Quan Quan keluar kamar tidak bilang-bilang ke ibunya, makanya sekarang Min Hui panik dan kebingungan mencari putranya. Namun di lobi, dia malah melihat Xin Qi. Dia sontak panik menyembunyikan diri, tapi kemudian dia melihat para nakes sedang mendorong seorang korban kecelakaan dengan kecepatan tinggi menuju ke arah Xin Qi.
Masalahnya, Min Hui memperhatikan Xin Qi tidak melihat jalan. Maka dengan sigap dia mendorong Xin Qi ke tembok, menyelamatkannya dari tabrakan dan otomatis membuat mereka saling menempel.
Sudah aman, Min Hui baru menyadari kedekatan mereka dan sontak melepaskan diri dengan canggung dan langsung bertanya khawatir tentang kenapa Xin Qi ke rumah sakit ini. Apakah penyakitnya Xin Qi kambuh lagi?
"Pura-pura mengkhawatirkanku. Aktingmu bagus sekali," sinis Xin Qi.
"Kenapa kau harus bicara seperti ini?"
"Kau pikir dengan menampilkan tampang pura-pura peduli padaku, aku akan melunak padamu?"
"Kenapa kau datang ke Bingcheng?"
"Kalau aku tahu kau ada di sini, aku tidak akan masuk selangkah pun ke kota ini."
Aww, Min Hui sedih mendengarnya, "aku percaya. Berhubung kita sudah mengakhiri hubungan kita lima tahun yang lalu, mari kita saling memaafkan."
"Mudah sekali kau mengatakan maaf. Memang lima tahun yang lalu aku bilang kalau aku tidak ingin bertemu denganmu. Namun sekarang takdir mempertemukan kita lagi, kau bersiaplah untuk menebus apa yang kau lakukan dulu," geram Xin Qi lalu pergi.
Saking dendamnya, dia langsung memerintahkan Hardy untuk menunda proyek Mist, proyek uji klinis untuk penyakit jantung yang tengah dikerjakan oleh Min Hui dengan bekerja sama dengan rumah sakit Jiaren ini. Hmm, sepertinya Xin Qi punya kekuasaan di rumah sakit ini, makanya dia bisa ikut campur dalam proyek Mist itu.
Di perusahaan Bai An, ada seorang direktur Litbang divisi satu (Min Hui direktur Litbang divisi dua) bernama Ding Yi Feng yang brengsek dan playboy. Min Hui dan Ding Yi Feng ini jelas saingan, dan hanya Min Hui yang paling berani melawan Yi Feng dengan cara menyindirnya dengan pedas.
Sedangkan rekan kerja sekaligus teman baiknya Min Hui di perusahaan ini adalah Cao Mu, seorang Wakil Direktur. Saat para orang-orang Litbang divisi satu menggosipkan kejadian di pesta semalam, Cao Mu langsung membela Min Hui dan menegur semua orang. Min Hui sendiri juga tak kalah sengit menyindir semua orang yang menggosipkannya. Kedua wanita ini kompak banget deh pokoknya.
Min Hui sama sekali tidak peduli dengan gosip yang viral medsos itu, malah dia lebih peduli dengan fotonya yang kelihatan gendut. Tapi Cao Mu penasaran dengan pria yang menarik Min Hui pergi dari pesta itu dan apa hubungan mereka berdua.
Canggung, Min Hui buru-buru meyakinkan Cao Mu bahwa pria ini cuma orang asing yang kebetulan menolongnya gara-gara mabuk. Sudah, begitu saja, tidak ada kelanjutan, baik sekarang maupun selanjutnya, dia dan pria itu tidak ada hubungan apa pun. Wah! Cao Mu tidak setuju, pria setampan ini tidak boleh dilepaskan begitu saja.
Min Hui buru-buru mengalihkan topik ke proyek Mist-nya, antusias mengira kalau proyek mereka akan bisa segera terealisasi setelah penandatanganan kontrak lusa.
Tapi tepat sedetik kemudian, mereka malah mendapat kabar buruk dari atasan mereka tentang tertundanya proyek itu gara-gara pemegang saham besar baru rumah sakit Jiaren, ditambah dengan kejadian memalukan yang Min Hui lakukan di pesta semalam.
Intinya, sekarang ini mereka cuma bisa menunggu persetujuan si pemegang saham terbarunya rumah sakit Jiaren. Tapi Min Hui tidak bisa menunggu terlalu lama karena bisa memengaruhi perkembangan proyek penting ini.
Karena itulah, dia meminta Cao Mu untuk menggunakan koneksinya untuk mencari tahu tentang si pemegang saham baru itu, Min Hui harus bicara dengan orang itu. Cao Mu langsung setuju. Dengan koneksinya yang begitu luas, tidak perlu waktu lama bagi Cao Mu untuk menemukannya.
Tak lama kemudian, Min Hui pun tiba di Blue Jay dengan antusias mengira kalau orang yang akan dia temui adalah seorang CEO yang memiliki nama Inggris, Jason. Namun alangkah terkejutnya dia saat menyadari kalau Jason ternyata adalah Xin Qi.
Parahnya lagi, Xin Qi jelas sengaja untuk mempersulitnya. Xin Qi bukan cuma menyindir dan menghinanya sebagai cewek murahan perayu sembarang pria, tapi juga tidak memberinya kesempatan sedikit pun untuk membicarakan proyek Mist.
Dia bahkan dengan penuh dendam menyatakan bahwa dia pasti akan menghentikan proyek kerja sama itu. Alasannya? Bukan karena ada masalah dengan proyeknya, tapi hanya demi balas dendam pada Min Hui, dan ini hanya permulaan.
"Xin Qi, apakah kita harus begini? Tidak bisakah kita..."
"TIDAK BISA! Aku tidak bisa melupakan apa yang kau lakukan padaku, apalagi memaafkanmu. Jadi kalau kau lebih pintar, maka menjauhlah dariku."
Sebenarnya pihak rumah sakit Jiaren berusaha merekomendasikan proyek ini, tapi Xin Qi keukeuh menolak. Tapi... dia tidak sepenuhnya membatalkan proyek ini sih, cuma menundanya dulu sampai dia benar-benar membuat keputusan tetap.
Di tengah kesibukannya, Xin Qi malah diberitahu Hardy bahwa dia disuruh oleh Ketua Dewan untuk melakukan kencan buta (Hmm, entah ketua dewan itu siapanya Xin Qi, mungkin orang tuanya?). Xin Qi sebenarnya malas banget, tapi dia tidak bisa menghindari situasi ini dan terpaksa harus menyetujuinya.
Selama beberapa hari berikutnya, Min Hui terus berusaha menemui Xin Qi demi proyek Mist-nya. Tak peduli berapa kali dia diusir dan dihalang-halangi, dia pantang menyerah.
Dia bahkan diam-diam mengikuti Xin Qi ke acara kencan butanya Xin Qi dan dengan sabar menunggu kesempatan. Cewek teman kencannya Xin Qi tuh buacot banget, Xin Qi sampai pusing dan bosan mendengarkan kecerewetannya yang tiada akhir.
Xin Qi bahkan tidak berani mengakhiri pertemuan ini karena Ketua Dewan memperingatkannya bahwa wanita ini adalah putrinya seorang rekan bisnis yang sangat penting.
Di saat inilah, Min Hui memutuskan untuk unjuk diri dan langsung menempel ke Xin Qi, pura-pura berbisik mesra padahal dia hanya menawarkan kesepakatan. Yaitu dia akan membantu Xin Qi keluar dari situasinya ini asalkan Xin Qi memberinya kesempatan untuk bicara 10 menit saja.
"Kalau aku tidak setuju?" bisik Xin Qi.
"Wanita ini sepertinya sangat menyukaimu. Kau tidak mungkin bisa lepas dengan kemampuanmu sendiri."
"Sepuluh menitku tidak bisa didapat semudah itu."
"Hanya sepuluh menit."
Si wanita jelas kesal dan tidak terima dengan sikap mereka dan langsung menuntut tentang siapa wanita ini. Xin Qi akhirnya setuju, maka dia langsung saja merangkul Min Hui dan memperkenalkannya... "Dia pacarku, Min Hui." Pfft! Min Hui kaget.
Epilog:
Dari flashback, ternyata Xin Qi dulunya anak yang besar di panti asuhan. Semasa kecil, dia memiliki teman perempuan bernama Su Tian yang selalu bermain dengannya di bawah pohon besar.
Mereka kemudian terpisah saat Xin Qi diadopsi, namun mereka berjanji akan bertemu kembali setelah mereka tumbuh dewasa nanti. Agar mereka bisa saling mengenali, mereka sepakat bahwa Su Tian akan datang dengan memakai jepit rambut kupu-kupu. Sedangkan Xin Qi akan bermain gelembung sabun.
Bertahun-tahun kemudian setelah Xin Qi dewasa, dia menunggu di bawah pohon besar yang sama saat waktunya bagi mereka untuk memenuhi janji bertemu kembali. Sesuai kesepakatan, dia menunggu sembari bermain gelembung sabun.
Tak lama kemudian, datanglah Min Hui dengan memakai jepit rambut kupu-kupu yang dia tempel di buku diary biru. Sontak saja Xin Qi langsung mengira kalau dia Su Tian. (Ah! Jadi inikah kebohongan yang dilakukan Min Hui? Tapi kenapa? Dan ke mana Su Tian yang asli?)
Bersambung ke episode 2
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam