Saat dia hendak pulang tak lama kemudian, Kanlaya lagi-lagi sinis menyindirnya yang hari ini harus pulang sendiri karena Pak Bos sedang tidak berada di kantor.
Namun tak lama kemudian, Petch mendadak muncul untuk mengantarkannya pulang. Namun Fah diam sepanjang jalan sebelum kemudian dia tiba-tiba memutuskan untuk mengembalikan hadiah syalnya. Hadiah ini terlalu mahal, dan juga, tidak pantas dia yang cuma seorang karyawan menerima hadiah dari bosnya.
"Aku memberikannya padamu karena aku khawatir. Tidak bisakah kau menerimanya begitu saja?"
Fah ngotot menolak, "anda tidak berstatus sama dengan saya, jadi anda tidak mengerti."
"Status apa? Kita semua manusia, mengapa kita tidak bisa berteman? Atau jika kita mempunyai perasaan terhadap satu sama lain, bukankah kita punya hak untuk saling mengenal?"
Jadilah sisa perjalanan mereka menjadi semakin canggung karena masalah ini. Mereka terus membisu sepanjang jalan hingga akhirnya Petch lagi yang memutuskan mengalah dan meminta maaf karena sikapnya yang sudah membuat Fah tidak nyaman.
Tapi jika Fah ingin dia berhenti, maka dia tidak bisa. Dia sama sekali tidak peduli tentang bagaimana penilaian orang lain terhadap hubungan mereka. Dia punya hak untuk mengenal orang yang sudah lama dia sukai.
"Aku ingin melakukan semua ini untukmu. Baik itu syal... atau mencari dokter untuk ibumu. Aku minta maaf, tapi aku mendengarmu membicarakannya di telepon. Aku tidak tahu dokter seperti apa yang kau inginkan, tapi jika ini benar-benar mendesak, aku bisa menanyakannya pada temanku. Aku tahu kau adalah pencari nafkah di keluargamu, tapi aku ingin tahu bahwa kau bisa bergantung padaku. Kau bisa menganggapku sebagai teman. Tolong izinkan aku mengatasi masalahmu."
Aww Fah tersentuh mendengarnya. Tapi, tidak usah, tidak apa-apa kok. Dia tidak ingin menyeret Petch keluar terkait permasalahnya.
"Aku akan mengerti jika kau mengusirku, tapi kau tidak mengusirku sama sekali. Aku senang melakukannya untukmu. Begini saja. Melakukan sesuatu yang baik untukmu adalah pilihanku. Sedangkan kau akan menerimanya atau tidak, itu pilihanmu sendiri."
"Tolong jangan bersikap baik padaku, Tuan Petch."
"Fah, lihat aku. Dunia sudah cukup kejam terhadapmu. Jadi mengapa kau tidak membiarkan orang baik masuk ke dalam hidupmu?"
Aww, dia baik sekali. Fah jadi tersipu malu... sampai saat Pak Sopir mendadak menyela untuk mengingatkan bahwa mereka sudah sampai rumahnya Fah. Malah sudah sedari tadi loh sampainya. Pfft!
Fah begitu bahagia sehingga akhirnya dia luluh juga dan mengundang Petch mampir ke rumahnya, dan tentu saja Petch mau dengan senang hati.
Kedua Bibi menyambut Petch dengan ramah dan menanyakan apakah mereka sudah makan. Mereka sama-sama bilang sudah, tapi perut mereka mendadak keroncongan mengkhianati ucapan mulut mereka. Pfft! Malunya.
Namun tepat saat mereka makan sambil bercanda tawa, Rumpa tiba-tiba turun dan langsung tak senang melihat pemandangan itu. Mereka tidak melihatnya, makanya mereka tidak tahu.
Usai makan tak lama kemudian, Fah mengantarkan Petch keluar. Petch tulus memuji masakan Bibinya Fah biarpun itu makanan sederhana, dia jadi ingin memesan makan siang ke mereka.
Biarpun dia dan para sepupunya merupakan anak-anak bangsawan, tapi mereka selalu suka makan makanan seperti ini. Mereka juga sering keluar makan bersama anak-anak juru masak mereka.
Mumpung lagi ngomongin para Sepupu Jutathep, Fah langsung memanfaatkan saat ini untuk mengorek informasi tentang mereka, terutama anak-anaknya Khun Chai Ronnaphee. Dari sinilah, Fah pun mengetahui bahwa beberapa sepupunya Petch sudah bertunangan.
Tapi dia jadi terlalu antusias saat menanyakan tentang apakah Jak sudah menikah atau belum, dan apakah dia pernah datang ke kantor. Dan jelas pertanyaan ini membingungkan Petch.
Baru sadar, Fah buru-buru beralasan bahwa yang dia tanyakan adalah semua sepupunya. Petch memberitahu Fah bahwa dia dan para sepupunya memiliki pekerjaan masing-masing. Namun mereka biasanya akan datang ke kantor saat ada rapat besar.
"Kau banyak bertanya, Kupikir kau tertarik dengan Ronnajak. Tapi ini bukan hal baru. Banyak orang mendekatiku untuk mendekati Ronnajak. Tapi aku berharap kau bukan salah satu dari mereka."
Fah sontak terdiam galau dan merasa bersalah, dan jelas saja sikap Fah ini membuat Petch agak sedih.
Malam harinya, Rumpa tiba-tiba muncul mengonfrontasi Fah gara-gara kedekatan Fah dengan Petch tadi, pokoknya dia tidak setuju Fah berhubungan dekat dengan Petch. Target utamanya Fah adalah Anaknya Ronnaphee, dan bukannya Anaknya Tharathorn.
Bahkan begitu dia melihat syal pemberian Petch, dia langsung menyitanya, dan terus mendesak Fah untuk segera melaksanakan rencana balas dendamnya. Dia bahkan langsung menggila dan mengancam akan mati yang jelas saja membuat Fah khawatir sehingga akhirnya Fah pun berjanji akan mulai melaksanakan rencana balas dendamnya besok walaupun jelas dia sebenarnya tidak menginginkan ini.
Jadilah keesokan harinya Fah pergi ke JT Hotel dengan dandanan hot. Pastinya dia bertemu dengan Petch di sana, dan Chavit juga yang mendadak kumat melihat cewek cantik di hadapannya. Tapi, sebagai sahabat dekatnya Petch, sepertinya dia bisa langsung melihat sesuatu dalam hubungan bos dan pegawai ini.
Fah dengan canggung beralasan kalau dia mau bertemu teman di sini dan tidak tahu kalau Petch akan ada di sini untuk bertemu para sepupunya. Tepat saat itu juga, targetnya Fah akhirnya muncul juga, Jak dan Poom. Jak datang bersama tunangannya, jadi sudah pasti targetnya Fah adalah Poom.
Poom sendiri langsung tertarik pada si cantik Fah. Dia bahkan langsung berinisiatif mengajak Fah berkenalan, bahkan menyatakan bahwa mungkin mulai sekarang dia akan lebih sering datang ke kantor.
"Kenapa?" tanya Fah.
"Aku baru tahu kalau bidadari tidak hanya ada di langit, tapi juga di perusahaan kami," rayu Poom. Pfft! Dia sama playboynya dengan Chavit ternyata.
"Senang bertemu denganmu. Kuharap kita akan segera bertemu lagi," ujar Poom sebelum pergi. Misi pertamanya Fah, errr, bisa dibilang, lumayan berhasil.
Pernikahan ini akan menjadi pernikahan pertama antara keluarga Jutathep dengan keluarga Dhevaprom. Generasi sebelumnya, alias ayah-ayah mereka, tidak ada satu pun yang berhasil menikah dengan Dhevaprom.
Tidak banyak sepupu Jutathep yang datang. Bahkan sang calon pengantin perempuan juga tidak datang karena sepertinya ada urusan lain. Phu, sang pengantin pria, memberitahu semua sepupunya bahwa dia dan tunangannya akan menikah 4 bulan yang akan datang.
Namun sejauh ini belum ada konsep acara yang cocok dengan keinginan calon pengantinnya, karena itulah, Phu butuh bantuan. Mendengar itu, Petch pun menyatakan bahwa dia akan membentuk tim untuk membantu membuat konsep acara untuk pernikahannya Phu.
Usai rapat, Phu mendadak berkata ke Petch kalau dia mau ke kantor. Memang saat ini dia memang tidak memiliki urusan di kantor, tapi... mungkin dia akan segera memilikinya.
Di tengah kegalauannya memikirkan obsesi balas dendam ibunya dan kecurigaan Petch tentang dirinya yang mungkin menyukai salah satu sepupunya Petch, pikiran Fah mendadak tersela gara-gara kedatangan Kanlaya dan temannya, Looksorn.
Seperti biasanya, Kanlaya sinis menyindir Fah sekaligus memberitahu bahwa Meena juga sudah direkrut di perusahaan mereka dan akan mulai bekerja minggu depan.
Fah tak gentar sedikitpun, dengan senyum semanis madu dia mengucap selamat untuk Meena. Kanlaya memberitahunya supaya dia mengucapkan selamat untuk Meena, bukan? Fah turut senang untuknya. Selamat tinggal! Pfft! Kanlaya kesal.
Di luar, Fah tiba-tiba disusul oleh Poom yang ingin mengantarnya pulang. Poom bahkan langsung membukakan pintu mobil untuknya selayaknya seorang gentleman, dan semua ini terjadi tepat di depan muka Kanlaya. Wkwkwk!
Bersambung ke episode 5
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam