Sinopsis The Love You Give Me Episode 23 - Part 2

Pada saat yang bersamaan, Cindy juga skeptis, tak yakin kalau mereka bisa mengakuisisi Bai An. Namun Xin Qi bertekad baja untuk mengakuisisi Bai An dengan cara apa pun. Dia bahkan rela menanggung konsekuensinya sendiri.

Ini bukan keputusan gegabah sesaat. Memang salah satu tujuannya adalah membantu Min Hui, tapi tujuan utamanya adalah menyukseskan proyek Pemodelan Jantung AI. Dia sangat optimis terhadap potensi masa depan Bai An. Cindy butuh waktu beberapa saat untuk memikirkannya, tapi akhirnya dia mau juga membantu Xin Qi.

Berhubung Min Hui ngotot tidak mau pindah ke rumahnya, ya sudah, Xin Qi lah yang akhirnya pindah kembali ke rumah mereka. Dia sudah semangat saja mau berm3sraan dengan Min Hui lagi, tapi Min Hui lagi sibuk menghitung saldonya dan memberitahu Xin Qi tentang rencana Cao Mu untuk mengakusisi Bai An.

Masalahnya, biarpun uang yang harus Min Hui keluarkan untuk akusisi tersebut tidak sebanyak Cao Mu, tetap saja uangnya kurang. EHEM! Xin Qi langsung pasang muka angkuhnya dengan penuh arti.

Oooh, Min Hui mengerti, "kenapa aku lupa ada dewa kekayaan duduk di sampingku? Dewa kekayaan, apa kau tertarik untuk bergabung dengan kami?"

"Itu... tergantung performamu."

"Kalau begitu akan kutunjukkan, apa ini cukup?!!!" goda Min Hui sambil menggelitiki Xin Qi sampai Xin Qi harus kabur... hingga akhirnya Min Hui menangkapnya di perosotan.

Tapi mereka dengan cepat berubah serius membahas masalah ini, Xin Qi mengaku bahwa Blue Jay bisa menggelontorkan dana hanya sebanyak 500 juta. Dia meyakinkan bahwa dia melakukannya bukan hanya demi Min Hui tapi juga demi perusahaannya sendiri dan Bai An.

Dia sebenarnya ingin membantu menambahkan dananya Min Hui juga, tapi Min Hui ngotot menolak. Bagiannya sendiri, akan dia selesaikan sendiri, kalau tetap tidak bisa, maka Min Hui akan mundur dari proses akuisisi ini. 

Bukan berarti dia menarik batas dengan Xin Qi, dia hanya ingin mengandalkan dirinya sendiri dalam beberapa hal. Baiklah, Xin Qi setuju dan akan menghargai pilihan Min Hui.

Ah... tapi... berhubung Blue Jay akan ikut dalam proses akuisisi ini, maka itu artinya, hubungan mereka berdua akan menjadi sedikit sensitif. Min Hui tidak mau direktur He dan yang lain berpikir berlebihan, jadi... Xin Qi mengerti kan maksudnya?

Hmm, jelas mengerti dan Xin Qi tak senang, "jadi hubungan kita sekarang tidak boleh tersebar?"

"Betul sekali. Kenapa sepintar ini, kau memang layak jadi ayahnya anakku."

Xin Qi sontak ngambek seperti anak kecil, maka Min Hui pun membujuknya dengan cara yang sama seperti membujuk anak kecil. Pfft! Dia memeluk Xin Qi seperti memeluk anak kecil dan menawarkan kesepakatan yang pastinya membuat Xin Qi senang dan langsung setuju, yaitu dia akan patuh pada Xin Qi, di luar dan di dalam rumah.

Kalau begitu, Xin Qi menuntut bunganya dulu sekarang, c1vman, eh tapi Xin Qi malah mendadak melorot dari perosotan. Pfft! Tidak masalah, Xin Qi langsung melompat ke Min Hui dan menc1vmnya mesra... hingga mereka berakhir di ranjang... yang ada Quan Quan-nya. Pfft! Sejak kapan tuh anak ada di situ?

Harus segera dipindahkan. Xin Qi berusaha sepelan mungkin mengangkat Quan Quan, tapi Quan Quan malah terbangun dan langsung mengajak mereka berdua tidur bersamanya. Pfft! Xin Qi dan Min Hui berusaha membuat-buat alasan bahwa kasur ini nggak muat menampung mereka bertiga, tapi Quan Quan tak percaya, dulu muat kok menampung mereka bertiga waktu mereka membacakannya dongeng, kenapa sekarang malah tidak muat?

Quan Quan menyesal sekarang sudah membantu Xin Qi mendapatkan Min Hui. Setelah mendapatkan Mi Hui, Xin Qi tidak menginginkan putranya lagi. (Pfft! Kasihan Quan Quan). Xin Qi sebal, sekarang dia juga menyesal punya Quan Quan di antara mereka.

Bodo amatlah, pokoknya Quan Quan harus pindah dan Xin Qi langsung saja menggotongnya pergi. Quan Quan sontak heboh meminta pertolongan Mommy-nya, tapi Mommy juga menginginkannya pergi, jadi Mommy cuma menyodorkan boneka buayanya Quan Quan sambil ngedrama seolah dia tidak rela Quan Quan pergi.

"Aku ibu yang jahat," gumam Min Hui.

Quan Quan mendengus sedih begitu Xin Qi meninggalkannya sendirian di kamar, "orang dewasa benar-benar tidak bisa diandalkan sekarang."

Setibanya di kamar, Xin Qi malah mendapati Min Hui lagi tidur. Eh bukan, lebih tepatnya pura-pura tidur. Jadi Xin Qi juga sengaja balas pura-pura tidur juga, dan itu sukses memancing Min Hui untuk mengakhiri akting tidurnya... hingga mereka pun berakhir menghabiskan malam yang indah bersama.

Keesokan harinya, Min Hui memberitahu Pak He dan Cao Mu tentang Xin Qi yang mau membantu mengeluarkan modal sebanyak 500 juta untuk membantu mereka. Cao Mu pun memberitahu bahwa dia sudah menghubungi dua perusahaan ekuitas swasta. 

Salah satunya sangat tertarik pada proyeknya Min Hui, sedangkan yang satunya masih mempertimbangkan. Namun Cao Mu yakin hasilnya akan positif. Karena itulah, Cao Mu mengajak Min Hui untuk menemui calon investor besok.

Proyek akuisisi manajemen ini rahasia mereka bertiga. Jika berhasil, maka mereka bertiga yang akan menjadi pemegang saham perusahaan dan akan memiliki kekuasaan penuh dalam segala hal. Karena itulah, jika nantinya mereka berhasil, Cao Mu bertekad mau menendang si pemalas Ding Yi Feng itu. 

Pak He masih agak ragu-ragu tentang masalah ini, tidak mengiyakan tapi juga tidak menolak.
Namun sikapnya pada Yi Feng memang mulai agak lain sekarang. Makanya Yi Feng jadi heran dan mulai curiga dengan ketiga orang itu.

Quan Quan mengajak Mommy dan Papa bertemu soalnya dia punya hadiah untuk mereka, sebuah kalung mainan gambar kelinci buatannya sendiri untuk Mommy untuk menyemangati Mommy karena dia tahu kalau belakangan ini Mommy sering murung. Mommy terharu, terima kasih Quan Quan, hadiahnya bagus sekali.

Sedangkan untuk Papa, Quan Quan memberinya hadiah yang sama seperti punyanya... jam tangan ayam warna hijau, sepasang dengan Quan Quan. Wkwkwk! Min Hui sontak ngakak mengetawainya padahal Papa senang banget loh dapat hadiah kembaran sama putranya.

Dokter Zhou dengan gigih mengejar Zi Zhu. Dia bahkan membawakan buket bunga mawar besar ke teater pertunjukkan baletnya Zi Zhu. Namun Zi Zhu langsung pergi mengabaikannya, bahkan mengklaim kalau dia tidak suka bunga mawar.

Pantang menyerah, keesokan harinya dia datang lagi dengan sebuket bunga tulip. Namun Zi Zhu dengan ketusnya berkata bahwa makna bunga tulip adalah mencintai semua wanita. Pfft! Namun tentu saja masalah utamanya bukan jenis bunganya, melainkan orang yang memberi bunganya. Pokoknya Zi Zhu tidak mau bunga apa pun pemberian Dokter Zhou.

Namun dalam usahanya menghindari Dokter Zhou, Zi Zhu malah mendadak keseleo. Namun dia menolak digendong sama Dokter Zhou, malah punya ide lain yang lebih bagus sekaligus untuk mengisengi Dokter Zhou.

Yaitu, dengan cara memaksa Dokter Zhou untuk menyerahkan sepatunya untuk dia pakai, sementara Dokter Zhou dipaksa untuk memakai high heels-nya. Dokter Zhou jelas menderita harus memakai sepatu high heels tinggi dan sempit itu dan terus meringis kesakitan sepanjang jalan.

Akhirnya dia minta berhenti di tengah jalan hanya untuk melindungi kakinya pakai kaos kaki Doraemon. Wkwkwk! Siapa sangka, Dokter Zhou ternyata menyukai benda-benda imut dan kekanak-kanakan.

Keesokan harinya, Min Hui, Pak He dan Cao Mu mau rapat bersama Xin Qi. Min Hui maunya mereka naik lift terpisah untuk menghindari pandangan semua orang pada mereka, tapi Xin Qi malah tak sabaran dan bergegas menyusul ke lift yang sama dengan Min Hui. Mereka memang berusaha bersikap biasa-biasa saja, padahal diam-diam saling flirting sepanjang perjalanan lift.

Bersambung ke episode 24

Post a Comment

0 Comments