Pagi-pagi sekali, Li Rong dan Pei Wen Xuan menunggu di depan istana Kaisar untuk mengajukan permintaan agar Li Rong diberi jabatan dan kekuasaan dengan mendirikan Divisi Inspektorat.
Selagi menunggu, Li Rong meminta bantuan Wen Xuan untuk mengatur pertemuan antara dia dengan Su Rong Qing yang jelas saja membuat Pei Wen Xuan cemburu.
Pei Wen Xuan membuat kesan seolah dialah yang mendorong Li Rong untuk mengajukan permintaan ini dan meyakinkan Kaisar bahwa dia, sebagai suami Tuan Putri, yang akan membantu Li Rong untuk menjaga kekuasaan yang Kaisar amanatkan ke Li Rong.
Kaisar awalnya tidak langsung menyetujui permintaan Li Rong dan Pei Wen Xuan, namun setelah mengingat kehangatan hubungannya dengan Li Rong semasa Li Rong masih kecil, Kaisar akhirnya mengirimkan kasimnya ke kediamannya Li Rong untuk menyampaikan pesannya.
Kaisar menyetujui permintaan Li Rong, namun untuk mendirikan Divisi Inspektorat itu harus ada alasan yang kuat. Karena itulah, Li Rong diharuskan untuk mengajukan alasan yang bagus. Selain itu, Kaisar juga akan untuk memberi Li Rong daerah otonam di tiga kabupaten.
Li Rong kemudian memanggil Zhen Zhen. Melihatnya dalam situasi ini membuat Li Rong teringat betapa hancurnya Li Chuan karena kematian Zhen Zhen di kehidupan sebelumnya. Li Chuan bahkan melanggar adat istiadat dengan memakamkan Zhen Zhen sesuai adat pemakaman Permaisuri, bahkan menempatkan pedang kesayangan Zhen Zhen di peti matinya.
Ingatan itulah yang membuat Li Rong berusaha menjauhkan Zhen Zhen dari Li Chuan dengan meminta Zhen Zhen untuk membantunya menjadi senjata tajamnya dalam menyelidiki kasus Keluarga Qin setelah dia mendirikan Divisi Inspektorat nantinya.
Akan tetapi, tentu saja menyelidiki kasus semacam ini sangat beresiko karena keluarga bangsawan pasti akan balas dendam. Mereka tidak akan bisa menyentuh Li Rong, jadi mereka pasti akan menarget bawahannya.
Karena itulah, setelah kasus ini selesai nantinya, dia akan mengirim Zhen Zhen ke perbatasan barat laut agar Zhen Zhen bisa membantunya membangun cabang Divisi Inspektorat di sana, sekaligus membantu Qin Lin untuk menguasai hak militer barat laut.
Akan tetapi untuk itu, Zhen Zhen tidak boleh menggunakan identitas aslinya, dia tidak bisa lagi menjadi putri Keluarga Qin. Zhen Zhen langsung setuju tanpa ragu dan meminta Li Rong untuk memberinya nama baru. Maka Li Rong pun mengganti namanya menjadi Xun Chuan. Sedangkan identitas Qin Zhen Zhen, dia akan mengatur kematian yang logis untuknya.
Feng Ming berhasil melacak keberadaan Zhen Zhen, tapi menyarankan Li Chuan untuk tidak pergi menemuinya karena jika keluarga bangsawan mengetahui bahwa Li Chuan sangat memedulikan Zhen Zhen, takutnya mereka akan mencelakai Keluarga Qin dengan lebih kejam lagi.
Namun Li Chuan tetap mendatangi kediaman Li Rong untuk menitipkan obat ke Li Rong untuk lukanya Zhen Zhen. Dia ingin bertemu dengannya, tapi Li Rong melarang, sekarang bukan saat yang tepat.
Dia cuma memberitahu Li Chuan bahwa dia akan mendirikan Divisi Inspektorat, tapi terkait rencananya tentang Keluarga Qin, Li Rong menolak memberitahu apa pun padanya. Lebih baik Li Chuan sedikit tahu atau tidak tahu apa pun sekalian.
Dengan begitu, mereka tidak akan ketahuan Kaisar. Akan sangat berbahaya jika Kaisar sampai tahu bahwa Divisi Inspektorat ini adalah rencana mereka berdua. Li Chuan hanya perlu percaya padanya dengan sepenuh hati.
Wen Xuan baru pulang tengah malam dan mendapati Li Rong ketiduran di kursi. Wen Xuan pun dengan lembut membopongnya ke ranjang yang pada akhirnya membuat Li Rong terbangun.
Li Rong langsung menanyakan apakah Wen Xuan sudah menyampaikan pesannya ke Rong Qing, tapi Wen Xuan malah mengaku belum melakukannya dengan alasan bahwa dia sibuk seharian ini, jadi lupa. (Pfft! Lupa ataukah sengaja?)
Dia masih tidak mengerti kenapa Li Rong ingin bertemu Rong Qing. Li Rong mengingatkan bahwa dia butuh orang untuk bekerja bersamanya di Divisi Inspektorat. Rong Qing adalah Wakil Menteri Hukum sekaligus staf penyidik dalam kasus Keluarga Qin. Makanya dia butuh bekerja sama dengan Rong Qing.
Bukan cuma Rong Qing, Li Rong juga berencana bekerja sama dengan beberapa kementerian lainnya. Dia akan meluangkan waktu untuk pergi menemui mereka satu per satu. Wen Xuan prihatin melihat Li Rong yang begitu mengkhawatirkan semua orang yang ingin dilindunginya padahal jelas-jelas Li Rong-lah yang seharusnya dilindungi.
Keesokan harinya, Li Chuan akhirnya menyampaikan permintaan Li Rong ini ke Rong Qing, tapi Rong Qing malah menolak bertemu. Dia tahu apa alasan Li Rong ingin bertemu dengannya. Namun kasus Keluarga Qin ini melibatkan terlalu banyak hal, jadi dia berharap Li Rong tidak akan ikut campur.
Li Rong jelas kecewa saat Wen Xuan memberitahukan omongan Rong Qing ini, dan akhirnya mengakui bahwa dia sebenarnya memang punya sedikit perasaan terhadap Rong Qing.
Dia mengerti alasan Rong Qing. Mana mungkin Rong Qing akan mau membantunya. Bagaimanapun, yang mereka lawan kali ini adalah keluarga bangsawan, dan Rong Qing berada di pihak keluarga bangsawan.
Li Rong kemudian mengalihkan perhatiannya ke Shangguan Ya. Dari pembicaraan mereka, jelas Li Rong ingin mendukung Shangguan Ya agar dia menjadi Kepala Keluarga Shangguan.
Berbeda dengan anggota keluarganya yang lain yang masih bersikeras menganut pemikiran kuno, Shangguan Ya memiliki pandangan masa depan yang lebih baik.
Dia tahu bahwa yang terbaik menurut situasi dan kondisi terkini, yang mana Kaisar sangat memusuhi keluarga bangsawan, adalah dengan mengabdi dan setia terhadap Li Rong dan Li Chuan, mendukung Li Chuan hingga dia naik takhta lalu kemudian mundur pelan-pelan dari kekaisaran. Dia janji akan menuruti apa pun perintah Li Rong.
Li Rong kemudian memerintahkan Jing Lan untuk mencari rombongan opera terbaik untuk membuat pertunjukkan tentang keluhan Keluarga Qin.
Rencana Li Rong mulai berjalan setelah Menteri Shangguan memohon pada Kaisar untuk menghukum Keluarga Qin atas semua kejahatan mereka.
Inti cerita pertunjukkan ini adalah tentang keluarga bangsawan yang berkomplot untuk menjebak dan menghancurkan Keluarga Qin yang notabene berasal dari kaum fakir demi keuntungan mereka sendiri. Sontak saja pertunjukkan ini berhasil memicu kemarahan rakyat.
Setelah itu, Li Rong juga mengatur pertunjukkan kedua. Kali ini Zhen Zhen dia suruh berakting melakukan protes di depan Kediaman Tuan Putri agar dilihat oleh orang-orang.
Dengan tangis dramatis dia memohon agar Li Rong menegakkan keadilan untuk Keluarga Qin, bahkan sampai membenturkan kepalanya ke tanah. Li Rong berakting seolah dia tak berdaya, maka Zhen Zhen pun langsung lari menabrakkan kepalanya ke tembok dan mati.
Akting doang, tapi sukses membuat masyarakat yang menyaksikan kejadian tersebut percaya kalau dia beneran sudah mati. Makanya mereka menyoraki Li Rong untuk menegakkan keadilan untuk Keluarga Qin.
Li Rong kemudian menyerahkan surat protesnya Zhen Zhen yang ditulis dengan darah tersebut kepada Kaisar, meyakinkan Kaisar bahwa Keluarga Qin dijebak. Zhen Zhen tidak mungkin berbohong. Jika tidak, mana mungkin Zhen Zhen akan mengorbankan nyawanya sendiri demi menyelamatkan keluarganya yang mengalami ketidakadilan ini.
Jika benar Keluarga Qi dijebak dan Kaisar menghukum mereka secara tidak adil, maka ini pasti akan menjadi ketidakadilan terkejam dalam sejarah negara mereka dan reputasi Kaisar pasti akan hancur di mata rakyat.
Maka Kaisar langsung memanfaatkan momen ini untuk murka melabrak Menteri Shangguan yang sebelumnya menuduh Keluarga Qin berkolusi dengan musuh.
Karena itulah, Kaisar pun langsung memerintahkan agar penyelidikan kasus ini dialihkan ke orang lain. Menteri Shangguan langsung mengajukan dirinya sendiri untuk menyelidiki kasus ini, tapi Li Rong langsung protes menolak.
Kasus ini melibatkan banyak anak keluarga bangsawan, para keluarga bangsawan memiliki kedekatan hubungan melalui pernikahan, jadi menyerahkan kasus ini ke Menteri Shangguan yang notabene berasal dari keluarga bangsawan itu tidak benar dan tidak bisa dipercaya.
Su Rong Qing mau mengajukan diri juga, tapi Li Rong langsung menolak juga dengan alasan yang sama dan mengajukan dirinya sendiri untuk menyelidiki kasus ini dengan alasan bahwa dia sudah berjanji pada Nona Qin bahwa dia akan membantunya menyelidiki kasus ini.
Menteri Shangguan jelas langsung protes tak setuju, tapi Li Rong langsung melawannya dengan gagah berani dan Wen Xuan pun membantu membela istrinya, meyakinkan Kaisar agar kasus ini ditangani pihak ketiga. Li Chuan pun ikut menyuarakan pendapatnya mendukung Li Rong.
Maka Kaisar pun menyetujui Li Rong untuk menyelidiki kasus Keluarga Qin. Jika Li Rong berhasil menanganinya dengan baik, maka Kaisar akan mendirikan kantor resmi bernama Divisi Inspektorat untuknya.
Menteri Shangguan benar-benar marah karenanya, makanya kemudian dia mengajak Li Rong bicara berdua dan berusaha memperingatkan Li Rong dengan cara baik-baik untuk tidak mengurusi kasus ini. Namun Li Rong tetap tenang dan membalasnya dengan bijak dan memperingatkannya untuk tidak melewati batas. Menteri Shangguan sampai heran dengan sikap Li Rong yang sangat tidak sesuai untuk orang seumurannya. (Pfft! Emang iya)
Kasim Kaisar kemudian mendatangi Kediaman Tuan Putri untuk menyerahkan dekret Kaisar dan pelat perintah yang bisa Li Rong gunakan selama menangani kasus ini.
Setelah itu, Li Rong menemui Shangguan Ya lagi untuk memperkenalkan Xun Chuan, pengawal bertopengnya yang baru alias Qin Zhen Zhen yang menyamar. Namun tentu saja Li Rong tidak mengatakan identitas asli Xun Cuan, mungkin tujuannya cuma untuk menguji apakah Xun Chuan bakalan dikenali atau tidak.
Shangguan tidak mengenalinya memang, tapi dia merasa familier dengannya. Khawatir Xun Chuan bakalan ketahuan, Li Rong pun buru-buru menyela dan memerintahkan Xun Chuan untuk pergi mengurusi para pengawal baru yang akan dibawa Wen Xuan nantinya.
Tak lama kemudian, Li Rong membawa Wen Xuan, Xun Chuan dan beberapa pengawal ke Kementerian Hukum untuk mendapatkan berkas kasus keluarga Qin.
Namun mereka dihalangi oleh semua orang di sana. Masa bodo, Li Rong pun memerintahkan Wen Xuan untuk langsung mengambilnya saja dan Xun Chuan menggunakan pedangnya untuk menghalangi si petugas.
Saat Rong Qing datang, Li Rong langsung berakting sok polos menuduh si petugas menyakitinya, padahal dia sengaja melukai tangannya. Si Petugas jelas tidak terima dengan tuduhannya, tapi Rong Qing dengan cepat menyela dan mengusirnya.
Rong Qing lalu memperban tangan Li Rong dengan lembut dan penuh perhatian... tepat saat Wen Xuan baru selesai mendapatkan berkasnya dan menyaksikan itu yang jelas saja membuatnya cemburu.
Saking cemburunya, dia menolak Rong Qing yang ingin mengantarkan mereka keluar lalu menggandeng tangan Li Rong, menyeretnya dengan muka ngambek sepanjang jalan dan baru berhenti begitu mereka sudah di luar.
Setelah itu dia melepaskan saputangannya Rong Qing, membuangnya dengan kesal dan menggantinya dengan saputangannya sendiri. Xun Chuan ingin memungut saputangan itu untuk dikembalikan ke Rong Qing, tapi Wen Xuan sontak melarang.
Bersambung ke episode 14
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam