Sinopsis Skip a Beat Episode 2

Gu Yi melihat ada luka gores tipis di wajah Qiao Jing. Namun bukannya khawatir, dia cuma peduli tentang kesempurnaan penampilan Qiao Jing dan menyuruhnya untuk menutupinya karena dia akan membawa Qiao Jing ke pesta nanti malam.

 

Qiao Jing dan Bai Yun tak sengaja bertemu lagi pesta itu. Sayangnya, Gu Yi si br3ngs3k itu langsung pergi mengabaikan Qiao Jing begitu saja saat Bai Yun dengan manja menyela mereka dan membawanya pergi untuk menemui teman-teman mereka.

Terpaksa Qiao Jing harus menghabiskan waktu sendirian dan kesepian di pesta yang ramai orang itu. Tiga pegawai Anxia yang memperhatikan interaksi ketiga orang itu, langsung menggosipkan hubungan ketiganya, terutama kabar bahwa Gu Yi dan Qiao Jing akan menikah, menikah demi ikatan bisnis.

Melihat Qiao Jing minum sendirian, Bai Yun sengaja mendekatinya hanya untuk mengejeknya. Bai Yun sama sekali tak gentar dengan status pacarannya Qiao Jing karena dia tahu betul kalau Gu Yi tidak pernah mengaku hubungan mereka. Apa Qiao Jing pikir kalau Gu Yi benar-benar peduli padanya? Qiao Jing cuma alat yang bebas digunakan kapan saja oleh Gu Yi.

Kesal tapi berusaha menahan diri, Qiao Jing mengancamnya untuk cepat pergi atau dia akan mempermalukan Bai Yun di tempat umum ini. Namun kali ini Bai Yun lebih licik darinya dengan pura-pura menumpahkan wine-nya ke sepatu mahalnya sendiri lalu ngedrama dengan muka melas, menuduh Qiao Jing yang menyiramnya.

Si br3ngs3k Gu Yi langsung mempercayainya begitu saja dan langsung menegur Qiao Jing di depan umum. Senang Gu Yi mendukungnya, Bai Yun dengan gaya sok melasnya menuntut Qiao Jing untuk membersihkan sepatunya, baru dia akan memaafkan Qiao Jing. 

Parahnya lagi, Gu Yi langsung menurutinya dan dengan kejamnya memerintahkan Qiao Jing untuk membersihkan sepatunya Bai Yun sekarang juga. Qiao Jing jelas sakit hati, namun tak ada yang bisa dia lakukan mengingat Gu Yi adalah bosnya. 

Namun tepat sebelum dia sempat melakukannya, tiba-tiba pria yang sebelumnya rebutan bros dengannya, muncul menyelamatkannya dan menyuruh Bai Yun untuk membawa sepatunya itu ke toko cuci.

Ah, ternyata dia kakak sepupunya Bai Yun, namanya Bai Yan, makanya dia bisa santai bicara seperti itu pada Bai Yun. Dia menyatakan kalau dia adalah temannya Qiao Jing dan menegaskan bahwa dia yang akan membayari biaya sepatu itu, entah di-laundry atau beli yang baru.

Dia lalu menggandeng tangan Qiao Jing dan membawanya pergi dari sana. Qiao Jing pun ikut dengannya dengan patuh sembari melempar tatapan penuh kekecewaan pada Gu Yi. Sedangkan Gu Yi cuma bisa diam menahan kesal karena cemburu.

Bai Yan benar-benar baik dan perhatian pada Qiao Jing, bahkan membantu mengobati luka di tangan Qiao Jing yang diakibatkan insiden tadi. Dia tadi memperhatikan bros itu dipakai oleh Gu Yi, makanya sekarang dia penasaran apa sebenarnya hubungan Qiao Jing dengan Gu Yi. Namun Qiao Jing menolak memberitahu dan buru-buru pamit pergi.

Qiao Jing akhirnya minum-minum sendirian dengan frustasi mengingat bagaimana dulu Gu Yi tiba-tiba merayunya dan mengajaknya pacaran, dan dia luluh dengan cepat. Saat Gu Yi pulang tak lama kemudian (setelah mengantarkan Bai Yun pulang), mereka berdua sontak bertengkar.

Qiao Jing tidak terima dengan perlakuan Gu Yi yang jelas-jelas tidak pernah membelanya padahal Gu Yi sadar betul kalau dia tidak salah apa-apa, dan kapan Gu Yi akan memberitahunya tentang status hubungannya dengan Bai Yun? Katanya mereka akan menikah?

Gu Yi menyangkal, mengklaim kalau masalah pernikahannya dengan Bai Yun itu cuma gosip tak berdasar dan bahwa Bai Yun hanya adik baginya. Namun tetap saja dia lebih membela Bai Yun karena menganggap insiden di pesta tadi mempermalukannya.

Di kantor keesokan harinya, para pegawai heboh menggosipkan sikap kasar Gu Yi pada Qiao Jing semalam. Jelas mereka tidak senang dengan sikap bos mereka terhadap Qiao Jing demi wanita munafik itu padahal Qiao Jing selama ini sangat setia pada Gu Yi.

Namun parahnya, tepat saat mereka sedang menggosip, Gu Yi mendadak muncul bersama Bai Yun dan menyatakan bahwa mulai sekarang, Bai Yun akan bekerja di sini sebagai asisten khususnya. 

Bai Yun bahkan membuat kesan baik tentang dirinya dengan bagi-bagi hadiah mahal untuk semua pegawai... termasuk Qiao Jing. Namun khusus hadiah untuk Qiao Jing, dia sengaja memilih hadiah yang merupakan representasi dari wanita simpanan, secara tak langsung menyindir Qiao Jing cuma wanita simpanannya Gu Yi. Namun Qiao Jing tak gentar dengan sindiran tak langsungnya dan tetap menerima hadiah itu.

Bai Yun bisa bekerja di sana itu sebenarnya bukan keinginan Gu Yi, melainkan tuntutan Ibunya Gu Yi yang berniat mendekatkan mereka karena Ibu ingin segera melangsungkan pernikahan Gu Yi dan Bai Yun, pastinya, dengan tujuan menaikkan status keluarga mereka.

Gu Yi berusaha menolak perjodohan ini, tapi Ibu tak peduli. Ibu tak peduli Gu Yi mau pacaran sama siapa, tapi kalau masalah menikah, Gu Yi harus menikah dengan Bai Yun.

Pada jam makan siang, hanya Bai Yun yang sengaja tidak ikut keluar makan siang bersama semua orang. Namun begitu kantor sudah kosong, dia diam-diam mencuri dokumen kontrak yang disimpan Qiao Jing di laci mejanya.

Saat Qiao Jing dan yang lain kembali tak lama kemudian dan tidak menemukan kontrak tersebut, mereka menemukan manik baju yang sama persis dengan manik bajunya Bai Yun. Namun saat Qiao Jing menggeleda mejanya, dia tidak menemukan kontrak itu di mana-mana.

Sontak saja Bai Yun langsung mengeluh sok melas ke Gu Yi, berakting seolah dia difitnah oleh Qiao Jing. Dan seperti sebelumnya, Gu Yi langsung menegur dan memarahi Qiao Jing alih-alih menyelidiki siapa yang benar dan siapa yang salah.


Terpaksa Qiao Jing harus menyelidikinya sendiri dengan mengecek CCTV dengan dibantu tiga rekan kerjanya. Dari CCTV itulah, mereka melihat Bai Yun menyembunyikan kontrak itu di tong sampah toilet, dan sekarang mereka harus susah payah mengobrak-abrik semua kantong sampah.

Namun saat akhirnya mereka berhasil menemukannya, Gu Yi ternyata sudah menyelesaikan masalah dengan menyuruh orang untuk membuat kontrak yang baru dan dengan kejamnya mengkritiki kinerja semua orang yang tidak becus lalu pergi berdua bersama Bai Yun.

Merasa dirinya di atas angin, Bai Yun berusaha membuat Gu Yi untuk memecat Qiao Jing dan ketiga pegawai yang membantu Qiao Jing tadi dengan berbagai alasan. Namun yang tak disangkanya, walaupun Gu Yi tadi siang memarahi para pegawainya, sekarang dia justru membela mereka satu per satu, karena keempat orang ini sebenarnya adalah orang-orang pilihannya sendiri dan mereka adalah ahli di bidangnya masing-masing.

Bai Yun jelas tak senang menyadari kalau Gu Yi ternyata hanya bersikap dingin pada Qiao Jing di luar. Apalagi Gu Yi juga tak pernah menjawab setiap kali dia menanyakan status hubungannya dengan Qiao Jing. Kalau diamnya Gu Yi itu artinya dia mengakuinya secara tak langsung, Bai Yun bersumpah akan melakukan berbagai cara untuk memisahkan mereka.


Gu Yi galau, keluarganya benar-benar serius menyiapkan pertunangannya dengan Bai Yun. Dia sadar kalau dia tidak bisa menolak pernikahan ini demi mempererat ikatan bisnis kedua keluarga, tapi dia juga masih belum mau melepaskan Qiao Jing.

Di tempat lain, Temannya Qiao Jing yang sudah mengetahui kabar pertunangan Gu Yi dan Bai Yun, membujuk Qiao Jing untuk mengakhiri saja hubungan mereka dan pergi mumpung Qiao Jing masih belum terjebak terlalu dalam di dalam kekacauan ini. Qiao Jing jadi galau, jelas dia belum rela berpisah dari Gu Yi tapi juga menyadari ucapan temannya ada benarnya.

Tak lama kemudian, Qiao Jing tiba-tiba mendapatkan telepon dari Ibunya Gu Yi yang mengajaknya bertemu, pastinya untuk menyuruh Qiao Jing untuk segera mengakhiri hubungannya dengan Gu Yi karena sebentar lagi Gu Yi akan bertunangan dengan Bai Yun. Dia bahkan bersedia memberi berapa pun yang Qiao Jing inginkan sebagai ganti rugi Qiao Jing meninggalkan Gu Yi.

Namun Qiao Jing menolak uangnya, malah meminta Nyonya Gu untuk menyuruh Gu Yi datang sendiri padanya jika memang Gu Yi ingin mereka putus. Pantang menyerah, Nyonya Gu mencoba mengganti tawarannya. Jika Qiao Jing mau pergi meninggalkan putranya, dia bersedia mengabulkan satu permintaannya, apa saja boleh. Namun Qiao Jing masih bersikeras menolaknya.

Saat menyetir pulang malam harinya, perut Qiao Jing tiba-tiba kram, jadi terpaksa harus menepi. Dia mencoba menelepon Gu Yi, tapi si br3ngs3k itu tidak bisa dihubungi sama sekali.

Untungnya di saat ini, tiba-tiba ada mobil lain yang kebetulan lewat dan berhenti untuk mengeceknya dan ternyata orang itu adalah Bai Yan.

Bersambung ke episode 3

Post a Comment

0 Comments