Namun kebetulan malam ini juga, Xiao Heng dan kedua anak buahnya sedang mengejar tersangka penyelundupan garam yang bernama Tuan Muda Qin.
Pengejaran mereka akhirnya sampai ke Balai Gadis Suci karena Xiao Heng meyakini kalau tempat ini adalah tempat yang sempurna untuk bersembunyi. Dan ya, dugaan Xiao Heng memang benar. Tuan Muda Qin sedang bersembunyi di aula leluhur tepat saat Fang Fei masuk. Rencana Fang Fei jadi terganggu gara-gara Xiao Heng cs mengepung aula leluhur dan sekarang Tuan Muda Qin menyanderanya.
Namun saat dia mendengarkan percakapan mereka tentang penyelundupan garam, dia seketika berpikir cepat lalu mendadak ganti rencana, berakting seolah dia adalah komplotannya Tuan Muda Qin.
Masalahnya dimulai di sini, waktu kerudungnya Fang Fei terbuka dan memperlihatkan wajahnya, Xiao Heng langsung mengenalinya karena dulu dia pernah melihat Fang Fei di pasar. Hmm, tampaknya waktu itu Xiao Heng tertarik padanya. Keduanya sama-sama mengetahui identitas satu sama lain dan reputasi satu sama lain.
Tapi bukankah katanya Fang Fei sudah mati? Xiao Heng bahkan menyaksikan iring-iringan pemakamannya waktu itu.
Fang Fei dengan teguh menyangkal kalau dia bermarga Xue, bersikeras kalau dia adalah komplotan penyelundupan garam dan menuntut agar dia juga ditangkap dan dibawa ke Ibu Kota untuk diinterogasi. Memang itu tujuannya, pergi ke Ibu Kota.
Tepat saat itu juga, Nyonya Liu memanggil-manggil dengan panik dari luar. Xiao Heng langsung sadar kalau malam ini dia sedang merencanakan sesuatu. Mumpung lagi di sini, Xiao Heng penasaran ingin tahu apa rencananya dan tujuannya.
Atas inisiatifnya Fang Fei sendiri, mereka pun mengikat kedua tangan Fang Fei, bersandiwara seolah Fang Fei adalah tawanannya Xiao Heng.Fang Fei pun langsung nge-drama dengan wajah melasnya, mengklaim kalau dia dijebak. Nyonya Liu langsung percaya padanya dan Xiao Heng cs cuma bisa menatapnya dengan cengo.
Dengan air mata buayanya, Fang Fei mendesak Nyonya Liu untuk memanggil dan minta bantuan Ketua. Nyonya Liu pun dengan polosnya pergi ke kamarnya Ketua dan akhirnya memergoki si Ketua sedang bermesraan dengan kekasihnya. Jadilah wanita dan pria mes*m itu ditangkap dan dibawa ke hadapan Xiao Heng.
Xiao Heng akhirnya mengerti inilah rencana Fang Fei yang sebenarnya, menjebak dan menangkap basah si Ketua. Karena Xiao Heng menolak menangani kasus semacam ini, jadilah Nyonya Liu yang memerintahkan agar pasangan haram ini ditahan dan diadili di pengadilan.
Tepat setelah itu, Fang Fei mendadak pingsan karena peradangan, dan saat itulah mereka baru melihat luka-luka berdarah di punggungnya Fang Fei. Mata Xiao Heng benar-benar tajam, dia langsung bisa melihat reaksi aneh Tong'er, makanya dia langsung memerintahkan anak buahnya untuk menginterogasi Tong'er, dan dari situlah dia tahu kalau Fang Fei menyakiti dirinya sendiri.
Untungnya Nyonya Liu sangat mempercayai dan meyakini kalau dia sebagai Jiang Li. Makanya dia membela Fang Fei dari Xiao Heng yang berniat menangkap Fang Fei dan mengancam akan melaporkan Xiao Heng ke Perdana Menteri Jiang, Ayahnya Jiang Li.
Xiao Heng diam saja menanggapi ancaman Nyonya Liu, namun dia sama sekali tak gentar. Semua kejadian malam ini benar-benar kasus yang menarik bagi Xiao Heng, dia jadi ingin ikut campur dalam masalah Balai Gadis Suci ini.
Fang Fei menjelaskan keseluruhan rencananya pada Tong'er yang masih bingung. Dengan ditangkap oleh Xiao Heng, Fang Fei akan bisa kembali ke ibu kota dan ke Keluarga Jiang.Kasus hubungan tercela Ketua akan bisa membantunya masuk ke Keluarga Jiang dengan mudah. Xiao Heng pasti akan melaporkan masalah ini ke hadapan Kaisar.
Saat itu terjadi, maka mau tidak mau, suka atau tidak suka, Keluarga Jiang bakalan harus menyambut putri yang mereka asingkan selama 10 tahun kembali ke rumah mereka dan tidak akan berani mengabaikannya. Dengan posisi Tuan Jiang yang tinggi di pemerintahan, mereka pasti tidak akan mengambil resiko yang bisa mencoreng reputasi keluarga.
Tak lama kemudian, segalanya berjalan sesuai rencana Fang Fei. Suaminya Nyonya Liu melaporkan kasus Balai Gadis Suci ke Kaisar. Dari cara bicaranya, sepertinya hubungannya dengan Perdana Menteri Jiang tidak baik.
Dari sinilah, Kaisar dan para pejabat baru tahu kalau Perdana Menteri Jiang mengirim putrinya ke Balai Gadis Suci dan belum dijemput pulang sejak lama.
Perdana Menteri Li yang merupakan saingan utama Perdana Menteri Jiang sontak memanfaatkan kasus ini untuk untuk menyindir sengit Perdana Menteri Jiang, apalagi dia juga curiga kalau Perdana Menteri Jiang melakukan korupsi terhadap dana pembangunan makam mendiang Ibu Suri (Ibu kandungnya Kaisar).
Hmm, dua pejabat menyerang Perdana Menteri Jiang dalam satu waktu, sepertinya dia punya banyak musuh. Namun yang paling membuat Perdana Menteri Jiang khawatir adalah laporannya Xiao Heng yang menyebutkan bahwa seorang gadis dari Balai Gadis Suci berkomplot dengan buronan penyelundupan garam.
Sekarang gadis itu ditahan dan diinterogasi oleh Xiao Heng dan gadis itu adalah Jiang Li. Makanya dia kemudian memberitahu si Ibu Tiri bahwa dia akan menjemput Jiang Li pulang dan akan berusaha mengambilnya dari tangan Xiao Heng.
Jiang Li tidak boleh sampai ditetapkan sebagai tersangka karena itu akan mencoreng reputasi Keluarga Jiang (Bah! Reputasi keluarga doang yang dia pikirin) .Si Ibu Tiri langsung berakting bak ibu tiri baik hati yang ikhlas putri tirinya pulang, mengklaim kalau dia sudah tidak menyalahkan Jiang Li lagi. (Preeeet!)
Dia bahkan setuju untuk menjemput kepulangan Jiang Li dengan meriah. Karena jika Jiang Li dijemput pulang secara diam-diam, itu hanya akan membuat orang-orang menggunjingkan keluarga mereka.
Tak lama kemudian, Xiao Heng diberitahu anak buahnya tentang kedatangan Perdana Menteri Jiang yang mengancamnya untuk tidak menyiksa putrinya atau dia akan melaporkan Xiao Heng ke Kaisar.
Xiao Heng memang menginterogasi Fang Fei, tapi tidak menyiksanya, dan pada akhirnya dia tetap tidak mendapat kebenaran dari mulut Fang Fei yang tetap keukeuh mengklaim kalau dia adalah Jiang Li.
Fang Fei bahkan mengancam Xiao Heng untuk membiarkannya menemui orang-orang dari Balai Gadis Suci yang ditangkap. Jika Xiao Heng menolak permintaannya, maka dia akan melaparkan dirinya sendiri sehingga Keluarga Jiang akan berpikir kalau Xiao Heng-lah yang membuatnya kelaparan.
Mengikuti permainan Fang Fei, Xiao Heng akhirnya menurutinya. Makanya saat Perdana Menteri Jiang datang untuk menemui putrinya, dia mengirim satu anak buahnya untuk menemui Perdana Menteri Jiang dan menghalanginya menemui putrinya sekarang.
Dia meyakinkan Perdana Menteri Jiang bahwa kasus Nona Jiang hanya kesalahpahaman di pihak mereka, dan mereka pasti akan memulangkan Nona Jiang dengan aman setelah Nona Jiang beristirahat. Dia bahkan menjanjikan akan mengirimkan setengah pasukan dari Kediaman Adipati untuk mengawal Nona Jiang pulang untuk membuktikan bahwa Nona Jiang tidak bersalah.
Menemui Ketua dan semua orang Balai Gadis Suci di penjara, Fang Fei mengancam Ketua dan semua orang untuk tutup mulut terkait masalah identitasnya dan Jiang Li. Memperingatkan mereka untuk melawannya hanya karena mereka memiliki bukti kejahatannya, karena dia juga memiliki bukti kejahatan mereka terhadap Jiang Li.
Kejahatan yang dilakukannya hanya mengambil identitas orang yang sudah mati yang notabene bukan kejahatan besar dan tidak berbahaya, dan hanya akan dianggap sebagai orang tamak yang mendambakan kekayaan.
Sedangkan kejahatan yang dilakukan Ketua dan semua orang di Balai Gadis Suci adalah perzinaan dan pembunuhan. Yang pertama memang masih bisa dimaafkan, tapi yang kedua adalah kejahatan besar yang harus dihukum mati.
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam