Di kuil malam itu, Song Mo dan Duo Zhao saling mengenal satu sama lain. Karena Song Mo perlu tahu alasan Duo Zhao mau pulang ke kampung halaman malam-malam begini, Duo Zhao pun mengakui tentang aib keluarganya. Berhubung sekarang dia bukan Nyonya Adipati Jining, Duo Zhao memperkenalkan marganya adalah Duo, nona keempat keluarga Duo.
Saat Duo Zhao menanyakan kenapa rambut Song Mo sudah memutih semua, Song Mo tiba-tiba saja terbatuk-batuk hingga muntah darah. Aww! Ternyata dia juga sama-sama sakit parah seperti Duo Zhao.
Dua orang yang sama-sama berada di ambang maut, hari ini sama-sama menyesali setelah baru menyadari bahwa selama ini mereka telah memberikan kepercayaan seumur hidup kepada orang yang salah.
Setelah sepanjang malam sibuk mengamati langit dengan teropongnya, Ji Yong melihat ada fenomena langit sangat aneh. Ada pertanda kekacauan di area langit istana kekaisaran, tapi juga terlihat bintang jatuh bersinar.
Pertanda kekacauan itu memang sudah terjadi sekarang, sedangkan bintang jatuh Ji Yong memperkirakan bahwa itu sepertinya berhubungan dengan Duo Zhao. Dia memperkirakan Duo Zhao dan Song Mo saling terkait dan bisa saling menjadi sebab-akibat bagi satu sama lain.
Ramalannya menjadi kenyataan saat itu juga saat tiba-tiba pasukan Pangeran Ping yang dipimpin Kasim Wang Ge muncul mengepung kuil, lalu disusul oleh Adipati Jining yang mengklaim bahwa dia membawa titah Pangeran Ping yang menuduh Song Mo congkak atas jasanya dan melanggar norma dengan menculik istrinya, jadi mereka divonis hukuman mati. Song Mo disuruh untuk menyerahkan stempel kerajaan dan bunuh diri.
Song Mo yang sudah memperkirakan pengkhianatan terhadapnya, langsung memanggil pasukannya untuk mengepung pasukan Kasim Wang Ge. Ji Yong pun segera membawa Duo Zhao pergi melalui jalan rahasia, dan perang pun langsung pecah.
Namun pasukan Kasim Wang Ge juga mengejar Duo Zhao, bertekad untuk membunuhnya supaya bisa melimpahkan kesalahan sepenuhnya ke Song Mo.
Ji Yong dan Bibi Tuo pun terbunuh, untungnya sebelum Duo Zhao sempat dibunuh, Song Mo menyelamatkannya tepat waktu, namun Song Mo sendiri pada akhirnya kena tusukan pedang. Duo Zhao sungguh merasa bersalah pada Song Mo, dia sungguh tidak pernah mengetahui siasat licik Wei Ting Yu.
Ji Yong yang sudah sangat sekarat, memberi Duo Zhao sebuah buku berjudul Catatan Wahyu, lalu membukakan jalan keluar rahasia untuk mereka dan menyuruh mereka pergi sendiri tanpa dia dan memberitahu mereka bahwa Takdir Langit bisa diubah tergantung pada mereka berdua.
Namun sebelum mereka sempat pergi, seseorang yang tangan bertato (sepertinya Kasim Wang Ge) memanah mereka, Song Mo menggunakan tubuhnya untuk melindungi Duo Zhao sehingga panah itu mengenainya. Namun efeknya sangat kuat sehingga membuat mereka berdua terlempar ke jurang yang sangat dalam.
Saat Duo Zhao jatuh semakin dalam, dia melihat berbagai kilasan hidup masa lalunya, kehidupan masa lalu yang penuh dengan penyesalan, lalu dia melihat buku Catatan Wahyu itu dan langsung menangkapnya saat dia pasrah akan kematiannya.
Namun tepat setelah dia menangkap buku itu, waktu seketika terhenti lalu berputar balik. Lalu kemudian Duo Zhao terbangun... dalam tubuh masa kecilnya.
Seorang biksu kecil memberitahunya bahwa dia pingsan karena keasyikan baca buku sampai ketiduran, terus kejedot cermin di sebuah kuil. Duo Zhao kecil langsung melihat cermin dan sontak tercengang mendapati dirinya kembali ke masa kecilnya.
Lalu tepat saat itu juga, ibunya, Nyonya Zhao, dan Bibi Tuo muncul, masih hidup dan sehat walafiat. Duo Zhao begitu bahagia dan terharu melihat keduanya masih hidup dan langsung memeluk mereka dengan berlinang air mata.
Dari percakapan mereka, dia mengetahui bahwa sekarang ini adalah tahun ke-8 masa pemerintahan Chengping, dan jelas saja Duo Zhao jadi bingung dengan kejadian sebelum dia bangun.
Si biksu kecil memberitahunya bahwa dia cuma bermimpi gara-gara dia terlalu terjerumus dalam buku cerita yang dia baca. Si biksu kecil memberitahu bahwa buku itu ditinggalkan oleh seorang petapa bebas untuk orang yang berjodoh.
Namun buku yang dipegang Duo Zhao kecil adalah buku Catatan Wahyu, dan si biksu kecil itu adalah Biksu Yuantong, atau nama aslinya adalah Ji Yong. Hmm, jelas bukan mimpi ini.
Di kuil yang sama, Song Mo juga baru bangun dan sama seperti Duo Zhao, dia mendapati dirinya kembali ke masa kecilnya. Ibunya, Nyonya Jiang dari Keluarga Bangsawan Jiang, akhirnya bisa lega setelah Song Mo bangun setelah beberapa lama tertidur dan bermimpi buruk.
Hari itu juga, keduanya tak sengaja bertemu di lorong kuil, saling familier terhadap satu sama lain. Namun karena Duo Zhao dipanggil sebagai Shougu oleh ibunya, akhirnya mereka tak saling mengenali dan Song Mo pun pergi.
Yakin kejadian sebelumnya bukan mimpi, makanya Duo Zhao bisa langsung tahu kalau hari ini ayahnya lulus ujian negara. Namun sekarang Duo Zhao bertekad untuk mengubah segalanya, jadi dia menolak pergi ke rumah pamannya untuk merayakan ultah sepupunya.
Malah, dia menyarankan ibunya supaya mereka mengundang paman dan sepupunya ke kediaman untuk merayakan segalanya bersama-sama. Untungnya Ibu langsung setuju.
Dari Bibi Tuo, Duo Zhao mengetahui bagaimana ceritanya ayahnya dan Wang Ying Xue saling mengenal, apalagi sekarang Wang Ying Xue juga tinggal di ibu kota. Dia jadi semakin khawatir, makanya dia mendesak Bibi Tuo untuk bergegas mengundang pamannya kemari, secepat mungkin.
Bersambung ke episode 2
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam