Rekap Novel The Days of Seclusion and Love Bab 74 - Bab 76

 

Tatapan mata Yin Ge Zhi tampak sangat menakutkan mendengar ucapan Xu Huai Zhu, tapi tuh anak bahkan tidak menyadarinya sama sekali.


Feng Yue buru-buru menyeretnya ke dapur untuk memperingatkannya untuk tidak mengatakan hal semacam itu lagi di hadapan Yin Ge Zhi. Gurunya Xu Huai Zhu tuh sangat merendahkan wanita penghibur, jadi tidak seharusnya dia menyarankan Yin Ge Zhi untuk menikahinya yang berstatus sangat rendah ini.

Benarkah? Xu Huai Zhu bingung, kalau Yin Ge Zhi sungguh merendahkan wanita penghibur, kenapa dia membiarkan Feng Yue tinggal di rumah ini? Dia merasa gurunya sangat peduli pada Feng Yue dan mereka berdua juga berinteraksi dengan sangat baik. 

Kalau beneran gurunya itu tidak mau menikahi Feng Yue hanya karena masalah status, berarti gurunya itu tidak sesempurna yang dia pikir. Suka ya suka, tidak suka ya tidak suka, kenapa harus memperumit dan menyiksa diri sendiri dan orang lain dengan masalah status? 

Feng Yue geli mendengar pemikirannya yang masih polos. Seandainya dunia ini benar-benar semudah yang dia pikir, maka tidak akan ada yang namanya penderitaan. 

Setelah makan, Yin Ge Zhi menyuruh kedua muridnya untuk lanjut latihan, lalu dia sendiri menyeret Feng Yue ke kamar untuk memarahinya, tapi bahkan sebelum dia sempat ngomong apa pun, Feng Yue sudah duluan nyerocos meyakinkan bahwa dia sama sekali tidak ada pikiran sejauh itu terhadap Yin Ge Zhi, dia tahu diri dan statusnya, jadi dia tidak akan berpikir aneh-aneh. Dibandingkan dengan Nona Yi, dia sangat jauh di bawahnya.

Yin Ge Zhi lega mendengarnya tidak punya pikiran nyeleneh tentang hubungan mereka, tapi dia tidak setuju jika Feng Yue membandingkan dirinya dengan Nona Yi. Mending bandingkan dia dengan wanita lain saja. Nona Yi tidak sebaik Feng Yue. Bukan berarti dia tidak suka sama Nona Yi, hanya saja, bersama Nona Yi tuh terlalu melelahkan.

Tiga hari kemudian, acara seleksi dimulai dan Putra Mahkota sengaja membuat event ini menjadi acara akbar. Dia bukan hanya mengundang para pejabat dan tentara militer, tapi masyarakat juga turut dia undang untuk menonton acara ini supaya semua orang menyaksikan bahwa proses seleksi ini benar-benar berlangsung secara adil.

Hmm, beneran adil seadil-adilnya, kah?... Faktanya Putra Mahkota dan Yin Ge Zhi hanya membuat sandiwara seolah pertandingan ini terlihat adil. Putra Mahkota dengan lantang meremehkan murid-muridnya Yin Ge Zhi yang masih muda dan tidak mungkin bisa mengalahkan para tentara militer veteran yang hadir di sini.

Lalu Yin Ge Zhi yang biasanya pendiam, mendadak bersuara tak kalah lantang menegaskan keyakinannya pada kedua muridnya. Lalu Putra Mahkota mengajaknya bertaruh. Jika salah satu muridnya Yin Ge Zhi menang, maka dia akan menghadiahkan 200 Jin Besi Dingin (sekitar 120Kg) untuk Yin Ge Zhi yang bisa dia gunakan untuk membuat senjata. Tapi kalau kedua muridnya Yin Ge Zhi kalah, maka Yin Ge Zhi harus bersujud padanya di hadapan banyak orang. 

Oke! Yin Ge Zhi langsung setuju dan langsung mengancam kedua muridnya untuk mengerahkan semua kekuatan mereka untuk menang, kalau sampai kalah, mereka akan dipecat jadi murid. Pfft! Kedua murid shock. 

Semua orang langsung kasak-kusuk dengan heboh karena aura permusuhan mereka terasa kental sekali. Cuma Feng Yue satu-satunya yang paling tahu kalau kedua pangeran dan putra mahkota itu cuma berakting.

Dengan cara ini, kedua murid benar-benar akan berusaha sekuat tenaga mereka untuk bisa menang tanpa perlu memedulikan siapa lawan mereka, sedangkan para pejabat dan tentara akan bisa memaklumi mereka. 

Mereka akan berpikir bahwa Yin Ge Zhi memaksa kedua muridnya untuk menang itu wajar, karena jika Yin Ge Zhi kalah dan bersujud pada Putra Mahkota di depan publik, maka itu akan sangat mempermalukan Negara Wei. Feng Yue cuma bisa menggelengkan kepala memikirkan kedua pangeran super licik itu, mereka berdua benar-benar ahli berstrategi.

Pertandingan dimulai, dan Xu Huai Zhu benar-benar mengerahkan segala daya dan upaya untuk mengalahkan semua lawannya tak peduli mereka tentara senior, junior, tua, muda, kuat, lemah, semuanya dia babat habis, tapi sambil terus meminta maaf setiap kali mau menghantam mereka, dan semua lawannya pun tidak marah sama sekali. 

Hingga akhirnya, hanya tinggal dia dan An Shi Chong yang tersisa. Xu Huai Zhu maunya ngalah saja jadi yang kedua, tapi An Shi Chong tidak terima, pokoknya dia maunya mereka bertarung secara adil, dan jadilah kedua murid itu bertarung dengan serius dan penonton pun jadi semakin heboh menyoraki mereka.

Namun dari kejauhan, Putra Mahkota malah melihat Yin Ge Zhi dan Feng Yue sama sekali tidak menonton pertandingan, malah ngobrol sendiri dengan Feng Yue yang tampak paling heboh sendiri sedangkan Yin Ge Zhi tetap diam menatapnya dengan tak senang. 

Penasaran dan tak senang melihat mereka tidak serius terhadap pertandingan ini, dia langsung mengirim orangnya untuk menguping percakapan mereka. Dia pikir kalau mereka sedang ngomongin masalah rahasia penting, eh tak disangka, ternyata mereka cuma ribut memperdebatkan masalah masak mie buat makan malam.

Pertandingan usai tak lama kemudian dengan dimenangkan oleh Xu Huai Zhu. Putra Mahkota kemudian mengirim orangnya untuk menjemput Yin Ge Zhi dan Feng Yue untuk bertemu dengannya di mana Putra Mahkota sudah memesankan dua mangkok mie untuk mereka.

Yin Ge Zhi dan Feng Yue pun mulai memakan mie mereka. Feng Yue makan dalam diam, sementara kedua pria sibuk mendiskusikan banyaknya pengantar pesan yang mendadak pergi setelah Zhao Lin dipenggal.

Bisa diduga kalau mereka pasti mau menyampaikan pesan ke Jenderal Yi. Hanya saja Putra Mahkota tidak pernah menyangka bahwa orang-orangnya Jenderal Yi sangat amat banyak.

Dari obrolan mereka ini, bisa disimpulkan bahwa Putra Mahkota sejatinya hanya ingin mengendalikan Jenderal Yi dan bukan memusuhinya atau membunuhnya, karena bagaimanapun, Jenderal Yi adalah benteng pertahanan negara mereka. Dia perlu mematahkan semua kekuatan Jenderal Yi supaya dia bisa mengendalikan Jenderal Yi.

Dia tidak mau melakukan kesalahan yang dilakukan Negara Wei yang memvonis mati Jenderal Guan. Memang, memvonis mati Jenderal Guan bisa memperkuat takhta kerajaan, tapi malah membuat pertahanan negara mereka jadi lemah terhadap serangan dari negara lain, makanya pada akhirnya mereka kalah dari Negara Wu.

Mendengarkan percakapan mereka membuat Feng Yue menyadari bahwa walaupun tujuan kedua pria ini kelihatannya sama, tapi sebenarnya mereka sangat bertolak belakang. Yin Ge Zhi justru sangat ingin menusuk Jenderal Yi sampai mati karena hanya dengan kematiannya-lah, ancaman Negara Wu terhadap Negara Wei akan banyak berkurang.

Putra Mahkota juga tampak jelas ingin mengendalikan Yin Ge Zhi untuk memata-matai kediaman Jenderal Yi dan mencuri sesuatu dari sana, tapi mengendalikan Yin Ge Zhi sangat sulit, jadi Putra Mahkota langsung beralih ke Feng Yue, menjadikan Feng Yue sebagai pancingan untuk memaksa Yin Ge Zhi dengan menyuruh Feng Yue pergi ke kediaman Jenderal untuk menemani Nona Yi.

Dia tahu kalau Yin Ge Zhi tidak akan mungkin membiarkan Feng Yue bertemu berduaan dengan Nona Yi, dan idenya sukses, terpaksalah akhinya Yin Ge Zhi menuruti kemauan Putra Mahkota. Putra Mahkota diam-diam berbisik ke Feng Yue, mengomentari betapa pedulinya Yin Ge Zhi padanya. Namun Feng Yue langsung menyangkal. 

Dengan sangat serius dia meyakinkan Putra Mahkota bahwa yang dipedulikan oleh Yin Ge Zhi adalah Nona Yi. Yin Ge Zhi sendiri yang bilang begitu, dia suka sama Nona Yi, tapi tidak tahu bagaimana mendapatkannya. Putra Mahkota agak bingung mendengarnya, karena dia pikir Yin Ge Zhi dan peduli pada Feng Yue, tapi Feng Yue juga sepertinya tidak berbohong.

Berhubung ini tugas dadakan, pastinya Yin Ge Zhi juga tidak memiliki persiapan apa pun. Tapi Feng Yue dengan bangga menunjuk dirinya sendiri dan meyakinkan Yin Ge Zhi untuk tidak khawatir, karena Yin Ge Zhi memiliki harta berharga (Feng Yue). Yin Ge Zhi sontak menatapnya dengan sinis, harta berharga?!

Jangan meremehkan, karena Feng Yue mengetahui di mana Jenderal Yi menyembunyikan rahasia pentingnya. Inilah bakatnya, tapi dia hanya akan memberitahu kalau sudah sampai di rumah jenderal nanti.

Malam harinya di rumah Jenderal, Putra Mahkota datang untuk meminta izin Nona Yi untuk membiarkan Yin Ge Zhi dan Feng Yue menginap di sini dengan alasan demi mengamankan Yin Ge Zhi dari banyaknya musuh yang berniat membunuhnya belakangan ini, sedangkan Feng Yue, dia meminta Nona Yi untuk mengajarinya etiket karena sekarang dia adalah pelayannya Yin Ge Zhi.

Nona Yi setuju hanya demi kebaikan Yin Ge Zhi. Pelayannya Nona Yi dengan liciknya menyarankan nonanya untuk memanfaatkan kesempatan ini untuk memberi pelajaran pada Feng Yue. Yaitu dengan menyerahkan Feng Yue untuk diajar oleh Pengasuh Xun, orang yang terkenal sangat keras dan sadis kalau ngajar. Bahkan para nona bangsawan yang pernah diajar sama dia saja takut sama dia.

Nona Yi suka ide ini dan langsung memanggil beberapa temannya. Maka keesokan harinya saat Yin Ge Zhi dan Feng Yue datang, Nona Yi membawa Yin Ge Zhi masuk, sedangkan teman-temannya Nona Yi menghadang Feng Yue, membuat Feng Yue cuma bisa mengikuti dari belakang.

Dari mendengarkan percakapan mereka, Feng Yue bisa menduga kalau mereka semua adalah teman-temannya Nona Yi yang sangat mengagumi Yin Ge Zhi. Sepanjang jalan mereka ribut menggosipkan betapa tampan, elegan, dan macho-nya Yin Ge Zhi. 

Tapi sayang sekali mereka tidak bisa mendapatkannya karena menurut mereka hanya Nona Yi yang paling cocok dan pantas untuk Yin Ge Zhi. Siapa lagi yang cukup beruntung untuk berada di sisi Yin Ge Zhi selain Nona Yi?

Baru ingat, mereka langsung berpaling menatap Feng Yue dengan sinis, dari mana Xu Huai Zhu mendapatkan pelayan ini untuk Yin Ge Zhi? 

Feng Yue santai mengaku dari rumah bordil dan dengan bangga memberitahu bahwa Yin Ge Zhi sering membookingnya. Sepertinya Yin Ge Zhi menyukai pelayanannya, makanya Xu Huai Zhu menghadiahkannya untuk Yin Ge Zhi.

Kesal melihat keangkuhan Feng Yue, mereka langsung menakut-nakutinya dengan memberitahunya bahwa dia sebentar lagi akan diajar oleh Pengasuh Xun yang sangat sadis dan brutal. Feng Yue tidak takut, tapi dia sengaja berakting gemetaran ketakutan. 

Para wanita itu langsung merasa di atas angin, apalagi sejak tadi Yin Ge Zhi sama sekali tidak menoleh ke Feng Yue, makanya mereka yakin kalau Feng Yue akan mendapat masalah besar dan Yin Ge Zhi tidak akan menyelamatkannya.

Bersambung...

Post a Comment

0 Comments