Menyelinap di antara sesemakan, Mian Tang mulai mengarahkan panahnya ke Raja Sui. Namun tepat saat itu juga, tiba-tiba dia menyadari kehadiran Zi Yu dari belakangnya yang otomatis membuatnya kurang fokus.
Dia jadi terburu-buru melepaskan panahnya, memang berhasil mengenai Raja Sui. Namun sayangnya, tidak fatal, dan itu sontak membuat para pengawal Raja Sui waspada. Mian Tang mau memanah lagi, tapi Zi Yu mendadak menghentikannya dan ngotot menariknya kabur karena situasi terlalu berbahaya.
Seorang pengawal melihat pergerakan mencurigakan di sesemakan, sontak saja dia langsung mengejar mereka secepat mungkin. Namun tepat saat si pengawal hampir menangkap mereka, mendadak Xing Zhou muncul mencegatnya, otomatis melindungi Mian Tang dan Zi Yu sehingga mereka bisa kabur.
Demi Mian Tang, Xing Zhou sengaja mengklaim bahwa yang memanah Raja Sui adalah dirinya, bahkan berakting tertawa sinis karena tembakannya meleset. Raja Sui percaya dan seketika murka karenanya.
Dia sontak memerintahkan para anak buahnya untuk menghabisi Xing Zhou, tapi Xing Zhou dengan cerdiknya mengklaim bahwa dia sudah mengatur sebuah surat untuk membeberkan semua kejahatan perang Raja Sui pada Ibu Suri Agung.
Jika dia tidak bisa keluar dari tempat ini dengan selamat, maka suratnya tersebut pasti akan sampai ke tangan Ibu Suri Agung. Pada saat itu, apa yang akan dipikirkan oleh seluruh pejabat kekaisaran tentang Raja Sui? Apakah mungkin Raja Sui masih akan bisa mengendalikan mereka? Kesal tapi tak berdaya, Raja Sui akhirnya mundur dan mengalah untuk saat ini.
Tak lama kemudian, Zi Yu mengantarkan Ibu Suri Agung mengunjungi Raja Sui, tapi saat Raja Sui ingin menggapai Ibu Suri Agung, Zi Yu dengan sengaja mencegahnya dengan alasan bahwa dia masih terluka, jadi lebih baik jangan banyak bergerak. Lalu di manakah Mian Tang?...
Ternyata Zi Yu menitipkannya ke penjagaan Xue Ji dengan menyamar menjadi pelayannya Xue Ji. Zi Yu tidak bilang apa-apa, tapi Xue Ji dengan cerdasnya langsung tahu bahwa Mian Tang-lah wanita yang Zi Yu sukai.
Dia sama sekali tidak cemburu dan sangat ramah pada Mian Tang. Hanya saja, sosok Mian Tang agak berbeda dari yang dia bayangkan. Tang dalam nama Mian Tang artinya Begonia, makanya dia kira kalau Mian Tang adalah sosok wanita yang tenang dan memikat seperti bunga Begonia.
Mian Tang pun jujur kagum pada Xue Ji. Xue Ji tetap menghadapi segalanya dengan tenang saat Zi Yu menitipkannya padanya, Xue Ji benar-benar putri dari keluarga jenderal.
"Karena percaya pada Kaisar. Tentu juga percaya pada wanita yang disukai Kaisar."
Kepercayaannya pada Zi Yu membuat Mian Tang terdiam sedih memikirkan orang-orang terdekatnya tidak ada yang bisa dipercaya. Dia berharap bisa seperti Xue Ji juga, bertemu dengan seseorang yang bisa dia percayai dan andalkan.
Malam harinya, pengawalnya Zi Yu melapor tentang Xing Zhou yang sengaja melindungi Mian Tang dengan mengaku pada Raja Sui bahwa dia yang memanahnya. Mendengar itu, Zi Yu pun langsung memerintahkan supaya perkara ini dirahasiakan dengan rapat.
Pengorbanan Xing Zhou demi Mian Tang ini membuatnya menjadi semakin termenung sedih. Apalagi saat dia mengingat percakapannya dengan Mian Tang pasca kejadian tadi siang.
Mian Tang dengan agak kesal menuduhnya sengaja menunda-nunda dan bukan benar-benar ingin balas dendam. Namun Zi Yu beralasan kalau dia hanya tidak ingin Mian Tang gegabah karena perbuatannya ini sangat beresiko.
"Mian Tang, meskipun hanya sesaat, apakah kau pernah berpikir untuk tinggal demi aku?"
Namun Mian Tang menegaskan bahwa dia datang ke ibu kota murni hanya untuk membalaskan dendam pada Raja Sui. Tidak ada alasan lain. Mian Tang akui, dulu dia memang pernah sangat mengagumi Zi Yu.
Namun segalanya sudah berubah sekarang, berubah sejak dia tahu bahwa Zi Yu bekerja sama dengan Raja Sui. Sejak itu, dia sadar bahwa apa yang mereka inginkan berbeda. Hidup mereka hanya tumpang tindih sementara dan pada akhirnya, tidak ada yang mau berubah demi satu sama lain, dan masalah hari ini adalah bukti terbaik tentang fakta itu.
Kegagalannya hari ini hanya akan membuat Raja Sui semakin memperketat kewaspadaannya. Jika lain kali dia menyerang lagi, mungkin dia harus membayar ganjaran yang sangat besar.
Zi Yu memang bisa melindunginya, tapi Mian Tang tidak mau melihatnya. Jika dia tinggal di sisi Zi Yu, maka setiap kali melihat Zi Yu, dia hanya akan teringat kegagalannya hari ini dan teringat bagaimana dulu Zi Yu membiarkan rekan satu grup mereka dibantai dalam semalam. Mian Tang sekali menegaskan bahwa jalan dan tujuan mereka berbeda. Jadi dia harap Zi Yu mau melepaskannya.
Sejak kejadian itu, Zi Yu akhirnya membiarkan Ibu Suri Agung membuat keputusan tentang pengangkatan Permaisuri.
Yun'er dijemput ke ibu kota dengan keyakinan tingkat dewa bahwa dia akan terpilih sebagai Permaisuri. Bahkan saat titah Kaisar datang, dia menyambutnya dengan baju pengantin merah. Namun saat Kasim membaca isi titah tersebut, ternyata dia malah cuma diangkat jadi selir. Pfft! Yun'er sontak terjatuh lemas mendengarnya.
Sedangkan Xue Ji, dia yang awalnya sedih karena yakin cuma akan jadi selir, seketika tercengang mendengar dirinya terpilih sebagai Permaisuri.
Sedangkan Mian Tang, Zi Yu membiarkannya pergi. Kereta kudanya sudah keluar gerbang kota saat Xing Zhou mencarinya.
Namun kepergiannya bukan berarti Mian Tang melepaskan dendamnya. Sekarang ini mereka tidak bisa berbuat apa-apa, jadi mending pergi dulu supaya mereka bisa menyusun ulang rencana. Suatu hari nanti, Mian Tang pasti akan membalaskan dendam saudara-saudara mereka yang meninggal dunia.
Zi Yu memanggil Xing Zhou dan bertanya-tanya apakah Xing Zhou mengetahui rencana Mian Tang sebelum perburuan musim semi?
"Hal yang ingin dia lakukan, mana mungkin pria biasa seperti saya bisa menghalanginya?"
"Namun untuk menolongnya, kau bahkan rela menyinggung Raja Sui."
"Tidak masalah untuk menyinggung. Demi dia, saya bahkan tidak akan ragu-ragu untuk menyinggung Kaisar," tegas Xing Zhou.
Mengesampingkan masalah cinta, Zi Yu berubah haluan membahas politik dan dia membutuhkan bantuan Xing Zhou dalam masalah ini. Yaitu, meyakinkan para raja bawahan untuk berpihak padanya alih-alih pada Raja Sui.
Dia menyuruh Xing Zhou untuk terlebih dulu mendatangi Raja Youzhou dan Raja Beizhou. Jika Raja Youzhou mau mengabdi pada pemerintahan, maka Zi Yu berjanji akan memberikan posisi Sekretaris Pembuatan Uang di empat wilayah Beijun.
Zi Yu tahu kalau Raja Youzhou adalah orangnya Raja Sui, tapi jika dia memberikan kesetiaan pada pemerintahan, maka Zi Yu akan bisa menekannya untuk sementara, baru dibersihkan secara perlahan.
"Kaisar ingin menyingkirkan Raja Sui?"
"Apakah kau tidak ingin?"
"Masalah keluarga Kaisar sendiri, malah menyuruh saya, seorang Raja bermarga luar yang menyelesaikannya. Sungguh mahir memanfaatkan orang."
"Situasinya seperti ini, apakah Pejabat Cui ingin membangkang perintah?"
"Tidak berani. Saya hanya sendirian, juga tidak ada urusan lain. Lebih baik menemani Kaisar main catur lebih banyak."
Hari ini Xue Ji resmi diangkat sebagai Permaisuri dan menikah dengan Kaisar. Namun tentu saja karena pernikahan ini bukan karena cinta, maka malam pengantin mereka pun terasa begitu canggung dan kaku. Zi Yu bahkan langsung cari-cari alasan untuk menghindar.
Saat Xue Ji bertanya kenapa Zi Yu memilihnya menjadi Permaisuri, Zi Yu jujur menyatakan bahwa alasannya hanya karena Xue Ji adalah putrinya Shi Yi Kuan, seorang menteri penting di pemerintahan.
Jelas saja jawabannya langsung membuat Xue Ji berlinang air mata. Zi Yu seketika jadi tidak enak hati melihat air matanya, maka dia pun mengajak Xue Ji makan malam bersamanya sembari menjelaskan maksudnya lebih lanjut.
Dia akui bahwa Xue Ji telah memberinya begitu banyak bantuan dengan keberanian dan wawasannya, dan dia sangat berterima kasih pada Xue Ji berkat semua itu.
Jujur dia akui juga bahwa dia memilih Xue Ji sebagai Permaisuri demi menyeimbangkan kekuatan. Namun, dia juga merasa sangat beruntung karena memilih Xue Ji. Dia bisa memberi Xue Ji seluruh kehormatan di istana harem, hanya saja...
"Kaisar tidak perlu bicara lagi, saya paham semuanya. Sikap Kaisar kepada saya dan Nona Yun, selalu menjaga batasan dalam berbicara dan saling menghormati. Awalnya, saya mengira kepribadian Kaisar memang penyendiri. Namun setelah tiba di ibu kota, Kaisar selalu merasa senang dari lubuk hati. Hingga bertemu dengan Nyonya Liu saya baru tahu bahwa dia adalah orang yang disukai Kaisar."
Sejak kecil, Xue Ji selalu hidup di bawah tekanan orang lain. Karena itulah, dia selalu merasa berterima kasih pada Zi Yu yang telah menyelamatkannya dari situasi sulit, dan dia juga berterima kasih karena Zi Yu mau jujur hari ini.
Sekarang dia tahu bagaimana harus menempatkan dirinya di istana dan meyakinkan Zi Yu bahwa dia pasti akan berusaha yang terbaik untuk mendukungnya di masa depan dan menjadi permaisuri yang baik. Dia menyatakan upacara pernikahan hari ini sudah berakhir. Karena itulah, dia mempersilahkan Zi Yu pergi untuk mengurus pekerjaannya. (Aww, dia baik sekali, tapi kasihan juga)
Mian Tang dan Qiulin Xian tidak langsung pulang ke Beizhou, melainkan mampir dulu ke arah barat untuk kulakan beberapa barang. Soalnya dia tidak mau pulang ke Beizhou dengan tangan kosong. Dia mau menghasilkan uang dulu lalu pulang dengan terhormat.
Dia berniat menjual barang-barang kulakannya ini ke Suku Rong, dan karena sebelumnya pernah ikut perang menemani Xing Zhou, jadi Mian Tang tahu betul jalur terbaik mana yang harus mereka tempuh untuk mencapai Suku Rong dan menghindari jalur utama yang penuh penjagaan.
Pastinya, kabar tentangnya dengan cepat sampai ke Xing Zhou berkat mata-matanya yang masih membuntuti Mian Tang. Xing Zhou mengklaim kalau dia tidak mau mendengar kabar apa pun tentang Mian Tang lagi, tidak mau peduli.
Namun saat Mo Ru bilang bahwa baju lamanya Xing Zhou sudah dia buang, baju yang ada sulaman jeleknya Mian Tang, dia mendadak membentak Mo Ru dengan penuh amarah dan mengancam Mo Ru untuk menemukan bajunya itu lagi.
Mo Ru sampai ketakutan dibuatnya, namun saat akhirnya Mo Ru menemukan baju itu dan membawanya padanya dan Xing Zhou melihat baju itu ada yang bolong, Xing Zhou mendadak berubah pikiran dan menyuruh Mo Ru membuangnya lagi, berniat melupakan Mian Tang. Pfft!
Jualannya Mian Tang di Suku Rong laris manis, dan pastinya, dia bertemu lagi dengan Lin Si Yue, dan mereka berdua sepakat untuk saling membuat kesepakatan bisnis bersama.
Rombongan Raja Youzhou mendatangi barak militernya Xing Zhou di Youzhou dengan membawakan banyak sekali hadiah. Mereka berpesta malam harinya. Xing Zhou berusaha membujuknya untuk pergi menghadap Kaisar di ibu kota, tapi Raja Youzhou terus mencari-cari segala macam alasan untuk menolak, yang intinya dia beralasan bahwa dia cuma mau hidup damai di Youzhou.
Hmmm, tapi sepertinya Raja Youzhou punya rencana licik terhadap Xing Zhou dengan membiarkan Xing Zhou banyak minum sampai mabuk.
Tak lama kemudian, saat Xing Zhou kembali ke tendanya dalam keadaan setengah mabuk, Mo Ru melapor bahwa Raja Youzhou mengirim hadiah besar yang ternyata seorang wanita penghibur untuk melayaninya.
Bersambung ke episode 26
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam