Rekap Novel Coroner's Diary Bab 40 - Bab 43


Keesokan paginya, Fu Ling baru punya kesempatan untuk mempertanyakan masalah memeriksa mayat. Bagaimana bisa Qin Wan melakukannya? Dan lagi, itu kan biasanya pekerjaan rendahan. Bagaimana dengan reputasinya kalau orang luar sampai tahu?

Qin Wan santai beralasan bahwa sebagai tabib yang bisa memeriksa semua penyakit, otomatis dia juga bisa memeriksa mayat. Dia tidak bisa tinggal diam melihat Yue Qing difitnah. Dia sendiri sudah pernah jadi mayat yang terbaring di peti mati, jadi apa masalahnya kalau dia menyentuh mayat?

Masalah reputasinya, tidak usah khawatir, hanya sedikit orang yang tahu kok. Orang luar cuma tahu dia mempraktikkan ilmu medis, dan bukannya memeriksa mayat.

Tiba-tiba dia menawari Fu Ling untuk belajar medis. Bagaimanapun, dia bukan Qin Wan yang asli, tapi sekarang hidup sebagai Qin Wan dan Fu Ling begitu setia padanya. 

Fu Ling tidak tahu kalau nonanya yang asli sudah meninggal dunia. Dia hanya tidak mau jika sampai terjadi sesuatu lagi di masa depan, Fu Ling akan gantung diri lagi. Lagipula, memiliki suatu keahlian kan selalu bagus dan berguna.

Fu Ling agak kaget mendengar tawarannya tapi juga tersentuh. Karena itulah, dia setuju untuk belajar ilmu medis.

Namun belum sempat mereka belajar apa pun, seorang pelayan datang mengabarkan bahwa Tuan Putri sudah sadar. Qin Wan pun bergegas pergi ke sana untuk mengecek kondisi pasiennya. 

Memang sudah sadar, tapi masih lemah dan belum kuat bicara. Qin Wan mendapati denyut nadinya sudah mulai stabil dan tidak ada tanda-tanda infeksi. Ini bagus, hanya butuh waktu untuk penyembuhannya.

Lalu tak lama kemudian Prefek Huo datang untuk mengabarkan bahwa mereka sudah menangkap pelaku yang sebenarnya yang tak lain adalah Wei Wu.

Dia tidak tidur semalaman demi menginterogasi para pendemo secara terpisah satu demi satu, sehingga pada akhirnya dia mendapat kesimpulan bahwa orang pertama yang menemukan korban adalah Wei Wu, dan dia juga yang menghasut mereka semua untuk menuntut keadilan dari kediaman Marquis dengan iming-iming bahwa mereka semua nantinya juga akan kebagian untung.

Lalu kemudian dia menyuruh orang untuk menggeledah rumah Wei Wu dan mendapatkan bukti sebuah baju bersimbah darah. Wei Wu adalah kepala tukang dan sering menggunakan palu. Dengan semua bukti dan fakta ini, Wei Wu akhirnya tidak bisa mengelak hingga akhirnya dia mengakui segalanya.

Jadi setelah korban dipukuli oleh Yue Qing waktu itu, korban ingin membeli obat tapi tidak punya uang. Makanya dia mendatangi Wei Wu untuk menuntut gajinya yang belum dibayar.

Wei Wu ini pecandu alkohol yang sering menahan gaji pekerjanya. Kebetulan hari itu dia menghabiskan uangnya untuk mabuk, jadi dia tidak punya uang untuk membayar gaji korban.

Korban jadi kesal hingga dia mengancam akan melaporkan Wei Wu ke penjaga kota. Wei Wu jadi panik hingga terjadilah perkelahian yang pada akhirnya membuat Wei Wu jadi kalap hingga dia menghantam korban dengan palu tepat di dadanya.

Korban langsung mati, Wei Wu jadi ketakutan, tapi kemudian ingat kalau korban tadi berkelahi dengan Yue Qing, makanya dia kemudian ngide memfitnah Yue Qing sebagai pembunuh korban.

Qin Wan tidak kaget sama sekali, dia memang sudah menebaknya sejak melihat Wei Wu berbohong. Wei Wu dan korban kan bukan keluarga ataupun teman dekat, jadi aneh sekali kalau dia sok mau menegakkan keadilan untuk korban. Jadi sudah pasti ada yang nggak beres. Kalaupun benar dia mau menegakkan keadilan untuk korban, lalu mengapa dia berbohong?

Prefek Huo lega masalah ini akhirnya menjadi jelas dan itu berkat bantuan Qin Wan. Dia janji akan tetap memenuhi taruhan mereka untuk menyalin buku itu.

Walaupun lega dirinya bukan penyebab kematian korban, tapi Yue Qing sadar kalau dia juga ada salah dalam perkara ini, karena itulah, dia janji akan bertanggung jawab menjaga ibu korban.

Sudah selesai, Prefek Huo pun pamitan untuk pulang dan beristirahat setelah semalaman tidak tidur, dia juga masih harus pergi ke kamar mayat nanti sore untuk melanjutkan penyelidikan kasus Nona Song. Ini kasus yang paling sulit sekarang.

Mendengar itu, Qin Wan jadi penasaran, apakah belum ada petunjuk sama sekali tentang kasus itu?... Tuan Marquis membenarkannya. Sama sekali belum ada petunjuk. 

Tandu pengantin itu benar-benar cuma tandu biasa yang tidak ada mekanismenya sama sekali. Mereka bahkan tidak bisa menemukan noda darah di sekitar tandu pengantin atau di mana pun seolah-olah kepala korban menghilang ditelan angin.

Kasus ini terasa seperti pembunuhan yang dilakukan oleh hantu, tapi Qin Wan tahu bahwa hantu itu tidak ada. Manusia jauh lebih menakutkan daripada hantu.

Begitu sampai rumah, Prefek Huo langsung marah-marah ke istrinya karena sebelumnya si istri sudah salah menilai Qin Wan yang menurutnya tidak cocok untuk untuk putra mereka, padahal setelah dia menyaksikan sendiri kehebatan Qin Wan, justru menurutnya Qin Wan sangat berharga untuk jadi menantu mereka. Karena itulah, dia menyuruh istrinya untuk mulai menjalin hubungan baik dengan Keluarga Qin mulai sekarang.

Tepat saat itu juga, Huo Ning muncul dan mendadak menyatakan ingin membantu Prefek Huo dalam menangani penyelidikan kasus Nona Song. Dadakan sekali, padahal sebelumnya dia selalu menolak. 

Alasannya apa?... Huo Ning mengklaim bahwa dia punya tiga alasan: Pertama, dia ingin membantu meringankan beban ayahnya. Kedua, dia ingin mendapatkan pengalaman. Ketiga, dia ingin memiliki sebuah pencapaian supaya orang lain tahu kalau dia bukan cuma bisa menulis puisi dan literatur.

Prefek Huo jelas penasaran siapa orang lain yang dia maksud. Huo Ning menolak menjawab detilnya, pokoknya ada orang yang meremehkannya. (Qin Wan pastinya)
Oke! Prefek Huo setuju. 

Tapi berhubung Huo Ning sendiri yang menginginkan ini, jadi dia tidak boleh mengeluh capek atau susah saat menghadapi kesulitan nanti. Sekarang dia bersiap-siap saja, nanti sore dia akan membawa Huo Ning ke kamar mayat.

Setengah harian ini Yan Chi sibuk di kamp militer. Namun begitu pulang ke rumah Marquis, dia langsung mendapat laporan dari Bai Feng tentang segalanya, termasuk tentang Nyonya Prefek yang hari ini mendadak mendatangi kediaman Qin dengan membawa banyak hadiah. 

Yan Chi langsung mengernyit tak senang mendengar berita terakhir itu dan tatapan matanya seketika berubah mendingin yang sontak membuat Bai Feng merinding. Biasanya di medan perang, kalau Yan Chi sudah seperti ini, itu artinya, pihak musuh akan mengalami kekalahan besar dan mengerikan.

Teoat setelah Qin Wan selesai memeriksa Tuan Putri, dia mendapati Yue Qing ada di depan menunggunya. Yue Qing sekali lagi berterima kasih atas bantuan Qin Wan padanya.

Dia sebenarnya ingin memberinya hadiah juga. Namun belum sempat melakukannya, mendadak mereka melihat Yan Chi datang. Yan Chi sengaja sok cuek melirik Qin Wan sebentar doang, lalu beralih sepenuhnya ke Yue Qing dan otomatis melihat pelayannya Yue Qing membawa bungkusan hadiah kecil yang bisa langsung dia duga mau dia berikan untuk Qin Wan.

Karena itulah setelah dia menanyakan perkembangan Tuan Putri pada Yue Qing alih-alih pada Qin Wan, dia lalu mengalihkan perhatian Yue Qing sepenuhnya dengan memancingnya untuk pergi bersamanya dengan alasan untuk membahas tentang Pasukan Shuo Xi, pasukannya Yan Chi yang selama ini menjaga perbatasan barat dari Suku Barbar. 

Yue Qing yang selama ini selalu mengagumi pasukan Shuo Xi, jelas langsung tertarik.
Jadilah sekarang dia galau, dia ingin memberikan hadiahnya untuk Qin Wan, tapi juga tidak mau menyerahkan hadiahnya di depan mata Yan Chi, tapi tatapan mata Yan Chi tampak seperti mendesaknya untuk segera ikut pergi dengannya. Akhirnya Yue Qing memutuskan untuk menunda dulu pemberian hadiahnya.

Malam harinya, Nyonya Marquis mendatangi Qin Wan dengan wajah penuh kekhawatiran. Bukan karena dia mengkhawatirkan Tuan Putri, dia sudah cukup tenang mengenai Tuan Putri dengan keberadaan Qin Wan di sini.

Dia lebih mengkhawatirkan masalah kasus Nona Song yang belum ada kejelasan sama sekali. Mereka sama sekali belum memiliki petunjuk. Kalau sampai orang-orang dari kediaman Adipati Song datang, masalah bisa makin runyam, karena bisa saja mereka malah akan menyalahkan kediaman Marquis.

Belum sempat memikirkan masalah ini lebih jauh, mendadak pelayan terburu-buru muncul dengan panik melaporkan bahwa Yan Chi terluka gara-gara bertarung dengan Yue Qing. Hadeh! Yue Qing lagi bikin masalah!

Menurut laporan Pelayan, mereka aslinya cuma latihan bertarung saja. Masalahnya, Yue Qing tidak tahu kalau Yan Chi punya luka lama dan tidak sengaja melukai bagian luka lamanya Yan Chi. Sekarang Yan Chi terluka parah, makanya Qin Wan diminta datang untuk memeriksanya.

Bersambung...

Post a Comment

0 Comments