Qin Wan dan Fu Ling akhirnya pindah ke kamar yang jauh lebih mewah dan layak sampai Fu Ling jadi terharu. Namun Qin Wan biasa-biasa saja.
Halaman Tinglan berada di dekat kebun bunga anggrek yang otomatis mengingatkan Qin Wan akan kehidupan aslinya yang dulu, kediaman lamanya dulu juga dipenuhi bunga anggrek karena ayah dan ibunya penggemar bunga anggrek.
Dari ingatannya inilah, diketahui bahwa keluarga aslinya bermarga Shen. Aaaah! Shen Yi, pejabat yang difitnah dan dibantai sekeluarga itu. Berarti dia putrinya Shen Yi.
Ingatan masa lalunya ini membuatnya dipenuhi kesedihan, keputusasaan dan kebencian walaupun dia tidak tahu kepada siapa kebenciannya ini harus ditujukan.
Namun dengan cepat dia mengingatkan dirinya sendiri untuk tetap berpikir jernih dan rasional, yang harus dia lakukan sekarang ini adalah menyelesaikan masalah yang ada sekarang, baru nanti pelan-pelan mendekati kasus fitnahan terhadap ayahnya. Sudah setengah bulan berlalu sejak saat itu, entah bagaimana kondisi ibu kota sekarang dan kasus Selir Kekaisaran Jin.
Membuka pintu jendela, Qin Wan menyadari bahwa lokasi tempat ini sekarang membuatnya menjadi semakin jauh dari hutan bambu ungu. Sejak terakhir kali waktu itu, dia belum punya kesempatan ke sana lagi, tapi dia yakin kalau bukti terkuat ada di sana. Pelakunya adalah salah satu orang di kediaman ini, mungkin salah satu orang yang dia lewati setiap hari. Dia harus menyelesaikan masalah ini, jika tidak, nyawanya akan terus berada dalam bahaya.
Mengalihkan pikirannya, Qin Wan ingin membawa beberapa anggrek masuk, maunya besok saja karena sekarang sudah malam, tapi Fu Ling tahu jalan tercepat ke kebun anggrek, pintu samping halaman ini.
Saking semangatnya, Fu Ling langsung saja melesat masuk ke kebun anggrek melalui pintu samping tersebut dengan hanya membawa satu lentera.
Namun tak lama kemudian, Qin Wan mendadak mendengar jeritan ketakutan Fu Ling yang jelas saja membuatnya cemas. Lalu kemudian Fu Ling muncul dari kebun anggrek dan dengan gemetar ketakutan dia memberitahu bahwa ada orang di kebun anggrek, dia tidak tahu siapa, tapi yang pasti, dia yakin bukan tukang kebun. Orang itu berdiri di belakang rak bunga.
Mendengar itu, Qin Wan langsung mengambil lampion dan sekop sebagai senjata lalu masuk ke kebun anggrek dan pelan-pelan mendekati rak bunga yang dimaksud Fu Ling, tapi hanya menemukan lampion yang dijatuhkan Fu Ling dan dua pot anggrek.
Orangnya sudah tidak ada, pastinya, dia sudah kabur. Dan berhubung Fu Ling terlalu ketakutan, jadi dia juga tidak melihat wajah orang itu dan tidak terlalu memperhatikan baju yang dipakainya, seingatnya hanya orang itu memakai baju hitam.
Aneh sekali. Apa tujuan orang itu masuk sini tengah malam begini? Mencuri? Tapi semua orang di kediaman juga tahu kalau dia dan Fu Ling baru pindah malam ini, jadi kalaupun ada orang mau merampok mereka, tidak seharusnya si pencuri memilih waktu sekarang.
Ataukah orang itu datang kemari hanya untuk mengamati mereka? Mungkin dia adalah pembunuh Qin Wan yang asli?
Tepat saat itu juga, tiba-tiba Qin Chen datang dan kebingungan melihat kedua gadis itu ada di kebun anggrek tengah malam.
Qin Wan refleks memperhatikan sepatunya Qin Chen untuk melihat apakah ada jejak tanah, tanah di kebun bunga anggrek ini beda daripada di tempat lain, jadi pelakunya pasti meninggalkan jejak di sepatunya. Namun sepatunya Qin Chen bersih mulus, berarti seharusnya bukan dia pelakunya.
Fu Ling yang tampaknya akrab banget sama Qin Chen, langsung mengeluhkan tentang kejadian tadi pada Qin Chen, tapi Qin Wan dengan cepat mengklaim bahwa Fu Ling mungkin cuma salah dengar dan salah lihat. Jelas ini menunjukkan bahwa Qin Wan masih belum mempercayai Qin Chen sepenuhnya.
Qin Chen setuju, malam-malam begini memang bisa saja salah melihat segala hal. Lagian kenapa juga mereka datang sendiri ke sini malam-malam, seharusnya kan mereka memanggil pelayan pria untuk menemani mereka.
Qin Chen mengecek seluruh kebun anggrek itu dan setelah memastikannya aman, dia menuntun mereka balik ke kamar mereka untuk menunjukkan hadiah yang dibawanya. Dia ternyata datang hanya untuk mengantarkan hadiah untuk Qin Wan.
Niat aslinya mau dia kasihkan besok, tapi mengingat jasa Qin Wan yang telah menyelamatkan istrinya dan juga karena dia belum berterima kasih padanya, Qing Chen jadi merasa tidak enak, makanya dia datang sekarang.
Hadiahnya adalah satu set perhiasan batu safir. Aslinya ini dia hadiahkan untuk istrinya, tapi Xin Lan tidak pernah memakainya. Anggap saja ini hadiah kecil sebagai ungkapan terima kasih mereka.
Pfft! Perhiasan semahal itu dikata hadiah kecil. Qin Wan jadi agak ragu untuk menerima hadiah ini. Menyadari ekspresinya, Qin Chen meyakinkannya bahwa Xin Lan sendiri yang memilih hadiah ini untuk Qin Wan. Jadi kalau Qin Wan tidak mau menerimanya, bukankah itu artinya, Qin Wan tidak menyetujui pilihan mereka.
Qin Wan akhirnya setuju untuk menerima hadiah mahal ini, lagipula, dengan situasinya yang sedang kesulitan sekarang ini, lebih baik menerima hadiah ini.
Qin Chen lega mendengarnya, dan agak menyesali sikap semua orang di sini terhadap Qin Wan sebelumnya. Dia juga sudah dengar tentang tenggelamnya Qin Wan di danau gara-gara patah hati. Karena itulah dia menyemangati Qin Wan untuk tidak mengambil nyawanya sendiri tak peduli sesulit atau sesedih apa pun hidupnya. Kabarnya Qin Wan jatuh sakit pasca kejadian itu, apakah Qin Wan sekarang baik-baik saja.
Qin Wan meyakinkan kalau dia sudah baikan sekarang tanpa memberitahu lebih banyak, tapi si cerewet Fu Ling langsung saja memberitahu Qin Chen tentang amnesianya Qin Wan.
Qin Chen jadi kasihan padanya dan berjanji bahwa mereka pasti akan memperlakukan Qin Wan lebih baik mulai sekarang. Dia masih ingin mengatakan lebih banyak lagi, tapi Qin Wan dengan cepat memotongnya dan mengusirnya secara halus.
Setelah dia pergi, Fu Ling memberitahu Qin Wan bahwa Qin Chen adalah salah satu dari sedikit orang di kediaman ini yang memperlakukan mereka berdua dengan baik. Selain sangat terpelajar, sikap dan tatapan Qin Chen juga selalu lembut terhadap orang lain.
Mereka juga tidak pernah kekurangan berkat Qing Chen. Bahkan sekalipun dia sedang jauh dari rumah, dia selalu menyuruh orang untuk memberi mereka sedikit uang. Pokoknya dia tuh baik hati banget deh. Jadi kenapa Qin Wan tidak mempercayai Qin Chen untuk membantu mereka menyelidiki orang di kebun anggrek tadi?
Qin Wan beralasan bahwa sekarang sudah malam, terlalu sulit mencari apa pun di sana. Tapi alasan sebenarnya adalah karena dia khawatir jika Qin Chen mengerahkan banyak orang untuk menyelidiki, itu justru akan membuat si pelaku jadi waspada.
Siapa pun pelakunya, Qin Wan memperingatkan Fu Ling untuk selalu berhati-hati mulai sekarang. Dia beralasan cuma karena orang-orang di sini tidak ada yang suka sama mereka saja. Jadi lebih baik berhati-hati.
Padahal sebenarnya dia khawatir bahwa orang itu mungkin berniat mau membunuhnya lagi. Namun dia sengaja tidak memberitahukan ini ke Fu Ling karena khawatir membuat Fu Ling semakin ketakutan.
Qin Wan yang belum tahu perkara Tabib Huang, mengira kalau Xin Lan bakalan diurus Tabib Huang mulai sekarang dna Nyonya Tua tidak akan lagi mengizinkannya mengurus Xin Lan.
Namun besoknya, Mo Shu mendadak datang untuk menjemputnya untuk mengecek kondisi Xin Lan. Mo Shu memberitahu bahwa semalam setelah Tabib Huang mengecek resep obatnya Qin Wan, dia tidak mau lagi mengobati pasien di keluarga Qin karena dia sudah tidak dibutuhkan lagi.
Qin Wan agak geli mendengarnya, tapi ini artinya, Tabib Huang mengakui keahlian medisnya. Apalagi yang memanggilnya bukan cuma Qin Chen dan Xin Lan, tapi juga diketahui oleh Nyonya Tua, berarti Nyonya Tua secara tak langsung mengizinkannya.
Baiklah, Qin Wan pun pergi bersamanya ke Halaman Lingfeng. Namun di depan halaman, dia melihat ada beberapa selir, para selirnya Tuan Qin An, kepala rumah tangga Kediaman Qin Cabang Ketiga yang memang terkenal playboy dan memelihara banyak selir.
Para selir itu lagi menggosipkan Qin Wan, tapi gosipan mereka kebanyakan negatif. Apalagi si Selir Ke-8 yang langsung ceplas-ceplos sarkas sama Qin Wan dan menuduhnya menyembunyikan keahlian medisnya selama ini.
Sebenarnya Qin Wan tidak ada minat untuk meresponnya, terutama karena status selir tuh setara dengan status pelayan, tapi si Selir Ke-8 ini malah terus merendahkan keahliannya, karena menurutnya tabib itu profesi rendahan, dan bertanya apakah Qin Wan mau buka praktek nanti?
Kali ini Qin Wan akhirnya meresponnya dengan balas bertanya sinis, "apakah Selir bertanya karena butuh perhatian medis?"
Pertanyaannya sukses membuat si selir jadi kesal dan malu. Selir-selir lainnya pun langsung saling berpandangan bingung karena tak menyangka kalau Selir Ke-8 yang biasanya bemulut tajam itu, hari ini mendadak jadi jinak di hadapan Qin Wan.
Namun baru juga berhasil menangani Selir Ke-8, mendadak Nona Ke-6 dan Nona Ke-5 muncul dengan Nona Ke-6 yang langsung merecoki dan menghina Qin Wan lagi, dan kali ini dia semakin berani karena didukung oleh Nona Ke-5.
Bahkan saking terlalu bersemangatnya menghina Qin Wan, dia bahkan sampai bawa-bawa Tuan Putri yang sudah tua dan sakit-sakitan, palingan juga sebenarnya lagi mati. Namun sebelum dia sempat mengucap apa pun lebih jauh, mendadak Nyonya Tua muncul dan membentaknya dengan keras.
Begitu Nona Ke-6 melihat neneknya masuk, dia sontak berkeringat dingin menyadari dia sudah membuat kesalahan sangat berat barusan, karena ternyata neneknya tidak datang sendirian dan ucapan dan kutukannya barusan didengar oleh orang yang datang bersama neneknya, yang tak lain adalah cucunya Tuan Putri, Putri Yue Ning.
Bersambung...
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam