Sinopsis Are You the One Episode 7 - Part 1

Setelah bolak-balik gagal, para pengrajinnya Mian Tang akhirnya berhasil membuat piring dengan ukiran gambar capung seperti yang ada di lukisan. Mian Tang berniat memperlihatkannya pada asosiasi perdagangan, tapi baru juga sampai gerbang, dia langsung diusir dengan kasar oleh pelayan Keluarga He.

Di tempat lain, Xing Zhou mendapat laporan asosiasi perdagangan tentang Mian Tang yang mereka tuduh memonopoli lahan, si pejabat yang melaporkan tentang ini berniat mau menghukum Mian Tang yang sontak membuat Xing Zhou jadi marah sampai-sampai si pejabat ketakutan dan berkeringat dingin karenanya.

Mian Tang membeli lahan sesuai aturan, salahnya di mana? Dia sudah banyak memberi berbagai keringanan pada asosiasi perdagangan, jadi biar mereka sendiri yang memutuskan masalah jalan tersebut, pemerintah Kabupaten Zhenzhou tidak akan ikut campur.

Saat dia pulang, dia mendapati Mian Tang sedang melamun sedih dan langsung mengeluh padanya tentang bagaimana dia diusir oleh Keluarga He tadi, dia juga baru tahu kalau dia dilaporkan oleh mereka kepada Raja Huaiyang. Dia tahu bagaimana Raja Huaiyang, beliau pasti akan menjalankan hukum secara adil.

Dia berusaha meyakinkan Mian Tang bahwa dia tidak bersalah dan tidak akan disalahkan oleh Raja Huaiyang, tapi tetap saja Mian Tang tidak bisa tenang. Malah tiba-tiba saja Mian Tang ngotot mengajaknya pergi ke Kediaman Raja Huaiyang dan langsung menyuruh Bibi Li menyiapkan kereta kuda bahkan sebelum dia sempat mendebatnya.

Terpaksalah Xing Zhou menurutinya, tapi diam-diam mengisyaratkan Mo Ru untuk bergegas duluan ke Kediaman Raja Huaiyang dan menyuruh salah satu panglimanya untuk menyamar jadi Raja Huaiyang di hadapan Mian Tang.

Namun bahkan sebelum mereka datang, yang datang duluan justru para anggota asosiasi perdagangan yang dipimpin oleh Tuan Muda He untuk berdemo menggugat Mian Tang. Terpaksa si panglima yang harus menghadapi mereka.

Kereta kudanya Mian Tang baru tiba di depan saat itu. Xing Zhou sudah tegang saja, tapi setelah melihat demo itu, tiba-tiba saja Mian Tang memutuskan untuk mengurungkan niatnya dan berbalik pulang. Xing Zhou jelas lega sekaligus heran.

"Ada begitu banyak orang yang merepotkan Raja, untuk apa kita menambah kesulitan yang tidak perlu. Lagipula, menurutku, mereka belum tentu datang karena aku."

"Apa maksudmu?"

"Mereka datang karena Raja Huaiyang. Segala tindakan pedagang adalah demi keuntungan. Jika Raja ingin menghukumku, Kabupaten Zhenzhou pasti akan mengalami perubahan mendadak dan mengecewakan rakyat. Jika tidak menghukumku, para pedagang pasti akan menuntut banyak hal dan berbuat sesuka hati. Sekarang, orang yang pusing bukanlah kita, tapi Raja Huaiyang."

Pfft! Ucapannya benar, tuh Raja Huaiyang mendadak jadi pusing mendengar kebenaran ucapan Mian Tang. Mian Tang bingung melihat suaminya, dia kenapa? Sakit kepala juga?

"Errr, tadi aku terbentur karena jalannya terlalu bergelombang. Furen, dia itu Raja Huaiyang. Sekalipun mereka tidak tahu diri dan tidak bisa menghargai, namun asalkan Raja memakai sedikit cara keras, apa yang bisa mereka perbuat?"

"Jika Raja Huaiyang benar-benar bertindak kasar... ckckck. Jika itu diriku, aku tidak akan seperti itu."

"Furen, apakah kau punya ide?" tanya Xing Zhou. Oh, tentu saja, si pintar Mian Tang akan selalu punya ide untuk menyelesaikan masalahnya.

Suatu hari, Tuan Jia yang merupakan salah satu anggota asosiasi perdagangan, berniat mau membeli sebuah lukisan yang sangat disukainya. Lukisan tentang gunung dan kuda-kuda yang melewati jalan pegunungan berjudul 'Jalan Raya'.

Namun si penjual malah berkata bahwa lukisan ini sudah dibooking duluan oleh orang lain dengan harga lumayan tinggi. Tuan Jia tidak terima, dia juga bisa membeli dengan harga lebih tinggi.

Waduh, si penjual jadi bingung. Bagaimana dia harus bertanggung jawab pada si pembeli tadi kalau Tuan Jia membeli lukisan ini? Begini saja, si Penjual mengusulkan agar Tuan Jia bertemu langsung saja dengan si pembeli di Kedai Zhuixian. Tuan Jia setuju.

Di toko kain, Nyonya Xue berniat mau membeli kain berkualitas tinggi model terbaru saat Mian Tang mendadak muncul dan berniat mau membeli kain yang sama.

Nyonya Xue langsung kesal tidak terima, dia duluan yang melihat kain ini. Bagaimana bisa Mian Tang mampu membeli kain ini, dia kan tidak bisa bergabung ke asosiasi perdagangan, bagaimana dengan usaha toko tembikarnya?

Baiklah, Mian Tang mengalah saja. Namun masalah usahanya, kebetulan, tadi ada orang yang mencarinya untuk negosiasi dagang. Orang itu bahkan memesan ruang private paling bagus di Kedai Zuixian. Pfft! Dia memang sengaja terus terang mengatakan itu agar Nyonya Xue kepo dan terpancing untuk mencari tahu.

Pastinya, Mian Tang-lah pembeli pertama lukisan itu dan dia memang melakukannya dengan sengaja untuk memancing Tuan Jia. Tuan Jia berniat batal beli saja, tapi Mian Tang dengan cerdiknya memancingnya kembali dengan mengklaim bahwa makna lukisan ini sebenarnya sama seperti keadaan Tuan Jia sekarang. Hmmm, maksudnya?

Mian Tang pun membuka lukisan itu dan mulai menjabarkan tentang makna lukisan itu yang sebenarnya tidak sesuai dengan makna aslinya, tapi sengaja dia buat sedemikian rupa sehingga bermakna seolah lukisan ini menceritakan tentang Tuan Muda He yang sebenarnya tidak berbakat, kurang pintar melihat situasi, bermasa depan suram dan bisa menjadi lubang hitam yang akan menghancurkan masa depan asosiasi perdagangan, sungguh sangat berbeda dibandingkan ayahnya dan adik perempuannya.

Tuan Jia menyadari dia benar dan seketika kagum mendengar semua itu. Sungguh dia tak menyangka bahwa Mian Tang ternyata secerdas ini walaupun dia wanita.

"Memangnya wanita hanya bisa mengurus rumah tangga dan memasak tiga kali sehari di rumah? Memangnya wanita tidak boleh menikmati hasil karya seni dan barang-barang yang indah? Apa yang bisa dilakukan oleh pria, juga bisa dilakukan oleh wanita. Yang membedakannya hanyalah hati manusia. Setelah Tuan Jia membeli lukisan ini, kita sudah menjadi teman seni. Mulai sekarang, mari kita bersama-sama menikmati lukisan 'Jalan Raya' dan berbagi keindahan lukisan. Jika Tuan Jia bisa memperkenalkan lukisan ini ke lebih banyak teman seni agar semuanya bisa menikmatinya, kebahagiaan pribadimu bisa menjadi kebahagiaan bersama. Bukankah itu suatu cerita yang indah?"

Tuan Jia mengerti. Tak lama kemudian, dia diantarkan keluar oleh pelayannya Mian Tang tanpa menyadari Nyonya Xue ada di sana mengintainya, mendengarnya berkata bahwa dia membeli 'Jalan Raya' (tanpa kata lukisan) dari Mian Tang dengan harga mahal.

Sesuai perkiraan Mian Tang, Nyonya Xue langsung melaporkan masalah ini ke suaminya, mengira bahwa Tuan Jia memberi uang sangat banyak pada Mian Tang untuk akses jalan raya di lahan milik Mian Tang.

Dugaan ini kemudian diperkuat oleh kesaksian Pelayan Keluarga Xue yang melihat sendiri sebuah kereta barang diizinkan lewat di lahan milik Mian Tang yang dia curigai adalah kereta barang milik Keluarga Jia.

Tuan Xue kemudian melaporkan hal ini ke asosiasi perdagangan yang sontak membuat semua orang heboh dan kesal pada Tuan Jia. Pfft! Inilah tujuan utama Mian Tang, memecah belah dan meruntuhkan kepercayaan para anggota asosiasi.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments