Sinopsis Love of Nirvana Episode 2 - Part 2

Jiang Ci jadi sangat ketakutan hingga dia salah berpijak dan akhirnya merosot jatuh dari genteng. Untungnya Pei Yang cekatan menangkapnya lalu menurunkannya dengan lembut walaupun itu membuat lengannya yang terluka jadi sakit kembali.


Dia memang terluka saat dia berusaha menyelamatkan Jiang Ci saat dia terjatuh dari pohon waktu itu. Tapi tidak masalah, luka ini cuma luka kecil baginya.

Jiang Ci jadi merasa bersalah karenanya, dia benar-benar menyesal, kekepoannya untuk melihat acara perjamuan itu malah membuatnya jadi diincar oleh Kucing Topeng itu dan membuat Pei Yan terluka karenanya. 

Ooops! Dia keceplosan menyebut si pelaku sebagai Kucing Topeng. Tapi dia memang Kucing Topeng, dia kan penjahat yang bersembunyi di atas pohon dan tidak mau bertemu orang secara langsung.

Hmm, info yang menarik, Pei Yan langsung mencoba menanyainya lebih jauh tentang ini dan meyakinkan Jiang Ci bahwa dia pasti akan menangkap si penjahat itu dan memastikan keamanan Jiang Ci. Sayangnya Jiang Ci masih terlalu ketakutan sehingga dia hanya bisa jujur mengaku bahwa dia tidak melihat wajah si penjahat dengan jelas tanpa memberikan lebih banyak detil.

Pei Yan tidak memaksanya, tetap ramah dan lembut seperti biasanya, tapi juga dengan cerdiknya menolak secara halus saat Jiang Ci berusaha cari-cari alasan untuk pergi dari sini. Jiang Ci jadi tambah galau, jelas sekali kalau Pei Yan tidak akan melepaskannya sebelum mereka menemukan dan menangkap si Kucing Topeng itu. Kalau begitu, terpaksa Jiang Ci harus mencari cara lain untuk kabur.

Maka kemudian, dia berusaha memberi isyarat bahwa dia ingin keluar jalan-jalan keliling kota dengan alasan ingin melihat pemandangan indah Kota Qingkang.Pei Yan mengerti apa maunya dan jelas tahu apa rencananya, tapi dia tetap bersedia menurutinya. 


Dia bahkan bersedia menuruti keinginannya yang maunya ditemani dan dijaga orang lain saja alih-alih dirinya. Jadi dia mengutus kedua anak buahnya dan Cui Liang untuk menemani Jiang Ci jalan-jalan. Jiang Ci itu polos tapi licik, sulit menaklukkannya.

Jiang Ci itu tidak bisa bela diri, tapi sangat lincah. Pei Yan tidak akan repot-repot mencari tahu wajah si pelaku lagi karena dia sudah sangat yakin bahwa Jiang Ci memang tidak melihat wajah si pelaku.

Pei Yan akan membiarkan Jiang Ci keluar, akan dia gunakan Jiang Ci untuk memancing si pelaku. Kalau si pelaku tahu bahwa Jiang Ci masih hidup, dia masih akan muncul untuk membunuh Jiang Ci.

Sesuai harapan Wei Zhao, Teng Rui masuk jebakan mereka. Dari informasi mata-matanya, dia mengetahui bahwa usai perundingan perdamaian, Teng Rui bergegas pergi ke Kuil Yugong untuk mencari tulisan tangan Master Yu.

Selain kabar ini, Wei Zhao juga mendengar kabar bahwa Pei Yan memesan ruang privat di Gedung Lanyue khusus untuk meminta maaf Jiang Ci. Wei Zhao langsung sadar apa maksud semua ini, Pei Yan berencana menggunakan Jiang Ci untuk menjebaknya ke sana. Wei Zhao punya rencana. 

Dia yakin kalau Jiang Ci masuk ke Taman Fanglin melalui jalur air, jadi dia pasti meninggalkan barang di sekitar sana. Karena itulah, dia menyuruh Paman Ping Wu Shang untuk mencari di sekitar tepi danau. Dia yakin mereka akan menemukan petunjuk.

Malam harinya, Ternyata Pei Yan tetap ikutan keluar dengan alasan kalau dia lagi nganggur. Dia akan mentraktir mereka makan enak. Jiang Ci mengiyakannya saja dengan senyum manis walaupun dia sangat kecewa, rencananya untuk kabur sepertinya akan gagal lagi.

Namun kemudian, Cui Liang memberitahunya tentang tempat yang akan mereka tuju, Gedung Lanyue dibangun di atas air. Wah! Itu informasi penting, Jiang Ci seketika punya harapan baru, dia bisa kabur lewat air. Dia jadi ceria lagi, tidak sadar bahwa si Topeng Perak sedang mengawasinya dari kejauhan.

Pemain kecapi di Gedung Lanyue memainkan musik melo yang membuat Jiang Ci jadi sedih. Pei Yan mengonfirmasi bahwa musik ini memang sedih karena menceritakan tentang penderitaan rakyat yang diakibatkan oleh peperangan.

Namun seorang tamu lain tiba-tiba memprotes musik itu dan menuntut ganti musik. Jiang Ci jadi kesal pada si tamu itu dan langsung melemparinya dengan apel dan mengejek si tamu sebagai orang yang tidak bermartabat makanya dia tidak bisa menikmati musik seindah ini. 

Itu sukses mempermalukan si tamu dan membuat semua orang di sana mengkritik si tamu itu. Pei Yan dan Cui Liang kagum juga dengan keberanian Jiang Ci.

Su Yan, si pemain kecapi, merasa berterima kasih atas apa yang Jiang Ci lakukan tadi. Makanya dia kemudian memberinya liontin giok sebagai hadiah pertemuan pertama mereka. 

Namun Jiang Ci menolaknya, dia cuma ingin memberi pelajaran pada si tamu tadi. Lagipula, dia tidak suka dengan sesuatu yang mengikat. Tidak semua yang dia sukai harus dia miliki, kan?

Kebetulan tak lama kemudian, Putra Mahkota Xie Chi juga datang dan bergabung dengan mereka, lalu mereka semua pun mulai makan kepiting bersama. Karena Jiang Ci orang baru di antara mereka, jadi otomatis mereka banyak tanya-tanya tentang dia.

Jiang Ci pun dengan senang hati bercerita banyak tentang kampung halamannya tanpa sungkan seolah mereka semua teman sebayanya. Namun tidak ada seorang pun yang keberatan dengan sikapnya. Bahkan Putra Mahkota pun senang mendengar semua ceritanya.

Teng Rui ternyata tidak sendirian ke sana karena ada orang lain yang tertarik dengan rumor terkait Kuil Yugong. Yaitu, Raja Zhuang (Adiknya Putra Mahkota) dan dia sekarang berada di sana bersama Teng Rui. Namun tujuan mereka beda, Raja Zhuang hanya ingin melihat karya sastra yang ditulis Master Yu karena memang dia menyukai karya sastra. 

Namun tentu saja mereka tidak menemukan apa-apa di sana, puisi yang mereka kira tulisan Master Yu ternyata hanya puisi karangan muridnya Master Yu. Raja Zhuang kecewa, Teng Rui juga kecewa karena tidak menemukan apa yang dia mau.

Jiang Ci terus menerus minum sampai dia mabuk dan ngoceh nggak karuan. Su Yan kemudian menyuruh dua pelayan untuk membawa Jiang Ci ke kamar lain untuk ganti baju.

Namun dia sebenarnya cuma berakting mabuk. Saat para pelayan itu tidak melihatnya, tiba-tiba mereka mendengar suara ceburan ke sungai yang berada tepat di bawah jendela yang sontak membuat mereka semua panik mengira Jiang Ci tercebur ke sungai.

Kedua pelayan langsung heboh teriak-teriak mencari bantuan. Pei Yan pun bergegas ke sana, tapi hanya menemukan tulisan ucapan selamat tinggal yang ditinggalkan Jiang Ci. Namun tentu saja dia tetap bertekad mencarinya, terutama demi keselamatan Jiang Ci sendiri. Arus sungai di malam hari cukup berbahaya, apalagi Jiang Ci tadi minum banyak arak.

Padahal sebenarnya Jiang Ci masih di sana, sedang bersembunyi di kolong kasur dan yang barusan dia ceburkan ke sungai itu cuma patung di meja yang ukurannya cukup besar. 

Begitu Pei Yan cs pergi, Jiang Ci pun keluar dari persembunyiannya dan kabur dengan mudah. Namun setibanya di area yang sepi, Jiang Ci malah menemukan layangan yang putus kemarin, sekarang ada di sesemakan.

Terang saja dia mendadak jadi cemas menyadari bahwa si Topeng Perak ada di sekitar sini, dan saat itulah, si Topeng Perak muncul dari belakangnya, menjambak sedikit rambutnya, lalu bertanya dengan tatapan dan nada seram, "katakan padaku... siapa kucing topeng?"

Bersambung ke episode 3

Post a Comment

0 Comments