Li Rong sudah selesai mandi dan langsung masuk selimut. Wen Xuan bingung harus tidur di mana. Li Rong menawarinya untuk tidur di ranjang juga, tapi Wen Xuan malah canggung karena merasa itu kurang pantas. (Kurang pantas gimana, Bang? Udah nikah juga)
Oh ya sudah, terserah Wen Xuan saja. Pfft! Wen Xuan jadi bingung sekarang. Tidak mungkin dia keluar mencari selimut mengingat banyak orang di luar.
Tapi masa dia harus tidur di lantai yang keras dan dingin? Ah sudahlah, bodo amat. Dia hampir saja nekat keluar, tapi Li Rong menghentikannya dan menyuruhnya duduk di ranjang untuk diinterogasi.
Li Rong heran kenapa hari ini malah Su Rong Qing yang datang menyambut pengantin? Wen Xuan mengklaim bahwa dia hanya ingin membuat Li Rong senang.
"Membuatku senang? Kau sengaja, kan? Jelas-jelas kau tahu sebelumnya aku dibunuh oleh Su Rong Qing, kau masih menyuruhnya untuk menyambutku. Siapa yang sedang kau hina?"
Wah! Wen Xuan tidak terima niat baiknya malah disangka buruk. Dia hanya merasa bahwa Li Rong dan Rong Qing berjodoh berjodoh tapi tidak bisa bersama.
Dia tahu kalau Li Rong sebenarnya masih peduli pada Su Rong Qing, hanya saja Li Rong takut Rong Qing akan bersikap sama seperti di masa lalu, lebih mementingkan kekuasaan dan keluarga dibandingkan Li Rong.
Li Rong bilang kalau dia memahami dan tidak membenci Rong Qing, tapi apa benar seperti itu? Kalau Li Rong sungguh tidak membencinya, lalu mengapa Li Rong tidak memilih Rong Qing saja?
Wen Xuan akui bahwa dia memang pernah berbincang dengan Rong Qing sebelum pernikahan dan menanyainya tentang pilihannya antara istri dan keluarga.
Jawaban bijak Rong Qing-lah yang membuat Wen Xuan yakin kalau Rong Qing tidak seburuk yang Li Rong kira. Dia yakin kalau Rong Qing menyukai Li Rong.
Karena itulah dia kemudian meminta Rong Qing untuk mewakilinya menyambut pengantin, dan mengaku ke Rong Qing bahwa pernikahannya dengan Li Rong hanya pernikahan sementara atas dasar kesepakatan.
Dia yakin kalau Rong Qing pasti ingin melindungi Li Rong, makanya dia meminta Rong Qing untuk membantunya menyambut pengantin dengan status sebagai adik angkatnya. Rong Qing awalnya memang ragu, tapi akhirnya dia setuju.
Li Rong jujur saja deh, masa dia tidak pernah berpikir untuk menikahi Rong Qing saat Rong Qing menyambutnya tadi? Dia meyakinkan Li Rong untuk tidak usah ragu, Li Rong sekarang balik ke usia 18 tahun, jadi jangan merasa tua dan mengkhawatirkan masa depan.
Pfft! Li Rong jelas sebal dikatai tua lagi. Kalaupun ucapan Wen Xuan benar, apa gunanya? Sekarang mereka sudah menikah. Walaupun nanti mereka bercerai, dan bahkan sekalipun dengan status Tuan Putrinya yang begitu tinggi, tapi Keluarga Su tetap tidak akan setuju Rong Qing menikah sama janda. Oh jangan khawatir. Wen Xuan sudah menyusun rencana untuk membantu bersatunya hubungan Li Rong dengan Rong Qing.
Pertama, Li Rong harus memperjelas perasaannya terhadapSu Rong Qing lebih dulu. Kedua, mereka juga harus memastikan bagaimana sebenarnya perasaan Rong Qing terhadap Li Rong.
Ketiga, memberitahu Rong Qing bahwa hubungan mereka berdua hanyalah sekutu, yang itu artinya, Rong Qing masih punya kesempatan untuk bersatu dengan Li Rong.
Yang keempat adalah yang paling penting, Wen Xuan akan membantu Li Rong untuk menciptakan beberapa kesempatan agar bisa bersama Su Rong Qing agar mereka bisa lebih banyak berinteraksi.
Dengan kemampuan dan segala kelebihan Li Rong, dia pasti bisa mendapatkan Su Rong Qing atau pria mana pun dengan mudah. Siapa juga yang bakalan menolak Li Rong? Wen Xuan meyakinkan kalau dia serius.
Oh, baiklah. Karena Wen Xuan serius menjodohkannya dengan pria lain, maka Li Rong pun menyatakan bahwa dia akan mengurus masalah perjodohannya Wen Xuan.
Hidup mereka sekarang terulang, Wen Xuan harus memberanikan diri untuk mengejar Qin Zhen Zhen sekuat tenaga. Pokoknya Li Rong akan membuatkan rencana terperinci untuk menjodohkan Wen Xuan dengan Qin Zhen Zhen seperti yang Wen Xuan lakukan untuk menyatukannya dengan Su Rong Qing. Pfft!
Wen Xuan tidak boleh menolak. Kalau Wen Xuan menolak, maka Li Rong akan mencurigai tujuan asli Wen Xuan yang ngotot menjodohkannya dengan Su Rong Qing.
Dipikir-pikir, hubungan mereka ini agak membingungkan. Walaupun mereka sudah menikah selama 20 tahun di kehidupan sebelumnya, tapi mereka tidak bisa disebut murni suami-istri, tapi juga tidak bisa disebut murni sekutu.
Di satu sisi, mereka saling mempermainkan satu sama lain. Tapi di sisi lain, mereka saling memikirkan kebaikan satu sama lain. Wen Xuan aneh sekali, di hari pernikahannya, dia malah membuat rencana untuk menikahkan istrinya dengan pria lain.
"Aku kan sudah bilang, aku hanya berharap Tuan Putri bisa merasa lebih senang di hari pernikahan. Jika Tuan Putri tidak meremehkanku, Tuan Putri boleh menganggapku sebagai kakak."
"Jangan. Aku tidak punya kegemaran mencari kakak."
"Terserah kau saja."
"Tapi, seharusnya sekarang hubungan kita sudah dianggap sebagai sahabat dalam kamar, kan?"
Pfft! Sahabat dalam kamar? Wen Xuan tidak setuju, tidak cocok, menjijikkan. Li Rong masa bodoh dan terus saja memanggilnya 'Sahabat'.
Li Chuan bertemu dengan Zhen Zhen yang memperhatikan bahwa Li Chuan jadi semakin dewasa pasca pulang dari perang. Li Chuan membawa hadiah batu giok untuknya dan dengan antusias mulai bercerita tentang kejadian di medan perang.
Qin Zhen Zhen pun senang mendengar semua ceritanya, apalagi dia dulu tumbuh di perbatasan. Saking asyiknya bercerita, mereka sampai tidak sadar hari sudah berganti.
Pastinya interaksi mereka membuat Li Chuan memiliki kesan yang semakin lebih mendalam terhadap Zhen Zhen. Dia bahkan menganggap Zhen Zhen sebagai keluarganya dengan alasan bahwa hubungannya dengan Kakaknya Zhen Zhen sedekat saudara. Sudah pagi, berarti sekarang sudah saatnya mereka harus berpisah lagi walaupun keduanya sebenarnya sama-sama enggan berpisah.
Karena Ibundanya ingin menjodohkan Li Chuan dengan Shangguan Ya, Li Rong pun mengajak Wen Xuan pergi mencari Shangguan Ya. Karena di kehidupan sebelumnya, dia akrab dengan Shangguan Ya, makanya Li Rong sangat yakin kalau dia sangat mengenal orang seperti apa Shangguan Ya itu dan tahu bagaimana cara menemukannya.
Tapi saat mereka mencarinya ke tempat perkumpulan puisi yang Li Rong yakini sering didatangi Shangguan Ya, mereka malah tidak menemukannya di sana. Malah mereka diberitahu pegawai tempat ini bahwa Shangguan Ya hanya pernah pergi ke tempat ini satu kali saja. Pfft! Li Rong yakin mengenal Shangguan Ya yang sebenarnya?
Jelas tidak, dulu Li Rong cuma mendengar dari omongan Shangguan Ya sendiri bahwa dia sering pergi ke tempat ini, tapi sebenarnya Li Rong tidak benar-benar pernah melihat Shangguan Ya mendatangi tempat ini. Wen Xuan agak geli tapi maklum, Li Rong selama ini memang sering salah menilai orang.
Si pegawai tidak tahu pasti di mana Shangguan Ya, tapi dia pernah dengar ada orang yang bilang bahwa dia pernah melihat Shangguan Ya memiliki pelat izin masuk ke Rumah Jucai, rumah judi. Pfft!
Li Rong ngotot tak percaya, bersikeras menegaskan bahwa Shangguan Ya itu gadis baik-baik dari keluarga bangsawan, tidak mungkin dia masuk ke tempat semacam itu.
Tapi Wen Xuan tetap memaksa untuk mencoba mencarinya ke sana, dan benar di sana lah mereka menemukannya, sedang asyik bertaruh di salah satu meja judi dengan menyamar jadi rakyat jelata. Wkwkwk! Li Rong cuma bisa melongo saking kagetnya.
Shangguan Ya sontak panik begitu melihat Li Rong dan langsung kabur dan dalam prosesnya, tak sengaja bertemu dengan Su Rong Hua yang membantunya bersembunyi di dalam keranjang. Ooooh, kayaknya bakalan ada benih-benih cinta di antara kedua orang ini.
Sebenarnya persembunyian Shangguan Ya tidak akan ketahuan seandainya saja dia bisa diam. Dia tidak sabaran ingin cepat kabur, makanya dia cepat ketahuan.
Shangguan Ya pikir kalau Li Rong datang untuk membantu keluarganya menangkapnya. Baru saat Wen Xuan meyakinkannya bahwa mereka tidak bermaksud begitu, dia akhirnya berhenti kabur.
Shangguan Ya sebelum menikah dengan Li Chuan benar-benar sosok yang berbeda dibandingkan dengan yang menikah dengan Li Chuan di kehidupan sebelumnya.
Shangguan Ya yang sekarang sangat ceria, agak sembrono, sangat menikmati hidup dan penuh senyum. Sungguh sangat berbeda dengan Permaisuri Shangguan Ya yang dingin, elegan, dan pasrah bertahan hidup di istana hanya untuk kepentingan Keluarga Shangguan tanpa memedulikan kebahagiaan dirinya sendiri.
Wen Xuan memang benar tentang Li Rong yang tidak bisa menilai orang lain. Faktanya, ada sesuatu yang tidak pernah Li Rong ketahui tentang Shangguan Ya dan Su Rong Hua, baik di kehidupan sebelumnya maupun sekarang, tapi Wen Xuan mengetahuinya.
Di kehidupan sebelumnya, kedua orang ini ternyata sepasang kekasih yang sangat saling mencintai. Namun hubungan mereka tidak direstui Keluarga Shangguan yang sudah menetapkan Shangguan Ya untuk menjadi istrinya Li Chuan. (Aww, kasihan sebenarnya Li Chuan dan Shangguan Ya. Dipaksa menjalani pernikahan yang tidak pernah mereka inginkan sehingga mengubah total sifat mereka berdua)
Makanya sekarang Wen Xuan agak khawatir dengan fakta bahwa kedua orang ini bertemu dan berkenalan lagi di kehidupan ini.
Berhubung Shangguan Ya yang sekarang belum jatuh cinta pada Su Rong Hua, pikirannya masih bebas, makanya dia santai-santai menerima perjodohan pernikahannya dengan Li Chuan.
Dia bahkan santai menyatakan bahwa dia berada di Rumah Jucai hanya untuk bersenang-senang sebanyak-banyaknya sebelum nantinya dia menikah dan terkurung di istana.
Wen Xuan agak galau tentang apakah dia harus memberitahu Li Rong atau tidak tentang hubungan Shangguan Ya dan Su Rong Hua di kehidupan sebelumnya.
Di kota, tersebar puisi yang dibaca anak-anak tapi temanya tentang rencana politik Keluarga Shangguan yang berniat menikahkan salah satu putri mereka dengan Putra Mahkota. Puisi ini dengan cepat sampai ke Kaisar berkat Selir Ruo dan jelas saja Kaisar jadi sangat marah.
Keluarga Shangguan memang selalu menjadi Permaisuri selama beberapa generasi, jika sekarang salah satu dari mereka menjadi istrinya Putra Mahkota, maka kekuasaan Keluarga Shangguan di istana harem akan semakin besar.
Kaisar jelas tidak akan membiarkan itu terjadi dan bersumpah akan membunuh Putra Mahkota dan Keluarga Shangguan jika Putra Mahkota ngotot untuk menikah dengan Keluarga Shangguan.
Selir Ruo jelas senang, semua ini memang rencananya menggagalkan perjodohan Li Chuan dan Shangguan Ya. Makanya dengan sikap sok baik dan manisnya dia menyarankan jalan lain untuk mencarikan jodoh lain untuk Putra Mahkota.
Yaitu dengan cara mengadakan perjamuan Festival Qixi dan mengundang para gadis bangsawan. Kaisar menyukai idenya dan menugaskannya untuk mengatur acara itu.
Permaisuri yang tidak senang dengan acara perjamuan ini, sadar betul kalau Selir Ruo berniat menjodohkan Li Chuan dengan keponakannya. Makanya Permaisuri memaksa Li Chuan untuk menerima perjodohan ini dan berjanji akan menikahkan Li Chuan dengan siapa pun yang Li Chuan sukai sebagai selir, asalkan Shangguan Ya menjadi permaisuri.
Atau jika Shangguan Ya benar-benar tidak bisa, Permaisuri bertekad untuk mencarikan gadis lain dari pihak mereka. Pokoknya jangan sampai rencana Selir Ruo berhasil.
Cemas, Li Rong berusaha membujuk Permaisuri untuk melupakan rencana ini. Dengan tragedi yang terjadi pada Keluarga Yang, takutnya Keluarga Shangguan juga akan bernasib sama jika mereka terus memaksakan kehendak.
Tapi Permaisuri menolak mendengarkannya, dengan angkuhnya menyatakan tentang besarnya jasa Keluarga Shangguan pada keluarga kekaisaran. Keluarga bangsawan selama ini tidak pernah kalah terhadap keluarga kekaisaran. Siapa pun yang berani melawan keluarga bangsawan pasti akan mati. Karena itulah Permaisuri menolak mundur.
Li Rong jadi semakin cemas, apalagi melihat Li Chuan yang depresi karena masalah ini, sama persis seperti di kehidupan sebelumnya. Dulu tidak pernah ada seorang pun yang memahami Li Chuan, bahkan Li Rong pun tidak.
Jelas sekali kalau Li Chuan sebenarnya tidak menginginkan kekuasaan, dia tidak tahan dengan perpolitikan istana, tapi semua orang terus memaksanya dan mendorongnya tanpa henti. Inilah yang pada akhirnya memicu sifat iblisnya muncul yang pada akhirnya menjadikannya kaisar tiran yang kejam.
Li Rong tidak memberitahu Wen Xuan tentang perkara ini, tapi Wen Xuan memperhatikan dia lagi bad mood, makanya dia mencari tahu dari Jing Lan. Setelah itu, Wen Xuan menemani Li Rong main Igo sambil mendengarkan keluh kesah Li Rong tentang kekhawatirannya tentang Li Chuan.
Bahkan sampai sekarang pun dia masih belum bisa mengerti kenapa di kehidupan sebelumnya Li Chuan sangat amat menderita bahkan setelah berhasil naik takhta menjadi Kaisar, membasmi keluarga bangsawan dan menstabilkan wilayah utara.
Masa cuma karena kematian Qin Zhen Zhen? Walaupun mereka saling mencintai, tapi masa iya Li Chuan akan mengingat orang yang sudah meninggal dunia selama itu?
Mendengar itu, Wen Xuan memberitahu Li Rong tentang apa yang tidak Li Rong ketahuai. Alasan Li Chuan menyatukan wilayah utara bukan hanya demi perdamaian rakyat di sana, tapi juga demi Li Rong.
Dulu, Tuan Putri Yun Yan dikirim ke wilayah utara untuk melakukan pernikahan perdamaian, tapi pada akhirnya Tuan Putri Yun Yan meninggal dunia di sana.
Kabar yang disebarkan ke masyarakat adalah Tuan Putri Yun Yan meninggal karena sakit, tapi yang sebenarnya adalah Tuan Putri Yun Yan meninggal karena permusuhan di Istana Harem.
Itu terjadi saat Li Rong masih berusia 10 tahun, makanya kabar kematian Tuan Putri Yun Yan tersebut membuat Li Rong sangat ketakutan, takut dirinya akan bernasib sama di masa depan, dikirim menikah ke negara asing dan mati sana.
Seiring berjalannya waktu, Li Rong sendiri sudah lupa, tapi Li Chuan tetap mengingatnya. Karena itulah, Li Chuan bertekad untuk menaklukkan dan menyatukan wilayah utara setelah dia naik takhta menjadi Kaisar.
Aww, dia benar-benar adik yang baik yang hanya menginginkan yang terbaik untuk sang kakak dan rakyatnya. Sayangnya, sang kakak tidak pernah sejalan dengannya yang pada akhirnya membuatnya merasa terkhianati oleh kakaknya sendiri. Membuatnya merasa bahwa dia telah kehilangan kakak yang sangat disayanginya.
Waktu bukan hanya mengubah Li Chuan, tapi juga mengubah Li Rong. Semua tujuan Li Chuan pada akhirnya tercapai, dia memiliki seluruh dunia, tapi dia kehilangan semua keluarga yang sangat disayanginya yang pada akhirnya membuatnya kehilangan dirinya sendiri.
Bersambung ke episode 11
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam