Sinopsis Love Game in Eastern Fantasy Episode 4 - Part 1

Mu Sheng menantang Fu Yi dan Miao Miao untuk bersumpah dengan jimat ini, tapi Mu Yao malah tiba-tiba saja menyudahi masalah ini sampai di sini dengan menyatakan bahwa dia baru ingat kalau dia sendiri yang kemarin membakar peta itu secara tak sengaja lalu membubarkan semua orang.

Mu Sheng tetap tinggal karena dia masih penasaran kenapa Mu Yao malah menyalahkan dirinya sendiri. Namun yang tak disangkanya, Mu Yao malah mencurigainya sebagai pelakunya. Hah?

Beberapa hari ini Fu Yi sedang bertapa, dan lagi, dia yakin bahwa Fu Yi tidak tahu bahwa peta itu ada padanya, jadi dia sangat yakin bukan Fu Yi pelakunya. 

Berarti yang paling mencurigakan hanya Mu Yao dan Lin Yu, tapi Lin Yu lebih tidak mungkin karena dia orang luar. Jadi yang paling mencurigakan adalah Mu Sheng karena hanya Mu Sheng-lah yang paling tahu segala detil tentangnya.

Selain itu, selama ini Mu Sheng selalu menentangnya untuk mencari Wanita Pendendam karena takut itu akan membahayakan dirinya. Mu Sheng pasti sangat berharap dia tidak akan pernah menemukan peta itu dan Wanita Pendendam, iya, kan?

Mu Sheng akui kalau dia memang takut Mu Yao dilukai Wanita Pendendam, tapi bahkan sebelum dia sempat menyelesaikan kalimatnya, Mu Yao langsung menyela, otomatis meyakini bahwa kecurigaannya terhadap Mu Sheng benar, makanya dia menegaskan bahwa dia pasti akan menemukan Wanita Pendendam dan membunuhnya meski dia harus mempertaruhkan nyawanya.

Hanya karena masalah ini, Mu Sheng sampai tega menuduh Fu Yi, rekan mereka yang telah bersama mereka melalui hidup dan mati bersama. Mu Sheng tidak peduli dengan dendam Keluarga Mu karena orang tuanya bukan orang tua kandungnya Mu Sheng, iya kan? Sikap Mu Sheng yang sangat keras kepala dan nakal ini, tidak ada bedanya dengan siluman.

Aww, kasihan Mu Sheng. Dia jelas sedih dan patah hati mendengar tuduhan Mu Yao. Baiklah, kalau Mu Yao meyakini bahwa dia pelakunya, maka dia pelakunya.

Miao Miao lagi menggalau di luar kamarnya Mu Yao, bingung antara harus mengaku atau tidak. Tapi kalau dia mengaku, maka Mu Sheng pasti akan membunuhnya. Ah! Biarlah! Kalau dia dibunuh, nanti juga bakalan restart. Miao Miao ingin mengaku saja.

Namun tepat saat dia membuka pintu kamar, sistem komputer mendadak memperingatkannya bahwa masa sepuluh hari perlindungan pemula sudah berakhir, jadi mulai sekarang, alur cerita tidak dapat diulang kembali. Yang itu artinya, jika dia mati, maka dia akan mati sungguhan. Waduh!

Terpaksalah Miao Miao membatalkan niatnya dan bersikap seolah dia datang hanya untuk melerai pertengkaran mereka lalu bergegas pergi.

Tertunduk sedih memikirkan tuduhan Mu Yao tadi, Mu Sheng mengaku bahwa selama ini mengira bahwa dia harus berdiri di depan Mu Yao untuk melindunginya dari segala hal. 

Tapi sekarang, sepertinya Mu Yao tidak membutuhkannya dan dia sudah menghalangi jalan Mu Yao. Mu Sheng pun pergi dengan kecewa dan dada yang mendadak sakit. Hatinya yang semula membara, sekarang mulai meredup.

Di luar, dia mendapati Miao Miao masih menunggu. Dia berusaha menghibur, bahkan menawarkan diri untuk bicara dengan Mu Yao untuk membelanya, tapi Mu Sheng sontak membentaknya dengan kesal, memperingatkannya untuk tidak ikut campur karena dia cuma orang luar.

Tepat setelah Mu Sheng pergi, sistem komputer mengumumkan misi rahasia baru yang harus Mu Yao laksanakan. Sebelum membunuh Siluman Wanita Pendendam, Miao Miao harus bisa menaklukkan Mu Sheng. Pfft! 

Miao Miao harus bisa membuat Mu Sheng menganggap dirinya sebagai cinta sejatinya. Jika dia gagal, maka dia tidak akan pernah bisa kembali ke dunia nyata.

Level sukanya Mu Sheng terhadapnya harus mencapai 100 persen. Yang jadi masalah, saat ini, level sukanya Mu Sheng terhadapnya adalah minus 200 persen. Waduh! Jika ini dibiarkan, maka ini bisa memicu Mu Sheng untuk memusnahkan seluruh keluarganya Lin Yu.

Hadeh! Miao Miao jadi galau. Sebenci itu Mu Sheng terhadapnya? Picik sekali dia! Dia kan tidak banyak melakukan apa-apa padanya, cuma menyuruhnya mengupaskan anggur, memijat bahu, mengadukan dia ke kakaknya dan juga... Ah! Miao Miao mendadak sadar kalau dia memang sudah kelewatan karena dia sudah beberapa kali hampir mencelakai Mu Yao.

Ya memang sih dia salah, tapi kan dia melakukan semua itu karena dia dipaksa. Hadeh! Harus bagaimana ini? Dia tidak boleh membiarkan seluruh Keluarga Lin dimusnahkan seperti di dalam cerita aslinya. Itu sungguh tragis.

Melihat kedua pelayannya yang masih muda, Miao Miao jadi kasihan mengingat bagaimana mereka terbantai di cerita aslinya. Makanya dia memutuskan untuk membebaskan mereka supaya mereka tidak terlibat jika sampai terjadi sesuatu pada keluarganya.

Namun karena belakangan ini nona mereka sangat baik, bahkan selalu memperlakukan mereka sebagai manusia yang setara, kedua pelayan pun jadi setia padanya dan menolak pergi.

Keesokan harinya, Miao Miao mendapati ayahnya baru saja membelikannya beberapa barang. Karena belakangan ini Miao Miao sedang bergaul dengan para penangkap siluman dan menjadi tertarik pada teknik sihir, makanya Gubernur Lin membelikannya beberapa barang sihir yang pasti dia sukai.

Miao Miao pura-pura senang dan berakting terkesima dengan barang-barang sihir itu, padahal tidak sama sekali soalnya barang-barang semacam ini cuma barang-barang biasa di dunia nyata, seperti: lampu lilin yang bisa menyala dengan dikontrol oleh suara, lemari dingin yang fungsinya mirip kulkas, dan kipas angin.

Pokoknya dia pura-pura suka saja hanya untuk menyenangkan Gubernur Lin, berakting seolah dia baru pertama kali melihat barang-barang ajaib itu.

Namun begitu mendengar harga barang dan harga servisnya yang setinggi langit, Miao Miao sontak menolak barang-barang itu dan minta dikembalikan saja dengan alasan terlalu boros dan juga karena sekarang dia sudah tidak lagi menyukai barang-barang mewah.

Padahal alasan yang sebenarnya adalah karena dia khawatir jika Gubernur Lin mengorupsi terlalu banyak uang, Mu Sheng mungkin akan mengeksposnya yang pada akhirnya akan membuatnya dihukum mati dan mayatnya dipajang di hadapan umum.

"Ayah, aku hanya berharap Ayah dapat hidup dengan baik dan selalu berada di sisiku dalam keadaan aman dan sejahtera," ujar Miao Miao. Pokoknya dia bertekad tidak mau lagi kehilangan ayahnya.

Malam harinya, dia mendatangi Mu Sheng dengan membawa bunga dan semangkok sup, berusaha sebaik mungkin untuk tidak memperlihatkan ketakutannya dan sok perhatian padanya. Tapi Mu Sheng malah langsung meremas bunganya sampai hancur tepat di depan muka Miao Miao yang sontak saja membuat Miao Miao berlutut ketakutan dan memohon padanya untuk melepaskan ayahnya. 

Dia tahu kalau Mu Sheng dendam padanya karena Mu Sheng curiga dialah pelaku pembakaran peta, makanya Mu Sheng pasti ingin balas dendam padanya dan seluruh keluarganya. Mu Sheng juga pasti ingin memanipulasi akuntan untuk mengadukan ayahnya. 

Mu Sheng begitu marah hingga dia langsung menghunus pedang ke leher Miao Miao, untungnya dia cepat menahan diri sehingga hanya membuat sayatan kecil di lehernya.

Mu Sheng akhirnya melepaskan Miao Miao, tapi Miao Miao langsung mendatangi Mu Yao untuk mengadukan perbuatan Mu Sheng sambil menunjukkan luka di lehernya.

Mu Yao tidak salah tapi jadi merasa bersalah karena perbuatan adik angkatnya itu. Adiknya itu memang seperti ini sejak kecil. Saking nakalnya, dia sering dihukum pukul oleh ayahnya. Namun alih-alih mengalah dan mengaku salah yang bisa mengakhiri penderitaannya, Mu Sheng sama sekali tidak mau melunak meski tubuhnya dihajar sampai babak belur. Orang-orang sering bilang bahwa sifatnya memang aneh, penyendiri, mudah marah, mudah tersinggung dna sulit dijinakkan. 

Miao Miao setuju! Dia memang serigala yang tidak dapat dijinakkan. Pantas saja orang-orang membencinya. Tuh orang hanya akan menimbulkan masalah bagi Mu Yao. Lagipula, dia kan cuma anak pungut, bukan adik kandungnya Mu Yao. Jadi, bagaimana kalau Mu Yao mencampakkannya saja biar tidak jadi masalah untuknya?

Kalau itu Mu Yao tidak mau. Biarpun Mu Sheng bukan adik kandungnya, tapi Mu Sheng adalah keluarganya satu-satunya.  Dia dan Mu Sheng saling bergantung sejak kecil. Mu Sheng adalah adiknya. Lin Yu pasti tidak mengerti karena dia tidak punya saudara. Bahkan sekalipun Mu Sheng membuat banyak kesalahan dan banyak dikritik orang, dia tidak akan melepaskan Mu Sheng.

Mendengar itu, Miao Miao malah senang dan langsung melesat keluar menemui Mu Sheng yang lagi menguping di belakang. Ah! Ternyata ini caranya membantu Mu Sheng untuk mengetahui isi hati Mu Yao terhadap Mu Sheng.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments