Tim Aula Mingjing sudah berusaha mencari ke mana-mana, tapi sulit menemukan keberadaan Chen Shi. Alibaba juga sudah berusaha mencari si penjual air bermarga Lu itu, tapi tidak ada satu pun yang mengenalnya.
Wang Qi mendadak ingat orang mencurigakan yang dia kejar dan membakar sebuah dokumen waktu itu, jangan-jangan orang itu adalah si penjual air Lu. Rumahnya ada di sekitar sini.
Chen Shi terbangun dan mendapati dirinya disekap oleh Lu dan mengakui kalau dialah pencurinya dan pembunuhnya. Jelas dari ucapannya kalau dia dendam pada Liu Fu, makanya dia membunuhnya. Dia sebenarnya tidak ada maksud menyakiti Chen Shi, malah dia akui kalau Chen Shi sangat baik, hanya saja, Chen Shi terlalu mudah percaya pada orang.
Karena memikirkan betapa baiknya Chen Shi inilah, dia bersedia untuk memberitahu Chen Shi tentang alasannya membunuh Liu Fu, sekaligus untuk memperingatkan Chen Shi agar tidak menjadi terlalu baik.
Dia juga sama seperti orang-orang dermaga yang lain, seorang pensiunan perang yang terpaksa bekerja di dermaga karena tidak punya pekerjaan pasca perang berakhir. Namun hidup dan pekerjaan mereka mereka mulai menjadi semakin sulit sejak aliran sungai tersumbat. Akhirnya terpaksa mereka melakukan pencurian demi bertahan hidup.
Malam itu, 3 orang pencuri yang sekaligus temannya Lu, seperti biasanya, mencuri di kapal. Namun di peti barang, mereka hanya menemukan satu kotak kecil... kotak yang diambil Chen Shi dari pegadaian itu.
Mereka tetap mencurinya lalu membawanya ke kuil Raja Naga. Seperti biasanya juga, Lu datang tak lama kemudian untuk mengambil barang curiannya. Namun kemudian Liu Fu datang dan marah-marah, karena menurutnya, ternyata kotak itu tidak seharusnya dicuri.
Jelas Lu dan yang lain bingung karena mereka jelas-jelas melihat tanda di papan informasi kapal yang menunjukkan kapal mana yang bisa dicuri. Namun Liu Fu menyangkal memberi tanda ap pun di papan informasi kapal. Hah? Jadi siapa yang memberi tanda?
Saat mereka melihat isi kotaknya, seketika itu pula semua orang langsung heboh. Lu sebenarnya juga tidak mengerti benda apa itu. Akan tetapi, dia mengenali benda itu. Benda itu dulu pernah menjadi penyebab adiknya dituduh melakukan kejahatan militer dan langsung dieksekusi mati tepat di hadapan Lu.
Padahal adiknya bahkan tidak tahu apa-apa dan tidak tahu bagaimana benda itu bisa ada di ranjangnya. Dia difitnah, dihukum mati tanpa peradilan oleh orang mereka sendiri dan bukan oleh musuh.
Bahkan gara-gara itu, Lu dan teman-temannya yang berusaha membela adiknya, tidak mendapatkan gaji militer dan akhirnya tidak punya uang setelah kembali ke Shendu sehingga mereka terpaksa bekerja di pelataran barang.
Setelah melihat barang di kotak itulah, mereka akhirnya sadar kalau pelaku yang memfitnah adiknya ternyata adalah Liu Fu. Lu begitu emosi sehingga dia langsung menghantam Liu Fu sampai mati. Dia dan ketiga temannya lalu menyembunyikan mayatnya di dalam patung. Si Pengemis juga pantas mati karena mengambil barang yang tidak seharusnya dia ambil.
Tepat saat itu juga, Li Bing cs akhirnya datang juga. Chen Shi dengan cerdiknya menjegal kaki Lu sehingga mereka berhasil menangkapnya dengan mudah.
Lu sempat melempar kotak itu ke api, tapi Li Bing berhasil menyelamatkannya dengan cepat. Kotaknya sudah setengah terbakar, tapi... isinya kosong? Jadi apa sebenarnya benda yang awalnya ada di kotak itu sehingga membuat Lu dan yang lain mendapatkan bencana yang begitu besar?
Pelaku sudah tertangkap, tapi tetap saja rasanya masih belum tuntas. Menurut pengakuan Lu, sebelum Liu Fu meninggal, dia menolak untuk mengakui dirinya meninggalkan tanda di atas papan informasi kapal. Jadi siapa yang meninggalkan tanda itu sehingga membuat geng pencuri dan Liu Fu mencuri malam itu?
Chen Shi, lagi-lagi, menyalahkan dirinya sendiri. Padahal semua orang justru memujinya karena dia secara tak sengaja menjadikan dirinya sebagai umpan musuh dan pada akhirnya berhasil membuat mereka memecahkan kasus ini.
Li Bing setuju, Chen Shi juga turut berjasa. Ini membuktikan bahwa orang-orang Aula Mingjing tidak boleh kurang satu pun. Jadi apakah Chen Shi masih mau pergi?
Semua orang sontak menatapnya dengan penuh harap... dan akhirnya, Chen Shi mau juga berubah pikiran dan memutuskan untuk tetap bekerja di sini. Siapa tahu, kelak setelah dia bertemu kakaknya, dia bisa menjadi sandarannya.
Li Bing lega, "kau harus banyak berlatih. Usahakan segera masuk secara resmi ke Mahkamah Agung. Kalian juga jangan bersantai, ajari dia dengan baik. Tapi, perhatikan batasannya."
Beberapa hari kemudian, Chen Shi terus berusaha dilatih oleh rekan-rekannya. Tapi yah begitulah, memang agak sulit untuk mengajari dia.
Li Bing membawa kotak setengah terbakar itu ke si Wanita Asing karena dia tahu bahwa barang yang ada di kotak itulah yang diinginkan Wanita Asing. Tapi menurut Li Bing, kerja sama mereka masih akan tetap lanjut karena jelas ada orang lain yang tertarik dengan barang ini, orang lain yang mencari barang ini secara diam-diam.
Mereka berdua memiliki musuh yang sama, jadi mereka bisa jadi teman. Wanita Asing memiliki informasi yang tidak Li Bing ketahui, sedangkan Li Bing bisa membantunya menyelesaikan apa yang tidak bisa dia selesaikan. Kerja sama mereka akan sangat bermanfaat bagi semuanya.
Baiklah, Wanita Asing setuju dan memberitahu bahwa barang yang dia inginkan berhubungan dengan seseorang bernama Du Zi Xu. Tiga tahun yang lalu, Menteri Ritus sebenarnya sakit parah, bahkan sudah sangat sekarat dan diambang kematian.
Berbagai pengobatan gagal. Namun kemudian muncul seseorang bernama Du Zi Xu yang berhasil menyembuhkan Menteri, sembuh total dalam sekejap mata seolah dia tidak pernah sakit apa pun. Katanya, Du Zi Xu menggunakan sejenis obat ajaib. Tidak ada yang tahu asal-usul Du Zi Xu, hanya tahu kalau dia berasal dari Daerah Barat.
Setelah menyembuhkan Menteri Ritus, dia disembunyikan dan tidak pernah muncul lagi. Yang aneh adalah para tabib lain yang pernah mencoba mengobati Menteri Ritus berkata bahwa Menteri Ritus sebenarnya tidak sakit, melainkan lemah karena sudah tua dan ajalnya sudah dekat saja.
Makanya semua orang penasaran, obat apa yang sebenarnya digunakan Du Zi Xu untuk menyembuhkan Menteri Ritus. Li Bing langsung mengerti, isi kotak ini adalah obat ajaib itu.
"Ini penambah khasiat," ujar Wanita Asing.
Alibaba ternyata naksir Shangguan Qin. Makanya saat tahu kalau Shangguan Qin sedang cuti, dia langsung lesu tak bersemangat. Ayahnya Shangguan Qin tampak jelas tidak senang dengan pekerjaan putrinya ini, terutama setelah mendengar Shangguan Qin sering berselisih dengan Jenderal Qiu.
Makanya Tuan Shangguan mencoba mendesaknya untuk pindah ke departemen lain saja. Bahkan sang ibu juga secara tak langsung mengisyaratkannya untuk berhenti kerja dan menikah saja.
Shangguan Qin jelas tidak mau menuruti mereka. Dia susah payah untuk bisa lulus ujian sehingga akhirnya berhasil mendapatkan posisi ini. Dan dia juga benar-benar tulus dalam pekerjaannya ini, makanya dia tidak mau kehilangan pekerjaan yang disukainya ini.
Makanya dia langsung mencari-cari alasan untuk bergegas pergi dan kembali ke Mahkamah Agung hari itu juga dan membatalkan cutinya. Tepat saat dia baru datang, kebetulan Wakil Menteri Departemen Hukum juga mendatangi MA karena ada kasus baru.
Korban dalam kasus baru ini bernama Qin Wan, adiknya Kepala Akademi Kekaisaran. Yang menemukan mayatnya adalah seekor kucing. Hah?
Ada warga sekitar yang mendengar suara kucing saat fajar. Suaranya sangat keras sampai membuat si saksi terbangun, dan saat dia membuka jendela untuk mencari si kucing, dia malah menemukan jejak paw kucing berdarah.
Dia kemudian menelusuri jejak-jejak kucing berdarah itu, dan begitulah bagaimana dia menemukan korban di dalam kamar.
Koroner sudah ada di sana saat mereka tiba. Menurut pemeriksaan koroner, ada cekikan jelas di leher korban. Namun menurutnya, ini tidak terlalu fatal. Penyebab kematiannya yang sebenar-benarnya adalah luka tusukan di dada. Dia memperkirakan waktu kematian korban tidak lebih dari sehari.
Tim Aula Mingjing menemukan bekas Bubuk Lima Mineral di meja yang membuat Cui Bei yakin kalau korban pernah memakan ini sebelum dia mati.
Li Bing memperhatikan kamar korban dipenuhi dengan tulisan-tulisan cakar ayam. Sedangkan Alibaba dan Shangguan Qin menemukan jejak kaki dan pecahan genteng, jelas ada orang luar yang masuk dengan cara memanjat tembok.
Menurut pengakuan warga sekitar, Qin Wan ini orangnya penyendiri, jarang kelihatan keluar, bahkan tidak ada yang tahu kalau dia adalah adiknya Kepala Akademi Kekaisaran. Aneh sekali. Qin Wan berasal dari keluarga bangsawan dan pejabat besar, kenapa dia malah tinggal di rumah kecil di sebuah gang kecil dan terpencil ini?
Cui Bei tahu alasannya, katanya Qin Wan pernah melanggar aturan kekerabatan dan merusak reputasi keluarga, makanya dia dikeluarkan dari Akademi Kenegaraan dan diusir dari rumah oleh kakaknya.
Kabarnya, kesalahannya berkaitan dengan Bubuk Lima Mineral. Kebiasaannya mengonsumsi bubuk itu dianggap tidak pantas, makanya diusir. Bubuk Lima Mineral tuh semacam obat berbahaya yang jika dikonsumsi bisa menyebabkan orang yang mengonsumsinya berhalusinasi menjadi Dewa.
Menurut Shangguan Qin, semua itu tidak penting. Yang penting adalah menemukan pembunuhnya, dia yakin kalau pelakunya adalah penyusup yang memanjat tembok. Tapi Li Bing memiliki arah penyelidikannya sendiri. Menurutnya lebih baik memulai penyelidikan dari es. Hah? Es?
Jadi begini, efek mengonsumsi Bubuk Lima Mineral biasanya akan menyebabkan tubuh menjadi terasa panas dan tidak nyaman. Kulit akan terasa sangat sensitif sehingga sulit untuk ganti baju baru. Makanya pakaian korban terlibat sangat lusu dan longgar.
Orang yang mengonsumsi bubuk ini biasanya akan memilih tidur di ranjang yang dingin, makan makanan dingin dan minum arak dingin. Makanya dia menyarankan agar memulai penyelidikan dari es. Jadi kemungkinan, orang yang memanjat tembok adalah orang yang mengantarkan es.
Sepertinya dugaannya benar. Wang Qi memperhatikan bagian tanah yang berada di bawah kotak yang dipakai pijakan memanjat tembok, agak basah. Jelas esnya meleleh setelah semalam.
Mereka semua kemudian memutuskan untuk berpencar. Li Bing membawa Chen Shi bersamanya ke kediaman Keluarga Qin. Sedangkan Shangguan Qin memimpin yang lain untuk mencari penjual es.
Berniat membuat kesempatan bagi Alibaba, Wang Qi pun langsung mengusulkan agar dia, Cui Bei dan Sun Bao menyelidiki Akademi Kekaisaran. Sedangkan Shangguan Qin dan Alibaba bisa pergi berdua untuk menyelidiki biro penjual es.
Alibaba langsung malu dan salting berduaan dengan Shangguan Qin. Sedangkan Shangguan Qin yang tidak tahu apa-apa, santai-santai saja dan cuma bingung dengan keanehan sikap Alibaba.
Bersambung ke episode 16
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam