Sinopsis The Love You Give Me Episode 23

Usai menyuruh Hardy untuk membawa Qi Rang ke rumah sakit, Xin Qi pun menyusul ke rumah sakit untuk bicara dengan Qi Rang. Lukanya Qi Rang tidak parah, cuma lengan terkilir saja, tapi tentu saja perkara ini membuat Qi Rang tidak berani menghubungi keluarganya, terutama istrinya.

Qi Rang mengancam akan menuntut Min Hui, tapi Xin Qi santai mengingatkan kalau Min Hui menghajarnya untuk membela diri. Saat polisi datang, belum tentu siapa yang akan ditangkap.
Qi Rang jadi penasaran bagaimana caranya Xin Qi mendapatkan Min Hui. Pakai uang atau proyek? Apa Xin Qi tak pernah curiga kalau Min Hui mendekatinya hanya demi uang?

Pfft! Hasutan basi yang tidak akan mempan ke Xin Qi. Dia akui kalau dulu dia pernah berpikir begitu, bahkan pernah menyakiti Min Hui karenanya, dan itu adalah hal yang paling dia sesali seumur hidupnya.

Qi Rang bilang kalau dia menyukai Min Hui? Xin Qi rasa itu bukan rasa suka, Qi Rang cuma ingin memilikinya. Tentu saja, dia juga sama. Dia bilang dia menyukai Min Hui, tapi malah menjadi orang yang paling menyakitinya.

"Kami pernah saling mencintai dan membenci. Jadi, di hari-hari mendatang, selama aku masih hidup, aku tidak akan mengizinkan siapa pun menyakitinya, termasuk diriku sendiri. Jadi jangan memaksaku, aku bisa melakukan segalanya demi dia sekarang," ujar Xin Qi, tidak sadar kalau Min Hui sedang mendengarkan segalanya di balik pintu sambil berkaca-kaca penuh haru.

Xin Qi menegaskan bahwa dia datang bukan untuk memohon pada Qi Rang. Kalau Qi Rang mau lapor polisi, ya silahkan saja. Dia akan membantu Min Hui menyewa pengacara terbaik di kota ini.
Sekalian menyelidiki kasus pelecehan yang Qi Rang lakukan 5 tahun yang lalu. Asalkan ada bukti, dia pasti akan segera menuntut Qi Rang.

Kalaupun tidak menemukan bukti pun tidak masalah. Dia akan mengunggah masalah ini di internet dan membiarkan orang-orang yang menilai. Jika hal ini sampai didengar oleh ayah mertuanya Qi Rang, dia pasti akan mengurungkan niatnya untuk menyerahkan perusahaan ke Qi Rang.

Di tempat lain, si anak pintar Quan Quan bertanya pada Gugu Cindy tentang mommy-nya karena dia memperhatikan belakangan ini sepertinya ibunya sedang ada masalah. 

Apalagi papanya juga bersikeras menyuruhnya untuk tinggal dengan Gugu Cindy. Makanya dia yakin banget kalau kedua orang tuanya sedang ada masalah yang mereka sembunyikan darinya.

"Masih kecil, tapi sudah sangat pintar. Quan Quan, orang dewasa punya masalah mereka sendiri, anak kecil tidak perlu ikut khawatir. Selain itu, kau harus percaya pada Min Hui. Bukankah kau selalu bilang bahwa ibumu adalah manusia super?"

"Tapi aku masih ingin menghiburnya."

Quan Quan punya ide tentang cara menghibur mommy-nya, tapi butuh uang, sedangkan dia tidak punya uang, tapi dia juga tidak mau pakai uang orang lain.

"Kau terlalu menggemaskan. Sangat mirip dengan Xin Qi waktu kecil!" gemas Cindy. 

Dia punya ide bagus biar Quan Quan bisa menghasilkan yang. Dia ini lebih pintar daripada papanya Quan Quan dalam masalah menghasilkan uang.

Setibanya di rumah, Xin Qi mendapati Min Hui sedang bermain gelembung sabun yang kontan mengingatkannya akan masa pacaran mereka dulu. Saat Min Hui menanyakan dia dari mana, Xin Qi tidak berniat mengaku, jadi Min Hui sendiri yang mengaku kalau tadi dia ke rumah sakit dan mendengarkan percakapan Xin Qi dan Qi Rang. Xin Qi cukup tampan juga saat berperan jadi domineering CEO tadi. Terima kasih.

Xin Qi senang, "kau sudah percaya padaku, kan? Aku pasti akan menepati janjiku."

"Apa kau tahu, belakangan ini aku sering teringat ketika kita pertama kali bertemu lima tahun yang lalu. Entah kapan pohon ini akan tumbuh besar," Min Hui bertanya-tanya sembari melihat pohon yang Xin Qi tanam di pot itu.

"Sebenarnya, jika diselidiki dengan cermat, akulah yang lebih dulu salah mengenalimu. Namun aku malah menyalahkanmu. Min Hui, aku selalu berhutang maaf padamu."

"Aku ingat ada orang yang pernah berkata, asalkan waktunya cukup lama, akhirnya semua yang tersisa adalah kenangan indah. Sepertinya perkataannya benar."

"Mungkin tidak ada hubungan dengan waktu, rasa sakit itu tetap indah. Kuncinya terletak pada keadaan pikiran kita. Min Hui, aku lebih peduli dengan masa depan kita daripada kejadian lima tahun yang lalu. Aku tidak akan membiarkan diriku terus hidup di masa lalu. Kau juga."

Min Hui setuju, memang tidak seharusnya mereka terus hidup dalam kenangan masa lalu. Sama seperti Cheng Qi Rang, sudah waktunya semua itu berlalu. Ah, ngomong-ngomong, Min Hui mengaku bahwa dia menemukan sesuatu saat membersihkan Xin Qi waktu itu... gelang pemberian Xin Qi dulu.
"Xin Qi, apa kau masih bersedia mengenakannya untukku."

Ah, akhirnya. Tentu saja Xin Qi bersedia dan langsung memakaikan gelang itu kembali ke tangan Min Hui sebelum kemudian menc1vmnya mesra hingga mereka berakhir di atas ranjang bersama.

Cao Mu memberitahu Jia Jun bahwa Bai An sangatlah berarti baginya. Itu adalah tempat kerjanya sejak dia lulus kuliah hingga sekarang. Perusahaan itu adalah segalanya baginya. Baginya, Bai An adalah setengah hidupnya. Segala hal yang dia miliki sekarang ini adalah berkat Bai An.

Jia Jun kurang setuju dengan pemikirannya. Bukan dia yang menjadi hebat berkat Bai An, justru sebaliknya, Bai An menjadi hebat berkat Cao Mu. Lagipula, biarpun Bai An terjual juga belum tentu Cao Mu akan diberhentikan. 

Kalau pun iya juga tidak masalah, Jia Jun yang akan menghidupinya. Jia Jun serius. Biarpun sekarang ini dia belum sesukses Cao Mu, tapi dia akan terus berusaha keras. Cao Mu tersentuh mendengarnya, dia menerima niat baik Jia Jun, tapi tidak perlu, lagipula Jia Jun bukan suaminya.

Ah! Cao Mu mendadak punya ide bagus. Kenapa juga dia harus menunggu orang lain mengakuisisi Bai An. Cao Mu langsung pergi mengerjakan idenya tanpa menyadari bahwa Jia Jun sedang memikirkan ucapannya tentang 'suami'. Jia Jun jadi antusias berpikir kalau Cao Mu sedang memberinya isyarat untuk menikahinya.

Keesokan harinya, Min Hui terbangun lebih dulu dan sontak kaget melihat apa yang ada di hadapannya dan langsung panik menyuruh Xin Qi bangun, tapi Xin Qi malah memeluknya makin erat yang membuat Min Hui tambah panik menyuruhnya bangun... hingga akhirnya Xin Qi mau juga menggeliat bangun... dan mendapati Quan Quan ada di ujung kasur mereka dengan wajah penuh amarah. Wkwkwk!

Quan Quan tidak terima Mommy dan Papa tidur bersama tanpa ngajak-ngajak dia, mereka bahkan membuangnya ke Gugu Cindy. Wkwkwk! Papa santai saja meredakan amarah Quan Quan dengan mengajaknya tidur bersama, tapi sekarang sudah pagi, mereka semua harus kerja dan sekolah, jadi Mommy dengan tegas menyeret Quan Quan dari kasur. 

Duo dramatis Papa dan Quan Quan sontak ngedrama heboh teriak-teriak memanggil satu sama lain bak sepasang kekasih yang tak ingin dipisahkan, tapi akhirnya Mommy berhasil juga menarik Quan Quan dari kasur dan Papa santai melanjutkan tidur.

Tak lama kemudian saat Min Hui turun, dia mendapati Xin Qi sedang sibuk menyiapkan sarapan dengan memakai celemek Iron Man, pilihan Quan Quan pastinya. Namun ada satu hal yang paling menarik perhatian Xin Qi, rona wajah Min Hui hari ini merona indah, ini pasti karena efek nutrisi cinta semalam. Pfft!

Xin Qi kemudian berkata kalau nanti dia akan membantu Min Hui berkemas dan pindah ke sini karena sekarang kan mereka resmi pasangan, jadi mereka harus tinggal bersama. Namun yang tak disangkanya, Min Hui malah menolak pindah. Kenapa? Karena biarpun mereka pasangan, dia tetap menginginkan privasi.

Selain itu, Xin Qi sepertinya sudah tidak perlu dijaga lagi deh. Dari kejadian semalam, jelas Xin Qi sangat sehat. Pfft! Xin Qi tidak terima dan langsung berakting jantungnya masih sakit, tapi Quan Quan mendadak muncul dan menyuruhnya untuk berhenti berakting. Pfft! Xin Qi terus berusaha memohon-mohon tapi Min Hui ngotot menolak.

Pak He dan Cao Mu sudah menunggu saat akhirnya Min Hui tiba di kantor. Namun yang paling tidak disangkanya, Cao Mu tiba-tiba mengumumkan idenya yang ternyata menginginkan mereka mengakuisisi sendiri manajemen perusahaan. 

Jika mereka berhasil mengakuisisi manajemen Bai An, maka mereka akan memiliki kebebasan beroperasi, dan juga bisa melindungi tim, proyek dan hasil penelitian mereka.

Ini memang ide bagus sih, tapi Min Hui ragu. Uangnya bisa mereka dapatkan dari mana? Biarpun mereka bisa menemukan perusahaan modal ventura, tetap saja mereka, para eksekutif, harus mengeluarkan uang ratusan juta. 

Namun Cao Mu tetap optimis bahwa mereka pasti bisa. Jadi bagaimana? Apakah mereka bersedia. Masalah uang, tidak perlu khawatir, Cao Mu mengenal beberapa bos perusahaan investasi. Dia akan menghubungi pihak bank dan mengaku bahwa dia juga sudah menghubungi perusahaan modal ventura. Setidaknya ada 3 perusahaan yang tertarik dengan usulannya

Min Hui memikirkannya beberapa saat sebelum akhirnya setuju. Pak He yang masih agak ragu. Jadi dia meminta mereka untuk menemukan investor yang mau dulu. Dia beri waktu 2 minggu, jika mereka berhasil, dia bersedia bergabung.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments