Ratu Sui memaksa Xing Zhou untuk memilih salah satu perhiasan (yang dijual Mian Tang), ini adalah hadiah pertemuan dari Raja Sui untuknya.
Sang Kakak menyarankan agar Xing Zhou mencoba dulu saja, maka Ratu Sui pun menyuruh Mian Tang untuk membantu mencobakan sebuah sabuk permata pada Xing Zhou.
Mian Tang kaget mendengar perintah itu, tapi apa boleh buat, dia terpaksa harus tetap melakukannya, dan jadilah keduanya saling menatap dengan canggung dan Mian Tang sekarang mengubah panggilannya dari 'Fujun' ke 'Raja'.
Sementara Mian Tang memakaikan sabuk itu ke pinggang Xing Zhou, Ratu Sui membahas tentang pembatalan pernikahannya Xing Zhou, dan menyarankan wanita lain yang lebih sesuai dan setara dengan status bangsawan Keluarga Cui.
Xing Zhou diam saja, maka sang Kakak yang kemudian menolak secara halus dan memberitahu Ratu Sui bahwa adiknya itu sudah memiliki wanita yang dia cintai di Zhenzhou. Xing Zhou bahkan memberikan hadiah bedak wewangian yang sulit didapatkan dari Wisma Hanxiang khusus untuk wanita itu.
Xing Zhou langsung mengiyakan. Namun wanita yang dia cintai itu bukan berasal dari keluarga bangsawan, melainkan seorang wanita yang memiliki kemampuan setara dengannya (lirik Mian Tang). Namun karena beberapa alasan, dan juga karena wanita itu punya masa depannya sendiri, jadi mereka sekarang berpisah.
"Lalu apakah kalian sudah pernah saling bertemu orang tua dan lamaran? Apakah kau masih menyukai wanita itu?" tanya Ratu Sui.
Itu pertanyaan yang mendadak membuat Mian Tang tidak fokus hingga dia menjatuhkan sabuknya. Jadi sekalian saja dia memanfaatkan kesempatan ini untuk menyela percakapan mereka dengan mengklaim bahwa dia tak sengaja membuat cacat di ujung sabuk, jadi dia menyarankan agar sebaiknya hari ini fokus memilih perhiasannya Ratu Sui saja.
Tak lama kemudian saat Xing Zhou baru pulang, dia malah mendapat kabar bahwa Mian Tang dibawa menghadap Kaisar.
Sesampainya di kediaman Zi Yu, Mian Tang melihat pohon bunga Begonia di halaman dan interior ruang tamunya sama persis dengan interior tempat tinggal mereka di Gunung Yang dulu. Zi Yu bahagia sekali bisa bertemu dengannya lagi.
"Bagaimana kabarmu akhir-akhir ini?" tanya Zi Yu.
"Semuanya seperti biasa," jawab Mian Tang datar.
Zi Yu jelas agak kecewa mendengar itu dan langsung membahas kejahatan Xing Zhou yang telah menipu Mian Tang, dan menyatakan bahwa dirinya tidak seperti Xing Zhou. Namun yang tak disangkanya, biarpun Mian Tang tidak sepenuhnya membela Xing Zhou, tapi dia juga tidak menyalahkan Xing Zhou.
Memang benar bahwa Xing Zhou menipunya, namun awal mula semua itu terjadi juga karena adanya keterlibatan Zi Yu. Zi Yu juga bersalah karena dia membiarkan Yun'er, yang pada akhirnya mendesaknya ke situasi kritis.
Yun'er, dengan didukung Raja Sui, memicu pertempuran dengan pasukan Zhenzhou pada malam Festival Shangsi, lalu membunuh semua temannya di Xizhou.
"Aku tahu kau datang ke ibu kota untuk membalas dendam."
"Kalau kau tahu, lalu kenapa kau memanggil Raja Sui masuk ke istana hari ini? Kau ingin melindunginya? Kaisar, kau sungguh berpikir aku akan bertindak hari ini?"
Zi Yu tahu kalau Mian Tang mendatangi kediaman Raja Sui hari ini hanya untuk mengamati. Dia tahu pemikiran Mian Tang sangat cermat, tapi Raja Sui juga orang yang sangat cermat.
Saat ini, Raja Sui mengumpulkan semua ahli bela diri di dunia dan melindungi dirinya dengan ketat. Jadi kalau Mian Tang mau mendekatinya untuk balas dendam, maka Mian Tang harus bersiap mempertaruhkan nyawa.
Dia menjauhkan Raja Sui dari Mian Tang, bukan untuk melindungi Raja Sui, melainkan untuk melindungi Mian Tang. Dia justru ingin membantu Mian Tang untuk menyingkirkan Raja Sui karena seluruh pemerintahan dikendalikan oleh Raja Sui.
Kekaisaran ini adalah wilayah kekuasaannya, jadi dia tidak akan membiarkan orang lain mendudukinya. Raja Sui adalah musuhnya. Karena itulah dia ingin membantu Mian Tang. Mereka bisa kembali menjadi Lu Wen dan Zi Yu di masa lalu.
Mian Tang memahami apa yang dia inginkan dalam hubungan mereka berdua. Namun perasaan Mian Tang padanya sekarang sudah sangat berbeda dan secara tak langsung menegaskan bahwa hubungan mereka tidak akan pernah bisa lagi kembali seperti dulu. Namun terkait masalah mereka bekerja sama untuk menyingkirkan Raja Sui, Mian Tang setuju.
Saat Xue Ji datang malam harinya, dia mendapati Zi Yu sedang memandangi satu buah bunga Begonia. Sejak naik takhta, Zi Yu memang menanam banyak sekali pohon bunga Begonia. Makanya dia penasaran dan bertanya-tanya apakah Zi Yu sangat menyukai Begonia. Pasti ada makna istimewa tentang bunga itu.
"Di Gunung Yang dulu, ada satu pohon bunga Begonia," ucap Zi Yu sembari mengenang masa lalunya bersama Mian Tang, "kau benar. Begonia memang menyimpan beberapa kenanganku."
Xue Ji terdiam canggung mendengarnya, sepertinya dia sadar bahwa kenangan Zi Yu itu berhubungan dengan wanita lain.
Saat bertemu Mian Tang lagi, Zi Yu terus berusaha untuk bernostalgia, tapi Mian Tang sama sekali tidak tertarik dan hanya ingin fokus memikirkan kapan bisa menyerang Raja Sui.
Mian Tang ingin secepatnya, terutama saat acara perburuan musim semi tiga hari lagi yang menurutnya kesempatan bagus. Namun Zi Yu tidak setuju dengan alasan pengawalan saat itu akan sangat ketat.
Tak lama kemudian, pengawalnya muncul menyampaikan kabar rahasia bahwa Xing Zhou sekarang ada di toko perhiasannya Mian Tang. Jelas saja dia jadi khawatir, makanya saat dia mengantarkan Mian Tang pulang, dia malah sengaja tidak mengantarkannya pulang, melainkan membawanya ke pasar malam.
Di sana, Zi Yu dengan romantisnya memberinya beberapa tangkai bunga. Mian Tang menerimanya tanpa sadar bahwa Xing Zhou kebetulan lewat dan menyaksikan mereka berdua dari kejauhan, dan jelas saja melihat mereka berdua begitu akrab membuat Xing Zhou jadi cemburu.
Jadilah Xing Zhou terobsesi membuntuti mereka, dadanya kembang-kempis melihat mereka bermain dan bergembira bersama. Zi Yu yang pertama menyadari kehadiran Xing Zhou, dan sontak saja dia langsung menggandeng tangan Mian Tang ke tempat main catur.
Kali ini Xing Zhou tidak tahan diam saja, dan langsung bertanding melawan Zi Yu. Mereka bermain dengan saling menyindir, yang intinya, Zi Yu menekankan pada Xing Zhou bahwa dia dan Mian Tang berjodoh.
Mian Tang pun bersikap seolah dia berada di pihak Zi Yu dan memaksa Xing Zhou untuk mengalah. Zi Yu jadi senang mengira Mian Tang memilihnya, namun begitu Xing Zhou pergi, Mian Tang pun langsung pamit sembari menegaskan supaya Zi Yu membiarkannya melewati jalan di depan sendiri.
Sikap dan ucapannya sontak membuat Zi Yu kecewa sekaligus khawatir. Khawatir kalau Mian Tang bakalan nekat untuk tetap menyerang Raja Sui di acara perburuan musim semi. Karena itulah, dia menyuruh pengawalnya untuk memperketat pengawasan acara perburuan musim semi nanti.
Dugaannya memang benar. Mian Tang meyakini bahwa perburuan musim semi itu adalah kesempatan terbaik mereka sekaligus kesempatan terakhir untuk menghabisi Raja Sui.
Keesokan harinya, Ibu Suri Agung memanggil Zi Yu dan Xue Ji. Sekarang karena pemerintahan sudah ditetapkan, jadi Ibu Suri Agung menyuruh Zi Yu untuk segera memilih hari baik untuk mengangkat Permaisuri.
Ibu Suri Agung maunya secepatnya dan yang ia inginkan sebagai Permaisuri adalah Xue Ji yang sudah pintar mengatur istana harem. Lagipula, mereka juga sudah menandatangi surat pernikahan, jadi bisa dibilang, Xue Ji adalah istri resmi yang belum dinikahi secara resmi.
Ibu Suri Agung bahkan langsung mengusulkan supaya Xue Ji dipindahkan ke Istana Chonghua yang merupakan istananya Permaisuri. Dengan begitu, Xue Ji bisa lebih dekat dengannya, supaya bisa dia ajari dan mempersiapkannya menjadi Permaisuri.
Namun Zi Yu jelas ragu akan hal ini, tapi juga tidak bisa menolak secara langsung, makanya dia hanya bisa menundanya dengan menyatakan supaya mereka mendiskusikan masalah ini dengan baik dulu. Dia akan memberi jawaban setelah perburuan musim semi.
Agak kecewa, tapi baiklah, Ibu Suri Agung bersedia mengalah. Namun kemudian, ia beralih membahas tentang Tuan Putri Wuhua. Ibu Suri Agung ingin menjodohkannya dengan Xing Zhou.
Namun masalah ini pun Zi Yu masih ragu-ragu, makanya dia hanya menjawab netral bahwa walaupun keduanya setara dalam banyak hal, tapi masalah pernikahan, harus Putri Wuhua sendiri yang memutuskan apakah dia menyukai Xing Zhou atau tidak. Ibu Suri Agung punya ide bagus. Yaitu, mempertemukan kedua orang itu pada acara perburuan musim semi.
Xue Ji tahu alasan Zi Yu ragu-ragu tentang pengangkatan Permaisuri adalah karena ada wanita lain yang dicintainya, dan wanita itu pastilah seseorang yang berhubungan dengan pohon bunga Begonia. Karena itulah, Xue Ji tidak akan mempermasalahkannya dan tidak akan pula memaksa. Lagipula, sejak awal juga mereka bersama hanya demi keuntungan. Xue Ji sangat mengerti posisinya dan tidak berani memikirkan hal lain.
Zi Yu dulu memilihnya mungkin cuma karena kasihan. Namun bagi Xue Ji, apa yang Zi Yu lakukan untuknya adalah melepaskannya dari situasi terpuruk. Dia akan selalu mengingat kebaikan Zi Yu padanya. Tersentuh oleh kesetiaan Xue Ji, Zi Yu pun mengizinkannya untuk ikut acara perburuan musim semi.
Untuk perburuan tahun ini, Ibu Suri Agung menyiapkan sebuah dooprize berupa giok putih Liuming, sebuah giok berharga yang dulu dibuat oleh leluhur bangsa mereka pada masa-masa awal mendirikan negara.
Raja Sui yang tampak jelas paling bersemangat untuk mendapatkan giok itu, sedangkan Xing Zhou yang tampak paling tidak bersemangat.
Sesuai rencana, Ibu Suri mencoba menjodohkan Xing Zhou dengan Wu Hua dengan menitipkan Wu Hua ke Xing Zhou dan meminta Xing Zhou untuk menjaganya selama berburu.
Xing Zhou mengiyakannya saja dengan patuh. Wu Hua sendiri tidak senang, tapi terpaksa menurut. Ibu Suri Agung mengklaim bahwa dulu mereka pernah bertemu waktu kecil, padahal keduanya bahkan tidak ingat sama sekali. Mereka mungkin pernah bertemu waktu masih bayi.
Bersambung ke episode 25
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam