Demi mengobati luka yang istri, Wen Xuan sampai mengambil satu kotak penuh obat-obatan padahal lukanya Li Rong cuma luka gores seuprit doang. So sweet sekali Wen Xuan.
Tapi Shangguan Ya malah mendadak membahas Su Rong Qing dan menyarankan Li Rong untuk merekrut Rong Qing untuk bekerja padanya di Divisi Inspektorat. Pfft! Wen Xuan langsung cemburu.
Apalagi Li Rong merasa saran Shangguan Ya itu bagus dan berniat mau menemui Rong Qing untuk mendiskusikan hal ini dengannya. Lagipula, Wen Xuan sendiri kan yang menginginkannya untuk bersama Su Rong Qing?
Wen Xuan tidak setuju. Memang sebelumnya dia berharap Li Rong bisa bersama Rong Qing, tapi sekarang dia berubah pikiran. Bahkan sekalipun nantinya mereka bercerai, dia tetap berharap Li Rong akan bersama seseorang yang baik, dan bukannya bersama orang yang kacau semacam Su Rong Qing.
Mereka menikah demi kekuasaan. Jika Li Rong berteman dengan Su Rong Qing demi kekuasaan, lalu apa bedanya dengan hubungan pernikahan mereka berdua ini?
"Tentu saja beda. Aku juga tidak bilang akan bersamanya sekarang. Sudah pasti aku harus memastikan aku menyukainya dulu baru bisa."
"Lalu mengapa kau tidak memastikannya?"
"Bagaimana aku memastikannya? Sebenarnya ada apa denganmu hari ini? Biasanya kau bukan orang yang bertindak mengikuti emosi?"
"Bukankah semua orang memang seperti ini? Semakin tua, semakin mirip anak kecil. Hari ini kau menggores tanganmu sendiri hanya karena seorang pengurus berkas. Itu memang tidak terlalu pantas. Ke depannya jangan seperti itu lagi."
Baiklah, tapi Wen Xuan sendiri juga lebay, masa cuma tangannya tergores sedikit saja Wen Xuan membebatnya seheboh ini? Wen Xuan tidak setuju. Wajar dong dia seperti ini, tubuh Tuan Putri kan sangat berharga, harus dijaga baik-baik.
"Apakah ada maksud lain dalam perkataanmu?"
Wen Xuan menyangkal, dia cuma khawatir. Rong Qing pasti akan mengadukannya ke Kaisar pada sidang istana besok.
Li Rong meyakinkannya untuk tidak khawatir, Kaisar pasti akan cuma akan menghukumnya dengan potong gaji. Li Rong yang akan menggantinya nanti. Dan jika hubungannya dengan Su Rong Qing benar-benar berhasil, nanti akan dia minta Rong Qing untuk membayar Wen Xuan sepuluh kali lipat.
Pfft! Wen Xuan kesal dan langsung sinis, "kalau begitu, bukankah aku masih harus berterima kasih pada Tuan Putri? Tuan Putri jangan khawatir, aku sama sekali tidak akan memikirkan masalah sepele semacam ini. Aku pergi dulu."
"Mau ke mana? Kau cukup lakukan yang diperlukan saja. Besok aku akan meminta Chuan'er untuk berbicara dengan atasanmu agar jangan memberimu terlalu banyak pekerjaan. Jangan keras kepala denganku."
Wen Xuan akhirnya melunak mendengar perhatian Li Rong, "sudahlah. Kau juga jangan terlalu larut, istirahatlah lebih awal."
Malam harinya, mereka mendiskusikan tentang konten berkas-berkas kasus Keluarga Qin. Berkas-berkas itu terbagi tiga bagian. Bagian pertama berisi catatan seluruh kronologi kasus Keluarga Qin. Bagian kedua berisi tentang metode penyelidikan, serta laporan dan persetujuan dari pejabat yang menanganinya.
Sedangkan bagian ketiga berisi salinan kesaksian semua saksi mata dan catatan bukti. Cuma salinan, berarti kesaksian dan bukti yang asli disimpan di tempat lain.
Wen Xuan yakin mereka tidak akan bisa mendapatkannya dalam waktu singkat. Namun ada kunci terobosannya. Yaitu, kasus ini disadari oleh seorang Pengawas Istana di Lembaga Pengawas Istana yang bernama Wen Ping.
Wen Ping menerima sebuah surat laporan yang tertulis bahwa di masa awal perang antara pasukan musuh dan Dinasti Xia, Keluarga Qi menjaga Kabupaten Huangping dengan 3.000 pasukan garnisun. Pasukan musuh menyerbu dengan 3.000 pasukan. Setelah itu, Yang Ye memerintahkan Keluarga Qin untuk berpura-pura kalah dan kabur meninggalkan kota.
Setelah mendapat surat laporan itu, Wen Ping mengambil catatan resmi tentang perang saat itu dari Kementerian Militer. Total 3.000 pasukan garnisun yang melawan 3.000 pasukan musuh pada akhirnya kalah dan kabur meninggalkan kota.
Menurut logika, jumlah musuh penyerbu kota seharusnya jauh lebih banyak dari pasukan garnisun, baru bisa berpeluang menang. Dalam kondisi kekuatan militer yang setara, tidak semestinya ada kesalahan yang seperti ini.
Wen Ping menyadari hal ini, makanya dia kemudian mengirim surat ke Kementerian Militer untuk mengabarkan keganjilan ini.
Kemudian Luo Juan dipaksa oleh Kementerian Hukum untuk bersaksi memfitnah Keluarga Qin. Begitulah bagaimana kemudian Keluarga Qin dijebak dan difitnah berkolusi dengan musuh.
Li Rong benar-benar kesal mendengarnya. Orang-orang itu berupaya sekeras ini untuk membantai Keluarga Qin hanya dengan 1.000 tael emas. Berarti sekarang yang harus mereka lakukan adalah menemukan siapa penulis surat tersebut. Kesaksian Luo Juan sudah pasti palsu.
Mereka juga harus mencari beberapa orang yang berpartisipasi dalam perang saat itu, dan juga mendapatkan suratnya Yang Ye untuk memastikan keasliannya. Dan yang paling penting, temukan orang-orang yang menggeledah Kediaman Keluarga Qin. Karena hanya mereka yang paling tahu bagaimana ceritanya uang 1.000 tael itu bisa ada di sana.
Li Rong akan menyuruh Xun Chuan untuk mencari Luo Juan dan para pasukan veteran perang. Sedangkan untuk mencari Yang Ye dan penggeledah Kediaman Keluarga Qin, Li Rong rasa harus minta bantuan Rong Qing.
Namun di sisi lain dia juga ragu, bagaimana kalau Rong Qing tidak mau bicara. Wen Xuan tidak setuju, lebih baik jangan berhubungan dengan Su Rong Qing. Lagipula, mereka masih belum tahu Su Rong Qing itu kawan atau lawan.
Kalau begitu, mereka harus mencari orang lain dari Kementerian Hukum yang bisa didekati. Jika tidak, Li Rong akan mengikuti prosedur resmi dan akan terus mencari masalah sampai orang itu memberinya bukti.
Saat Wen Xuan datang ke kantornya di Lembaga Pengawas Istana, dia langsung diomeli oleh Wen Ping yang memang sengaja cari masalah dengannya.
Dia sama sekali tidak peduli statusnya Wen Xuan yang merupakan suami Tuan Putri dan memerintahkannya untuk kerja lembur. Jelas karena para pejabat rese ini tidak bisa berbuat apa-apa terhadap Li Rong, makanya mereka menyasar Wen Xuan.
Dia sengaja memberinya setumpuk tugas yang sangat banyak padanya dengan maksud untuk mempersulitnya. Wen Xuan tahu itu, tapi dia memutuskan menerimanya saja dengan sabar dan lapang dada.
Rong Qing sedang melamun memikirkan Li Rong, tapi begitu kakaknya datang, dia dengan mulusnya beralasan kalau dia cuma sedang memikirkan Rong Hua. Soalnya belakangan ini ayah mereka mau merencanakan pernikahannya Rong Hua tapi Rong Hua malah menghindar terus.
Rong Qing jadi curiga kalau dia sudah punya orang yang dia sukai. Rong Hua tidak bilang memang, tapi dia menjawabnya dengan senyum malu-malu, tapi tetap menolak mengatakan siapa orangnya.
Rong Hua juga tahu kalau Rong Qing sedang galau memikirkan sesuatu tapi tidak mau bilang. Sejak kecil dia selalu seperti ini, memendam perasaannya. Seharusnya dia bilang saja agar dia bisa berbagi bebannya.
Saat Wen Xuan pulang, Jing Lan sudah menyiapkan sup untuknya atas suruhan Li Rong. Li Rong memang sudah menunggunya sedari tadi sampai ketiduran.
Pemandangan ini benar-benar membuat Wen Xuan tersentuh, membuatnya menyadari bahwa baik di kehidupan sebelumnya maupun sekarang, yang selalu dia nantikan, dia rindukan, dia dambakan, dan dia anggap sebagai rumah adalah momen ini. Momen di mana ada seseorang yang menunggunya di rumah setelah dia kelelahan bekerja.
Li Rong terbangun saat dia mengusap wajahnya. Dalam keadaan masih sangat ngantuk, dia meminta Wen Xuan untuk tidak marah setiap kali melihat Su Rong Qing.
Li Rong bingung menghadapi dualitasnya Wen Xuan. Wen Xuan menyuruhnya untuk mencoba berhubungan dengan Su Rong Qing, tapi Wen Xuan juga marah karenanya.
"Kalau begitu, jangan dicoba lagi," ujar Wen Xuan.
Bersambung ke part 2
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam