Sinopsis The Princess Royal Episode 11 - Part 1

Menjelang perjamuan Festival Qixi yang tujuan utamanya untuk mencarikan jodoh untuk Putra Mahkota, Li Chuan mendatangi Zhen Zhen, memberitahunya tentang masalah pemilihan istri Putra Mahkota.

Dia terang-terangan mengaku bahwa dia menginginkan Zhen Zhen untuk mau bersamanya, menghadapi segala kesulitan, rintangan dan tantangan di istana, selayaknya pasutri pada umumnya yang akan selalu bersama hingga tua dan saling membantu di masa-masa sulit.

Namun jelas Zhen Zhen tidak sejalan dengannya. Dia mengaku bahwa dia juga menerima undangan perjamuan itu. Namun dia tidak berkeinginan untuk masuk istana, tidak ingin menjadi salah satu harem di istana.

Walaupun tersentuh oleh ucapan Li Chuan, tapi dia tahu dan sadar besarnya resiko dan bahaya yang bakalan harus dia hadapi jika dia menjadi harem istana.

Terlebih lagi, dia tidak ingin dimadu, tidak ingin berbagi suaminya dengan wanita lain dan tidak percaya kalau suaminya akan setia selamanya padanya dengan banyaknya bunga lain di sekitar mereka. Dia hanya ingin hidup tenang sebagai rakyat biasa di gunung dan ladang. Hidup santai mengikuti keinginan hatinya.

Makanya dia sebenarnya tidak ingin menghadiri perjamuan itu, tapi karena itu adalah perintah Kaisar, jadi terpaksa dia akan tetap hadir. Dia mengingatkan bahwa Li Chuan adalah penerus takhta, jadi tidak seharusnya dia dibingungkan oleh urusan cinta. 

Perjamuan akhirnya dimulai, Shangguan Ya pastinya juga hadir, bersikap sangat anggun dan santun selayaknya wanita bangsawan, menampilkan pesona yang sangat berbeda dengan sosok dirinya yang Li Rong temui di Rumah Jucai.

Li Rong agak geli melihat perubahan sikapnya hari ini, tapi dengan cepat menutupinya dengan berlagak sok antusias menyambut Shangguan Ya seolah mereka baru bertemu sekarang setelah sekian lama.

 

Begitu semua orang menjauh dari mereka, Li Rong langsung membahas masalah puisi yang beredar di masyarakat belakangan ini. 

Makanya dia penasaran apakah setelah mendengar dan mengetahui maksud puisi itu, Shangguan Ya masih mau masuk istana? Jawab sejujurnya, jangan berbohong. Terlebih lagi, jangan membohongi dirinya sendiri.

Shangguan Ya jujur mengakui bahwa dia sebenarnya juga tidak mau masuk istana. Dia tidak mau menjadi salah satu harem yang akan senggol bacok dengan para wanita lain untuk memperebutkan satu pria yang nantinya akan menjadi Kaisar. Li Rong tentu saja senang dan lega mendengar pengakuannya itu.

Tak lama kemudian, Permaisuri dan Selir Ruo mengumumkan bahwa acara dimulai dengan acara kompetisi meracik wewangian. Tiga pemenang terpilih akan mendapatkan hadiah. Tapi aturannya, game ini hanya untuk para gadis yang belum menikah. Yang itu artinya, Li Rong tidak bisa ikut berpartisipasi.

Jelas saja Li Rong jadi cemas. Apalagi kompetisi ini aslinya adalah idenya Selir Ruo dan disetujui oleh Permaisuri, jadi sudah pasti kedua wanita itu sudah membuat perencanaan masing-masing untuk menjadikan kandidat masing-masing sebagai pemenang yang nantinya akan terpilih sebagai istri utama dan selir untuk Li Chuan.

Selir Ruo berniat memilih keponakannya, Xiao Wei. Sedangkan Permaisuri sudah pasti memilih Shangguan Ya. Keduanya tidak boleh sampai terpilih.  

Makanya dengan berakting sok polos, Li Rong protes untuk minta ikut berkompetisi juga, berpura-pura seolah dia cuma mengira kompetisi ini hanya untuk bersenang-senang.

Usahanya berhasil, Permaisuri akhirnya mengizinkannya ikutan. Di sinilah, Li Rong akhirnya mengetahui bahwa Qin Zhen Zhen juga tidak ada niatan untuk masuk istana, makanya Zhen Zhen sama sekali tidak peduli dengan kompetisi ini.

Kedua wanita yang di kehidupan sebelumnya adalah istri dan selirnya Li Chuan, sama-sama tidak ada yang mau masuk istana. Dia bahkan melihat Shangguan Ya mengalihkan perhatian Zhen Zhen untuk menukar kantongnya dengan kantongnya Zhen Zhen.

Zhen Zhen memergokinya dan hampir saja mau melaporkannya, tapi Shangguan Ya dengan cepat menjelaskan alasan dan tujuannya yang juga sama seperti Zhen Zhen, tidak ingin masuk istana dan tidak ingin menjadi harem istana, dan meyakinkan Zhen Zhen bahwa mereka pasti sama-sama tidak akan terpilih. Zhen Zhen pun akhirnya mengalah dengan setengah hati.

Li Rong hanya memperhatikan mereka dalam diam. Dia tahu bahwa Kaisar sama sekali tidak peduli siapa yang akan Li Chuan nikahi asalkan bukan dari keluarga bangsawan besar.

Jika Li Chuan memilih Qin Zhen Zhen yang berasal dari keluarga bangsawan kelas dua, Kaisar pasti akan langsung setuju untuk memberikan anugerah pernikahan saat itu juga.

Ini tidak bisa dibiarkan. Li Rong harus melakukan sesuatu untuk menghentikan hal ini. Karena itulah, Li Rong kemudian menulis pesan dan menyuruh Jing Lan untuk memberikannya pada Pei Wen Xuan.

Pesan itu berisi instruksi bahwa Li Chuan harus memilih wewangian cendana yang merupakan racikannya Li Rong sendiri, dengan begitu, tidak akan ada seorang pun yang akan terpilih menjadi istrinya Li Chuan.

Tapi sayangnya, Selir Ruo sudah memperhatikan Li Rong sedari tadi. Makanya dia langsung mengutus pelayannya untuk menghadang Jing Lan.

Sementara itu, Kaisar menyambut para pria di aula lain. Para menteri senior berusaha memanfaatkan momen ini untuk mendesak pernikahan Putra Mahkota yang jelas saja membuat Li Chuan kesal. 

Bahkan Menteri Shangguan pun diam-diam memperingatkan Li Chuan untuk memilih Shangguan Ya, dan Ibundanya juga sudah memberinya instruksi tentang wewangian yang akan diracik Shangguan Ya yang harus dia pilih nantinya.

Diam-diam dia memberitahu Wen Xuan tentang rencana Ibundanya yang mau menjadikan pemenang kompetisi untuk menjadi istrinya, dan Wen Xuan diam-diam meyakinkannya untuk tidak cemas karena Li Rong akan membantunya mengatasi masalah ini.

Tak lama kemudian, para pelayan datang membawakan kantong-kantong wewangian hasil racikan para kandidat. Kantong-kantong itu hanya berisi nomor tanpa nama, tapi untungnya walaupun tanpa pesan dari Li Rong, Wen Xuan mengenali wewangian racikannya Li Rong yang berada di kantong nomor tiga karena Li Rong pernah meracik wewangian ini di kehidupan sebelumnya.

Makanya kemudian, dia diam-diam memberi isyarat pada Li Chuan untuk memilih nomor tiga, dan itulah yang Li Chuan pilih. Jadilah urutan pemenangnya berubah total dari rencana Keluarga Shangguan. Shangguan Ya menjadi pemenang ketiga, Qin Zhen Zhen menjadi pemenang kedua, dan pemenang pertama adalah Li Rong. Li Chuan senang, Kaisar pun lega. 

Ketiga pemenang kemudian dipanggil untuk diberi hadiah. Pastinya, di antara ketiga pemenang, Qin Zhen Zhen-lah yang paling menarik perhatian Kaisar karena dia tidak dikenal sebelumnya, apalagi dia jadi pemenang kedua.

Namun tak pelak perhatian Kaisar terhadap Qin Zhen Zhen membuat Li Rong jadi cemas, takutnya dia yang akan dipilih jadi istrinya Li Chuan.

Qin Zhen Zhen pun cemas dan gugup dengan situasi ini sehingga dia langsung melirik Pei Wen Xuan. Li Rong memperhatikan tatapannya, makanya dia langsung salah paham mengira kedua orang itu punya perasaan pada satu sama lain.

Tapi dia juga memperhatikan Li Chuan yang tampak jelas menatap Zhen Zhen dengan penuh ketertarikan. Li Rong jadi bingung harus bagaimana untuk menghentikan semua ini.

Su Rong Qing satu-satunya yang memperhatikan kekhawatiran Li Rong, makanya dia buru-buru menyela dan mengingatkan Kaisar untuk segera memberikan hadiahnya untuk para wanita ini.

Li Chuan yang ditugaskan untuk memberikan hadiah pada para pemenang. Qin Zhen Zhen menerimanya dengan formal dan cepat-cepat menghindari tatapan mata Li Chuan.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments