Sinopsis Butterflied Lovers Episode 6 & Episode 7

Suatu hari, Qian Yue mendadak minta uang Chang Feng, banyak lagi yang dia minta. Chang Feng senang-senang saja memberikan semua uang yang dia miliki.

Tapi untuk apa dia butuh uang sebanyak itu? Penasaran, Chang Feng pun diam-diam membuntutinya, dan yang tak disangkanya, Qian Yue menggunakan semua uangnya untuk membeli beberapa pasang sepatu untuk para tunawisma. Bahkan para anjing liar pun dia belikan sepatu. Pfft!

Karena waktu itu Qian Yue masih belum punya nama. Chang Feng memutuskan untuk memberinya marga Tang yang bisa berarti gula karena Qian Yue suka makan tanghulu. 

Nama tengahnya, Qian Yue pilih sendiri dengan asal. Sedangkan untuk nama terakhirnya, Chang Feng ambil dari sebuah puisi. Jadilah nama Tang Qian Yue.

Sejak diajari membaca dan menulis, Qian Yue jadi suka membeli dan membaca banyak sekali buku-buku, terutama buku-buku puisi. Dari buku-buku itu pula dia mulai belajar dan tertarik tentang kosmetik dan berias diri demi orang yang dia cintai.

Chang Feng kaget mendengar Qian Yue membicarakan orang yang dia cintai. Qian Yue punya seseorang yang dia cintai? Siapa? Namun Qian Yue menolak mengatakannya dan buru-buru menghindar dengan canggung. Pfft! Chang Feng kan cemburu.

Malam harinya, dia malah melihat Qian Yue cekikikan geli membaca sebuah buku. Qian Yue tidak mengerti, tapi begitu dia membacakannya pada Chang Feng, sontak Chang Feng kaget dan khawatir karena jelas itu adalah buku dewasa. Pfft!

Chang Feng sontak merampas buku itu, tapi Qian Yue dengan gigih berusaha mendapatkannya kembali... hingga akhirnya Qian Yue menggigit lehernya Chang Feng kayak vampir tapi tidak sampai melukainya karena dia tidak berubah jadi monster.

Jelas saja perbuatannya itu membuat perasaan Chang Feng jadi jungkir balik tak karuan dan pada akhirnya membuat mereka jadi canggung pada satu sama lain.

Selama berbulan-bulan, Qian Yue diajari dengan ketat oleh Bibi Hong tentang berbagai macam tata krama dan etiket wanita... hingga akhirnya Qian Yue yang liar pun mulai berubah menjadi lebih anggun.

Tak terasa waktu begitu cepat berlalu, sekarang Qian Yue sudah tinggal bersamanya selama dua tahun. Gaya bicara Qian Yue pun sekarang jauh lebih santun.

Suatu malam saat mereka minum teh bersama dan Chang Feng mulai mengungkit tentang Qian Yue yang sekarang sudah dua tahun tinggal bersamanya, Qian Yue tiba-tiba bertanya, "lalu apakah Tuan menyukainya?"

Hah? Chang Feng kaget dan gugup mendengar pertanyaan itu, "suka?"

Qian Yue buru-buru menjelaskan, "maksudku, makanannya. Apakah Tuan menyukainya?"

Ah, itu... Chang Feng pun lega dan menjawab iya, "Aku menyukainya."

"Kalau Tuan menyukainya, maka mulai sekarang, aku akan lanjut untuk menunggu Tuan pulang supaya kita bisa makan bersama seperti hari ini."

"Dari siapa kau belajar?"

"Dari Koki Liu."

"Maksudku, dari siapa kau belajar pintar bicara?"

"Dari Koki Liu juga."

Suatu pagi saat Chang Feng hendak berangkat kerja, tiba-tiba dia melihat ayahnya sedang menunggunya di luar. Marsekal Agung tidak masuk karena ayah dan anak itu punya perseteruan satu sama lain di mana Marsekal Agung pernah bersumpah tidak akan menginjakkan kaki di kediaman Chang Feng.

Makanya dia cuma bisa mondar-mandir di luar sampai akhirnya Chang Feng keluar. Dia sudah dengar bahwa Chang Feng tinggal bersama seorang wanita dan hal ini membuatnya cemas, terutama para tetangga juga banyak menggosipkan mereka.

Makanya hari ini dia datang untuk mengingatkan Chang Feng bahwa Chang Feng sudah dijodohkan dengan putri sulung Perdana Menteri, pernikahan mereka sudah dijadwalkan setelah tahun baru. Namun Chang Feng masa bodoh dan langsung pergi mengabaikannya.

Malam harinya turun hujan salju, Chang Feng melihat Qian Yue di kejauhan yang sontak membuatnya tersenyum bahagia. Namun senyum itu lenyap dengan cepat saat tiba-tiba saja ada pria lain yang datang membawakan payung untuk Qian Yue.

Qian Yue jadi canggung dan tak enak hati pada Chang Feng, tapi kemudian dia memutuskan pergi bersama pria itu untuk menonton wayang, memang dia sengaja berkencan dengan pria lain setelah sebelumnya dia menguping omongan Marsekal Agung.

Chang Feng jadi cemburu dan sedih karenanya, jadi dia langsung pergi ke arah lain. Tak lama kemudian, dia pulang sambil membunyikan loncengnya seperti biasanya, tapi kali ini dia sedih menyadari tidak ada Qian Yue yang biasanya menyambutnya pulang.

Namun yang tak disangkanya, saat dia baru masuk, Qian Yue akhirnya pulang. Chang Feng langsung senang lagi begitu melihatnya.

Qian Yue membawa arak, maka mereka pun minum-minum bersama sampai Qian Yue mulai mabuk... hingga tiba-tiba saja dia lagi-lagi menggigit lehernya Chang Feng.

Sejak saat itu, perasaan dan pikiran Chang Feng jadi semakin tak karuan antara harus melepaskan Qian Yue dan menikah atau membuatnya tetap tinggal bersamanya... hingga akhirnya dia membuat keputusan akhir untuk membuat Qian Yue tetap tinggal bersamanya.

Dan hal pertama yang dia lakukan adalah pergi ke kediaman Perdana Menteri untuk membatalkan perjanjian pernikahannya. Saat Marsekal Agung mengomelinya, Chang Feng dengan santainya menyarankan supaya ayahnya saja yang menikahi putrinya Perdana Menteri. 

Sontak saja Marsekal Agung langsung melemparnya dengan kayu tapi Chang Feng sigap menghindar, dia mau pergi, tapi Marsekal Agung dengan cepat mengingatkannya bahwa dia dan Qian Yue tidak seharusnya tinggal bersama, tidak pantas. Dan lagi, apakah Chang Feng mengetahui apa pun tentangnya?

"Dia milikku, jadi anda tidak perlu mengkhawatirkan masalah ini," tegas Chang Feng.

Dia tidak sadar bahwa dia memang tidak tahu apa-apa tentang Qian Yue. Sekarang saja dia tidak tahu bahwa jiwa monsternya Qian Yue mulai kembali sehingga dia hampir saja membunuh pria yang berkencan dengannya kemarin gara-gara dia mengira pria itu menolak memberi makan seorang bibi miskin dengan cara kasar sampai kepala Bibi terluka.

Pria itu dengan lemah membela diri bahwa Bibi itu sendiri yang cari perkara duluan dengan mencuri kantong uangnya... "kau monster!" desis pria itu.

Ucapannya inilah yang akhirnya menyadarkan Qian Yue hingga dia berubah normal kembali dan melepaskan pria itu. Pria itu mau kabur tapi si Bibi mendadak mencegatnya dengan kekuatan super lalu melakukan sesuatu padanya hingga membuatnya pingsan.

Ah, ternyata si Bibi ini sama seperti Qian Yue. Dia meyakinkan Qian Yue bahwa dia hanya membuat pria ini melupakan apa yang dia lihat barusan lalu mengajak Qian Yue ke rumahnya, di mana Qian Yue menyaksikan si Bibi tua itu mengubah dirinya menjadi Nyonya Yuan yang penampilannya lebih muda.

Dari dialah Qian Yue yang sebelumnya tidak tahu apa-apa tentang dirinya sendiri, akhirnya mengetahui bahwa dia sebenarnya adalah anggota LKKY, makanya dia kadang kala ada dorongan untuk menggigit leher Chang Feng dan punya kekuatan super yang membuatnya hampir mencelakai pria yang tadi.

Qian Yue sontak ketakutan dengan dirinya sendiri, khawatir kalau dirinya nantinya akan mencelakai Chang Feng seperti yang hampir dia lakukan pada pria tadi. Dia ingin menjadi gadis normal saja supaya bisa selalu menemani Chang Feng. Apakah Nyonya Yuan memiliki solusinya?

Nyonya Yuan mengaku punya solusi, tapi prosesnya akan sangat menyakitkan. Takutnya Qian Yue tidak akan tahan terhadap rasa sakitnya. Yakin mau mencoba? Qian Yue tanpa ragu mengiyakan.

Sejak itu, Qian Yue pun tinggal di sana selama beberapa hari kemudian untuk proses pengobatannya. Namun pastinya karena perginya juga tiba-tiba dan tidak pamitan, Chang Feng jadi kebingungan dan khawatir mengira dia hilang.

Dia mengerahkan pasukannya untuk mencarinya di setiap sudut kota dan luar kota tapi hasilnya nihil. Dia sama sekali tidak ada jejaknya, baik hidup ataupun mati.

Tujuh hari berlalu, namun Qian Yue masih juga belum ditemukan. Malam itu adalah malam tahun baru, Chang Feng masih harus bekerja sampai larut malam untuk menjaga keamanan.

Hujan salju turun lebat saat dia pulang tak lama kemudian. Dengan sedih dia mengira bahwa dia pulang ke rumah kosong seperti biasanya selama beberapa hari belakangan ini.

Namun yang tak disangkanya, dia melihat kamarnya Qian Yue terang benderang yang jelas menunjukkan ada orang di dalamnya. Dia sontak lari masuk ke dalam dan benar-benar menemukan Qian Yue sudah pulang.

Qian Yue santai menyambutnya dengan riang seperti biasanya, tapi Chang Feng langsung membentaknya dan mengomelinya saking khawatirnya, lalu tiba-tiba saja dia memeluk Qian Yue erat-erat dan otomatis mengagetkan Qian Yue. Namun tentu saja Qian Yue kemudian balas memeluknya.

Setelah segalanya sudah tenang, Chang Feng mulai menanyai Qian Yue tentang ke mana dia pergi selama beberapa hari belakangan ini. Namun Qian Yue tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya, jadi dia meminta izin untuk merahasiakan masalah ini.

Untungnya Chang Feng setuju dan tidak menanyakan apa pun lebih jauh, dan hubungan mereka pun kembali seperti semula. Malam itu juga, melihat melihat langit tampak begitu indah dihiasi berbagai lampion yang diterbangkan ke udara yang dari kejauhan tampak seperti bintang-bintang.

Chang Feng kemudian mengajak Qian Yue untuk menerbangkan lampion juga dan menulis harapan mereka di situ.

"Apa kau tahu kenapa orang-orang menulis harapan mereka di lampion?"

"Kenapa?"

"Karena lampion akan terbang bersama angin, begitu pun dengan harapan mereka. Semakin tinggi lampionnya terbang, lebih mungkin harapan mereka terkabul."

"Tuan, apa yang kau tulis di lampion?"

"Kau duluan."

"Aku ingin selalu bersamamu sepanjang hidupku. Aku tahu, itu tidak mudah krena kau akan menikah suatu hari nanti. Pada saat itu, tidak pantas bagiku untuk tinggal di sini, tapi..."

"Kau benar. Ini bukan cara yang pantas."

Qian Yue hampir saja kecewa mendengar ucapannya itu, mengira Chang Feng ingin mengusirnya, namun yang tak disangkanya, maksudnya Chang Feng adalah... "kau bisa tinggal di sini selamanya sebagai istriku. Apakah kau bersedia?"

Oh, tentu saja bersedia dong. Qian Yue bahkan sampai berkaca-kaca penuh haru, apalagi saat Chang Feng memberinya akta nikah yang sebenarnya sudah dia siapkan sejak lama, hanya saja baru bisa dia berikan sekarang pada Qian Yue. Mereka hanya perlu memilih hari baik untuk mengadakan upacara pernikahan mereka.

"Hari ini juga boleh!" ujar Qian Yue antusias. Pfft! Dadakan sekali, tapi Chang Feng langsung setuju.

Jadilah mereka menandatangani akta nikah mereka dan mengadakan upacara pernikahan privat malam itu juga.

Bersambung ke episode 8

Post a Comment

0 Comments