Sinopsis The Princess Royal Episode 12 - Part 1

Suasana di antara mereka sekarang menjadi lebih santai walaupun masih agak canggung. Wen Xuan meyakinkan Li Rong bahwa semua yang dia katakan tadi bukan karena dia mengharapkan tanggapan apa pun dari Li Rong, melainkan hanya karena dia ingin melepaskan belenggu hati mereka dari kehidupan sebelumnya dan menguntungkan kerja sama mereka ke depannya.

Dia juga meminta maaf karena seenaknya sendiri mau menjodohkan Li Rong dengan Su Rong Qing, dia janji tidak akan melakukannya lagi. Li Rong tidak menyalahkannya. Hanya saja, menurutnya, mereka tidak seharusnya mengganggu orang lain sebelum memperjelas hubungan.

Wen Xuan setuju. Kalau begitu, dia usul agar mereka mengubah cara interaksi mereka. Yaitu, saling mendukung satu sama lain dan harus mengungkapkan apa pun yang ada di dalam hati mereka, jangan dipendam sendiri seperti di kehidupan sebelumnya. 

Li Rong setuju, tapi dia sendiri juga punya permintaan. Yaitu, jangan dikit-dikit minta pisah rumah. Ooooke! Wen Xuan setuju banget. Hehe.

Pada rapat istana hari itu, Kaisar mendapatkan laporan dari Jenderal Xiao Su di perbatasan yang meminta hadiah untuk para jenderal atas prestasi militer mereka dalam memenangkan perang di perbatasan baru-baru ini.

Namun para jenderal tersebut berasal dari kaum fakir yang sontak saja memicu perdebatan dua kubu. Kubu keluarga bangsawan langsung menuntut agar prestasi militer juga diberikan pada Putra Mahkota yang juga banyak berjasa dalam perang tersebut.

Sedangkan para pejabat dari kaum fakir pastinya lebih mendukung Jenderal Xiao Su karena pasukan Jenderal Xiao Su-lah yang paling berjasa dalam perang tersebut.

Maka Kaisar pun menanyakan pendapat Li Chuan, dan Li Chuan dengan bijak menolak diberi penghargaan, meyakinkan Kaisar bahwa dia maju ke garis depan adalah demi rakyat dan negara dan bukan demi mendapatkan penghargaan. 

Karena itulah dia meminta Kaisar untuk memberikan penghargaan tersebut kepada para prajurit militer. Para menteri dari kubu keluarga bangsawan jelas kecewa dengan ucapannya. Berhubung banyaknya perbedaan pendapat, Kaisar pun memutuskan untuk menunda untuk me-review kembali masalah ini.

Namun gara-gara masalah perjamuan yang sebelumnya, Li Chuan jadi dipaksa berlutut dan diomeli oleh Permaisuri dan Li Rong juga dipanggil ke sana.

Tak ingin kakaknya diomeli, Li Chuan langsung mengklaim semua itu sebagai kesalahannya sendiri. Melihat itu, Li Rong pun sontak melawan Ibundanya, memberitahunya bahwa Keluarga Shangguan sudah menjadi permaisuri selama tiga generasi, tapi sekarang segalanya sudah berbeda.

Negara ini milik Keluarga Li, bukan Keluarga Shangguan. Sudah saatnya Keluarga Shangguan mundur. Jika Keluarga Shangguan masih ingin hidup dengan baik, maka sebaiknya mereka mundur. Segala sesuatu yang berlebihan pasti akan hancur. Kaisar tidak akan bisa menoleransi pewaris takhta memiliki istri dari Keluarga Shangguan lagi.

Jika mereka memaksa menikahkan Li Chuan dengan Shangguan Ya, maka mungkin yang akan menjadi Kaisar berikutnya belum tentu Li Chuan. Li Rong pun langsung menyeret Li Chuan pergi bersamanya. Permaisuri bingung mendengar kata-katanya, sayangnya, pada akhirnya dia tetap tidak mempercayai Li Rong. 

 

Li Chuan benar-benar kagum dengan kehebatan dan keberanian kakaknya. Awalnya Li Chuan mengira kalau Li Rong akan berpikiran sama seperti yang lain dan akan membantu Ibunda mereka untuk membujuknya menikahi Shangguan Ya.

Li Rong seketika terdiam merasa bersalah teringat bagaimana di kehidupan sebelumnya, dia memang mendesak Li Chuan untuk menerima perjodohan dengan Shangguan Ya hingga Li Chuan sangat terpojok dan akhirnya terpaksa harus menikahi istri dan para selir yang tidak dia inginkan, sesuatu yang pada akhirnya menghancurkannya dan menghancurkan keluarga mereka.

Sebenarnya memang tidak ada salahnya menikahi Shangguan Ya, tapi itu kalau mereka memiliki tujuan yang sama. Jika tidak, maka sebaiknya jangan. Selain itu, situasi sekarang ini sama sekali tidak akan menguntungkan bagi Li Chuan jika dia menikah dengan Keluarga Shangguan.

"Masuk akal. Kakak benar-benar pandai menilai situasi," puji Li Chuan.

Tentu saja karena tidak bisa mengatakan yang sebenarnya, Li Rong berbohong bahwa dia mengalami sebuah mimpi yang membuatnya bisa menilai dengan benar. Dia yang ada di dalam mimpi, sangatlah kekanak-kanakan.

Dipikir-pikir, Li Chuan merasa kalau dirinya juga sudah terlalu keras kepala. Li Rong saja menikahi pria yang bukan pilihannya sendiri, tapi dia malah menginginkan hak istimewa ini.

Li Rong menyangkal, "kau bukan keras kepala, kau hanya kurang kuat. Hanya ketika seseorang cukup kuat, dia baru punya hak untuk memilih. Kau menginginkan hak untuk memilih, aku akan selalu mendukungmu. Kau harus punya kemampuan ini. Benar, kan?"

"Jadi, jika aku cukup kuat dan tidak menyakiti orang yang tidak semestinya, Kakak tidak akan merasa aku berbuat salah. Benar, kan?"

"Yang penting kau merasa kau tidak berbuat salah. Kakak merasa kau salah atau tidak, itu tidak penting. Lagipula, aku juga belum tentu selalu benar."

Li Chuan dengan khawatir bertanya bagaimana jika suatu hari pendapat mereka berbeda. Mendengar itu, Li Rong meyakinkan Li Chuan bahwa hubungan mereka tetap tidak akan berubah bahkan sekalipun mereka berbeda pendapat. Dia tidak akan pernah meninggalkan Li Chuan.

"Kak, menurutku, kau sudah terlalu baik."

"Bicara apa kau ini."

Permaisuri sedih dan kecewa dengan perubahan Li Chuan yang sekarang sudah berani membantah orang tua. Pelayannya curiga kalau Li Chuan mungkin sudah memiliki seseorang yang dia sukai, makanya dia menolak perjodohan ini. Jelas saja ucapan si pelayan itu membuat Permaisuri khawatir, makanya dia langsung memerintahkan seseorang untuk menyelidikinya.

Pei Wen Xuan bisa memperkirakan masalah penghargaan militer akan menyebabkan perselisihan besar antar kedua kubu. Kaisar melakukan segala upaya untuk menekan keluarga bangsawan, tapi Putra Mahkota sebelumnya memenangkan peperangan dengan bantuan pasukan keluarga bangsawan. 

Jadi sudah pasti keluarga bangsawan menginginkan penghargaan untuk itu. Mereka tidak mungkin akan diam saja. Namun keluarga bangsawan tidak bisa menyentuh Jenderal Xiao Su sekarang, apalagi dengan fakta bahwa Selir Ruo saat ini adalah selir kesayangan Kaisar.

Keluarga bangsawan pasti akan menarget kaum fakir yang lain. Namun Kaisar pasti tidak akan membiarkannya begitu saja. Karena itulah, dia menyuruh Tong Ye untuk menyampaikan pesannya ke Li Rong agar dia tidak perlu khawatir. Biarkan saja Kaisar beradu strategi dengan keluarga bangsawan. Jika Kaisar yang menang, kemungkinan benar keluarga bangsawan akan menarget salah satu kaum fakir.

Dugaannya benar. Para keluarga bangsawan mulai melawan Kaisar sekarang. Saat Kasim Kaisar mendatangi mereka dengan membawa laporan daftar prestasi militer yang sudah disetujui Kaisar, para menteri menolak menerima dan menolak menyetujuinya dengan berbagai alasan, dan jelas saja Kaisar jadi murka karenanya.


Hari ini hari ultahnya Qin Zhen Zhen, Li Chuan mengajaknya main sepanjang hari, bahkan memberinya hadiah sebilah pedang yang bagus dan pertunjukkan kembang api untuknya.

Li Chuan bahkan memanfaatkan momen ini untuk mengungkapkan perasaannya padanya, tapi Zhen Zhen ragu-ragu dan langsung menarik batas dengan meminta Li Chuan untuk tidak lagi mendatangi rumahnya yang ada di gunung, dia akan tinggal di kediaman Keluarga Qin sekarang. Zhen Zhen pun pamit pergi, tapi mereka tidak sadar bahwa ada orang yang diam-diam mengawasi mereka.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments