Sinopsis Kill Me Love Me Episode 1 - Part 1

Negara Yan dan Negara Xiyan di Dataran Tengah berperang selama bertahun-tahun. Setelah merebut kembali Qingzhou, kota Negara Yan yang sempat dirampas, pasukan Weibei malah memberi perintah untuk membakar dan membantai kota.


Mei Lin sedang tidur nyenyak saat tiba-tiba dia dibangunkan paksa oleh ayahnya dan langsung kaget mendapati mereka sedang dikepung api.

Seluruh desa mereka dibakar, semua orang berhamburan dengan panik. Jalan keluar tertutup api sehingga Ayah harus menyelamatkan nyawa Mei Lin dengan cara menurunkannya pakai tali.

Namun dalam usahanya menyelamatkan Mei Lin, Ayah kejatuhan kayu berapi. Namun Ayah tetap bertahan sekuat tenaga hingga Mei Lin sampai bawah dengan selamat. Dengan kekuatan terakhirnya, ia berteriak menyuruh Mei Lin untuk terus bertahan hidup sebelum kemudian ia menyerah dan tewas di dalam api, meninggalkan Mei Lin yang hanya bisa menangis pilu meratapi kepergiannya.
 
 
Namun kemudian, Mei Lin tak sengaja melihat seseorang mencurigakan yang ternyata adalah pelaku pembakaran. Dalam usahanya untuk menghentikan orang itu, Mei Lin tak sengaja menarik lencana orang itu.

Itu adalah lencana pasukan Weibei milik Murong Jing He. Jelas saja Mei Li jadi meyakini bahwa pelaku yang membakar seluruh kota adalah Murong Jing He. Dia begitu murka dan dendam kesumat hingga dia meneriakkan sumpah untuk membalaskan dendam pada orang itu.
 

Sejak kejadian itu, Mei Lin bergabung ke grup Anchang dan berlatih menjadi pembunuh, menjalani pelatihan yang keras, brutal dan kejam, namun tetap bertahan sekuat tenaga demi balas dendamnya pada Murong Jing He.

Sekarang, sepuluh tahun berlalu sejak saat itu, Mei Lin berubah total. Kemampuan bela dirinya meningkat pesat sehingga dia mampu mengalahkan beberapa pria sekaligus seorang diri. Pelatihan yang kejam dan brutal yang dia lakukan selama bertahun-tahun ini, juga menjadikannya berubah menjadi pribadi yang kejam dan tega.


Namun hanya di permukaan saja sebenarnya. Saat mereka mencari orang selamat di reruntuhan pembantaian, Mei Lin terlebih dulu menemukan seorang gadis kecil, satu-satunya yang selamat.

Namun begitu para rekannya datang, dia langsung meruntuhan atap tempat anak itu berada, membuat para rekannnya berpikir kalau dia kejam karena membunuh satu-satunya orang yang selamat.

Mei Lin dengan dinginnya mengklaim bahwa anak itu sudah sekarat, jadi sekalian saja dia akhirinya nyawanya daripada jadi beban. Namun sebenarnya gadis kecil itu selamat dan Mei Lin diam-diam melemparkan satu biji bakpao besar padanya setelah para rekannya pergi. 

Sepertinya dia sengaja supaya anak kecil itu tidak dibawa masuk ke grup Anchang yang pada akhirnya akan membuat gadis kecil itu menjalani pelatihan yang sangat kejam dan berubah menjadi seperti dirinya.


Saat dia menghadap bosnya, Pemilik Anchang, si Bos yang wajahnya misterius itu langsung melemparkan bubuk racun padanya lalu memerintahkannya untuk pergi melakukan sebuah misi. 
 
Yaitu, menyusup ke dalam grup pernikahan politik Negara Xiyan untuk membunuh Murong Jing He yang merupakan Pangeran ke-3 Negara Yan, yang memiliki gelar Raja Jing, sekaligus Jenderal Weibei. 

Hanya setelah Mei Lin berhasil melakukan misinya, dia akan mendapatkan obat penawar racunnya. Ah, akhirnya! Mei Lin memiliki kesempatan untuk melancarkan balas dendamnya.
 
 

Pada tahun ke-25 Zhaoming, Negara Yan dan Negara Xiyan yang sudah 100 tahun bermusuhan, akhirnya melakukan diskusi perdamaian. Raja Xiyan mengirim Tuan Putri Zi Gu dan 100 gadis cantik ke Negara Yan untuk melakukan pernikahan politik.

Grup pernikahan politik Xiyan akan memasuki Negara Yan melalui Jingzhou Utara. Murong Jing He yang menjaga Jingzhou Utara, mengajukan diri untuk menjadi wali penjemput pengantin.

Namun banyak pejabat yang mengajukan keberatan pada Kaisar tentang Murong Jing He dan menentangnya untuk menjadi wali penjemput pengantin, makanya Kaisar Negara Yan kemudian memanggil Putra Mahkota, Murong Xuan Lie, untuk mendengar pendapatnya.

Murong Xuan Lie memahami alasan para pejabat itu. Bagaimanapun, dulu Murong Jing He memang banyak melakukan pembunuhan saat menaklukkan Negara Xiyan.
 


Pernikahan politik adalah awal pertemanan antara kedua negara. Jika Jenderal Weibei menjadi wali penjemput pengantin, maka mungkin akan timbul perselisihan lagi. Inilah yang dikhawatirkan para pejabat.

Akan tetapi, biarpun dia memahami mereka, bukan berarti Murong Xuan Lie setuju dengan mereka. Dia justru merasa bahwa Murong Jing He adalah kandidat terbaik. Fakta kalau sekarang Negara Xiyan menyetujui pernikahan politik jelas menunjukkan bahwa mereka sekarang sudah tidak sanggup berperang lagi.

Jika Negara Xiyan berniat menjadikan pernikahan politik untuk mengintai Negara Yan, maka Murong Jing He adalah kandidat terbaik untuk menggertak Negara Xiyan.
 

Namun Kaisar masih khawatir mengingat belakangan ini kelakukan Murong Jing He semakin tidak masuk akal. Murong Xuan Lie mengerti. Bagaimanapun, Murong Jing He mengalami cedera setelah peristiwa kebakaran Qingzhou dulu, makanya sekarang dia jadi depresi.

Namun dia tidak merasa kelakukan Murong Jing He perlu dikhawatirkan mengingat Murong Jing He hanya mabuk-mabukan dan main wanita.Selama bertahun-tahun ini, Murong Jing He tidak pernah peduli dengan urusan politik. Namun kali ini justru mengajukan diri menjadi wali penjemput pengantin. 

Jadi Murong Xuan Lie yakin bahwa pikiran Murong Jing He sekarang sudah jernih kembali dan kelak akan bisa membantu Negara Yan dan membantu Kaisar menyelesaikan berbagai masalah. Mendengar semua itu, Kaisar pun akhirnya setuju.
 


Rombongan pengantin masih dalam perjalanan dengan Mei Lin yang menyamar menjadi salah satu dari 100 gadis cantik Negara Xiyan. Mei Lin diam saja sepanjang jalan mendengarkan para gadis yang berada satu kereta dengannya ribut menggosipkan tentang Murong Jing He yang terkenal sangat kejam dan haus darah.
 

Sesampainya di gerbang kota Jingzhou utara, bukannya mendapat sambutan meriah, rombongan pengantin malah disambut dengan uang kertas yang disebar di udara selayaknya acara pemakaman. Parahnya lagi, gerbang kota bahkan belum dibuka.
 
 
Tak lama kemudian, gerbang kota akhirnya dibuka dan dua baris pasukan muncul mengiringi kemunculan Murong Jing He yang ditandu. Sepertinya dia cacat seperti yang dibilang Murong Xuan Lie.
 
 
Namun dia sama sekali tidak ada hormat-hormatnya pada para tamunya. Dia bahkan dengan santainya beralasan bahwa hari ini dia sedang melakukan acara pemakaman untuk Xiaoqi... kura-kuranya. Pfft! Kurang ajar!

Putri Zi Gu jelas tersinggung dengan semua ini. Namun dia juga takut pada Murong Jing He yang terlihat sangat menakutkan.
 

Tiba-tiba anjingnya Murong Jing He lari tepat ke arah Mei Lin dan sontak saja itu menarik perhatian Murong Jing He padanya.
 
Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments