Episode 9: Aku bilang bahwa aku mencintaimu ratusan kali...
Ha Jin pergi bersama Ah Rim untuk menjemput anak panti asuhan yang harus
dioperasi, setelah dia berbohong pada Yeo Reum dengan memberitahu bahwa
dia ada seminar. Dalam perjalanan, Ha Jin memperhatikan wajah Ah Rim
terlihat agak berbeda dan lebih cantik karena memakai make up. Ha Jin
menyuruh Ah Rim untuk terlihat cantik dengan make up setiap hari dan
berpacaran. Pujian Ha Jin itu membuat Ah Rim tersenyum malu-malu tapi ia
langsung cepat-cepat menghapus make up-nya.
Hal yang sama pun dilakukan Yeo Reum dengan pergi bersama Tae Ha ke
pabrik kayu tanpa memberitahu Ha Jin bahwa dia akan pergi bersama Tae
Ha.
Walaupun pergi ke tempat tujuan yang berbeda tapi di tengah-tengah
perjalanan, keempat orang ini memutuskan untuk mampir di mall yang sama.
Ha Jin dan Ah Rim ingin membeli hadiah untuk anak-anak panti asuhan
sementara Yeo Reum dan Tae Ha ingin makan siang.
Saat baru masuk di mall, Tae Ha terkejut melihat Ha Jin sedang bersama
Ah Rim. Tapi kali ini agar tidak terjadi pertengkaran lagi, Tae Ha
cepat-cepat menjauhkan Yeo Reum sebelum Yeo Reum sempat melihat mereka.
Di toko baju anak, Ah Rim mengajak Ha Jin untuk pergi mencari baju
anak-anak di tempat lain karena harga di toko itu terlalu mahal. Tapi Ha
Jin lagi-lagi berbaik hati membelikan semua baju-baju mahal itu.
Di restoran, Tae Ha tersenyum senang melihat Yeo Reum masih memakai tas
lamanya. Tas yang dulu pernah ia belikan untuk Yeo Reum tapi Yeo Reum
mengklaim bahwa ingatan Tae Ha salah karena tas itu dia beli sendiri.
Tae Ha tidak percaya dan tetap ngotot kalau tas itu dia yang
membelikannya untuk Yeo Reum. Tae Ha sangat yakin kalau tas itu hadiah
pemberiannya saat dia pertama kali terima gaji.
Mendengar hal itu Yeo Reum langsung tersenyum dan membuat Tae Ha yakin
kalau ingatannya pasti benar. Dia lalu berusaha mengingatkan Yeo Reum
saat pertama kalinya dia memberikan tas itu untuk Yeo Reum.
Flashback,
Tae Ha mengajak Yeo Reum pergi ke loker stasiun bawah tanah Gangnam
untuk memberikan hadiah tas yang telah dia simpan di loker itu. Yeo Reum
sangat bahagia menerima tas itu, ia lalu memeluk Tae Ha tanpa peduli
pada orang-orang lewat yang melihat mereka.
Kembali ke masa kini,
Yeo Reum mengaku bahwa dia tidak mengingat saat itu. Tae Ha mengatakan
bahwa saat itu Yeo Reum sangat terharu sampai menangis sesenggukan. Yeo
Reum sangat tidak percaya tapi Tae Ha tetap bersikeras kalau waktu itu
Yeo Reum menangis keras saking terharunya.
"Waktu itu kau sangat terharu dan kau mengatakan puluhan kali bahwa kau mencintaiku" kata Tae Ha
Yeo Reum tetap tidak percaya karena ingatannya berbeda dengan Tae Ha, ia
lalu mengkoreksi ingatan Tae Ha bahwa hadiah pertama yang Tae Ha beli
saat ia pertama kali menerima gaji adalah sebuah kalung.
Flashback,
Di loker stasiun bawah tanah Gangnam, Tae Ha memberikan kunci lokernya
pada Yeo Reum. Di dalam loker, Yeo Reum menemukan sebuah kotak hadiah
yang didalamnya tersimpan sebuah kalung. Tae Ha lalu membantu Yeo Reum
memakaikan kalung itu.
Kembali ke masa kini,
Yeo Reum mengkoreksi lagi bahwa tas itu memang pemberian Tae Ha tapi
hadiah itu Tae Ha berikan sebagai permintaan maaf setelah 3 kali lupa
janji kencan mereka.
"Lalu apa yang terjadi pada kalungnya?" tanya Tae Ha
"Kubuang. Siapa yang peduli, sudah 5 tahun berlalu, apa kau masih harus menyombongkan hadiah itu" jawab Yeo Reum
"Aku jauh lebih baik daripada ingatanmu tentangku" ujar Tae Ha
Yeo Reum mengaku bahwa memang ada saat-saat indah diantara mereka dulu.
Tapi sayangnya, saat-saat indah pergi dengan sangat cepat. Segala hal
tentang mereka telah berubah hanya dalam waktu 5 tahun. Karena itulah
setiap kali melihat Tae Ha, Yeo Reum selalu berpikir bahwa hal-hal yang
indah hanya bertahan sebentar saja. Tae Ha langsung terdiam merenungkan
semua perkataan Yeo Reum sementara Yeo Reum pamit ke kamar kecil
sebentar sebelum mereka melanjutkan perjalanan.
Didepan kamar kecil, Yeo Reum tak sengaja bertemu dengan Ah Rim yang
baru saja keluar. Ah Rim berusaha menyapa Yeo Reum dengan sopan tapi Yeo
Reum hanya menanggapinya dengan ketus. Saat Ah Rim bertanya kenapa Yeo
Reum sekasar ini, Yeo Reum dengan kesalnya bertanya balik, apakah Ah Rim
akan senang bertemu dengannya seandainya posisi mereka terbalik.
Yeo Reum memberitahu Ah Rim bahwa hubungan mereka tidak cukup dekat
untuk saling menyapa ataupun saling senang bertemu satu sama lain. Yeo
Reum menyadari bahwa hubungan mereka tidak cukup dekat untuk saling
bicara dengan bahasa informal maka Yeo Reum mengubah nada bicaranya
menjadi lebih sopan saat dia bertanya untuk apa Ah Rim datang ke mall
ini.
"Tentu saja aku datang untuk belanja, memangnya untuk apa lagi aku datang kemari?" balas Ah Rim tak kalah ketusnya.
"Kalau begitu silahkan teruskan belanjamu" ujar Ah Rim sambil berlalu pergi ke kamar mandi
"Kau juga" balas Ah Rim
Yeo Reum langsung kesal dipanggil seperti itu tapi Ah Rim berkata bahwa
dia memanggil Yeo Reum dengan sebutan kau karena Yeo Reum sendiri yang
bilang untuk tidak memanggilnya dengan sebutan 'unni'.
"Ahn Ah Rim-ssi..."
"Jika kau ingin memanggil namaku, tolong beritahu namamu juga"
Yeo Reum pun memberitahu namanya Han Yeo Reum dan sebelum berpisah Yeo
Reum mengatakan keinginannya dengan terus terang bahwa dia berharap
mereka tidak bertemu lagi.
Setelah Yeo Reum pergi, Ah Rim langsung menggumam kesal "Memangnya dia pikir aku mau bertemu dengannya lagi?"
Di kamar kecil, Yeo Reum mengeluhkan sikap Ah Rim yang walaupun terlihat
polos tapi ternyata sangat ceplas-ceplos. Pada saat yang bersamaan, Ah
Rim keheranan bagaimana Ha Jin bisa sampai berpacaran dengan seorang
wanita agresif seperti Yeo Reum.
Setelah bertemu Yeo Reum, Ah Rim tak sengaja bertemu dengan Tae Ha di
lift. Ah Rim ingat kalau Tae Ha adalah pria yang bersama mereka didepan
klinik malam itu.
"Apa kau datang kemari sendirian?" tanya Tae Ha
"Lalu bagaimana dengan ahjussi sendiri?" balas Ah Rim
Tae Ha langsung protes dipanggil ahjussi tapi Ah Rim merasa bahwa dia
memang harus memanggil Tae Ha dengan sebutan ahjussi karena mereka tidak
saling mengenal jadi tidak mungkin dia memanggil Tae Ha dengan sebutan 'oppa' apalagi 'appa'.
Tae Ha bertanya sekali lagi, dengan siapa Ah Rim datang ke mall. Ah Rim
mengaku bahwa dia datang sendirian. Ah Rim lalu bertanya balik dengan
siapa Tae Ha datang tapi Tae Ha tidak menjawabnya.
Setelah meletakkan hadiah-hadiah yang baru dibelinya di bagasi mobil, Ha
Jin menatap ponselnya, bimbang antara harus menelepon Yeo Reum atau
tidak. Ha Jin merasa tidak tenang setelah dia membohongi Yeo Reum dan
yang lebih membuatnya bingung adalah permintaan ibunya yang memintanya
untuk tidak memberitahu Yeo Reum kebenaran tentang dirinya.
Sementara itu Yeo Reum memikirkan kembali semua keanehan yang terjadi.
Saat dia dan Tae Ha pertama kali masuk mall, Tae Ha bersikap aneh dengan
cepat-cepat mendorongnya menjauh pergi. Lalu kemarin Ha Jin tiba-tiba
membatalkan acara kencan mereka dengan alasan seminar.
Yeo Reum pun memutuskan untuk mengecek Ha Jin lewat Joon Ho. Dari Joon
Ho lah, Yeo Reum mengetahui bahwa Ha Jin mengambil cuti hari ini dan
bukannya pergi seminar.
Yeo Reum bertanya-tanya dalam hatinya, apakah Ha Jin pergi bersama Yeo
Reum. Jika dia menelepon Ha Jin, mungkin mereka akan bertengkar lagi.
Dan jika Ah Rim benar-benar bersama Ha Jin, maka Ah Rim pasti akan
melihat mereka bertengkar. Maka Yeo Reum memutuskan untuk tidak
menelepon.
Ha Jin mengajak Ah Rim untuk makan siang bersama. Ah Rim bertanya
tentang pria yang bersama mereka didepan klinik malam itu dan Ha Jin
memberitahu bahwa pria itu adalah seorang bos perusahaan konstruksi dan
juga rekan kerja pacarnya. Ha Jin heran kenapa Ah Rim penasaran tentang
pria itu tapi Ah Rim mengatakan kalau dia hanya ingin tahu.
Di studio, Yoon Sol sedang bekerja bersama dir. Yoon. Setelah selesai,
Dir. Yoon tiba-tiba mengajak Yoon Sol untuk kencan nonton bersamanya dan
Yoon Sol langsung menerima ajakannya.
Di rumah, saat Yoon Sol sedang ganti baju untuk acara kencannya,
tiba-tiba pintu kamarnya dibuka oleh Joon Ho. Bola mata Joon Ho hampir
keluar saat dia melihat tubuh telanjang Yoon Sol tapi dia cepat-cepat
sadar diri, minta maaf lalu menutup pintunya kembali.
Ingatan akan tubuh Yoon Sol membuat Joon Ho sangat tercengang, ia merasa
tubuh Yoon Sol sangat sempurna dan tidak butuh operasi payudara. Tapi
sedetik kemudian, dia langsung menampar dirinya sendiri karena bersikap
bodoh tidak mengetuk pintu kamarnya Yoon Sol.
Saat Yoon Sol keluar, pandangan mata Joon Ho langsung tertuju ke dadanya
Yoon Sol tapi dia cepat-cepat berpaling ke arah lain dengan canggung.
Tanpa menyadari kecanggungan Joon Ho setelah melihat tubuh telanjangnya,
Yoon Sol dengan santainya berbalik untuk meminta bantuan Joon Ho
menarik resleting bajunya. Dengan tangan gemetaran, Joon Ho pun akhirnya
menuruti permintaan Yoon Sol menarikkan resleting bajunya.
Yoon Sol lalu memberitahu Joon Ho kalau dia akan pergi kencan nonton
dengan seorang pria. Joon Ho langsung protes karena dia sudah melakukan
apa saja yang Yoon Sol minta tapi sekarang setelah menemukan pria lain,
Yoon Sol malah meninggalkannya sendirian di rumah.
"Kalau begitu ikut saja denganku" ujar Yoon Sol
"Oh? Benarkah?" Joon Ho langsung senang
Di bioskop, Yoon Sol duduk di tengah-tengah dir. Yoon dan Joon Ho. Saat
Yoon Sol tengah menikmati filmnya, kedua pria diam-diam saling melirik
kesal pada satu sama lain. Kedua pria itu lalu diwawancara dan dalam
wawancara mereka, mereka mengatakan hal yang sama seperti yang pernah
dikatakan Ha Jin dan Tae Ha di pub, tentang para pria yang jika berada
dalam situasi seperti ini pasti akan saling menyelidiki siapa yang
paling kuat diantara mereka dan sebagainya.
Saat Yoon Sol memberikan popcornnya pada dir. Yoon, Joon Ho langsung
protes keras maka Yoon Sol pun langsung mengambil segenggam popcorn lalu
menjejalkannya kedalam mulut Joon Ho. Saat filmnya selesai dan mereka
hendak beranjak pergi, Joon Ho langsung cepat-cepat berdiri menghalangi
dir. Yoon menyusul Yoon Sol.
Di mobil Tae Ha, Yeo Reum termenung memikirkan semua sikap aneh Ha Jin tadi pagi.
Flashback,
Saat tengah menyiapkan sarapan, Ha Jin tersenyum seolah tak terjadi
apapun. Lalu saat ganti baju, Ha Jin terdiam bingung cukup lama didepan
lemari, memikirkan baju terbaik mana yang harus dipakainya. Dan yang
paling aneh, sebelum berangkat Ha Jin juga menyemprot parfum.
Kembali ke masa kini,
Yeo Reum baru menyadari bahwa sikap Ha Jin tadi pagi semuanya aneh tapi dia sama sekali tidak memperhatikannya.
Sementara itu di mobilnya Ha Jin, Ah Rim memperhatikan ada bau yang
sangat enak di mobil. Ah Rim mengira bau ini bau aftershave-nya Ha Jin
tapi Ha Jin berkata bau enak ini adalah parfum mobil yang dibelikan Yeo
Reum.
Semua kecurigaannya tentang Ha Jin membuat Yeo Reum tiba-tiba minta Tae
Ha untuk berhenti sebentar. Setelah Tae Ha menepikan mobilnya, Yeo Reum
langsung keluar untuk menenangkan diri di tepi danau. Yeo Reum merasa
sangat marah karena Ha Jin membohonginya lagi padahal baru semalam
mereka berbaikan.
Yeo Reum lalu bertanya apakah Tae Ha melihat Ha Jin dan Ah Rim di mall.
Tae Ha berbohong dengan menggelengkan kepalanya. Yeo Reum heran kenapa
Tae Ha tidak memberitahu yang sebenarnya saja bukankah Tae Ha memang
ingin hubungannya dengan Ha Jin berantakan.
Tae Ha beralasan kalau dia melakukannya hanya karena tidak mau bermain
dengan cara curang. Yeo Reum bertanya lagi, apakah Tae Ha melihat Ha Jin
bersama Ah Rim. Tapi Tae Ha tetap bersikeras tidak melihat mereka.
"Karena inilah aku tidak bisa bersamamu. Apa menjadi pria yang cool
sangat penting bagimu? Apa masalahnya dengan bermain curang?" protes Yeo
Reum
Tae Ha langsung protes kenapa lagi-lagi dia yang harus disalahkan.
Setelah terdiam cukup lama, Yeo Reum mengaku bahwa dia sangat gugup
karena tadi pagi Ha Jin berbohong mengatakan kalau dia harus pergi
seminar tapi di mall malah dia bertemu dengan Ah Rim.
Tae Ha berusaha mengingatkan Yeo Reum bahwa mereka berdua juga sama saja
dengan Ha Jin dan Ah Rim. Di mata Ha Jin, mereka berdua juga terlihat
aneh terlebih lagi Ha Jin bahkan tidak kalau mereka berdua pernah
pacaran dulu. Walaupun sebenarnya Tae Ha tidak mau memberitahukan hal
ini pada Yeo Reum, tapi Tae Ha merasa dia harus memberitahu Yeo Reum
tentang apa yang dikatakan Ha Jin waktu dia dan Ha Jin bertemu.
"Dia bilang kaulah satu-satunya baginya. Dia bilang tidak ada apapun
antara dia dan Ahn Ah Rim. Dia bilang dia tidak bisa hidup tanpamu"
Tae Ha yakin ada sebuah alasan yang membuat Ha Jin tidak bisa
memberitahukannya pada Yeo Reum. Karena itulah Tae Ha menyuruh Yeo Reum
untuk mencari tahu segalanya dulu sebelum mencurigai sesuatu tanpa
alasan. (aw, how sweet you are Tae Ha)
Semua nasehat Tae Ha itu berhasil meredakan emosi Yeo Reum. Sebelum
kembali melanjutkan perjalanan, Tae Ha memberitahu Yeo Reum bahwa jika
dia menjadi Ha Jin maka dia pasti tidak akan membuat-buat alasan yang
tidak Yeo Reum ketahui. Kenapa?
"Karena aku pria cool" ujar Tae Ha
Yeo Reum langsung tersenyum mendengarnya "Jalan saja"
"Lihatlah, bukankah tersenyum itu menyenangkan?" goda Tae Ha
Dir. Yoon membukakan pintu cafe untuk Yoon Sol tapi saat Joon Ho hendak
ikut masuk dir. Yoon langsung menutup pintunya. Dir. Yoon lalu
menarikkan kursi untuk Yoon Sol tapi Joon Ho langsung duduk di kursi itu
lalu menarik kursi di sebelahnya untuk Yoon Sol. Dir. Yoon hanya bisa
menahan kesal melihat ulah Joon Ho.
Persaingan kedua pria untuk mendapatkan perhatian Yoon Sol semakin
tinggi saat mereka secara bersamaan bertanya Yoon Sol mau minum apa.
Yoon Sol tersenyum manis memberitahu dir. Yoon bahwa dia pesan Latte dan
Joon Ho langsung memanfaatkan keadaan dengan memberitahukan pesanannya
juga pada dir. Yoon. Kelicikan Joon Ho, membuat dir. Yoon berusaha keras
menahan kesalnya saat dia beranjak pergi memesan minuman mereka.
Joon Ho tiba-tiba melihat Eun Gyu sedang bertengkar bersama pacarnya di
meja sebelah. Dia lalu memberitahu Yoon Sol dan bersama-sama mereka
menyaksikan pertengkaran Eun Gyu dan pacarnya. Pacarnya Eun Gyu
marah-marah karena Eun Gyu mengajaknya kencan di hari perayaan jadian
mereka dengan menggunakan kupon diskon dari kantor dan bukannya dengan
uang Eun Gyu sendiri.
Yoon Sol berkaca-kaca melihat Eun Gyu. Dia lalu beranjak pergi untuk
menemui pasangan itu untuk memberitahu pacarnya Eun Gyu bahwa Eun Gyu
memang pria yang sangat pelit. Tapi kemudian dengan nada kemarahan yang
meledak-ledak, Yoon Sol memberitahu pacarnya Eun Gyu semua kebaikan yang
Eun Gyu lakukan dengan semua uang yang disimpannya.
"Dia sangat pelit sampai-sampai dia menyimpan semua bayaran yang dia
terima saat wamil untuk membiayai sekolah adiknya" ujar Yoon Sol
Yoon Sol juga memberitahu pacarnya Eun Gyu bahwa bahkan didalam kelompok
pun, Eun Gyu menyimpan semua dana kelompok untuk membantu seorang teman
kesal mereka yang tidak sanggup membayar biaya sekolah. Bahkan selama
10 tahun dia dan Eun Gyu berteman, dia tidak pernah mendapat hadiah
ultah dari Eun Gyu.
Dia lalu memperlihatkan sebuah kalung, satu-satunya hadiah pemberian
dari Eun Gyu setelah 10 tahun mereka berteman, sebuah kalung yang Eun
Gyu belikan untuknya sebelum ia mendapat pekerjaan. Tapi walaupun hanya
satu itu, tapi Yoon Sol sangat terharu sampai menangis setelah menerima
hadiah kalung itu.
Karena itulah sekarang Yoon Sol tidak terima dengan kemarahan pacarnya
Eun Gyu hanya karena masalah kupon. Yoon Sol yakin, Eun Gyu sedang
menabung semua uangnya untuk membeli rumah untuk istrinya kelak.
"Kalau kau tidak tahu apa yang Eun Gyu pikirkan maka sebaiknya kau
jangan pacaran dengannya. Kau tidak pantas untuk Eun Gyu. Pergi!" seru
Yoon Sol
Di meja sebelah, dir. Yoon tersenyum kagum melihat Yoon Sol. Dia mulai
jatuh cinta dengan Yoon Sol saat tiba-tiba dia melihat aura yang sangat
bercahaya terpancar dari diri Yoon Sol.
Joon Ho bingung melihat keanehan dir. Yoon. Tapi sesaat kemudian, saat
dia kembali mengalihkan pandangannya ke Yoon Sol, Joon Ho pun melihat
aura yang sangat bercahaya dari diri Yoon Sol dan sebuah perasaan yang
membuat jantungnya berdetak sangat keras.
Setelah pacarnya Eun Gyu pergi, Yoon Sol meminta maaf pada Eun Gyu
karena sudah bersikap kelewatan. Saat Yoon Sol hendak pergi, Eun Gyu
menggenggam tangan Yoon Sol untuk mengucapkan terima kasih dan maaf pada
Yoon Sol.
Setelah itu, Yoon Sol kembali ke mejanya dan langsung meminum Latte
pesanannya dan meninggalkan busa Latte dibibirnya dan soundtrack Secret
Garden pun mulai bergema mengiringi aksi kedua pria yang langsung
mendekat untuk menghapus busa Latte di bibir Yoon Sol dengan bibir
mereka. Tapi Yoon Sol langsung menjilat busa di bibirnya itu dan membuat
kedua pria kembali ke tempat duduk masing-masing dengan malu.
Ah Rim tertidur saat mereka telah sampai di panti asuhan. Ha Jin
termenung mengenang masa lalu saat dia melihat tempat dimana dia
menggendong Ah Rim dan menolak menyerahkan Ah Rim karena mereka tidak
mau berpisah. Ha Jin melepaskan sabuk pengaman Ah Rim dengan sepelan
mungkin agar tidak membangunkan Ah Rim tapi Ah Rim terbangun karenanya.
Setelah keluar dari mobil, Ah Rim dan Ha Jin sama-sama menutup mata
menikmati aroma rumah yang nyaman dan menyenangkan. Ah Rim merasa aneh
kenapa Ha Jin juga melakukan apa yang dia lakukan, memangnya ini
rumahnya Ha Jin. Ah Rim memberitahu bahwa dia tumbuh besar sampai dia
kuliah di panti asuhan ini, karena itulah baginya rumahnya adalah panti
asuhan ini.
Ha Jin tersenyum mendengarnya, sebuah reaksi yang membuat Ah Rim
benar-benar keheranan dengan Ha Jin. Kenapa Ha Jin tidak bersikap
seperti orang lain. Biasanya jika orang-orang mendengar kalau dia adalah
anak panti asuhan, biasanya mereka akan terkejut, gugup dan bingung
tidak tahu harus bicara apa.
Tiba-tiba segerombolan anak berlari memeluk Ah Rim. Setelah menyapa
semua anak satu per satu, Ah Rim memperkenalkan seorang anak bernama Tae
Gyung pada Ha Jin, Tae Gyun adalah anak yang hendak mereka jemput untuk
operasi karena dia memiliki bekas luka di lehernya.
Ah Rim lalu mengumumkan pada anak-anak bahwa Ha Jin membawakan sandwich
yang sangat banyak untuk mereka semua. Semua anak-anak itu langsung
berteriak kegirangan mendengarnya.
Bersambung ke part 2
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam