Yin Ge Zhi mengklaim kalau dia datang cuma mau mengecek sesuatu tentang Feng Yue, sama sekali tidak ada niatan untuk menganggu kesenangan mereka. Pfft! Alesan! Mulutnya bilang cuma mau mengecek kotak bungkusan kue kacang hijau, tapi yang dia lakukan cuma berdiri di depan meja memandangi kotak bungkusan itu tanpa mengeceknya.
Malah Guan Zhi yang akhirnya bergerak untuk mengeceknya dan mendapati kue kacang hijau ini memang dibeli dari toko di jalan Xiangyu juga. Sontak saja Yin Ge Zhi jadi semakin mencurigai Feng Yue.
Sedangkan Feng Yue yang sebenarnya cuma pura-pura mabuk, jadi agak gugup sekarang. Makanya dia sengaja tetap menutup mata, pura-pura teler sambil membatin kesal. Tapi dia tak percaya kalau dia bakalan ketahuan seperti ini. Jaringan Intel mereka dibangun dan dikembangkan dengan sangat hati-hati selama dua tahun. Tidak mungkin mereka akan bisa mengintimidasinya cuma gara-gara kotak bungkusan kue kacang hijau.
Untungnya Putra Mahkota membantu Feng Yue menyingkirkan kecurigaan Yin Ge Zhi dengan memberitahu Yin Ge Zhi bahwa kue kacang hijau itu adalah pemberiannya untuk Feng Yue. Feng Yue kan suka makan snack.
Itu berhasil membuat Yin Ge Zhi menyerah dan pergi. Namun Putra Mahkota tetap tinggal, bertekad untuk mencari tahu tentang dendam Feng Yue terhadap Jenderal Yi dan bagaimana bisa seorang rakyat jelata seperti dia mengetahui nama asli Jenderal Yi.
Berhubung sudah terlanjur pura-pura mabuk, tidak mungkin Feng Yue bangun sekarang. Jadi sekalian saja dia tidur siang. Dua jam kemudian, dia bangun sambil berakting sakit kepala karena mabuk dan mendapati Putra Mahkota masih ada di sana menunggunya bangun sambil menatapnya dengan tatapan misterius.
Namun dengan cepat Putra Mahkota tersenyum kembali saat memberinya secangkir teh, sebelum kemudian mulai menanyainya tentang Jenderal Yi. Menghadapi Putra Mahkota yang jago berakting, Feng Yue pun mulai menunjukkan kemampuan aktingnya yang tak kalah hebat dengan tiba-tiba gemetaran hebat dan mulai menangis seolah dia sangat amat ketakutan.
Baru setelah Putra Mahkota meyakinkannya bahwa dia akan baik-baik saja selama dia bicara jujur, Feng Yue menghela napas panjang dan berat seolah dia sangat menderita. Setelah cukup tenang, dia mulai setengah berbohong tentang kisah masa lalunya.
Dulu, dia dan keluarganya hidup harmonis. Namun karena mereka hidup di desa yang letaknya berdekatan dengan lokasi perang antara Negara Wei dan Negara Wu, keluarganya dan orang-orang sedesanya pada akhirnya ikut jadi korban.
Demi mengancam Jenderal Guan, Jenderal menyandera para penduduk desa termasuk keluarganya. Sebanyak lebih dari 3000 penduduk desa disandera oleh Jenderal Wu, lalu dikubur hidup-hidup.
Putra Mahkota kaget mendengar itu, karena di dalam laporan perang, tidak pernah disebutkan tentang hal itu. Ah! Tentu saja, laporan itu kan dibuat oleh Jenderal Yi sendiri. Mana mungkin dia akan mencantumkan kejahatan perangnya sendiri.
Kejadian ini memang kejadian nyata. Hanya saja, Feng Yue sedikit berbohong bahwa keluarganya jadi korban. Kejadian sebenarnya adalah waktu itu dia memimpin pasukan untuk menyelamatkan para sandera, tapi malah mendapati mereka semua sudah dikubur hidup-hidup dengan alasan Negara Wu tidak memiliki persediaan pangan untuk memberi makan para sandera.
Saat Putra Mahkota mempertanyakan bagaimana dia bisa selamat dari insiden itu, Feng Yue beralasan bahwa dia selamat karena pada waktu kejadian, dia kebetulan sedang memetik tanaman herbal di gunung.
Saat dia kembali, dia tidak mendapati siapa pun di desanya. Lalu lima hari kemudian, datang berita tentang keluarganya dan seluruh penduduk desa yang ditangkap dan dikubur hidup-hidup oleh Jenderal Yi. Inilah yang pada akhirnya membuatnya mengungsi ke Negara Wu.
Karena itulah, dia dendam kesumat dengan Jenderal Yi. Dia tahu bahwa dengan kemampuannya, dia tidak akan mungkin bisa membalaskan dendamnya. Jadi dia hanya bisa membencinya dan mengutuknya saat mabuk.
Air mata Feng Yue jatuh semakin deras dan kali ini dia benar-benar menangis sedih karena ingatan akan kejadian ini benar-benar membuat hatinya terasa sangat sakit.
Putra Mahkota jadi galau karena walaupun dia sadar bahwa perbuatan Jenderal Yi itu salah, tapi bagaimanapun, dia Putra Mahkota Negara Wu, jadi pastinya dia harus membela jenderal Negara Wu.
Feng Yue diam-diam menatapnya sambil tersenyum samar. Tujuannya memang menanamkan lebih banyak duri dalam hubungan Putra Mahkota dan Jenderal Yi. Bagaimanapun, Jenderal Yi yang memiliki kekuasaan sangat besar di pemerintahan hingga dia berani menolak lamaran Putra Mahkota, bisa saja menjadi ancaman terbesar bagi Putra Mahkota.
Jenderal Yi tidak pernah bekerja untuk Putra Mahkota, jadi dia tidak pernah mendapatkan kepercayaan Putra Mahkota. Makanya Putra Mahkota juga asal-asalan saat menangani kasus perampokan rumah jenderal. Feng Yue segera pura-pura tidur lagi saat Putra Mahkota berbalik menatapnya.
Menyadari Feng Yue sangat pintar menjaga ekspresi wajahnya sehingga tampak selalu tersenyum padahal menyimpan dendam yang begitu besar dalam hatinya, Putra Mahkota jadi ingin merekrut Feng Yue untuk jadi anak buahnya. Orang yang memiliki karakter tidak biasa seperti Feng Yue akan sangat berguna baginya.
Apalagi tempat ini sering didatangi oleh pejabat dan bangsawan, berbagai informasi selalu rutin keluar-masuk di tempat ini. Jika Feng Yue jadi anak buahnya, maka dia akan bisa mendapatkan informasi-informasi penting dengan mudah.
Namun sebelum dia sempat melakukan apa pun, anak buahnya mendadak muncul dan mengabarkan bahwa Direktur Si Ma entah bagaimana bisa tahu tentang keberadaan Putra Mahkota di sini dan sekarang sedang dalam perjalanan kemari.
Si Ma Ru adalah pejabat veteran yang menduduki posisi kepala rumah tangga kekaisaran. Dia adalah orang yang paling Putra Mahkota takuti, lebih daripada Kaisar. Si Ma Ru sangat ketat dalam menerapkan segala aturan dan tidak pernah mengizinkan anggota keluarga kekaisaran memiliki kebiasaan buruk.
Perbuatannya mengunjungi rumah bordil hari ini jelas sesuatu yang sangat buruk. Kalau sampai ketangkap, dia bakalan dipaksa untuk berlutut di depan Istana Timur selama tiga hari tiga malam tanpa makan dan minum. Gawat!
Terpaksalah Putra Mahkota harus kabur secepatnya lewat jalan belakang. Namun begitu dia sampai istana, dia mendadak dikepung sekumpulan menteri yang merecokinya tiada henti, dan saat dia hampir merasa aman untuk keluar lagi, dia malah mendapati gerbang istana sudah dikunci.
Feng Yue menunggu, tapi sampai beberapa lama, Putra Mahkota tetap tidak datang. Baguslah, Feng Yue lega dan langsung mencuci mukanya dan bersiap untuk tidur.
Namun Yin Ge Zhi mendadak muncul dari jendela, dan seketika tercengang melihat wajah Feng Yue karena baru kali ini dia melihat Feng Yue tanpa make-up sehingga tumben-tumbennya dia mengucap kata-kata yang enak didengar.
"Dengan wajah seperti ini, kenapa repot-repot pakai riasan?" ujar Yin Ge Zhi terpana.
Oh? Feng Yue yang awalnya gugup mengira Yin Ge Zhi menatapnya karena wajah polosnya jelek, seketika senang mendengarnya. Apakah itu artinya, menurut Yin Ge Zhi, dia lebih baik tanpa riasan?
"Lebih baik daripada pakai topeng. Wajahmu sangat mempesona."
Hah? Feng Yue tak percaya begitu saja. Cowok kan biasanya suka cewek yang malu-malu meong. Dia kan nggak kayak gitu. Masa sih dia secantik itu di mata Yin Ge Zhi?
Maka kemudian, dia sengaja pasang senyum bodohnya dan bertanya, "apakah Tuanku menyukai hamba?"
Tapi Yin Ge Zhi langsung menyangkal. Dia tidak suka sama Feng Yue (yakin?), hanya saja dia merasa Feng Yue mirip seseorang... Seseorang yang sebenarnya tidak dia ketahui pasti wajahnya seperti apa, tapi dia yakin kalau orang itu mungkin memiliki fitur wajah yang mirip Feng Yue. (Hah? Maksudnya?)
Mengalihkan topik, dia mendadak menyatakan bahwa Feng Yue tidak bisa melayani Putra Mahkota sekarang, jadi Feng Yue melayaninya saja.
Oww... Feng Yue mendadak kepedean. Yin Ge Zhi pasti menganggapnya sangat menyenangkan, makanya Yin Ge Zhi ingin membookingnya khusus untuk dirinya sendiri. Jadi bagaimana kalau Yin Ge Zhi menebusnya saja? Dia bisa memasak untuk Yin Ge Zhi.
Yin Ge Zhi seketika galau. Jelas sekali bahwa sekilas dia tampak tertarik dengan itu, tapi dengan cepat dia bersikeras menyangkal perasaannya, lalu beralasan bahwa dia cuma merasa bahwa Feng Yue melayaninya dengan baik, jadi dia akan membiarkan Feng Yue melayaninya lebih lama. Nanti kalau dia bosan, dia akan mencari orang lain.
Feng Yue langsung berakting sedih, terus ngapain Yin Ge Zhi datang kemari? Yin Ge Zhi beralasan kalau di cuma sedang memandang bulan dan kebetulan saja lewat di sini. Pfft! Kebetulan? Jauh sekali ya kebetulannya, dari rumahnya sampai kemari.
Feng Yue tetap pasang senyum cantiknya sampai akhirnya Yin Ge Zhi pergi melompat dari jendela. Baru setelah itu Feng Yue kebingungan memikirkan apa maksud Yin Ge Zhi tadi. Dia tidak bisa melayani Putra Mahkota lagi? Kenapa? Putra Mahkota tidak menginginkannya lagi? Gagal lagi rencananya gara-gara si sialan itu? Menyebalkan!
Namun keesokan paginya saat Feng Yue bangun tidur, dia mendapati Putra Mahkota sudah ada di sana menunggunya bangun. Feng Yue sontak diam-diam mencubit dirinya sendiri supaya dia bisa mengeluarkan air mata seolah dia menangis haru sambil mengklaim bahwa dia sempat mengira kalau Putra Mahkota sudah tidak menginginkannya lagi.
Putra Mahkota sepertinya mempercayai air mata buayanya dan meyakinkannya bahwa dia tidak begitu. Hanya saja, dia tidak akan bisa bermalam di luar istana mulai sekarang. Putra Mahkota sendiri bingung sebenarnya. Entah bagaimana ibundanya mengetahui kalau dia sering keluar istana, kemarin dia diomeli habis-habisan.
Pfft! Jelas ini ulahnya Yin Ge Zhi. Feng Yue akhirnya mengerti apa maksud Yin Ge Zhi kemarin. Ternyata ini. Hebat juga Yin Ge Zhi bisa membuat Putra Mahkota Negara Wu tidak bisa lagi bermalam di luar istana.
Tapi, Putra Mahkota masih bisa tetap keluar di siang hari. Makanya kali ini di datang untuk mengajak Feng Yue jalan-jalan.
Bersambung...
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam