Sinopsis Are You the One Episode 5 - Part 1

Xing Zhou pulang kembali ke Mian Tang dalam keadaan mabuk dan stres. Namun Mian Tang tetap meladeninya dengan sabar dan tidak menanyakan apa alasannya mabuk, mengira Xing Zhou depresi cuma karena masalah perekonomian mereka.

Dia tahu kalau mabuk biasanya untuk menghilangkan depresi, setiap orang pasti pernah mengalami masa-masa sulit. Biarpun kediaman mereka sekarang tidak sebesar di ibu kota, tapi sekarang mereka hidup berkecukupan. 

Kelak, saat bisnis toko mereka berjalan dengan baik dan pendapatan harian mereka lebih stabil, mereka akan bisa membeli daging sesekali sehingga Xing Zhou akan bisa lebih tenang keluar bermain catur dengan teman-temannya. (Aww, dia baik sekali)

"Kenapa semua masalah di dunia ini seakan masalah sepele bagimu?" heran Xing Zhou.

"Kita adalah suami-istri. Itu artinya, kita paling tidak takut untuk saling merepotkan di dunia ini. Fujun, saat sedang bersamaku, bila kau merasa lelah, ceritakanlah seluruh masalahmu dan beristirahat. Biarkan aku yang memikul beban keluarga ini."

Xing Zhou benar-benar tersentuh mendengar ketulusannya. Selama ini, belum pernah ada orang yang memberitahunya bahwa dia boleh beristirahat kalau dia merasa lelah. Hanya Mian Tang seorang yang pernah berkata begitu padanya.

"Kehidupan keluar orang biasa juga punya keuntungannya sendiri," gumam Xing Zhou.

"Sudahlah. Kau jangan bicara sembarangan lagi. Kalau mau tidur, kau harus mengganti baju dan melepas seputumu dulu, kan?"

Xing Zhou setuju, Mian Tang pun dengan lembut membantunya melepaskan pakaiannya dan dalam prosesnya membuat Xing Zhou terpesona padanya dan teringat saat dia pertama kali menemukan Mian Tang.

Waktu itu, dia sedang patroli saat dia tak sengaja menemukan Mian Tang tergenang sekarat di air terjun dalam keadaan pergelangan tangannya tersayat cukup parah sehingga darahnya mengotori air.

Keesokan harinya saat dia baru bangun, Xing Zhou mendapati Mian Tang sudah sibuk menghias vas dengan bunga. Dia tampak begitu cantik sehingga membuatnya terpesona.

Namun tampaknya dia sangat kecapekan mengurus segala macam pekerjaan di toko tembikar dan di rumah sampai-sampai dia hampir roboh begitu dia berdiri. 

Namun dia tetap tegar dan bersikeras mengklaim dirinya baik-baik saja, dia bahkan menolak beristirahat dan tetap mau pergi ke toko karena seperti yang pernah dia bilang, dia ingin menggantikan Xing Zhou untuk memikul beban keluarga.

Pelayan memberitahu Xing Zhou bahwa Mian Tang benar-benar serius tentang hal ini. Dia bahkan sudah sibuk mengurus semua tembikar sejak subuh, makanya dia jadi kecapekan sampai wajahnya pucat.
Namun Mian Tang ngotot kalau dia baik-baik saja dan cuma kurang tidur.

"Furen, terima kasih," Xing Zhou terharu.

Karena itulah, dia kemudian memberikan sekantong penuh uang untuk Mian Tang dengan mengklaim bahwa uang itu adalah hasil main caturnya. Mian Tang tidak perlu repot-repot bekerja keras, dia bisa membawa pulang banyak uang jika dia memenangkan catur.

Tapi Mian Tang malah sedih, Xing Zhou kan jadi bingung mengira Mian Tang sedih karena merasa uang itu terlalu sedikit.

Sepertinya Mian Tang benar-benar menganggapnya pria yang tidak berguna, tapi biar sajalah, dia akan membiarkan Mian Tang berpikir seperti itu tentangnya. Lagipula, sejauh ini Mian Tang masih mematuhi aturan.

Begitu mendengar tentang ini, Zhao Quan jadi kagum pada Mian Tang. Selain dirinya, tidak banyak orang yang benar-benar tulus mau membantu Xing Zhou.

Selama ini Xing Zhou selalu dikelilingi oleh orang-orang yang selalu ada maunya sama dia. Sekarang tiba-tiba muncul seorang istri cantik yang tulus padanya, tidak ingin merebut atau mendapatkan apa pun darinya.

"Dia begitu mempercayaimu tanpa syarat seperti ini, bahkan sangat memedulikanmu. Kalau jadi kau, aku lebih memilih untuk menjadi orang yang tidak berguna saja... sekalipun aku memang orang yang tidak berguna."

Zhao Quan jadi penasaran, apakah Xing Zhou benar-benar tega untuk membunuh wanita sebaik itu?

"Sebenarnya, dia hanya wanita biasa. Sudah sangat beruntung bisa lolos dari markas para bandit itu. Lu Wen juga punya banyak musuh. Dia terpisah sendirian, urat nadi tangannya pun terluka, untuk apa melibatkannya lagi?"

Keluarganya Mian Tang sendiri sudah dinyatakan bersalah, artinya dia sudah kehilangan tempat tinggal. Pada dasarnya, Mian Tang sudah memiliki reputasi buruk, jadi keberadaannya tidak akan diterima orang-orang. 

Xing Zhou merasa kalau dia memang harus kasihan pada Mian Tang yang telah terlibat tanpa melakukan kesalahan apa pun. Kalau misalnya Mian Tang mau membantunya menangkap kepala bandit, maka dia akan... akan memberinya sedikit uang dan mengantarkannya ke kuil untuk menjalani sisa kehidupan dengan tenang.

Dan juga... Xing Zhou memperingatkan Zhao Quan untuk tidak lagi menemui Mian Tang agar tidak ada gosip aneh lagi di masyarakat. (Hmm, itu doang alasannya? Yakin bukan karena cemburu?)

Bertekad untuk meningkatkan bisnis toko tembikarnya, Mian Tang keliling kota untuk melihat-lihat toko lain. Ada satu toko tembikar lain yang menarik perhatiannya karena toko itu sangat laris.

Dia langsung masuk ke sana untuk melihat-lihat barang-barang jualan mereka. Awalnya dia dilayani seorang pelayan toko, tapi begitu dia sengaja mengkritik kualitas barang di toko ini, mendadak si Manager toko muncul menggantikan si pelayan untuk melayaninya.

Mian Tang kemudian menemukan sesuatu yang menarik perhatiannya. Di salah satu mangkok, dia melihat ada sebuah cap stempel di bagian bawah mangkok tersebut.


Manager toko memberitahu bahwa stempel itu adalah pertanda bahwa barang ini adalah barang berkualitas untuk tingkat pejabat dan khusus dijual untuk keluarga kerajaan. Melihat Mian Tang tidak tahu apa-apa tentang stempel ini, Manager toko langsung tahu kalau Mian Tang adalah pendatang luar yang baru datang ke Kota Lingquan ini. 

Karena itulah, dia memberitahu Mian Tang bahwa jika dia ingin membeli barang, dia harus melihat-lihat apakah toko tersebut sudah menjadi anggota asosiasi perdagangan atau belum. 

Dia menyarankan agar sebaiknya Mian Tang membeli barang hanya dari toko-toko yang sudah bergabung dengan asosiasi perdagangan. Jika pedagang dari luar kota yang baru datang kemari tidak memahami aturan ini, sudah pasti toko mereka akan sepi pembeli.

Ooooh, sekarang Mian Tang mengerti kenapa tokonya tidak pernah ada pembeli. Dia mau membeli mangkok itu saja , tapi harganya mahal banget. Dia berusaha menawar, tapi Manager toko menegaskan bahwa harganya tidak bisa dikurangi sama sekali dan dia juga tidak berhak untuk mengubah harganya. Namun dia meyakinkan bahwa kualitas barang dari Keluarga He sudah sangat sesuai dengan harganya.

"Bukankah Nona Keluarga He berada di sana?" ujar Mian Tang memanggil wanita muda yang hendak keluar toko, "dia pasti akan setuju kalau kau bicara baik-baik kepadanya."

"Bagaimana kau bisa tahu bahwa aku berasal dari Keluarga He?" tanya Nona He.

Karena tadi saat Mian Tang baru masuk toko, dia memperhatikan Nona He sangat fokus memeriksa catatan keuangan di kasir. Ditambah lagi, si Manager toko juga sesekali melirik Nona He. 

Dan yang paling membuatnya yakin tentang identitas Nona He adalah tadi dia saat mengkritik kualitas barang di toko ini, dia melihat Nona He memberi isyarat pada Manager toko untuk melayaninya. 

Jelas itu menunjukkan bahwa Nona He sangat memedulikan nama baik dan reputasi barang-barang jualannya, yang itu artinya, dialah orang yang berkuasa di toko ini.

Nona He membenarkan semua tebakannya dengan kagum akan kecerdasannya. Tentu saja dia juga tahu siapa Mian Tang, dia mengetahuinya sejak Mian Tang menginjakkan memasuki tokonya ini. Kota ini cuma kota kecil, ada toko baru buka yang pemiliknya adalah seorang wanita muda cantik, pastinya sangat menarik perhatian.

Maka Mian Tang pun langsung to the point tentang maksud kedatangannya kemari. Yaitu meminta bimbingan Nona He tentang bagaimana cara supaya toko tembikarnya bisa bertahan di kota ini ke depannya. Bagaimana caranya untuk bergabung dengan asosiasi perdagangan?

Namun sayangnya, walaupun Nona He sebenarnya menyukai Mian Tang, tapi untuk masalah bergabung dengan asosiasi perdagangan, dia agak ragu mengingat prosesnya agak rumit. 

Jadi, dia menyuruh Mian Tang untuk meminta suaminya saja yang datang ke pertemuan asosiasi perdagangan. Kalau suaminya tidak bisa datang, maka sebaiknya dia menyerah saja karena asosiasi perdagangan itu khusus pria dan tidak menerima anggota wanita.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments