Sinopsis Love of Nirvana Episode 1 - Part 2

Keesokan harinya, Yi Fei, wakil komandannya Wei Zhao, membawakan beberapa tulisan tangan para pejabat Kerajaan Wei untuk dibandingkan dengan tulisan tangan Wang Shi Quan.

Dari situlah, mereka kemudian mendapati ada yang sama antara Teng Rui dengan Wang Shi Quan. Tulisan tangannya memang tidak sama, tapi pemberian tanda khusus di bagian akhir laporan sama persis. Tidak mungkin tanda khusus ini cuma sekedar kebetulan, bukan? Jadi sudah pasti Teng Rui adalah Wang Shi Quan. 

Namun Teng Rui ini bukan hanya seorang menteri, dia juga ayah mertua Kaisar Kerajaan Wei. Dia orang penting sekarang, jadi sudah pasti akan sulit untuk menangkapnya. Namun Wei Zhao tetap bertekad untuk menangkapnya karena hanya Teng Rui satu-satunya orang yang mungkin mengetahui kebenaran di masa lalu.

Di Istana Daliang, Kaisar Liang khawatir dengan Kerajaan Wei yang menempatkan banyak pasukan di perbatasan Yueluo. Pejabat yang lain menyarankan agar Kaisar menangani masalah ini dengan melakukan tindakan tegas, namun Wei Zhao justru menyarankan agar kedua kerajaan melakukan perundingan perdamaian.

Dia beralasan bahwa melakukan perang hanya akan merugikan dalam aspek, rakyat tidak akan bisa tenang, yang pada akhirnya hanya akan merusak keberlangsungan Daliang. Namun jelas niatannya yang sebenarnya adalah untuk memancing Teng Rui untuk datang ke Daliang.

Kaisar menyadari bahwa ucapan Wei Zhao memang benar. Bagaimanapun, yang paling penting adalah rakyat dan wilayah kekuasaan bisa hidup damai dan stabil.

Di depan Kaisar, Wei Zhao ini sangat pandai bermulut manis menyanjung-nyanjung Kaisar alias menjilat, dan pastinya membuat Kaisar senang padanya.

Kaisar dan Wei Zhao sama-sama menyadari bahwa Kerajaan Wei terus menyerang Daliang sejatinya untuk memperebutkan wilayah perairan karena Kerajaan Wei tidak memiliki cukup sumber air sehingga sering gagal panen di musim kemarau. 

Namun jika mereka terus menerus berperang, maka rakyat-lah yang akan terus menderita. Karena itulah, dalam perundingan perdamaian nanti, Kaisar berencana membagikan separuh air di Sungai Tonggeng di Yueluo kepada Kerajaan Wei supaya mereka bisa membangun saluran dan parit di sisi utara Sungai Tongfeng.

Dengan begitu masalah kekurangan air di Kerajaan Wei akan bisa teratasi. Wei Zhao sangat setuju, jika Kerajaan Wei menyetujuinya, maka perang akan bisa dihentikan. Bahkan mungkin, Sungai Tongfeng akan bisa menjadi kunci untuk menaklukkan Kerajaan Wei di kemudian hari. 

Wei Zhao menyarankan agar mereka membangun tanggul di bagian hulu Sungai Tongfeng. Dengan begitu, meski Kerajaan Wei mendapatkan wilayah perairan, tapi Kerajaan Wei akan tetap bergantung pada Daliang. Dia juga setuju dengan ide Kaisar untuk mengirim Pei Yan sebagai duta perundingan.

Dari percakapan mereka, ternyata Wei Zhao dulunya memiliki seorang selir yang sangat dicintainya, tapi sekarang dia sudah meninggal dunia. Dari ingatan masa lalunya Wei Zhao, mereka sudah saling mengenal sejak kecil, melewati suka dan duka bersama.  

Bukan hanya istrinya, kakaknya juga sudah meninggal dunia. Hmm, mungkin karena kematian keluarganya inilah yang membuatnya menjadi sosok yang dingin dan kejam.

Sesuai harapannya, Teng Rui-lah yang terpilih sebagai duta dari Kerajaan Wei untuk perundingan perdamaian ini. Mengapa Teng Rui begitu terobsesi pada peta dunia itu?

Peta dunia itu kabarnya digambar oleh Master Yu dari dinasti sebelumnya. Di dalamnya tercatat tempat penyimpanan mineral dunia, tapi sampai sekarang, belum ada orang yang benar-benar menemukannya. 

Makanya banyak yang meragukan kebenaran peta dunia itu. Namun Teng Rui menganggap peta dunia itu asli, karena itulah dia bertekad kuat untuk mendapatkannya.

Makanya sekarang Wei Zhao menyuruh Yi Fei untuk menyebarkan rumor bahwa peta dunia itu tersembunyi di Kuil Yugong di Daliang. Teng Rui pasti akan datang begitu mendengar kabar itu.

Begitulah bagaimana kemudian Teng Rui datang ke Daliang sebagai utusan perundingan perdamaian dengan membawa banyak sekali pasukan pengawal yang membuat Wei Zhao jadi tidak bisa menculiknya.

Makanya dia kemudian merencanakan pembunuhan Teng Rui dengan dibantu oleh Yu Lian yang sebenarnya sama-sama berasal dari Yueluo seperti dirinya. Selain Yu Lian, dia juga memiliki anak buah lain bernama Ping Wu Shang yang juga sama-sama berasal dari Yueluo.

Sayangnya kemudian rencana mereka ini berakhir gagal gara-gara Jiang Ci dan Pei Yuan. Namun dari sayatan yang dibuat Yu Lian di baju bagian punggung yang memperlihatkan bekas luka cambukan di punggung Teng Rui, mereka jadi semakin yakin bahwa Teng Rui adalah Wang Shi Quan.

Karena misi ini gagal, maka demi keselamatan Yu Lian yang wajahnya sudah diketahui banyak orang, Wei Zhao pun menyuruh Yu Lian untuk keluar dari kota ini dan bersembunyi selama beberapa saat.

Namun lebih daripada ini, ada yang lebih dia khawatirkan. Jiang Ci pernah melihat bekas luka di tangannya, kalau Jiang Ci selamat, maka Jiang Ci pasti akan mengenalinya. 

Dia memang membuat Jiang Ci terluka parah, tapi Pei Yan mungkin saja akan melakukan segala cara untuk menyelamatkannya. Karena itulah, dia memerintahkan Ping Wu Shang untuk mengawasi Kediaman Pei.

Cui Liang, ahli medisnya Pei Yan, berusaha keras untuk menyelamatkan nyawa Jiang Ci. Namun cukup sulit karena lukanya Jiang Ci benar-benar parah, ditambah lagi, racun di tubuhnya membuat semua organnya mengalami kerusakan parah.

Cui Liang sebenarnya tidak begitu yakin bisa menyelamatkannya, tapi dia tetap berjanji akan berusaha keras untuk itu. Bertekad untuk menyelamatkannya, Pei Yan tiba-tiba punya ide untuk menggunakan pil katak salju, sebuah obat langka yang berguna untuk memperpanjang umur.

Pei Yan kemudian pergi menemui Kaisar untuk memohon maaf atas kegagalannya dalam perundingan perdamaian. Kaisar memang sangat kecewa, tapi dia tidak menghukum Pei Yan.

Bagaimanapun, mendiang Ayahnya Pei Yan adalah menteri pentingnya, orang yang sudah dia anggap seperti saudaranya sendiri. Kaisar bahkan pernah membuat dekret untuk mengangkatnya menjadi perdana menteri, tapi sayangnya, Ayahnya Pei Yan terbunuh oleh orang Kerajaan Wei.

Pei Yan masih kecil waktu kejadian itu terjadi. Kaisar melihat Pei Yan sama seperti ayahnya, makanya Kaisar yakin bahwa Pei Yan pasti akan sukses suatu hari nanti.

Kaisar akan memberinya kesempatan, jadi Pei Yan tidak boleh mengecewakannya. Ini artinya, Kaisar secara tak langsung mengisyaratkan bahwa beliau akan mengangkat Pei Yan sebagai perdana menteri jika dia bisa menemukan pembunuhnya. Pei Yan pun langsung menyatakan bahwa dia akan setia dan mengabdi sepenuhnya pada Kaisar sampai mati. 

 

Maka kemudian, Pei Yan memerintahkan kedua anak buahnya untuk memburu si pembunuh tersebut. Dia yakin pembunuhan ini tidak sesederhana yang terlihat.

Selama bertahun-tahun dia cuma bisa diam, akhirnya sekarang kesempatan yang dia tunggu-tunggu telah tiba. Setelah dia menjadi perdana menteri nantinya, dia pasti akan membangkitkan kembali Keluarga Pei dan membangkitkan Pengawal Changfeng.

Setelah beberapa hari, usaha keras Cui Liang untuk menyembuhkan Jiang Ci akhirnya mulai menunjukkan hasil. Dalam tidurnya, Jiang Ci bermimpi buruk akan kejadian hari itu, dia jadi sangat ketakutan dalam tidurnya sehingga dia mengigau panik sembari refleks menggenggam erat tangan Pei Yan yang ada di dekatnya.

Bersambung ke episode 2

Post a Comment

0 Comments