Sinopsis Butterflied Lovers Episode 1

Episode 1: Nightmare, Metamorphosis

Tang Qian Yue baru bangun tidur dan mendapati suaminya, Ling Chang Feng, baru selesai mengelap pedangnya dan bersiap untuk berangkat kerja.

Dia langsung turun dari kasur dan langsung memakaikan mantel pada suami tercintanya tersebut dan membuat Chang Feng mengomelinya karena lagi-lagi dia lupa memakai alas kaki.

Sebagai suami yang penyayang dan romantis, Chang Feng kemudian membantu menggambar alis sang istri dan memberitahu bahwa malam ini dia dan para anak buahnya di Kementerian Keamanan akan sangat sibuk menjaga keamanan karena malam ini adalah malam tahun baru.

Ini adalah malam tahun baru ketiga mereka sebagai suami-istri, jadi tentu saja mereka tidak akan melewatkan kencan di festival lampion nanti malam. Qian Yue janji akan menutup toko lebih cepat nanti. Sebelum pergi, Chang Feng mengingatkan Qian Yue untuk sarapan dan memakai baju tebal saat dia keluar nanti.

Malam harinya, Chang Feng masih kerja menjaga festival tersebut dari atas menara saat dia melihat istrinya sudah menunggu di bawah dengan hanya memakai baju tipis padahal malam ini dingin. 

Para anak buahnya menyarankannya untuk pergi duluan saja, lagipula shift-nya sebentar lagi berakhir. Namun Chang Feng orang yang sangat disiplin dan tidak mau menjadi contoh yang buruk untuk anak buahnya yang lain, makanya dia menolak pergi sebelum shift-nya benar-benar selesai.

Qian Yue pun tetap menunggu dengan sabar hingga akhirnya tak lama kemudian, suaminya tiba-tiba muncul dari belakangnya sembari memakaikan mantel untuknya.

Mereka kemudian jalan-jalan dan mendengar seorang pedagang mempromosikan kosmetik jualannya dan mengklaim bahwa lipstiknya jauh lebih bagus daripada yang dijual di Paviliun Fengyue. 

Qian Yue tertarik mencoba lipstiknya tapi Chang Feng berkomentar bahwa lipstik ini tidak sebagus Paviliun Fengyue, Qian Yue senang dan mereka pun pergi. Jelas dia senang karena Paviliun Fengyue adalah tokonya Qian Yue.

Mereka kemudian tertarik dengan kios penjual aksesoris. Qian Yue langsung tertarik dengan sebuah tusuk konde perak yang ada belnya, dan Chang Feng langsung membayar tusuk konde itu untuknya.

Namun tepat saat itu juga, tiba-tiba hujan salju turun lalu Chang Feng mendengar suara bel aneh yang seketika membuatnya waspada karena dia mengendus bau darah di udara. Di kejauhan tampak serombongan wanita berseragam merah, dahi mereka dihiasi lukisan bunga, memakai topeng dan payung lonceng.

Mereka berjalan menembus keramaian orang dengan tenang awalnya. Namun kemudian, tiba-tiba saja sekumpulan wanita aneh itu berubah jadi monster, mata mereka berubah warna semerah darah lalu mulai menyerang orang-orang di sekitar mereka dengan kuat dan cepat.

Cemas, Chang Feng langsung menyuruh seorang anak buahnya untuk membawa Qian Yue pulang ke Paviliun Fengyue dan menjaganya di sana, sementara dia dan anak buahnya yang lain berusaha melawan para monster itu.

Mereka berhasil menghabisi beberapa monster, tapi entah mengapa beberapa monster yang tersisa tiba-tiba teralihkan oleh sesuatu yang lain dan langsung kabur. Masalahnya, mereka kabur ke arah Paviliun Fengyue.

Gawat! Chang Feng sontak bergegas pergi ke Paviliun Fengyue. Namun setibanya di sana, dia malah mendapati anak buahnya pingsan dan istrinya, Qian Yue, pingsan berlumuran darah dengan bekas gigitan di lehernya.

Shock, Chang Feng langsung memeluk sang istri dan berusaha memohonnya untuk bangun dengan putus asa... saat tiba-tiba saja Qian Yue membuka mata yang sudah berubah jadi semerah darah lalu menggigit lehernya Chang Feng, lalu kemudian...

Qian Yue terbangun dari tidurnya dengan terengah-engah. Hah? Cuma mimpi?... Hmm, kayaknya memang cuma mimpi, Chang Feng baik-baik saja dan tidak tampak ada bekas gigitan di lehernya, tapi ada yang aneh juga.

Awalnya Qian Yue tidak begitu menyadarinya, akan tetapi lama kelamaan dia mulai menyadari bahwa segala hal hari ini sama persis dengan yang ada di mimpinya.

Chang Feng mengelap pedangnya, lalu menggambar alisnya sambil bilang bahwa hari ini dia akan sibuk karena harus bertugas menjaga festival lampion malam tahun baru, lalu mereka sepakat untuk kencan di festival lampion, lalu Chang Feng mengingatkannya untuk sarapan dan menyuruhnya memakai baju tebal saat keluar nanti.

Qian Yue jadi gelisah sepanjang hari memikirkan segala keanehan ini. Bahkan saat sedang kerja, dia jadi tidak fokus dan hampir saja melakukan kesalahan, untungnya pegawainya cepat bertindak untuk menyelamatkan situasi.

Qian Yue kemudian menutup toko lebih awal dan pegawainya dia beri tambahan gaji dan menyuruhnya pulang duluan untuk merayakan tahun baru.

Tepat saat si pegawai hendak menutup toko, tiba-tiba muncul seorang wanita misterius yang memiliki gambar bunga di dahinya yang mirip dengan gambar bunga di dahi para monster. Hah?

Namun Qian Yue mengenal wanita itu dan menyambutnya dengan baik. Wanita yang dipanggil Nyonya Yu itu kemudian membantu mengobati Qian Yue dengan akupuntur, sepertinya dia menderita suatu penyakit aneh yang dia rahasiakan dari semua orang.

Dari percakapan mereka pengobatan ini sudah dia lakukan selama tiga tahun dan pengobatan kali ini adalah yang paling sakit, tapi Qian Yue tetap bertahan.

Setelah Qian Yue memuntahkan darah kotornya, Nyonya Yu kemudian menyalakan dupa dan memberitahu Qian Yue untuk menunggu dupa ini padam, setelah itu, Qian Yue akan bisa kembali menjadi manusia normal. (Hmm, misterius sekali. Jadi sekarang dia bukan manusia normal?)

Setelah Nyonya Yue pergi, Qian Yue kemudian pergi untuk menunggu suaminya selesai kerja. Sama persis seperti di mimpinya, dia menunggu di bawah menara tempat suaminya kerja, menunggu dengan sabar sembari menahan dinginnya udara.

Namun semua ini justru membuatnya jadi semakin gelisah karena segalanya benar-benar sama persis. Dia bahkan tahu kapan suaminya akan muncul dari belakangnya dan refleks berbalik tepat waktu yang jelas saja membuat Chang Feng keheranan.

Bahkan kejadian setelah ini pun sama persis, pedagang kosmetik yang mempromosikan lipstiknya lebih bagus daripada yang dijual di Paviliun Fengyue, dan juga pedagang aksesoris penjual tusuk konde perak.
Lalu kemudian muncullah suara bel aneh, hujan salju, bau darah menyengat di udara, dan diakhiri dengan kedatangan para monster yang menyerang orang-orang. 


Qian Yue jadi makin panik berusaha menyeret Chang Feng pergi, tapi pada akhirnya segalanya tetap berjalan sama persis. Chang Feng menyuruh seorang anak buahnya untuk membawanya pulang dan menjaganya, lalu dia berusaha melawan para monster itu.

Qian Yue bersembunyi di dalam, sementara si pengawal berjaga di luar. Namun tak lama kemudian, si pengawal sontak menghunus pedang karena ada musuh datang, tapi sayangnya dia terlalu lemah melawan monster itu, lalu Qin Yue melihat darah si pengawal terciprat ke jendela yang sontak membuat Qian Yue jadi panik.

Dia melihat dupanya sudah hampir habis. Dia mengintip situasi di luar dari celah pintu dan cuma melihat si pengawal yang sudah pingsan dan tidak tampak ada siapa-siapa lagi di luar.

Namun tepat saat itu juga, tiba-tiba Qian Yue merasakan sesuatu yang menyeramkan dari belakangnya. Begitu dia berbalik, sesosok monster wanita bermata merah itu melayang di udara menatapnya dengan intens.

Namun yang tak disangka-sangka, sedetik kemudian, si monster itu tiba-tiba terlempar keluar dengan kuat, dan yang melemparnya adalah Qian Yue yang sudah berubah menjadi monster yang sama. Kekuatan Qian Yue bahkan jauh lebih besar darinya sehingga si monster muntah darah. Qian Yue bahkan dengan mudahnya membanting dan mencekik si monster dan dengan kesal berkata... "Kau bahkan tidak membiarkanku hidup di saat terakhir?!"

Qian Yue mencekiknya lebih kuat sebelum akhirnya melepaskannya. Namun kemudian, beberapa monster lainnya muncul mengeroyok Qian Yue.

Bersambung ke episode 2

Post a Comment

0 Comments