Sinopsis Are You the One Episode 7 - Part 2

Sebenarnya Mian Tang tidak ada maksud mempersulit para pedagang itu, tapi mereka sendiri yang keras kepala dan egois. Walaupun orang-orang itu sudah bekerja sama puluhan tahun, tapi yang dipedulikan oleh para pedagang sejatinya hanya keuntungan. Karena itulah, kepercayaan di antara mereka sebenarnya rapuh.

Jika mereka mendengar bahwa salah satu dari mereka berteman secara pribadi dengannya demi mendapatkan kemudahan transportasi darat, maka mereka pasti akan goyah. Apalagi sekarang dia sudah mengizinkan kereta barang Keluarga Jia lewat di lahannya.

Mereka tidak mungkin mau menunggu terlalu lama, semakin lama barang mereka disimpan di gudang, maka kerugian mereka akan semakin besar. Mian Tang yakin, mereka pasti akan mendatanginya untuk meminta kemudahan akses jalan.

Yups! Dia memang benar. Walaupun awalnya para pedagang itu kesal pada Tuan Jia yang bertransaksi diam-diam dengan Mian Tang, tapi akhirnya, satu per satu, mereka mulai mengikuti jejaknya. Mereka mendatangi Mian Tang dengan membawakan berbagai macam hadiah untuk negosiasi akses jalan. 

Dan begitulah bagaimana kemudian kereta-kereta barang para pedagang itu bisa melewati jalan di lahannya Mian Tang dengan lancar dan tidak lagi protes pada Raja Huaiyang.

Tuan Besar He belakangan ini sakit, makanya saat dia akhirnya tahu tentang masalah di asosiasi perdagangan dan keributan yang dilakukan putranya di depan Kediaman Raja Huaiyang, dia sontak marah besar padanya sehingga ia langsung memerintahkan Tuan Muda He untuk menyerahkan semua usaha yang dia pegang kepada He Zhen.

Akhirnya, sekarang Mian Tang pun diterima dengan baik di asosiasi perdagangan. Pelayan yang dulu mengusirnya dengan angkuh, sekarang sangat amat hormat padanya.

Saat dia datang membawakan piring ukiran capungnya, para anggota asosiasi perdagangan sontak terkagum-kagum. He Zhen pun ikut senang untuknya dan dengan tulus mengucapkan selamat untuknya.

Namun Tuan Muda He tetap saja tidak menyadari dirinya salah dan terus menyalahkan Mian Tang sehingga dia kemudian mendatangi rumah Kediaman Cui untuk melabrak Mian Tang.

Kebetulan Xing Zhou sedang ada di rumah saat itu, dan dia santai saja menyuruh Bibi Li membuka pintu untuk Tuan Muda He karena Tuan Muda He belum pernah bertemu dengannya sebelumnya, jadi Tuan Muda He mengira kalau dia cuma suaminya Mian Tang dan langsung marah-marah menghina Mian Tang dan mencoba menghasut Xing Zhou.

Namun tentu saja Xing Zhou lebih membela Mian Tang, dengan sinis menghina para anggota asosiasi sebagai sekumpulan pria hina. Istrinya jauh lebih hebat dibandingkan mereka para pria.

Kesal, Tuan Muda He langsung berbalik menghina Xing Zhou sebagai suami takut istri, tapi hinaannya itu langsung dibalas oleh Mian Tang dengan menyiramnya pakai tinta.

"Suamiku jujur, baik hati, serta melindungi dan mendukung keluarga. Dibandingkan denganmu yang tidak kompeten, cenderung memperburuk keadaan, hanya tahu membentak dan berlaku kejam terhadap yang lemah dan perempuan, dia adalah pria sejati yang gigih."

Suami-istri kompakan menyerangnya, Tuan Muda He akhirnya terpaksa pergi dengan penuh malu, dilihatin para tetangga lagi. Wkwkwk!

Di tempat lain, Lu Wen baru tiba di sebuah kediaman di Qingzhou. Mata-mata Xing Zhou yang menyaksikan itu, langsung mengirim laporan ke Xing Zhou.

Lu Wen sudah tahu tentang Yun'er yang pergi sendiri ke Zhenzhou tapi tidak membawa pulang Mian Tang dan jelas dia tidak senang akan hal itu.

Dari percakapan mereka, sepertinya dulu Lu Wen dan Mian Tang putus hubungan karena salah paham terhadap Lu Wen dan Yun'er (Errr, kayaknya Yun'er sengaja membuat Mian Tang salah paham). Makanya kemudian Mian Tang pergi dari Gunung Yang.

Yun'er beralasan bahwa dia pergi sendiri ke sana tanpa sepengetahuan Lu Wen karena dia ingin memberi penjelasan langsung pada Mian Tang, tapi dia sengaja tidak memberitahu bahwa Mian Tang hilang ingatan, malah mengklaim bahwa Mian Tang masih menyimpan dendam padanya sehingga menolak bicara sepatah kata dengannya dan ingin memutus hubungan sepenuhnya dengan Gunung Yang.

Tapi yang paling penting, dia mengetahui bahwa Mian Tang sudah bertemu dan menikah dengan orang yang dicintainya, seorang pedagang biasa. Lu Wen jelas kaget dan tak percaya, makanya dia ingin pergi sendiri menemui Mian Tang dan menjelaskan langsung padanya.

Yun'er sontak melarang dengan alasan bahwa Mian Tang tinggal di wilayah Raja Huaiyang. Kalau dia ke sana, itu sama saja dengan masuk ke perangkap musuh. Jangan lupa, ada hal lebih penting yang harus mereka kerjakan di sini.

Hari ini, Mian Tang secara khusus membuat nasi saus kepiting, ini adalah hidangan yang dulu sering ibunya buat untuk dirinya dan ayahnya, yang itu artinya, ini adalah hidangan untuk orang tercinta, dan Mian Tang membuatnya khusus untuk Xing Zhou. Awww, Bibi Li jadi prihatin pada Mian Tang yang sepertinya mulai jatuh cinta pada suami palsunya.

Saat Xing Zhou mencicipinya, dia langsung terkagum-kagum dengan rasanya. Namun gara-gara kecapekan memasak, tangannya Mian Tang yang terluka, jadi kembali sakit. Xing Zhou pun langsung rehat makan untuk memijat tangannya dengan lembut. 


Namun tiba-tiba saja mereka terganggu oleh kedatangan Zhao Quan yang datang membawakan kepiting juga. Mian Tang langsung menyembunyikan diri di kamarnya, Xing Zhou jadi kesal sama Zhao Quan, apalagi Zhao Quan langsung seenaknya mencicipi saus kepiting buatan Mian Tang. 

Xing Zhou tidak terima dan langsung mengamankannya dari tangan Zhao Quan. Pfft! Cemburu nih yeeeee. Xing Zhou menyangkal, tapi siapa juga yang percaya, jelas-jelas dia cemburu. Xing Zhou jadi tambah kesal dan langsung mengusirnya.

Malam itu, Bibi Li melapor bahwa usaha Mian Tang sekarang laris manis sejak bergabung dengan asosiasi perdagangan, pemasukan bulan ini meningkat tajam dan dia juga dihormati oleh para pedagang lainnya. (Mian Tang keren!)

"Dia lebih menarik daripada yang kukiran di awal," komentar Xing Zhou kagum.

Bibi Li setuju, "Nyonya Liu telah bekerja keras selama ini sebagai Nyonya Keluarga Cui. Apabila kelak dia mengetahui kebenarannya... Maafkan saya yang berbicara apa adanya. Apakah Raja bersimpati kepadanya?"

"Aku hanya tidak ingin mengendalikannya. Terserah dia saja. Anggap saja dia sedang mencari nafkah untuk sisa hidupnya sendiri. Setelah Lu Wen ditangkap, permainan rumah-rumahan ini harus berakhir," ujar Xing Zhou yang masih bersikeras menyangkal perasaannya.

Bersambung ke episode 8

Post a Comment

0 Comments