Sinopsis Are You the One Episode 11 - Part 1

Saat Xing Zhou dan Mian Tang sedang dalam perjalanan ke toko mereka, Mian Tang menyadari bahwa Xing Zhou banyak berubah sekarang. Xing Zhou bukan hanya membantunya menyelesaikan pekerjaan, tapi juga lebih perhatian padanya.

Namun saat mereka baru tiba di toko, mendadak muncul seorang pria gemuk yang memanggil Mian Tang sebagai istrinya, mengklaim bahwa dia adalah Cui Jiu. Hah?!

Mian Tang jelas tak percaya, tapi pria itu bersikeras meyakinkan bahwa dia benar-benar Cui Jiu yang asli, sedangkan yang itu (Xing Zhou) adalah Cui Jiu palsu. 

Dia meyakinkan bahwa selama tiga tahun ini, dia selalu mencari-cari keberadaan Mian Tang sejak Mian Tang diculik bandit Gunung Yang dalam perjalanannya menuju pernikahan mereka.

Dia mengklaim kalau dia berasal dari Ibu Kota, tapi Xing Zhou yang sedari tadi cuma diam mengamatinya, sekarang langsung menunjukkan berbagai keanehan pria itu.

Dari penampilannya, bahan kain bajunya dan aksen bicaranya, pria itu sama sekali tidak terlihat seperti penduduk Ibu Kota, malah lebih mirip dari Jianlin, padahal Keluarga Cui adalah penduduk asli Ibu Kota selama tiga generasi.

Pria itu berbohong kalau bajunya ini disiapkan oleh ibu asuhnya yang berasal dari Jianlin, dia juga bicara aksen Jianlin karena belajar dari Ibu Asuhnya. Namun saking terlalu semangatnya berbohong dan berdebat dengan Xing Zhou, pria itu sampai tidak sadar bahwa dia kemudian mengucap kebohongan paling kentara saat dia mengklaim bahwa dia melamar Mian Tang langsung ke ayahnya Mian Tang. Padahal Ayahnya Mian Tang sebenarnya sudah lama meninggal dunia.

Pantang menyerah, pria itu mendadak menunjukkan sebuah bukti berupa akta nikah resmi yang menyebutkan nama mereka berdua sebagai suami-istri. 


Itu memang akta nikah resmi Mian Tang dan Cui Jiu, tapi benarkah pria itu Cui Jiu?... Jelas tidak, pria itu sebenarnya adalah orang suruhannya Yun'er. Yun'er sendiri sekarang ini diam-diam menyaksikan kehebohan itu dari kedai teh di depan tokonya Mian Tang. Yun'er memiliki akta nikah itu karena dulu Mian Tang membawa akta nikah itu ke Gunung Yang.

Kali ini Xing Zhou tidak tahu harus bagaimana. Namun untungnya Mian Tang tetap tidak bisa mempercayainya, kalau pria itu bisa memalsukan identitasnya, maka dia juga pasti bisa memalsukan akta nikah itu. Dia hanya mengakui Cui Jiu (Xing Zhou) sebagai suaminya.

Karena itulah, dia langsung menantang pria itu untuk menemui pejabat untuk membongkar kebohongannya. BAIK! Pria itu langsung berjalan paling depan dengan penuh percaya diri.

Namun begitu mereka melewati gang sepi, Mian Tang dengan cekatan menggunakan tusuk kondenya untuk menyerang anak buahnya Cui Jiu palsu. Xing Zhou awalnya kaget, tapi dia cepat paham dan langsung menyerang Cui Jiu palsu juga dan Mian Tang membantunya dengan menusuk pria itu dengan tusuk kondenya.

Yun'er yang terlambat membuntuti mereka, jelas bingung saat dia kehilangan jejak orang-orang itu. Namun Mian Tang mendadak muncul mengonfrontasinya dan Xing Zhou menghadangnya dari arah lain.
Mian Tang sontak menarik topi tudungnya dan langsung mengingat wajah Yun'er.

Namun yang dia ingat hanyalah saat Yun'er menyamar menjadi pelayan di acara perjamuannya waktu itu. Yun'er langsung berakting tak bersalah, seolah dia cuma tak sengaja lewat. Jelas Mian Tang tak percaya, dia lihat kok saat Yun'er minum teh di kedai teh depan tokonya. Jadi tidak mungkin kan dia cuma sekedar kebetulan lewat di sini.

"Siapa sebenarnya kau? Kenapa mau menghasut Ciu Jiu palsu itu untuk merusak nama baikku?"

Yun'er masih saja berakting tak tahu malu, tapi secara tak sengaja menunjukkan kalau dia mengetahui permasalahan yang ada di toko tadi. Lah? Bagaimana dia bisa tahu kalau begitu?

Mian Tang jadi kesal melihat kebohongannya yang sangat kentara jelas, jadi dia langsung saja menamparnya. Kesal, Yun'er langsung memanggil para anak buahnya, tapi dengan cepat mereka dikepung dan ditangkap oleh para anak buahnya Xing Zhou yang menyamar.

Yun'er mau melarikan diri, tapi Mian Tang dengan cepat mencegahnya dan Xing Zhou diam-diam memberi isyarat pada para anak buahnya untuk menangkap Yun'er.

Mian Tang bingung mereka ini siapa, maka Xing Zhou pun cepat-cepat berakting mengucap terima kasih pada para anak buahnya sembari menyatakan bahwa orang-orang ini adalah para pendekar dunia persilatan yang berbaik hati menolong mereka.

Mian Tang percaya dan langsung memberi mereka sekantong uang sebagai ucapan terima kasih. Xing Zhou diam-diam memberi mereka isyarat untuk menerimanya, jadi mereka pun menerima uang itu.

Mian Tang masih mau menginterogasi Yun'er, tapi Xing Zhou dengan cepat mencegahnya dan meminta para pendekar untuk membawa Yun'er ke pihak berwajib biar para pejabat saja yang menginterogasinya.

Sudah selesai sekarang, tangan Mian Tang baru terasa sakit dan Xing Zhou merawatnya dengan penuh perhatian sambil mengomelinya karena sok kuat tanpa memikirkan tangannya.

Mian Tang memang tidak mengingat Yun'er tapi instingnya merasakan sebuah amarah yang sangat amat besar begitu melihat Yun'er sehingga dia tadi ingin sekali menghajarnya jadi berkeping-keping. (Oww, sepertinya dulu Yun'er yang mencelakainya)

Xing Zhou ingin membahas si Cui Jiu palsu tadi, tapi Mian Tang langsung menghentikannya dengan kesal. Pria jelek, gemuk dan licik itu, siapa juga yang mau menikah dengannya? Mian Tang lebih memilih diculik bandit gunung saja daripada harus menikah dengan pria tidak beres semacam itu.

"Jadi maksudnya, kau akan menikah dengannya jika dia tampan?" tanya Xing Zhou.

"Bicara apa kau? Aku kan sudah menikah denganmu. Kau lemah lembut dan berbakat, ini baru suami idamanku. Sebenarnya apa yang dipikirkan Nona Yun. Bagaimana mungkin di dunia ini ada orang yang salah mengenali suaminya sendiri? (Pfft! Kamu!) Aku ini cuma hilang ingatan, tapi tidak bodoh. Apakah aku tidak bisa membedakan suamiku tulus atau punya niat tertentu kepadaku? Selain itu, dengan kecerdasanku, kau harus punya rencana dan teknik hebat, baru bisa berperan sebagai suaminya dengan sangat mirip." (Pfft! Rencana dan tekniknya Xing Zhou memang hebat banget loh Mian Tang)

Xing Zhou cuma bisa terdiam canggung mendengar ucapan Mian Tang tersebut, lalu buru-buru cari-cari alasan untuk menghindar.

He Zhen semakin frustasi dengan cemoohan orang-orang terhadapnya. Dia bahkan sampai menolak melihat dirinya sendiri di cermin dan langsung keluar rumah, mengabaikan peringatan Zhao Quan yang melarangnya keluar rumah selama proses pengobatan karena dia berniat untuk mati saja daripada hidup terhina.

Namun saat di luar dan terkena sinar matahari, dia mulai menyadari bahwa dirinya sebenarnya tidak selemah saat berada di rumah. Saat itulah dia akhirnya mau melihat dirinya sendiri di cermin dan menyadari sebenarnya dia tidak kenapa-kenapa... yang itu artinya, Zhao Quan sudah membohonginya. Dasar!

Begitu Zhao Quan tiba di Kediaman He, para pengawal sontak menangkapnya dan menyeretnya ke hadapan He Zhen yang langsung melabraknya dan menuduhnya tabib palsu.

Zhao Quan berusaha membela diri, tapi He Zhen mendadak menyeretnya ke Kediaman Cui karena menuduhnya sudah banyak menipu Mian Tang dan suaminya.

Untungnya dia tidak melihat Suaminya Mian Tang karena Xing Zhou bergegas menyembunyikan diri di kamar begitu melihat siapa yang datang.

Bahkan saat Mian Tang memintanya keluar untuk membela Zhao Quan, dia ngotot menolak dengan alasan bahwa tidak pantas pria yang sudah menikah untuk bertemu wanita lain. 

Lagipula, dia tidak bisa berbuat apa-apa. Dia tidak mengerti ilmu medis, dia juga tidak tahu apakah Zhao Quan beneran tabib palsu atau bukan. Zhao Quan bukan temannya! Dia tidak punya teman seperti itu! Pokoknya dia tidak mau keluar! Suruh saja He Zhen melaporkannya ke pihak berwajib. Pfft!

Jadilah He Zhen kemudian menyeret Zhao Quan pergi untuk diserahkan ke pejabat berwenang. Zhao Quan jadi tambah heboh sepanjang jalan. Dia berusaha meminta maaf setulus hati pada He Zhen, tapi sungguh dia tidak ada maksud jahat pada He Zhen. Hanya saja, sakitnya He Zhen ini cuma karena disebabkan oleh hati.

Masalah utamanya dia sebenarnya bukan karena gagal menjadi selirnya Raja Huaiyang, melainkan cuma karena dia ingin lebih cepat berhasil agar dia bisa membuktikan dirinya di hadapan keluarganya.

Dia tahu kalau He Zhen sering ikut ayahnya dalam mengurus usaha tembikar mereka. Jelas itu karena He Zhen memiliki kemampuan dan ambisi dalam bisnis ini. Hanya saja dia terkendala oleh gendernya sebagai wanita. Cuma karena ini dia jadi tidak bisa bertemu banyak orang luar sehingga dia jadi selalu kalah dari kakak laki-lakinya.

Resep obat yang dia berikan adalah resep obat untuk menenangkan hati, dan alasannya melarang He Zhen keluar rumah hanya supaya He Zhen tidak bertemu dengan Raja Huaiyang atau mendengar kabar tentangnya atau mendengar kritikan orang lain terhadapnya yang bisa memicu sakit hatinya.

Jelas omongannya memang benar, tapi harga diri He Zhen terlalu tinggi untuk mengakuinya, tapi akhirnya, He Zhen berbaik hati melepaskannya. 

Errr... tapi, dia melepaskan Zhao Quan dengan cara melemparnya begitu saja dari kereta kudanya, di tengah jalan yang banyak orang tanpa melepaskan ikatan tubuh Zhao Quan yang jelas saja membuat Zhao Quan malu dilihat banyak orang.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments