Sinopsis Love Game in Eastern Fantasy Episode 3 - Part 2

Membicarakan masalah Wanita Pendendam membuat Mu Sheng jadi galau seharian, terutama karena itu mengingatkannya pada memori masa lalunya saat dia berhadapan dengan Wanita Pendendam. Hmm, entah apa maksud memori ini, sepertinya Mu Sheng kecil begitu terpana pada si Wanita Pendendam.

Miao Miao hendak tidur saat sistem komputer mendadak memberinya misi baru. Kali ini dia disuruh pergi ke kamarnya Mu Yao untuk merusak harta warisannya yang berupa Peta Lokasi Ratusan Siluman.

Peta itu bisa menunjukkan jejak ratusan siluman. Sebenarnya sudah rusak sejak puluhan tahun, tapi sekarang Mu Yao sedang berusaha merestorasinya dengan harapan untuk menemukan keberadaan Wanita Pendendam.

Mu Sheng selalu curiga bahwa Liu Fu Yi mendekati mereka untuk mencuri peta itu sehingga mengakibatkannya berselisih dengan Mu Yao yang selalu mempercayai Fu Yi.


Di plot cerita aslinya, Lin Yu mencuri dengar perdebatan mereka. Lalu saat Mu Yao tidur, dia masuk ke dalam kamarnya Mu Yao untuk membakar peta itu karena dia meyakini bahwa jika benar Fu Yi bersama Mu Yao hanya demi peta ini, maka jika peta ini hancur, Fu Yi tidak akan lagi punya alasan untuk bersama Mu Yao.

Inilah yang harus Miao Miao lakukan sekarang. Hadeh! Plot ini sebenarnya sangat bodoh. Masa iya dua orang penangkap siluman super hebat, sama sekali tidak bisa menyadari adanya karakter antagonis lemah yang menguping mereka di luar kamar? Lebih bodohnya lagi, bisa-bisanya mereka tidak menyembunyikan benda itu dengan baik padahal itu benda berharga.

Tapi yaaa, mau bagaimana lagi. Miao Miao tetap harus menjalankan misinya untuk membakar peta itu. Saat dia mendekati kamar mereka, dia mendapati kedua kakak-adik itu ternyata lagi berdebat.

Namun kali ini, topik perdebatan mereka bukan tentang Fu Yi, melainkan tentang Lin Yu/Miao Miao. Mu Sheng yakin bahwa Lin Yu punya maksud tersembunyi, tapi Mu Yao benar-benar percaya dan yakin sekali bahwa Lin Yu tulus.

Memangnya Lin Yu punya maksud tertentu apa? Lin Yu tidak kekurangan uang, juga tidak tertarik dengan sihir, apa yang bisa Lin Yu dapatkan darinya?

Hmm, Mu Sheng mulai bingung memikirkan kebenaran ucapannya. Apa mungkin demi Fu Yi? Errr... kayaknya tidak juga sih, Lin Yu tidak tampak menunjukkan tanda-tanda menyukai Fu Yi. 

Tapi apa pun itu, pokoknya Mu Sheng dengan keras kepala meyakini bahwa Lin Yu pasti punya niat tidak baik. Mu Yao sampai geli melihatnya, jelas-jelas Mu Sheng sedang cemburu karena dia punya teman baru yang dekat dengannya.

Maklum sih, sejak kecil Mu Sheng memang selalu bersamanya, mereka saling menemani dalam suka dan duka sehingga Mu Sheng tidak pernah punya teman sebaya.  Satu-satunya orang yang Mu Sheng percaya hanya dia seorang karena Mu Sheng tidak pernah mau membuka hati untuk berteman dengan siapa pun. Karena itulah, Mu Yao sungguh berharap suatu hari nanti, Mu Sheng akan bisa membuka hati untuk mempercayai orang lain.

"Di dunia ini, masih ada banyak orang yang imut dan bisa dipercaya."

Miao Miao yang menguping dari luar cuma bisa menghela napas mendengar itu. Mu Yao memang benar-benar baik, tapi pemikirannya terlalu idealis. Kalau bukan karena dia protagonis, sudah pasti dia tidak bisa bertahan lebih dari tiga episode. Manusia tidak seharusnya senaif itu.

Mu Sheng penasaran apakah sekarang Mu Yao sekarang sudah menganggap Lin Yu sebagai sahabatnya. Mu Yao mengaku bahwa dia sebenarnya tidak tahu bagaimana harus berinteraksi dengan gadis sebaya dengannya karena selama ini tidak pernah.

Dia selalu merasa penangkap siluman seperti dirinya, bakalan terlihat aneh di mata gadis-gadis biasa. Namun Lin Yu sangat baik. Dia merasa sangat santai dan senang saat ngobrol dengan Lin Yu. Karena itulah, dia merasa bahwa Lin Yu akan menjadi sahabat wanita pertamanya.

Aww, Miao Miao begitu terharu hingga dia mendadak tidak mau lagi menjalankan misinya dan mengkhianati Mu Yao. Dia bahkan langsung mengutuki sistem komputer dan terang-terangan menyatakan pemberontakan, dan sontak saja pemberontakannya berakibat membuatnya kena hantam meteor. Wkwkwk!

Jadilah dia restart ke sebelum dia menguping. Yaaaa, apa boleh buat, terpaksa dia harus tetap menjalankan misi menyebalkan itu. Kesempatannya muncul setelah Mu Sheng pergi, dan berhubung sebelumnya Mu Sheng membuatkan jimat penenang untuk membuat Mu Yao tidur nyenyak, jadilah dia bisa masuk dengan lancar.

Peta itu dia temukan dengan sangat mudah karena memang ditaruh sembarangan. Sebenarnya dia masih merasa tak enak hati untuk membakar peta itu, dia bahkan berusaha memikirkan cara lain untuk mengatasi hal ini.

Masalahnya, dia tidak sadar bahwa dia sedang berpikir sembari memegang peta itu tepat di atas api lilin dan saat akhirnya dia menyadarinya, api sudah besar dan membakar peta itu sampai hampir habis dan hanya menyisakan sepotong kecil. Hadeh! Gawat!

Untungnya sih, di tengah kekacauan ini, Mu Yao tetap tertidur dengan nyenyak. Miao Miao mau kabur, tapi tepat saat dia baru keluar, dia malah berhadapan dengan Mu Sheng yang baru datang.

Jelas saja keberadaannya di sini tengah malam sembari menentang potongan peta yang sudah terbakar itu membuat Mu Sheng marah hingga dia langsung membunuh Miao Miao. Wkwkwk! Kasihan Miao Miao dibunuhi terus.

Miao Miao pun restart tepat saat dia baru keluar kamar. Dia berusaha menyembunyikan potongan peta itu di dalam bajunya, tapi tetap kelihatan, dan jadilah dia dibunuh lagi dan restart lagi. 

Ketiga kalinya, dia lebih pintar dengan menelan potongan peta itu, jadi biarpun Mu Sheng menggeledahnya dengan sihir sekalipun, tidak saja Mu Sheng tidak menemukan apa pun. Tapi biarpun tidak menemukan apa-apa, Mu Sheng tetap curiga. Ujung-ujungnya dia tetap membunuh Miao Miao lagi. Hadeh! Restart lagi deh.

Miao Miao jadi kesal sekarang! Maka begitu dia keluar kamar kali ini, dia langsung menantang Mu Sheng, dan saat Mu Sheng hendak membunuhnya lagi, Miao Miao dengan cerdiknya menggenggam tangan Mu Sheng sembari menyatakan cinta. Wkwkwk!

Mu Sheng sampai bingung sendiri dibuatnya. Tapi kali ini idenya Miao Miao sukses membuat Mu Sheng berhenti mencurigainya hingga akhirnya dia melepaskan Miao Miao. Fiuh! Akhirnya! Miao Miao berhasil juga menyelesaikan misinya.

Keesokan harinya, Miao Miao berniat memberikan tusuk konde yang paling-paling mahal untuk Mu Yao sebagai ganti rugi atas perbuatannya semalam.

Namun begitu dia masuk kamarnya Mu Yao, dia mendapati trio penangkap siluman berkumpul di sana, sedang membahas peta yang hilang tersebut. Di tangannya, Mu Sheng sedang memegang potongan peta yang berhasil ditemukan Fu Yi di dalam kolam.

Miao Miao berusaha berakting sebaik mungkin, tapi mata Mu Sheng cukup jeli memperhatikan ekspresinya yang agak mencurigakan yang jelas saja membuat Mu Sheng langsung mencurigai Miao Miao dan Fu Yi kongkalikong membakar peta ini.

Dia bahkan langsung membuat jimat pembakar hati yang bisa membuat siapa pun pelakunya mengaku jujur dan menuntut Miao Miao untuk jadi yang pertama karena dia yang kemarin malam muncul dari dalam kamar ini.

Dia hampir saja menempelkan jimat itu ke Miao Miao tapi dengan cepat dicegah oleh Fu Yi yang benar-benar kesal dengan sikapnya yang tidak masuk akal. Jelas saja Mu Sheng jadi kesal mendengar tuduhan itu. Bagaimana bisa ini disebut tidak masuk akal? Dia hanya menginginkan kebenaran.

Baiklah, dia akui kalau dia kemarin juga datang ke kamar Mu Yao. Maka untuk membuktikan dirinya tidak bersalah, Mu Sheng pun menempelkan jimat itu ke dirinya sendiri. 

Jimat itu membuatnya kesakitan begitu tertempel di dadanya, tapi karena dia memang tidak bersalah, jadi berani bersumpah bahwa dia bukan pencuri peta itu dan menyatakan bahwa dia rela disambar ribuan petir jika dia berbohong. Jadi, apakah sekarang Lin Yu berani bersumpah dengan jimat ini?

Bersambung ke episode 4

Post a Comment

0 Comments