Sinopsis The Love You Give Me Episode 2

Xin Qi langsung saja merangkul Min Hui dan memperkenalkannya sebagai pacarnya pada si wanita teman kencannya, lalu dengan seenaknya beralasan bahwa dia tetap melakukan kencan buta ini hanya supaya dia bisa memilih siapa di antara si wanita dan pacarnya ini yang lebih baik (Pfft! Kayak cowok brengsek aja), tapi ternyata pacarnya ini sulit sekali disingkirkan, nempel terus.

Si wanita jelas kesal merasa dipermainkan oleh Xin Qi dan langsung pergi, dan Xin Qi langsung melepaskan pelukannya dengan kasar sambil menyindir Min Hui lagi. Dia tidak ada waktu untuk membicarakan bisnis dengan Min Hui sekarang, tapi dia setuju untuk bertemu Min Hui hari kamis jam 10 di kantornya.

Malam harinya, Min Hui merawat putranya seperti biasanya sembari memberitahunya bahwa dia akan dioperasi dua hari lagi oleh seorang dokter ahli terbaik, jadi dia memintanya untuk tidak takut menghadapi operasinya.

Quan Quan dengan sikapnya yang sangat dewasa dibanding umurnya, dengan imutnya meyakinkan ibunya bahwa dia sama sekali tidak takut karena dia pria sejati, pria sejati tidak boleh takut, itu yang dikatakan Papa Zhou padanya (yang dia maksud adalah Dokter Zhou Ru Ji yang selalu dia panggil Papa Zhou). 

Papa Zhou juga bilang padanya bahwa dia harus melindungi ibu kalau dia sudah besar nanti. Tapi... Quan Quan punya permintaan. Jika operasinya kali ini berhasil dengan baik, bolehkah dia meminta hadiah?

"Kau mau apa?"

"Aku ingin seorang ayah." 

Bukan berarti dia tidak sayang ibunya, hanya saja, semua temannya punya ayah. (Aww, kasihan dia. Bagaimana pun, dia tetaplah seorang anak yang membutuhkan kehadiran dan kasih sayang orang tua lengkap). Min Hui tidak bisa memberinya jawaban, jadi satu-satunya yang bisa dia lakukan hanya menyuruh Quan Quan untuk cepat tidur.

Keesokan harinya, Xin Qi harus kembali memeriksakan dirinya ke rumah sakit Jiaren atas paksaan Ketua Dewan lagi. Saat dia tengah menunggu Hardy yang lagi ke toilet, kebetulan Quan Quan lewat dan mengenalinya sebagai paman cantik yang kemarin.

Xin Qi pun senang bertemu dengannya lagi. Quan Quan langsung saja duduk di sampingnya dan menempel manja padanya lalu mulai menginterogasi status pernikahan Xin Qi. Pfft! Dan begitu memastikan Xin Qi belum menikah dan tidak punya pasangan juga, Quan Quan langsung bertanya... "Apa Paman bisa menjadi ayahku?" (Wkwkwk! Memang ayahmu, nak)

Xin Qi jelas kaget tapi lucu juga mendengar pertanyaannya, "di mana ayah dan ibumu?"

"Asalkan Paman bersedia, Paman adalah ayahku."

"Kuberitahu kau, kau tidak boleh memanggil ayah sembarangan."

"Ibuku bilang ayahku sangat tampan. Menurutku Paman cukup tampan. Sangat cocok menjadi ayahku."

 

Xin Qi jadi kasihan sama dia, mengira dia anak yatim. Tapi kemudian Dokter Zhou datang untuk menjemput Quan Quan dan Quan Quan memanggilnya Papa Zhou. Parahnya lagi, Xin Qi kemudian tak sengaja menyaksikan Min Hui berinteraksi dengan Quan Quan dan Dokter Zhou.

Interaksi mereka benar-benar terlihat seperti sebuah keluarga harmonis yang sontak saja membuat Xin Qi jadi tahu kalau Min Hui adalah ibunya Quan Quan tapi dia salah mengira kalau Dokter Zhou adalah suaminya Min Hui dan ayahnya Quan Quan.

 

Pikirannya itu sontak membuatnya jadi cemburu berat dan marah pada Min Hui, mengira Min Hui sudah move on, sudah menikah dan punya anak dengan pria lain.

Saking marahnya, keesokan harinya, dia sengaja membuat Min Hui menunggu lama dengan alasan sibuk padahal tidak, padahal hari ini Min Hui sedang terburu-buru karena hari ini jadwal operasinya Quan Quan.

Setelah setengah jam menunggu, Min Hui sudah tidak bisa menunggu lagi, karena tepat saat itu juga, dia mendapat telepon dari Dokter Zhou yang mengabarkan bahwa jadwal operasinya Quan Quan dipercepat tapi Quan Quan menolak masuk kamar operasi sebelum bertemu ibunya.

 

Min Hui akhirnya memutuskan pergi. Kebetulan sekali Xin Qi akhirnya baru mengizinkan Min Hui masuk saat itu, tapi sontak saja dia langsung kesal dan ngambek kayak anak kecil begitu mendengar Min Hui sudah pergi (Pfft! Salahmu sendiri).

 

Untungnya Min Hui bisa datang tepat waktu untuk memberikan semangat dan kekuatan untuk Quan Quan walaupun dirinya sendiri sebagai seorang ibu pastinya takut.

Saking marahnya pada Min Hui, Xin Qi langsung beralih ke Cheng Qi Rang yang juga memiliki proyek yang sama seperti proyeknya Min Hui. Tapi... alih-alih fokus membicarakan bisnis, Qi Rang malah fokus menghasut Xin Qi dan menjelek-jelekkan Min Hui, menuduh Min Hui bisa sukses seperti sekarang berkat mengandalkan kecantikannya saja.

Sungguh sikap yang sangat tidak profesional dan tidak sopan juga. Xin Qi jelas tidak suka dengan sikapnya ini, dan langsung terang-terangan menyindirnya. Dia bahkan sudah tidak mau lagi menghabiskan waktu terlalu lama dengannya. 


Tapi sikapnya ini justru membuat Qi Rang jadi semakin curiga dengan hubungan antara Xin Qi dan Min Hui. Xin Qi mengklaim kalau dia tidak mengenal Min Hui, tapi jelas-jelas dia selalu melindungi Min Hui. 

Karena itulah, dia langsung memerintahkan wanita yang menemaninya, seorang direktur di perusahaannya sekaligus selingkuhannya, untuk menyelidiki hubungan Xin Qi dan Min Hui.

 

Cao Mu datang ke rumah sakit untuk menemani Min Hui, dan setelah beberapa jam lamanya menunggu, syukurlah mereka akhirnya mendapatkan kabar baik, operasinya berhasil dan Quan Quan sudah berhasil melewati masa kritis. Min Hui begitu terharu dan lega mendengarnya.

Keesokan harinya, Cao Mu menemani Min Hui melampiaskan emosi dengan bertinju. Dari flashback di masa lalu, kita melihat bahwa Min Hui dulu mulai bekerja di Bai An saat dia sudah dalam keadaan hamil (Hmm, apa mungkin dia dipecat dari Guan Chao karena hamil?).

Waktu dia wawancara kerja, Cao Mu-lah orang yang mewawancarainya dan Min Hui berterus terang mengakui tentang keadaannya, tapi Min Hui dengan penuh tekad dan mantap meyakinkan bahwa dia pasti akan bekerja keras. 

Sejak awal, Cao Mu percaya padanya, dan langsung menerimanya bekerja di sana, dan penilaiannya tidak salah. Sejak saat itulah kedua wanita ini jadi akrab, biarpun berteman baik, tapi Cao Mu tetap menghormati dan menjaga batas-batas privasi Min Hui. 

Dia tidak pernah menanyakan masa lalu Min Hui walaupun dia sebenarnya penasaran, makanya sekarang dia antusias banget saat Min Hui sendiri yang bersedia berbagi cerita tentang masa lalunya. Tapi tentu saja Min Hui sengaja merahasiakan identitas mantannya dan Cao Mu juga tidak memaksa untuk tahu.


Sekarang karena segalanya sudah beres, Min Hui pun datang lagi ke kantornya Xin Qi. Tapi Xin Qi yang masih kesal, sengaja beralasan sibuk untuk menolaknya. Tapi Min Hui tidak mempan diusir, malah dengan sengaja dia menggunakan keahlian IT-nya untuk meretas komputernya Xin Qi sehingga membuat Xin Qi terpaksa harus keluar dari ruangannya karena mengira kalau komputernya bermasalah.

Min Hui berusaha meminta waktu 10 menit saja, tapi Xin Qi ngotot menolak, malah menyindir Min Hui yang kemarin malah pergi meninggalkannya lalu ujung-ujungnya mengungkit kebohongan Min Hui padanya lima tahun yang lalu.

Kesal, Min Hui mengancam tidak akan memperbaiki komputernya Xin Qi. Xin Qi tidak peduli dan langsung pergi meninggalkannya dengan alasan sibuk lagi. Err... tapi sepertinya dia beneran sibuk sih sekarang.


Tapi ujung-ujungnya Xin Qi malah terjebak macet di tengah jalan. Di tengah frutasinya, tiba-tiba Mun Hui muncul menyusulnya pakai sepeda motor sespan, menawarkan tumpangan untuknya biar dia bisa tiba tepat waktu.

Xin Qi sebenarnya ogah naik sepeda motornya itu, tapi dengan keadaan macet total seperti ini, terpaksalah Xin Qi menyetujuinya. Min Hui berniat menyetir dengan aman, tapi Xin Qi ngeyel minta dipercepat, tapi saat Min Hui benar-benar menurutinya, Xin Qi malah mendadak heboh sendiri dan ketakutan sepanjang jalan. Wkwkwk!

Xin Qi ternyata pergi untuk menemui seorang anak kecil bernama Duo Duo yang hari ini hendak pergi ke luar negeri untuk melakukan operasi jantung juga. Ah! dia benar-benar sayang pada anak kecil, terutama yang memiliki kondisi fisik yang sama dengannya, dan senyumnya sangat ceria pada anak itu. Bahkan operasinya Duo Duo disponsori oleh perusahaannya Xin Qi. Min Hui sontak terpesona pada senyum indahnya, senyum indah yang masih sama indahnya seperti dulu. 

Setelah si anak pergi, Xin Qi akhirnya melunak dan bersedia memberi waktu 10 menit untuk Min Hui membicarakan proyek Mist-nya. Xin Qi sebenarnya sudah membaca detil proyek itu, dan dia akui proyek itu bagus. Hanya saja, dari sudut pandang seorang investor, Xin Qi merasa modalnya terlalu besar dan balik modalnya akan makan waktu cukup lama. 

Min Hui heran sama dia, kalau dia bersedia membiayai operasi jantung seorang anak, maka seharusnya dia juga memfasilitasi proyek kerja sama Mist dengan rumah sakit Jiaren. Data yang akan mereka kumpulkan dari proyek Mist ini nantinya akan dikembangan untuk proyek penelitian berikutnya, yaitu proyek Perangkat Lunak Pemodelan Jantung AI.

Proyek itu nantinya akan sangat berguna bagi para pasien di kota-kota kecil untuk mendapatkan perawatan di kota-kota besar melalui perangkat lunak tersebut. Proyek pemodelan jantung AI ini jelas lebih menarik perhatian Xin Qi, tapi dia masih ragu-ragu, apa Min Hui yakin bisa mengembangkan proyek itu?

Min Hui langsung saja menunjukkan proyek yang sebenarnya sudah hampir selesai dia kerjakan itu, dia hanya membutuhkan data-data klinis dari proyek Mist untuk menyelesaikan proyek itu sepenuhnya. Karena itulah, dia memohon pada Xin Qi untuk memberi proyek Mist kesempatan untuk bersaing secara adil dengan proyeknya perusahaan Guan Chao.

Jika proyek Mist kalah tender dari proyeknya perusahaan Guan Chao, Min Hui janji tidak akan mengganggu Xin Qi lagi. Xin Qi akhirnya melunak dan bersedia memberi Mist kesempatan. Min Hui refleks tersenyum saking senangnya, senyuman indah yang sontak membuat Xin Qi terpesona dan teringat akan senyum indah Min Hui di masa lalu, tapi dengan cepat dia menguasai diri dan buru-buru pergi.

Keesokan harinya, kedua perusahaan mendapatkan surat tender dari Blue Jay. Min Hui agak khawatir sebenarnya, curiga kalau Cheng Qi Rang akan menggunakan cara licik untuk menang.

Xin Qi sedang meeting di rumah sakit Jiaren di mana Dekan Pu sedang menjelaskan padanya tentang detil tender proyek Mist. Xin Qi jadi semakin suka dan yakin akan proyek Mist, makanya dia akan lebih mengutamakan Mist dalam tender ini.

Usai meeting, Dekan Pu menyarankan Xin Qi untuk diperiksa oleh Dokter Zhou Ru Ji, dia dokter ahli bedah jantung terbaik di rumah sakit ini. Xin Qi jelas cemburu mendengar nama pria yang dia pikir suaminya Min Hui itu sehingga dia langsung menolak. 

Tapi kemudian dia malah melihat Min Hui menghabiskan waktu dengan Quan Quan dan Dokter Zhou dan mereka tampak sangat bahagia, Xin Qi jadi semakin kesal dan cemburu sehingga dia tiba-tiba berubah pikiran dan mau diperiksa Dokter Zhou.

Errr... tapi dia mau diperiksa hanya untuk melihat Dokter Zhou lebih dekat, menilai fisiknya, lalu kemudian mulai menghina dan meremehkan kemampuan Dokter Zhou. 

Saat Dokter Zhou menyatakan bahwa kondisi Xin Qi secara keseluruhan stabil dan baik-baik saja, Xin Qi mengklaim kalau dia merasa tidak nyaman. Namun saat Dokter Zhou menanyakan bagian mananya yang tidak nyaman, Xin Qi bukannya menjawab, malah langsung sinis mengatai Dokter Zhou tidak becus jadi dokter. 

Pokoknya dia cuma mau cari-cari kesalahan Dokter Zhou saja walaupun jelas-jelas Dokter Zhou tidak melakukan kesalahan apa pun dalam melakukan tugasnya. Dokter Zhou jelas tersinggung dengan hinaannya, dan langsung terang-terangan balas menyindirnya dan menyuruhnya untuk cari dokter lain saja.


Tepat saat Xin Qi hendak pergi, Min Hui kebetulan muncul di sana bersama Quan Quan dan Quan Quan refleks menyapa Xin Qi... "Papa Cantik!"

Epilog: 

Min Hui adalah temannya Su Tian. Lima tahun yang lalu, ternyata Su Tian mengalami kecelakaan. Dalam kondisi sekaratnya, dia menitipkan buku diary biru yang dia tempeli jepit rambut kupu-kupu pada Min Hui. 

Dia meminta Min Hui untuk pergi mewakilinya menemui Xin Qi dan memberikan buku ini pada Xin Qi, dan meminta Min Hui untuk tidak memberitahu Xin Qi tentang apa yang terjadi padanya karena dia tahu penyakitnya Xin Qi, makanya dia hanya ingin Xin Qi hidup dengan tenang.

Makanya kemudian Min Hui-lah yang pergi menemui Xin Qi di bawah pohon besar. Dia galau banget saat Xin Qi mengira kalau dia Su Tian. Dia tidak tega memberitahu yang sebenarnya, makanya dia cuma memberikan buku diary itu pada Xin Qi, menyuruhnya untuk hidup dengan baik lalu buru-buru kabur. 

Namun Xin Qi malah nekat mengejarnya padahal waktu itu Xin Qi belum operasi jantung. Sontak saja jantungnya Xin Qi tidak kuat sehingga dia gagal mengejar Min Hui.

Bersambung ke episode 3

Post a Comment

0 Comments