormat, dia tidak boleh diceraikan karena berbuat kesalahan karena itu bisa mencoreng reputasinya. 

Masalah Yin Zheng yang ingin mengangkat Li Wei jadi istri resmi, Yuan Ying berjanji akan membantu Yin Zheng mewujudkan keinginannya tersebut dengan cara menjadi gurunya Li Wei dan membimbing Li Wei sampai Li Wei nantinya pantas menyandang status sebagai Nyonya Muda Keenam.

Deal! Mereka pun meresmikan kesepakatan mereka dengan bersulang arak. Cuma satu gelas, tapi lagi-lagi, Yin Zheng langsung mabuk. Tapi untungnya Yin Zheng masih cukup sadar dan tidak asal mencium orang seperti sebelumnya. Dia langsung berjalan pergi dengan sempoyongan dan... AMBRUK! Hadeh! Yuan Ying kecewa, ternyata Yin Zheng lemah. Ini bisa saja mengganggu rencana besarnya.

Saat berjalan ke kamarnya, Yin Zheng mendadak ingin menemui Li Wei, tapi kedua pelayannya Li Wei sontak panik berusaha keras menghalanginya masuk yang jelas saja membuat Yin Zheng bingung dan kesal... sampai saat mereka tiba-tiba mendengar Li Wei yang mengutukinya, "BRENGSEK!"

Namun yang membuatnya paling shock adalah fakta kalau Li Wei sedang teler dalam gendongan Yin Han. Yin Han buru-buru menjelaskan kalau Li Wei tadi sedih gara-gara Yin Zheng nikah lagi, makanya dia dan yang lain membawanya main di luar, terus Li Wei mabuk sampai teler.

Yin Zheng langsung mengambil Li Wei dan bergegas membawanya masuk ke kamar. Dia benar-benar merasa bersalah karena telah menyakiti hati Li Wei, tapi... dia berjanji akan memperbaiki kekacauan ini. 

Baru hari pertama saja Yuan Ying langsung bergerak cepat memeriksa segala tetek bengek rumah tangga kediaman Yin Zheng. Dia bahkan berhasil menaklukkan dan mendominasi para bibi sampai mereka tidak bisa berkutik mendebatnya. 

Bahkan hanya tatapan matanya saja sudah seram. Wkwkwk! Sekali sentak saja para bibi langsung kicep. Mereka bahkan langsung gemetar saat Yuan Ying mulai menyindir adanya praktek korup dalam rumah tangga istana yang selama ini diurus oleh para bibi itu. Intinya, dia menyatakan bahwa mulai sekarang, dia sendiri yang akan mengurus segala hal di kediaman ini, para bibi dilarang ikut campur. 

Hari itu juga, dia memilih dua pelayan pribadinya sendiri dengan menilai siapa di antara mereka yang paling teliti dan pintar bicara. Tapi dia tidak kejam kok, dia hanya sangat tegas dan sangat mendominasi, namun dia juga tidak ragu untuk memuji kemampuan dan kepintaran kedua pelayan barunya dengan tulus. 

Sepertinya dia begadang sepanjang malam pengantinnya untuk membuat segala macam perencanaan pesta peresmian rumah baru yang sudah dia atur ulang karena menurutnya rencana yang sebelumnya kurang bagus, dan perencanaannya benar-benar sangat amat mendetil. Bahkan segala aturan rumah tangga yang dibuatnya juga sangat lengkap dan detil, dan semuanya sudah dia hapal. Wow, benar-benar wanita pintar.

Tapi tiba-tiba dia didatangi oleh Yin An yang memanggilnya 'Bibi'. Pfft! Padahal Yuan Ying jauh lebih muda dari Yin An. Itu karena ternyata mendiang ibu kandungnya Yin An dulu berasal dari Jinchuan dan ada hubungan kekerabatan dengan Yuan Ying yang setelah ditelusuri dari silsilah keluarga, ternyata Yuan Ying adalah bibinya Yin An.

Hubungan kekerabatan yang sangat jauh sih sebenarnya, tapi Yin An ngotot menyebut Yuan Ying sebagai bibinya hanya untuk mengajak Yuan Ying berbisnis dengannya. Yuan Ying males banget meladeninya, tapi Yin An terus saja mengejarnya tanpa kenal lelah.

Sementara itu, Li Wei benar-benar mantap dengan keputusannya untuk pulang kampung. Dia mengerti kalau Yin Zheng kesulitan dan menikah karena terpaksa, tapi tetap saja, dia sudah tidak mau bersama Yin Zheng lagi dan takut jadi semakin sakit hati jika dia tetap tinggal di sini.

Yin Zheng kebetulan lewat saat itu, tapi Li Wei langsung menutup pintu kamarnya, bersikeras menolak bertemu apalagi bicara dengannya dan langsung mengusirnya. Eeeeh, Yin Zheng malah tidak peka dan pergi beneran. Li Wei kan jadi semakin kecewa dan sakit hati.

 Tak lama setelah Yin Zheng pergi, Song Wu mendadak muncul dan langsung heboh memberitahu Li Wei tentang segala hal yang disaksikannya tentang Yuan Ying yang dia kira kejam banget sampai-sampai Yuan Ying mengusir semua orang dari Divisi Istana Dalam dan membuat segala macam aturan baru yang sangat ketat dan kejam.

Li Wei jadi ketakutan dengan si nyonya baru dan jadi semakin semangat untuk segera minggat dari sana. Wkwkwk! Tapi pelayannya Yuan Ying mendadak muncul untuk menjemput Li Wei menemui Yuan Ying.

Li Wei doang yang dipanggil tapi Song Wu memaksa ikut dan menolak diusir dengan alasan kalau dia di sini untuk melindungi sahabat terbaiknya, Li Wei. Pfft! Sejak kapan mereka jadi sahabat terbaik? Li Wei bingung. Tapi begitu Yuan Ying melempar tatapan setajam golok padanya, Song Wu mendadak ciut dan akhirnya pergi juga.

Yuan Ying memanggil Li Wei untuk menanyainya dan menilainya. Hmm, bisa dibilang, ini kayak wawancara kerja. Dia menanyakan kemampuan dan ilmu apa saja yang Li Wei kuasai dalam hal mengurus rumah tangga kediaman tuan muda. 

Sayangnya, Li Wei hampir tidak memiliki segala kemampuan dan ilmu yang seharusnya dimiliki oleh seorang nyonya. Yuan Ying bahkan sampai harus mencoret semua catatannya tentang Li Wei. Hadeh! Sepertinya tugas Yuan Ying bakalan berat untuk mendidik Li Wei.

Dia lalu mengajak Li Wei menemui Yin Zheng untuk meluruskan kesalahpahaman Li Wei terhadap mereka karena dia tidak suka kesalahpahaman dibiarkan berlarut-larut, buang-buang waktu. Di sinilah Yuan Ying memberitahu Li Wei tentang kesepakatan antara dirinya dan Yin Zheng yang jelas saja membuat Li Wei kaget dan bingung.

Dia menegaskan pada Li Wei bahwa dia menyetujui pernikahan ini hanya supaya rencananya berjalan lancar. Sedangkan Yin Zheng menginginkan Li Wei untuk menjadi istri resminya. Li Wei harus putuskan sendiri mau atau tidak. Jika Li Wei mau, maka dia akan membimbing Li Wei sampai Li Wei bisa dan mampu mengurus urusan rumah tangga sendiri.

Li Wei galau, masih bimbang antara iya atau tidak (Itu biasanya artinya iya sih). Yuan Ying menyemangati mereka untuk tidak menyerah begitu saja. Jelas-jelas mereka berdua memiliki perasaan pada satu sama lain, masa mereka mau tunduk pada nasib?

Dia mengerti kalau Li Wei sedih karena Yin Zheng tidak menolak pernikahan ini, tapi Yin Zheng bukannya tidak menolak, melainkan tidak bisa menolak. Yin Zheng adalah bibit yang bagus. Jika dia sudah berkembang nantinya, maka mereka berdua pasti bisa mengatasi segala kesulitan bersama dan saling menemani sampai tua.

Li Wei masih terdiam galau, tapi Yuan Ying bisa membaca reaksinya dengan jelas, Li Wei sebenarnya mau. Karena itulah, dia langsung saja memutuskan bahwa mereka semua sudah sepakat demi masa depan mereka bertiga.

Yuan Ying bahkan sudah menyiapkan perencanaan untuk mendidik Li Wei biar Li Wei bisa segera menjadi Nyonya Muda dan langsung menyodorkan setumpuk buku tebal... pada Yin Zheng. Pfft! Padahal Yin Zheng awal mengira kalau semua buku ini buat Li Wei dan hampir mau memprotes Yuan Ying karena buku sebanyak ini jelas terlalu banyak untuk Li Wei. 

Yuan Ying dengan santainya berkata bahwa semua buku itu untuk dipelajari Yin Zheng. Sedangkan buku untuk dipelajari Li Wei cuma sebuah buku kecil yang ada di tumpukan paling atas.


Di luar, Song Wu sedang mengintip mereka. Dia penasaran mereka ngomong apa, tapi berhubung jaraknya terlalu jauh, jadi dia tidak bisa mendengar apa-apa. Tapi saat dia melihat Yin Zheng menyerahkan sebuah buku kecil pada Li Wei, dia jadi salah paham mengira kalau itu adalah surat cerai dan langsung heboh mengutuki Yuan Ying, mengira Yuan Ying memaksa Yin Zheng untuk menceraikan Li Wei.


Yuan Ying juga sudah menyiapkan sebuah buku tebal dan panjang lain khusus untuk Yin Zheng yang di dalamnya berisi segala perencanaan detil perdagangan dan tindak lanjut pembayaran hutang Xinchuan.


Li Wei yang biasanya tidak suka belajar dan merasa semua ini terlalu rumit baginya, ingin kabur saja dan minta izin untuk tidak ikut campur dalam rencana besar mereka berdua, dia mau pulang. Tapi Yuan Ying dan Yin Zheng sontak kompak menolak izinnya.

Li Wei tidak terima, Yin Zheng punya hak apa melarangnya? Yuan Ying sepakat, Yin Zheng punya hak apa untuk melarang orang? Pfft! Yin Zheng sampai canggung sendiri menghadapi kedua wanita itu. Baiklah, karena semuanya sudah jelas, Yuan Ying memerintahkan mereka untuk mulai mengerjakan tugas masing-masing mulai sekarang.

Tiba-tiba Song Wu menerobos masuk sambil heboh mengutuki Yuan Ying dan langsung merobek-robek bukunya Li Wei yang dia kira surat cerai itu.

Yuan Ying santai saja menghadapi kehebohan Song Wu, Li Wei yang panik menghentikan kehebohan Song Wu dan menjelaskan kalau dia sudah salah paham. Tapi berhubung agak gengsi, jadi Song Wu mengucap maafnya dengan suara pelan.

Tapi biarpun Yuan Ying tampak santai, nyatanya dia menolak melepaskan Song Wu begitu saja dan langsung memerintahkannya untuk menyatukan kembali potongan-potongan kertas itu dengan utuh, satu demi satu. tidak boleh ada yang kurang satu keping pun karena itu buku penting untuk dipelajari oleh Li Wei.

(Pfft! Siapa sangka Yuan Ying yang dikira bakalan jadi rival cinta, ternyata malah jadi pendukung Yin Zheng dan Li Wei. Tapi orang kayak dia memang dibutuhkan sih untuk mengajari orang kayak Li Wei. Para bibi terlalu kejam dan kuno, Yin Zheng terlalu lunak sama Li Wei. Yuan Ying bisa jadi guru yang tepat untuk Li Wei. Dia keren loh, kalau di dunia modern, dia mungkin sudah jadi menteri atau CEO)

Bersambung ke episode 13

Post a Comment

0 Comments