Oh yah aku lupa, episode 1 ada judulnya: Wanita yang mirip Shing Shing
Sinopsis episode 1 - Part 2:
Setelah kepergian Jung Ho, Joo Yeon duduk sendirian di restoran itu dan memakan es krim pesanannya.
"Tidak ada alasan untuk merasa sedih ataupun terluka. Sebuah hubungan
berakhir itu hal wajar. Tentu saja aku awalnya tidak seperti ini"
Itulah narasi Joo Yeon saat ia teringat akan kenangannya berpisah dengan semua mantan pacarnya.
Flashback saat pria pertama memutuskannya, Joo Yeon menangis sedih
bertanya kenapa pria itu begitu tega memutuskannya. Pria itu dengan
santainya mengatakan bahwa ia ingin putus karena hal yang paling
disukainya di dunia ini adalah musik rock bukan wanita.
"Ketika hubungan pertamaku berakhir, kukira langit akan runtuh. Begitupun dengan yang kedua"
Saat pria kedua memutuskannya, Joo Yeon menangis mengatakan bahwa ia
bersedia menunggu pria itu kembali dari studinya di luar negeri tetapi
pria itu dengan romantisnya mengatakan bahwa ia tidak mau mengikat Joo
Yeon hanya karena ia mencintai Joo Yeon.
"Aku pasti akan menunggumu, sunbae" kata Joo Yeon
"Aku masih harus wamil setelah selesai kuliah di luar negeri" kata si sunbae
Joo Yeon tetap ngotot bahwa ia tidak mempermasalahkan hal itu, ia pasti
akan terus menunggunya. Pria itu langsung memeluknya dan menyuruh Joo
Yeon untuk mencari pria lain yang lebih baik, berkencan dan menikah.
"Aku tidak mau kau melihat punggungku" kata si sunbae
Si sunbae lalu menyuruh Joo Yeon untuk masuk ke rumahnya dan walaupun
sedih, Joo Yeon menuruti si sunbae dan berlari masuk ke rumahnya.
Namun beberapa saat kemudian, Joo Yeon berlari keluar rumahnya untuk
berteriak pada si sunbae bahwa dia tidak mau mencari pria lain dan tidak
mau menikah dan ia akan terus menunggu si sunbae kembali.
"Aku tidak bisa menemukan orang lain yang sepertimu. Tidak mungkin akan
ada pria lain yang sebaik dirimu sunbae. Tidak apa-apa kan jika aku
menunggumu sunbaenim?" Teriak Joo Yeon sambil menangis
"Kau tidak perlu merasa terbebani! Aku ingin menunggumu karena aku
sendiri yang mengingiiin... kannyaa..." Teriakan Joo Yeon menjadi
semakin melemah saat ia menyadari bahwa si sunbae itu ternyata sudah
pergi.
Joo Yeon langsung celingukan mencari keberadaan si sunbae, tapi sayangnya si sunbae sudah tidak terlihat dimanapun.
Joo Yeon lalu berlari untuk mencari keberadaan si sunbae. Dan saat ia
menemukan si sunbae, Joo Yeon langsung terdiam di tempatnya, memandang
sedih pada si sunbae yang sedang makan jajanan pinggir jalan dengan
sangat lahap tanpa terlihat sedih sama sekali.
Joo Yeon bernarasi "Aku melihat punggung yang tidak ingin dilihatkannya
padaku. Ketika aku hancur dalam kesedihanku, dia malah mengisi perutnya
dengan odeng. Sebulan kemudian barulah aku tahu bahwa ia telah berbohong
tentang studinya ke luar negeri. Dan setelah perpisahan itu, aku
menyadari bahwa dasar utama dalam sebuah hubungan yaitu cinta dan
perpisahan hanyalah permainan perasaan"
Saat Joo Yeon sedang berjalan-jalan, ia melihat sebuah acara TV dimana
di acara itu Oh Se Ryeong sedang diwawancara tentang semua cincin
pasangan yang merupakan hadiah dari semua mantan pacarnya.
Se Ryeong mengatakan bahwa walaupun semua pria pergi tetapi cincin
pemberian mereka masih tertinggal dan sekarang ia telah menjual semua
cincin-cincin itu dengan harga tinggi, Se Ryeong bahkan berterima kasih
pada semua mantannya yang telah memberinya cincin dan berjanji bahwa ia
akan menggunakan uang yang ia dapat dari menjual cincin itu dengan baik.
"Oh Se Ryeong. Dia orang yang dulunya kuanggap teman. Jika aku menyerah
akan cinta seperti ini, aku takut suatu saat nanti aku menjadi wanita
sepertinya. Aku tidak mau menjadi seperti Oh Se Ryeong"
Perpisahannya yang kelima, adalah saat Se Ryeong keluar dari mobil
pacarnya dengan marah karena ternyata pacarnya hendak mengajaknya masuk
ke sebuah motel. Se Ryeong bertanya dengan kesal pada pacarnya apakah
dia tidak punya tempat lain untuk dituju selain motel.
"Kalau kau mau makan pizza sekalian saja kita makan didalam (motel)" bujuk pacarnya Joo Yeon
Joo Yeon langsung tersenyum sinis mendengarnya "Kita putus saja"
Pria itu langsung berusaha untuk membujuk dan merayu Joo Yeon. Tetapi
Joo Yeon langsung berteriak marah pada pria itu karena yang dipikirkan
pria itu ternyata hanya tidur bersamanya.
Teriakan Joo Yeon membuat orang-orang yang berlalu lalang keluar masuk
motel memperhatikan mereka sampai membuat pria itu tidak nyaman dilihat
orang seperti itu.
"Sebaiknya kita masuk dan bicara didalam saja" bujuk pria itu sambil berusaha memeluk Joo Yeon
Joo Yeon langsung menampik tangan pria itu "Apa kau tidak dengar, aku bilang kita putus saja"
"Baiklah, baiklah" ujar pria itu sambil berusaha memeluk Joo Yeon lagi
"Sudah kubilang aku tidak mau" teriak Joo Yeon
"Baiklah, aku akan putus denganmu. Tapi karena kita sudah disini...
sebaiknya kita lakukan sekali saja. Ayo kita tidur bersama sekali saja.
Aku akan melakukan yang terbaik" pintah pria itu
Saat itu, Joo Yeon tiba-tiba teringat pada Se Ryeong yang telah menjual cincin pasangannya.
"Bagaimana kau akan bersikap baik padaku?" tanya Joo Yeon
"Aku akan memberimu segalanya" rayu pria itu
Akhirnya walaupun Joo Yeon tidak ingin menjadi seperti Se Ryeong, ia
menyadari bahwa sekarang ia telah menjadi seperti Se Ryeong dengan
memenuhi keinginan terakhir pria itu sebelum mereka benar-benar berpisah
dengan masuk ke dalam motel.
Sejak saat hubungan cintanya yang kelima berakhir, Se Ryeong tidak
pernah lagi menjalani hubungan cintanya yang lain dengan gairah. Sejak
saat itu, setiap kali ia putus cinta, Se Ryeong tidak pernah menangis.
Kembali ke masa kini di restoran, setelah memakan es krimnya, Joo Yeon
pergi dengan keluar restoran dengan angkuh saat tiba-tiba saja seorang
kasir menghentikannya dan memberitahunya bahwa pria yang bersamanya tadi
pergi tanpa membayar bonnya.
"APA?" teriak Joo Yeon
Joo Yeon langsung berjalan ke kasir dengan kesal. Saat ia mengeluarkan
kartu kreditnya, ia langsung marah-marah pada si kasir karena dia
melihat pria itu pergi tapi dia tidak menghentikan pria yang seharusnya
membayar bonnya.
Si kasir meminta maaf dan walaupun kesal pada akhirnya Joo Yeon harus
tetap menyerahkan kartu kreditnya. Joo Yeon menjadi semakin kesal saat
ia melihat harga makanannya ternyata sangat mahal. Saat itu Joo Yeon
menyadari sesuatu bahwa saat suatu hubungan putus, maka ia yang harus
pergi terlebih dahulu.
Joo Yeon berjalan keluar restoran saat hujan salju pertama turun "Aku
tidak mengerti. Ada hal-hal yang ingin kutanyakan. Tapi tidak
kutanyakan. Hanya ada satu alasan untuk semua perpisahan. Gairah cinta
sudah berakhir"
Woo Young keluar dari kantor dan saat ia melihat salju pertama turun, ia
langsung selca dengan latar hujan salju lalu menguploadnya ke twitter.
Di twitter itulah, Woo Young melihat sesuatu yang mengejutkannya, ia
melihat foto update-an seorang rekan kerja lain yang sedang minum-minum
dengan Jung Ho, rekan kerja itu mengatakan bahwa Jung Ho baru saja
putus.
Woo Young langsung menghubungi Hee Jae dan Min Jung untuk mengabarinya
berita heboh ini. Hee Jae yang saat itu sedang bermesraan dengan
pacarnya di motel langsung kaget karena ternyata acara makan malam itu
bukan lamaran tapi perpisahan. Min Jung dan Hee Jae jadi bingung lalu
bagaimana dengan kalungnya, siapa yang memakai kalung itu.
Hee Jae yang terlalu berkonsentrasi pada berita heboh itu, hampir saja
melupakan kegiatannya dengan sang pacar sampai membuat sang pacar
langsung mengambil ponsel Hee Jae dan membujuknya untuk melupakan
pekerjaannya saat mereka sedang bersama, apalagi mereka hanya sanggup
membayar motel sebulan sekali. Hee Jae akhirnya menuruti sang pacar dan
kembali melanjutkan kegiatan mereka yang tertunda.
Sementara Min Jung di rumahnya sedang asyik berchatting ria di internet
dengan seorang pria. Pria itu mengatakan bahwa ia ingin bertemu secara
langsung dengan Min Jung dan Min Jung lansung mengajaknya untuk bertemu
di sebuah kamar hotel.
Min Jung mengatakan pada pria itu bahwa berkencan itu menyebalkan dan
pernikahan itu jauh lebih buruk, ia lebih suka sendirian dan tidak
diganggu. Terlebih lagi dia tidak mau bersilangan takdir dengan
seseorang.
Saat Joo Yeon hendak menyeberang jalan, Joo Wan meneleponnya dan
memberitahunya bahwa salju pertama tahun ini telah turun lalu bertanya
pada Joo Yeon apakah Joo Yeon tidak mau bertemu dengannya sekarang.
"Di hari seperti ini bukankah seharusnya kau bersama seseorang yang kau cintai?"
"Aku sudah tahu apa artinya 'muak'" kata Joo Wan
"Kalau kau tahu tidak seharusnya kau meneleponku"
"Kau sudah berubah, Shing Shing. Aku telah memikirkannya baik-baik
tentang kenapa Shing Shing berubah menjadi wanita seperti ini. Tadi
siang kau mengatakan bahwa kau memiliki seseorang yang kau cintai. Tapi
itu semua cuma kebohongan. Jika kau memiliki seseorang yang kau cintai
dan jika kau dicintai oleh seseorang maka kau akan menjadi seseorang
yang menghargai semua kenangan. Karena itulah jika sekarang kau punya
pacar maka sebaiknya kau putus dengannya. Karena itu bukan cinta yang
sebenarnya"
Saat mendengarnya, Joo Yeon langsung berhenti di tengah jalan dan
menangis tetapi dia tidak mengatakan apapun. Joo Wan mengatakan bahwa
walaupun Joo Yeon tidak mau bertemu dengannya, mereka akan tetap bertemu
nanti karena Joo Wan selalu memenuhi janjinya. Joo Wan melihat catatan
alamat Joo Yeon yang ia tempel di kaca.
"Aku kan sudah pernah bilang kalau aku akan datang mencarimu. Sampai jumpa Shing Shing"
Setelah memutuskan hubungan teleponnya, Joo Yeon terdiam di
tengah-tengah jalan raya memandang langit bersalju dan merenungkan
perkataan Joo Wan barusan.
Joo Yeon lalu mendatangi rumah Tae Yoon dan saat Tae Yoon membuka pintu,
Joo Yeon langsung masuk tanpa permisi. Joo Yeon mengatakan bahwa ia
tidak memiliki tempat lain untuk dituju.
"Walaupun begitu, apa kau harus datang kesini di jam segini? Bagaimana jika aku sedang bersama wanita?" protes Tae Yoon
"Aku tahu kau tidak punya kekasih" ujar Joo Yeon sambil dengan santainya
mengambil sebuah botol wine dari lemari kaca dan 2 gelas kosong dari
laci dapur seolah rumah itu seperti rumahnya sendiri.
Tae Yoon langsung terkejut dengan botol wine yang dikeluarkannya karena
wine itu harganya sangat mahal. Saat Tae Yoon hendak memasukkan botol
itu kembali ke lemari kaca, Joo Yeon langsung memberitahunya bahwa ia
baru saja dicampakkan.
"Bahkan setelah dia menciumku, dia memutuskanku. Bagaimana menurutmu?" tanya Joo Yeon pada Tae Yoon
Tae Yoon lalu menyerahkan botol wine-nye kembali ke Joo Yeon "Inilah pendapatku, ayo minum"
Mereka lalu duduk bersama di sofa sambil minum wine dan nonton stasiun
TV home shopping. Mereka berbincang dan mengomentari produk yang dijual
di home shopping itu. Joo Yeon berterima kasih pada Tae Yoon yang telah
membantunya melupakan kejadian dia dicampakkan oleh seorang pria.
Keesokan harinya, Hee Jae berlari menghampiri Min Jung dan Woo Young
dengan terburu-buru untuk memberitahu mereka bahwa Joo Yeon sudah
datang. Min Jung penasaran bagaimana mood-nya Joo Yeon saat ini tetapi
sebelum Hee Jae sempat menjawab, Joo Yeon datang dan menyapa mereka
dengan riang.
"Selamat pagi, apa kalian tahu apa yang sedang kubawa? Undangan pesta
perayaan ulang tahun ke-2 merek yang diluncurkan Michael Jang" teriak
Joo Yeon sambil mengeluarkan beberapa undangan pesta pada rekan-rekan
kerjanya
Min JUng, Hee Jae, dan Woo Young langsung berkumpul dengan penuh
semangat untuk melihat undangan pesta yang akan diadakan malam ini
tersebut.
Rekan-rekan kerjanya Joo Yeon semakin senang karena di undangan itu
disebutkan bahwa Allen Joo akan menjadi DJ-nya. Dan saat mendengar nama
itu, Joo Yeon hanya memandang mereka dengan tatapan bingung.
"Siapa dia?" tanya Joo Yeon
Rekan-rekan kerjanya langsung melongo karena Joo Yeon tidak tahu tentang
Allen Joo sang composer musik yang jenius bahkan lagunya pernah masuk
ke sepuluh besar chart Billboards. Joo Yeon mencoba mengingatnya tetapi
dia tetap tidak tahu siapa itu Allen Joo.
Malam harinya, Joo Yeon dan rekan-rekan kerjanya berdansa di pesta. Daan
saat itulah, Joo Wan yang sedang ber-DJ melihat Joo Yeon. Joo Wan terus
memperhatikannya dan saat ia mulai curiga bahwa wanita itu Joo Yeon, ia
langsung pergi mencari Joo Yeon.
Joo Wan menemukan Joo Yeon sedang minum-minum di bar bersama teman-temannya, ia langsung tersenyum melihat Joo Yeon.
Woo Young melihat bahwa Joo Wan sedang memandang ke arah mereka dan Min
Jung langsung melempar tatapan menggoda pada Joo Wan sama sekali tidak
menyadari siapa yang sebenarnya sedang dilihat oleh Joo Wan. Hee Jae-lah
yang pertama kali menyadari bahwa Joo Wan sedang melihat Joo Yeon.
"Seleranya tinggi" kata Joo Yeon dengan bangganya sambil tersenyum menggoda pada Joo Wan.
Min Jung dan Hee Jae langsung mengingatkannya tentang putus cintanya
yang baru saja terjadi tadi malam dan seharusnya saat ini Joo Yeon masih
bersedih karena putus cinta.
"Ketika kau membeli sepatu baru, apa kau akan pergi dengan bertelanjang
kaki? Kau pastinya pergi dengan mengenakan sepatu lamamu" ujar Joo Yeon.
Joo Wan lalu berjalan menghampiri Joo Yeon tetapi langkahnya terhenti
oleh Se Ryeong yang menghentikannya dan membawakanya minuman. Saat
melihat kehadiaran Se Reyong, senyum Joo Yeon seketika menghilang.
Rekan-rekan kerja Joo Yeon mulai menggosipkan Se Ryeong yang katanya
saat di sekolah dulu terkenal dengan sebutan 'cup ramen'.
Hee Jae tidak mengerti apa maksudnya maka Min Jung menjelaskan bahwa ada
gosip yang mengatakan bahwa waktu sekolah dulu, Se Ryeong sering
mengirim pesan pada para pria untuk mengundang mereka makan ramen di
rumahnya. Tetapi tidak mungkin para pria itu hanya makan ramen di rumah
Se Ryeong.
Saat Se Ryeong berpaling melihat Joo Yeon dan rekan-rekan kerjanya, Woo
Young melihat bahwa Se Ryeong sedang memakai kalung yang sama yang ia
lihat dibeli oleh Jung Ho. hah? jangan-jangan Se Ryeong selingkuhannya
Jung Ho?!
Se Ryeong memberitahu Joo Wan bahwa Joo Yeon adalah teman sekelasnya
saat SMA dan kuliah. Joo Yeon lalu berjalan menghampiri mereka untuk
membenarkan perkataan Se Ryeong barusan.
"Kau benar tentang sekelas, tapi kita bukan teman. Bahkan sekalipun kau
memberikan bibirmu ke semua orang, kau seharusnya bicara yang benar"
ujar Joo Yeon sengit
"Benar, kita dulu pernah menjadi teman. Sekarang, kau hanya teman
sekelas yang kukenal. Tapi kenapa wajahmu berubah menjadi sekeras itu?
Kau terlihat tidak bersemangat" balas Se Ryeong tak kalah sengitnya
"Biasanya aku tidak seperti ini, tapi wajahku pasti mengeras setelah
melihatmu. Ketika aku melihat orang yang terlihat tidak manusiawi,
wajahku cenderung mengeras seperti ini. Karena... aku orang yang lugu
dan naif"
"Apa kau tidak senang bertemu denganku?"
"Lalu apa kau senang bertemu denganku?"
"Kenapa juga harus tidak senang? Sudah lama kita tidak bertemu"
"Benar, kau pasti senang bertemu denganku, karena kau adalah orang gampangan"
Joo Yeon lalu berpaling pada Joo Wan dan bertanya apakah Joo Wan mengerti maksud orang gampangan.
"Tidak, tapi aku tahu bahwa kau adalah orang yang kasar dan mudah tersinggung" ujar Joo Wan pada Joo Yeon
Joo Wan berkata dalam hatinya bahwa Shing Shing tidak mungkin sudah
berubah sebanyak ini. Joo Wan yakin bahwa wanita didepannya ini pasti
hanyalah wanita yang mirip Shing Shing. Sementara Se Ryeong dan Joo Yeon
masih melanjutkan pertarungan mulut mereka.
"Jadi, apa kau bahagia hidup sekeras ini?" tanya Se Ryeong
"Seharusnya akulah yang bertanya. Apa kau bahagia hidup seperti ini?"
Joo Yeon lalu berpaling untuk memandang Joo Wan dan Se Ryeong
memberitahu Joo wan bahwa sepertinya Joo Yeon sedang bertanya pada Joo
Wan apakah Joo Wan bahagia berkencan dengan Se Ryeong. Dan sebagai
jawabannya, Joo Wan langsung mencium kening Se Ryeong. Joo Yeon langsung
tertawa sinis dan mendoakan semoga mereka bahagia, lalu pergi.
Setelah Joo Yeon pergi, Joo Wan bertanya pada Se Ryeong apakah dia
pernah melakukan kesalahan pada wanita itu. Se Ryeong tidak menjelaskan
apapun dan hanya berkata.
"Dia menjalani hidupnya dengan kesusahan, Shin Joo Yeon"
Joo Wan langsung kaget mendengar nama itu "Kau bilang siapa nama wanita itu?"
"Shin Joo Yeon"
Akhirnya Joo Wan menyadari bahwa wanita barusan adalah Shing Shing.
Joo Wan lalu menyusul Joo Yeon keluar tetapi Joo Yeon sudah pergi naik
taksi, Joo Wan berusaha mengejar taksinya tapi terlambat.
Sementara itu didalam taksi, Joo Yeon berusaha menahan air matanya.
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam