Setelah itu, Shangguan Ya pamit duluan. Sedangkan Li Rong sengaja memberitahu Zhen Zhen bahwa dia dan Wen Xuan tidak saling mencintai dan mereka akan bercerai setelah bebas dari semua kekangan.
Dia langsung pergi setelah mengucap semua itu, meninggalkan Zhen Zhen yang cuma bisa berdiri di sana dengan kebingungan, sama sekali tidak mengerti kenapa Li Rong mengatakan semua itu padanya.
Bahkan gara-gara ini, Li Rong mendadak mengabaikan Wen Xuan dan mengalihkan perhatian ke Su Rong Qing yang jelas saja membuat Wen Xuan cemburu.
Li Chuan mengejar Zhen Zhen hanya untuk memberitahunya bahwa dia sangat menyukai wewangian racikannya. Namun Zhen Zhen tegas menarik batas di antara mereka dengan menyatakan bahwa dia tidak menyukai wewangian dan tidak menyukai istana kekaisaran.
Kantong wewangiannya yang terpilih jadi pemenang itu sebenarnya ditukar oleh orang lain. Jadi dia meminta Li Chuan untuk tidak salah paham. Dia lalu pamit meninggalkan Li Chuan yang patah hati karena kata-katanya.
Dalam perjalanan pulang, Li Rong masih meyakini bahwa Wen Xuan masih menyimpan perasaan pada Zhen Zhen dan menyesali kematian Zhen Zhen di kehidupan sebelumnya. Makanya dia menyarankan Wen Xuan untuk lebih berusaha mengejar Zhen Zhen di kehidupan baru ini, mendesak Wen Xuan untuk membuat janji dulu dengan Zhen Zhen agar Zhen Zhen tidak menikahi orang lain sebelum mereka bercerai karena perceraian mereka bakalan makan waktu cukup lama.
Dia mengaku bahwa tadi dia juga sudah membantu dengan memberitahu Zhen Zhen bahwa mereka berdua akan bercerai suatu hari nanti. Kalau mereka sudah menetapkan hubungan mereka, Li Rong akan meminta Qin Lin untuk mengirim Zhen Zhen ke wilayah utara dan membiarkan dia tinggal di sana sampai urusan negara teratasi dan perceraian mereka selesai. Li Rong bahkan menyatakan bahwa dia sendiri yang akan membantu melamar Zhen Zhen untuk Wen Xuan.
Wen Xuan kesal banget mendengar semua ucapannya itu sehingga dia langsung menghentikan kereta kuda mereka lalu turun dengan ngambek, membuat Li Rong cuma bisa melongo kebingungan. Li Rong benar-benar tidak mengerti kenapa dia marah dan memutuskan untuk meninggalkannya saja.
Untungnya Wen Xuan akhirnya sadar untuk belajar dari kesalahannya di kehidupan sebelumnya dan memutuskan untuk balik ke kereta kuda, memperingatkan Li Rong untuk tidak lagi sembarangan bertindak tanpa komunikasi dengannya lebih dulu.
Tanya dulu dia bersedia atau tidak dengan apa pun yang Li Rong rencanakan. Jangan sembarangan berpikir tentang apa yang dia pikirkan. Dia menegaskan bahwa dia TIDAK menyukai Qin Zhen Zhen. Baik dulu maupun sekarang, perasaannya terhadap Zhen Zhen sama sekali BUKAN rasa suka.
Dia tidak pernah merindukan Zhen Zhen, tidak pernah pula mengkhawatirkannya. Hanya saja semua keluarganya selalu bilang bahwa Zhen Zhen-lah yang kelak akan menjadi istrinya dan harus baik padanya, makanya dia salah mengira bahwa dia menyukainya.
Namun setelah dia bertemu seseorang, dia baru menyadari perasaannya yang sebenarnya. Dia akan merasa panik saat orang itu sedih, dia akan merasa sangat bahagia saat orang itu bahagia.
Dia akan mengingat dalam hati segala hal yang orang itu sukai, dia selalu mengkhawatirkan orang itu setiap kali cuaca berubah, dia selalu merindukannya setiap kali orang itu tidak di rumah. Dia bahkan sangat ingin mengiriminya surat setiap hari untuk memberinya kabar.
"Aku akan membayangkan berapa anak yang kami miliki. Aku juga akan membayangkan kami harus hidup bersama hingga tua. Li Rong, aku tidak punya penyesalan terhadap Qin Zhen Zhen. Jika aku harus mengatakan penyesalan apa yang kumiliki, maka itu hanya kau. Orang yang benar-benar pernah kusukai dan membuatku merasa kehilangan hanyalah Li Rong."
Li Rong masih agak bingung, dia tahu kalau Wen Xuan pernah jatuh cinta padanya, tapi dia masih kurang yakin tentang perasaan Wen Xuan terhadap Zhen Zhen. Wen Xuan yakin dia tidak pernah menyukai Zhen Zhen?
"Karena kau tidak pernah bersedia masuk ke dalam hatiku. Dalam hal apa pun, asalkan kau sudah memutuskan, maka siapa pun tidak akan bisa menggoyahkanmu sedikitpun."
Sifat Li Rong yang begitu egois melihat segalanya hanya dari sudut pandangnya sendiri inilah yang pada akhirnya membuatnya sulit melihat sifat asli orang lain. Dia tidak bisa melihat kebohongan Shangguan Ya, dia tidak bisa melihat niat balas dendamnya Su Rong Qing, tidak bisa memahami penderitaan Li Chuan.
Dan yang pasti, Li Rong tidak bisa melihat cinta Wen Xuan terhadapnya, tidak bisa melihat penderitaan Wen Xuan yang kehilangannya, Li Rong tidak pernah memahami pemikiran dan keinginan hatinya.
Li Rong malah canggung, tak tahu bagaimana harus menanggapinya yang jelas saja membuat Wen Xuan kecewa. Wen Xuan lebih suka Li Rong marah atau membujuknya atau membalas cintanya atau sekalian membencinya saja daripada memberikan tanggapan tidak jelas semacam ini.
Li Rong selalu saja memendam emosinya di dalam hati setiap kali dia menemui masalah, berpikir bahwa kelogisan pikirannya bisa menyelesaikan semua masalah. Li Rong lupa bahwa di balik kekuasaan, ada hati manusia. Jika Li Rong tidak mengerti hati manusia, maka semua hal yang dia inginkan, pada akhirnya akan menjadi hampa.
"Aku sudah lelah, kita pisah rumah saja," ujar Wen Xuan lalu pergi.
Li Rong awalnya masih tidak terima dengan ucapan Wen Xuan, tapi untungnya beberapa menit kemudian, setelah merenungkan ucapan Wen Xuan dan segala kesalahpahaman mereka di kehidupan sebelumnya, dia mulai berubah pikiran dan akhirnya turun dari kereta, menembus hujan untuk mengejar Wen Xuan dan meminta maaf padanya.
Dia menyesal sudah bersikap dan berpikiran egois terkait hubungan Wen Xuan dan Zhen Zhen. Dia menyesal tidak pernah menanyakan dengan jelas bagaimana sebenarnya hubungan mereka, menyesal karena dengan egoisnya berpikir bahwa Wen Xuan menyukai dua wanita sekaligus, menyesal karena dia langsung mundur begitu saja tanpa benar-benar memahami perasaan Wen Xuan yang sebenarnya, menyesal karena memikirkan solusi yang dia pikir terbaik untuk menyelesaikan masalah semua orang.
Tapi sungguh dia tidak pernah punya niat buruk, dia hanya memikirkan kebaikan semua orang berdasarkan pemikirannya sendiri. Dia hanya ingin membalas kebaikan orang-orang yang bersikap baik padanya.
Dia sama sekali tidak ada maksud memanfaatkan Wen Xuan untuk membantunya mengatasi masalah Li Chuan. Selain itu, bukankah Wen Xuan sendiri juga bersikap egois saat dia ingin menjodohkannya dengan Su Rong Qing?
"Li Rong, aku menjodohkanmu dengan Su Rong Qing karena ingin memaksamu agar kau memahami isi hatimu sendiri. Kau tidak pernah jujur padaku. Kau selalu menutupi semua emosimu dengan kelogisan. Berbuat begini hanya akan membuatku semakin menyedihkan."
"Maaf, aku sudah terbiasa."
"Li Rong, aku sendiri mengerti isi hatiku. Bagaimana denganmu? Apakah kau mengerti? Apakah kau mengerti semua hal yang kukatakan padamu hari ini?"
Li Rong mengklaim dia mengerti dan dia senang, tapi tetap saja dia tidak tahu bagaimana dia harus menanggapi Wen Xuan sekarang.
Wen Xuan mengerti. Ini memang belenggu di dalam hati mereka berdua sejak lama. Andaikan dulu mereka mengungkapkan semua pikiran dan emosi mereka, mungkin mereka bisa memiliki akhir yang lebih baik. Wen Xuan akhirnya melunak dan mengajak Li Rong pulang sekarang.
Bersambung ke episode 12
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam