Rekap Novel Coroner's Diary Bab 49 - Bab 53


Kedua pengiring pengantin sontak kaget dan ketakutan begitu melihat baju pengantin cadangan itu. Prefek Huo mengira kalau mereka ketakutan karena mengetahui sesuatu, tapi ternyata tidak.

Mereka ketakutan cuma karena takut dihukum oleh Keluarga Song karena tidak menjaga harta sesannya Nona Song dengan baik. Menurut pengakuan mereka, baru kemarin malam mereka mengetahui baju pengantin cadangan itu hilang saat mereka merapikan harta sesannya Nona Song.

Sebelum kemarin malam, terakhir kali mereka merapikan harta sesannya Nona Song adalah saat mereka beristirahat di Kuil Tenli, rest stop terakhir mereka sebelum tiba di kediaman Marquis. Saat itu, baju pengantin cadangan itu masih ada di peti.

Jarak waktu antara waktu itu sampai hari ini adalah tiga hari dua malam, berarti bisa saja pelakunya mencuri baju itu di antara waktu itu. Mungkin juga dicuri waktu di kediaman ini, walaupun peti harta sesan itu disimpan di tempat yang terkunci, tapi yang namanya penjahat bisa saja melakukan apa pun untuk mendapatkan keinginannya.

Prefek Huo mendadak curiga dengan alibinya Wei Yan Zhi malam ini. Sempat agak kaget sesaat mendengar pertanyaan itu, tapi Wei Yan Zhi tetap tenang saat dia memberitahu Prefek Huo tentang kegiatannya seharian ini, yang memang tidak tampak ada yang mencurigakan. 

Sorenya dia ada di lapangan latihan bersama yang lain, melihat Yan Chi bertanding dengan Yue Qing. Lalu kemudian mereka semua menunggu di depan kediaman Yan Chi selama Yan Chi diobati oleh Qin Wan. Lalu setelah memastikan Yan Chi baik-baik saja, baru kemudian dia kembali ke kamar. 

Habis mandi, dia kemudian latihan kaligrafi. Para pengawalnya di luar kamar bisa jadi saksi. Anak buahnya Prefek Huo langsung mengecek tempatnya latihan kaligrafinya dan memastikan bahwa memang ada kaligrafi yang belum selesai.

Berarti alibinya kuat, Prefek Huo langsung meminta maaf atas kecurigaannya, lalu menjelaskan padanya tentang kejadian terkait baju pengantin cadangan ini padanya.

Sayangnya mereka sama sekali tidak bisa mendapatkan petunjuk apa pun, tidak pula dari para pelayan keluarga Song yang sudah mereka interogasi, dan tidak ada satupun di antara mereka yang tangannya kidal. Maka Prefek pun memutuskan untuk mulai menyelidiki para pelayan di keluarga Marquis.

Keesokan paginya saat hendak mengunjungi Tuan Putri, Qin Wan mendadak dihadang oleh Huo Ning yang dengan angkuhnya menyuruhnya pulang saja karena tempat ini berbahaya dan menyuruhnya untuk tidak balik kemari sampai kasus Nona Song selesai.

Niatnya sih baik, tapi sombongnya tuh... hadeh! Karena itulah, Qin Wan langsung mengkritiknya tanpa tedeng aling-aling, mengingatkannya bahwa tanpa status ayahnya, dia bukan apa-apa. Tanpa status ayahnya, tidak mungkin dia akan dihormati. Huo Ning sontak terdiam menahan kesal dan malu mendengar semua itu.

Saat Qin Wan melanjutkan perjalanan, mendadak dia mendengar suara tawa Yan Chi yang ternyata menguping di balik dinding. Dia tak sengaja menguping karena dia juga sedang dalam perjalanan untuk mengunjungi Tuan Putri.

Dari mendengarkan ucapan Qin Wan barusan, sepertinya rumor tentangnya yang bunuh diri demi Huo Ning itu memang tidak benar, ya?... Tapi kalau bukan karena itu, lalu apa sebenarnya terjadi padanya pada tanggal 21 Juli?

Kejadian tanggal 21 Juli?... Ada dua kejadian yang terjadi pada saat yang bersamaan tapi di dua tempat yang berbeda jauh. Dia, Shen Wan, bersama kedua orang tuanya dieksekusi oleh prajurit kekaisaran di ibu kota. Sedangkan Qin Wan di kota Jinzhou ini, dibunuh oleh orang misterius. Lalu kemudian dia, Shen Wan, terlahir kembali di raga Qin Wan, Nona Ke-9 keluarga Qin.

Namun tentu saja ini adalah rahasia yang tidak bisa Qin Wan katakan padanya atau siapa pun. Karena itulah, Qin Wan hanya beralasan bahwa malam tanggal 21 Juli, terjadi hujan deras dan dia tak sengaja terpeleset lalu terjatuh dan tenggelam di danau milik keluarga Qin.

Tentu saja Yan Chi meragukannya, karena menurutnya, Qin Wan tuh sangat misterius, seolah menyimpan rahasia yang membuat orang penasaran.

Tak gentar, Qin Wan langsung balas mengingatkan Yan Chi yang juga menyimpan rahasia. Misalnya, masalah dari mana luka besar di punggungnya Yan Chi itu berasal?

"Nona Ke-9 berani juga, ya."

"Jika saya penakut, bagaimana mungkin saya berani mengobati penyakit Tuan Putri? Jika saya penakut, sudah pasti saya tidak akan berani melakukan otopsi."

Mereka akhirnya berjalan bersama menuju kediaman Tuan Putri sembari membicarakan kasus semalam yang cukup membingungkan. Tepat saat mereka sedang kebingungan memikirkan tujuan si pelaku melibatkan Qin Wan dalam perkara ini, mereka malah tak sengaja menguping percakapan kedua pelayan yang sedang menggosipkan Qin Wan dan menuduhnya sebagai pembawa sial.

Gosipan inilah yang membuat Qin Wan seketika memiliki sebuah pencerahan. Mungkin kejadian semalam dan gosipan pagi ini, dimaksudkan untuk menakut-nakutinya dan mengusirnya dari kediaman ini.

Tapi mengapa? Apakah si pelaku berharap dia tidak akan terlibat dalam kasus Nona Song?... Yan Chi merasa ini masuk akal, mengingat kehebatan Qin Wan dalam membantu penyelesaian kasus Yue Qing, si pelaku pembunuhan Nona Song mungkin takut Qin Wan akan ikut campur dalam kasus Nona Song dan pada akhirnya menemukan pelakunya.

Namun kalaupun itu benar, Qin Wan merasa ketakutan si pelaku ini terlalu berlebihan mengingat kasus ini sepenuhnya ditangani oleh Prefek Huo. 

Yan Chi jadi khawatir, makanya dia mengingatkan Qin Wan untuk berhati-hati selama beberapa hari ke depan.

Tersentuh oleh ketulusannya, Qin Wan pun setulus hati mengucap terima kasih padanya... terima kasih atas satu set jarum akupunturnya.

Terpancing oleh kata-kata hinaan Qin Wan, Huo Ning pun bertekad untuk membuktikan dirinya melalui kasus ini. Namun bahkan sampai sekarang, ayahnya juga belum bisa menemukan tersangka satu pun. Semua pelayan memiliki alibi yang kuat dan tidak ada yang bertangan kidal.

Berusaha memutar otaknya yang jarang terpakai, Huo Ning mendadak kepikiran sebuah ide yang bagus. Jangan-jangan si pelaku sengaja memalsukan alibinya? Bisa saja si pelaku bukan bertangan kidal, melainkan bisa menggunakan kedua tangannya.

Wah! Prefek Huo seketika bangga mendengar spekulasi putranya. Tapi masalahnya, alibi semua pelayan benar-benar kuat dan tidak mungkin untuk terus menerus menginterogasi ulang satu per satu lagi.

Atas perintah Yan Chi, Bai Feng melaporkan para pelayan penggosip itu pada Nyonya Marquis. Nyonya Marquis yang biasanya selalu ramah pada siapa pun, kali ini sontak marah menginterogasi para pelayan penggosip itu. 

Salah satu dari mereka mengaku bahwa mereka mendengar gosip itu dari para pelayan Keluarga Song. Hah? Keluarga Song kan baru tiba di sini, mana mungkin mereka tahu tentang gosip seputar Qin Wan? Namun si pelayan serius meyakinkan Nyonya Marquis bahwa mereka benar-benar mendengarnya dari para pelayan Keluarga Song. Aneh sekali!

Nyonya Marquis pun akhirnya memecat si pelayan, tapi terkait para pelayan Keluarga Song, dia tidak punya kuasa untuk menyentuh mereka, jadi dia menyerahkan urusan ini ke Yan Chi, yang notabene, memiliki kekuasaan lebih besar dari keluarga Marquis.

Setelah itu, Nyonya Marquis langsung pergi ke kediaman Tuan Putri untuk menemui Qin Wan, khawatir Qin Wan akan sedih karena gosip ini. Namun ternyata Qin Wan justru sangat tenang dan sama sekali tidak terpengaruh oleh gosip itu.

Namun tiba-tiba pelayan datang mengabarkan bahwa Qin Chen datang untuk menjemput Qin Wan karena istrinya yang sedang hamil tujuh bulan sekarang ini sakit lagi.

Qin Wan kaget mendengarnya, padahal baru dua hari, bahkan sebelum pergi ke Kediaman Marquis dua hari yang lalu, dia sempat mengecek nadinya Yao Xin Lan dan dia sangat yakin kalau kandungan Yao Xin Lan sudah stabil dan sehat.

Dalam perjalanan pulang, Qin Chen menanyakan perkembangan penyakit Tuan Putri. Qin Wan mengaku kalau Tuan Putri sudah melewati masa kritis dan sudah stabil. Qin Chen kagum juga mendengarnya, Qin Wan hebat. 

Tapi... tentu saja diam-diam Qin Chen merasa heran karena sebelumnya tak ada seorang pun yang tahu kalau Qin Wan memiliki ilmu medis. Malah, dulu Qin Wan pernah beberapa kali sakit dan dialah yang memanggilkan tabib untuk mengobatinya. Kalau Qin Wan sedari dulu bisa ilmu medis, kenapa dulu dia tidak menyembuhkan dirinya sendiri?

Si cerewet Fu Ling hampir saja mau memberitahu Qin Chen tentang kekacauan di kediaman Marquis, tapi langsung dicegah oleh pelototan Qin Wan. Namun berhubung Qin Chen sudah terlanjur penasaran, jadi Qin Wan cuma memberitahunya garis besarnya saja, tentang kasus Nona Song yang belum selesai sampai sekarang. Makanya kediaman Marquis agak kacau belakangan ini.

Begitu mereka tiba di kediaman Qin, Mo Shu langsung memberitahu Qin Wan bahwa belakangan ini Yao Xin Lan sering bermimpi buruk dan sering merasakan sakit di perutnya, tapi tidak ada pendarahan. Nyonya Tua sebenarnya ingin memanggil Dokter Yang saja, tapi Yao Xin Lan ngotot maunya diperiksa oleh Qin Wan.

Kondisi Yao Xin Lan memang tampak tak ada perubahan, kondisi wajahnya jelas menunjukkan dia tidak bisa tidur tenang dua hari ini. Dan setelah mengecek nadinya, dia jadi curiga kalau Yao Xin Lan tidak meminum obatnya.

Yao Xin Lan mengklaim kalau dia meminumnya, tapi dia beralasan bahwa organnya sangat lemah, makanya dia memuntahkan obatnya. Karena itulah, dia meminta Qin Wan untuk melakukan akupuntur lagi padanya. 

Bahkan tatapan matanya tampak penuh permohonan yang seketika membuat Qin Wan curiga ada yang tidak beres. Makanya dia kemudian setuju untuk melakukan akupuntur dan meminta semua orang untuk keluar.

Berhubung sekarang tak ada lagi yang meragukan kemampuan medisnya, semua orang pun langsung keluar dengan patuh. Dan begitu aman, Yao Xin Lan mendadak mencengkeram tangan Qin Wan dengan sangat kuat sampai Qin Wan kesakitan.

Namun Yao Xin Lan tampak benar-benar ketakutan saat dia berkata, "Adik Kesembilan, ada orang yang ingin mencelakai ku."

Bersambung...


Post a Comment

0 Comments