CEO Grup Anxia, Gu Yi, memiliki trauma masa lalu dan menderita gangguan bipolar yang disebabkan oleh sebuah kecelakaan mobil yang dialaminya 4 tahun yang lalu. Kecelakaan itu juga membuatnya sering mengalami mimpi buruk dan hilang ingatan sebagian.
Namun di balik itu, dia seorang CEO yang cakap dan handal. Hanya dalam waktu tiga tahun dia berhasil menaikkan nilai pasar Anxia. Dia juga memiliki seorang sekretaris bernama Qiao Jing yang bukan hanya cantik, namun juga cerdas dan sangat bisa diandalkan.
Malam itu, bos dan sekretaris itu bersama-sama pergi ke sebuah bar untuk bertemu dengan calon klien mereka untuk membicarakan tender proyek rekonstruksi kota kuno. Saat Qiao Jing mendapat kabar bahwa orang dari perusahaan saingan mereka juga mau datang, Qiao Jing sontak mengerahkan segenap kemampuannya dan akal liciknya untuk menahan si pesaing selama mungkin dan mengecohnya.
Saat akhirnya si pesaing bertemu dengan Gu Yi, Gu Yi sudah berhasil membujuk si calon klien untuk menjadi kliennya dan memilih proposalnya.
Kerja sama antara bos dan sekretaris itu memang bagus sekali. Mereka bahkan berhasil menemukan duri dalam daging di perusahaan dengan cepat dan langsung memecatnya tanpa ampun, tak peduli biarpun orang itu sebenarnya kerabatnya Gu Yi sendiri.
Menurut gosip yang beredar di kantor... Gu Yi dan Qiao Jing bukan cuma sekedar bos dan sekretaris, tapi juga sepasang kekasih rahasia. Namun tentu saja para pegawai tidak berani membicarakan gosip ini terlalu jauh.
Hmm, tapi gosip itu bukan cuma sekedar gosip ternyata. Mereka memang benar-benar sepasang kekasih tapi diam-diam, dan mereka sudah berhubungan selama 3 tahun. Mereka bahkan tinggal serumah.
Akan tetapi, hubungan mereka bukan jenis hubungan yang cute lovey dovey. Gu Yi juga bukan jenis pria manis dan setia, dialah yang paling mendominasi hubungan mereka, dengan angkuhnya meyakini bahwa Qiao Jing tidak akan pernah lari darinya, makanya dia tetap flirting dengan banyak wanita lain. Dia bahkan tidak ada niatan untuk go public tentang hubungannya dengan Qiao Jing.
Dia juga pria yang cemburuan. Suatu malam, tak sengaja dia melihat Qiao Jing di KTV tanpa memberitahunya, dia jadi gelisah sepanjang waktu sampai dia tidak semangat flirting dengan para wanita penghibur disana.
Apalagi saat dia mengetahui orang yang ditemui Qiao Jing adalah Direktur Chen, saingan bisnis dari perusahaan lain yang berusaha menghasut Qiao Jing untuk pindah ke perusahaannya.
Dia langsung saja menyela pertemuan mereka, pura-pura menyapa Direktur Chen dengan ramah padahal kemudian dia meny1ks4 Direktur Chen dengan memaksanya minum puluhan bir.
Namun Gu Yi marah besar dan ngambek pada Qiao Jing, menolak mempercayai apa pun alasannya bertemu Direktur Chen tanpa sepengetahuannya, bahkan langsung membanting pintu begitu saja di hadapan Qiao Jing, dan membiarkan Qiao Jing tidur di teras sepanjang malam.
Namun tak peduli bagaimana Gu Yi memperlakukannya, Qiao Jing tetap bertahan dan menoleransinya, dan tetap mencintainya sepenuh hati. Qiao Jing sebenarnya bukan wanita lemah, namun cintanya yang terlalu besar pada Gu Yi membuatnya menjadi lemah hanya terhadap Gu Yi.
Gu Yi benar-benar tidak punya ampun untuk Qiao Jing. Dia sama sekali tidak peduli biarpun Qiao Jing tampak pucat setelah tidur di teras semalaman dan langsung membawa Qiao Jing naik gunung untuk bertemu dengan Paman Yang, rekan bisnis ayahnya, untuk membicarakan bisnis.
Saat Qiao Jing hampir pingsan karena kelelahan dan sakit yang ujung-ujungnya membuat Paman Yang memutuskan menyudahi pertemuan padahal mereka bahkan belum membicarakan bisnis mereka, Gu Yi jadi marah pada Qiao Jing dan langsung pergi mengabaikannya.
Suatu hari, berita gosip mengabarkan bahwa seorang pianis bernama Bai Yun baru saja kembali ke Cina setelah beberapa tahun tingga di luar negeri, dan ternyata dia kenalannya Gu Yi.
Hmm, bukan sekedar kenalan kayaknya. Gu Yi bahkan flirting sama dia dan jelas wanita itu juga menyukai Gu Yi. Saat dia makan malan dengan Bai Yun dan Bai Yun mabuk, Gu Yi dengan dinginnya memerintahkan Qiao Jing untuk membawakannya obat pengar untuk Bai Yun lalu langsung mengusir Qiao Jing begitu saja.
Hmm, sepertinya Bai Yun mengetahui hubungan cinta mereka dilihat dari caranya melempar senyum penuh kemenangan pada Qiao Jing saat Gu Yi mengantarkannya pulang dan mengabaikan Qiao Jing.
Suatu hari, Qiao Jing sedang membeli setelan jas untuk Gu Yi. Saat memilih sebuah bros, tiba-tiba seorang pria berkacamata juga memilih bros yang sama. Brosnya cuma satu, makanya Qiao Jing dan pria itu berusaha saling membujuk satu sama lain untuk mengalah.
Qiao Jing dengan sopan memberitahu pria itu bahwa bros ini kurang cocok dan tidak sesuai gayanya karena bros ini desainnya terlalu mencolok, lebih cocok untuk orang nyentrik. Karena itulah, Qiao Jing pun berinisiatif membantu pria itu memilihkan setelan jas yang lebih cocok dan sesuai gayanya, setelan jas putih dengan bros bunga tulip. Pria itu suka dengan pilihan Qiao Jing dan ingin berterima kasih, tapi Qiao Jing menolak. Yang penting pria itu sudah mau mengalah.
Namun kemudian dia tak sengaja bertemu Bai Yun di toilet yang langsung mengonfrontasinya dan menyatakan bahwa dirinya adalah tunangannya Gu Yi. Namun Qiao Jing sama sekali tak gentar dan balas menyatakan bahwa dia bukan cuma sekretarisnya Gu Yi, tapi juga pacarnya Gu Yi. Dia bahkan sinis menyindir Bai Yun sama seperti wanita-wanita lain yang mengejar Gu Yi.
Bai Yun jadi emosi karenanya dan langsung menamparnya. Dia hampir menamparnya dua kali, tapi kali ini Qiao Jing berhasil menghentikannya, bahkan langsung memelintirnya dengan mudah dan memperingatkan Bai Yun bahwa kesabarannya hanya untuk Gu Yi, bukan untuk orang lain. Ingat itu baik-baik!
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam